Lina Mayasari Siregar, M. Harahap, Irwan Saleh Dalimunthe
{"title":"Menyingkap Kurikulum Pendidikan Islam Berbasis Program Islam Wasathiyah","authors":"Lina Mayasari Siregar, M. Harahap, Irwan Saleh Dalimunthe","doi":"10.46781/al-mutharahah.v19i2.555","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada dasarnya kajian ini dilandasi oleh kegelisahan akademis terkait dengan diskursus program Islam washatiyah dan relevansinya dalam kurikulum pendidikan Islam. Untuk itu dipandang penting untuk mengurai bagaimana sebetulnya esensi dari kurikulum pendidikan Islam yang berbasis Islam wasathiyah tersebut. Bila ditelaah secara sederhana kurikulum itu sendiri disebut sebagai aktivitas pembelajaran yang didasarkan atas rencana-rencana matang dan tersusun secara progremik serta diimplementasikan dalam pengawasan satuan pendidikan, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Posisi kurikulum sangat vital dalam pendidikan. Dalam Islam mesikpun kurikulum pendidikan telah disusun dengan baik, tapi kalau hanya mementingkan hal-hal yang bersifat kognitif, tentu tidak akan sampai kepada tujuan hakiki pendidikan Islam sendiri. Untuk itu penting ada penyelarasan kurikulum dengan upaya menginternalisasikan nilai-nilai di dalamnya, salah satu nilai tersebut adalah nilai-niliai moderasi beragama (Islam wasathiyah). Adapun Islam washatiyah merupakan sebuah karakter yang diperoleh seorang muslim sebagai buah dari komitmennya terhadap ajaran agama Islam itu sendiri. Mengimplementasikan nilai-nilai program Islam wasathiyah dalam kurikulum atau pembelajaran bukan hanya formalitas saja, tetapi harus sampai kepada perilaku aktual. Perilaku aktual yang berbais Islam wasathiyah inilah kemudian yang mampu menciptakan stabilitas kehidupan antar sesama, walaupun terdapat perbedaan, tetapi persamaan tetap menjadi dasar yang paling utama. Di antara perilaku Islam wasathiyah itu adalah tawassuth (mengambil jalan tengah), tawazun (berkeseimbangan), i'tidal (lurus dan tegas), tasamuh (toleransi), musawah (Egaliter), dan syura (musyawarah).","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v19i2.555","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Menyingkap Kurikulum Pendidikan Islam Berbasis Program Islam Wasathiyah
Pada dasarnya kajian ini dilandasi oleh kegelisahan akademis terkait dengan diskursus program Islam washatiyah dan relevansinya dalam kurikulum pendidikan Islam. Untuk itu dipandang penting untuk mengurai bagaimana sebetulnya esensi dari kurikulum pendidikan Islam yang berbasis Islam wasathiyah tersebut. Bila ditelaah secara sederhana kurikulum itu sendiri disebut sebagai aktivitas pembelajaran yang didasarkan atas rencana-rencana matang dan tersusun secara progremik serta diimplementasikan dalam pengawasan satuan pendidikan, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Posisi kurikulum sangat vital dalam pendidikan. Dalam Islam mesikpun kurikulum pendidikan telah disusun dengan baik, tapi kalau hanya mementingkan hal-hal yang bersifat kognitif, tentu tidak akan sampai kepada tujuan hakiki pendidikan Islam sendiri. Untuk itu penting ada penyelarasan kurikulum dengan upaya menginternalisasikan nilai-nilai di dalamnya, salah satu nilai tersebut adalah nilai-niliai moderasi beragama (Islam wasathiyah). Adapun Islam washatiyah merupakan sebuah karakter yang diperoleh seorang muslim sebagai buah dari komitmennya terhadap ajaran agama Islam itu sendiri. Mengimplementasikan nilai-nilai program Islam wasathiyah dalam kurikulum atau pembelajaran bukan hanya formalitas saja, tetapi harus sampai kepada perilaku aktual. Perilaku aktual yang berbais Islam wasathiyah inilah kemudian yang mampu menciptakan stabilitas kehidupan antar sesama, walaupun terdapat perbedaan, tetapi persamaan tetap menjadi dasar yang paling utama. Di antara perilaku Islam wasathiyah itu adalah tawassuth (mengambil jalan tengah), tawazun (berkeseimbangan), i'tidal (lurus dan tegas), tasamuh (toleransi), musawah (Egaliter), dan syura (musyawarah).