{"title":"ANALISIS TINGKAT BAHAYA EROSI DI SUB DAS AMPARO KECIL DAS TABUNIO KABUPATEN TANAH LAUT","authors":"Ridha Hariani, Syarifuddin Kadir, Asysyifa Asysyifa","doi":"10.20527/jss.v6i2.8545","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Changes in land use made to meet the needs of life in line with population growth do not balance with the decreasing availability of natural resources. The Tabunio watershed is a watershed that is included in the watershed with the second priority that needs to be handled in the province of South Kalimantan. The Amparo Kecil sub-watershed is one part of the Tabunio watershed, which is located in the upstream area. The upstream sub-watershed has a large slope, the vegetation is in the form of forest, has rivers with fast currents and is prone to erosion. This study aims to calculate the amount of erosion in the Amparo Kecil sub-watershed, the Tabunio watershed and to analyze the erosion hazard level (TBE) in the Amparo Kecil sub-watershed, the Tabunio watershed. The method used in this study is the Universal Soil Loss Equation (USLE) proposed by Wischmeier and Smith by collecting data by purposive sampling. The results obtained from this study are that the highest erosion value is in Land Unit 3 on shrubs with a large amount of erosion of 57.84 tons/ha/year with erosion hazard class II, while the lowest erosion value is in Land Unit 1 on plantations. Rubber with the amount of erosion 0.06 tons/ha/yr with erosion hazard class I. The level of erosion hazard in each land unit and land cover, shows TBE class 0-SR (very light), namely in rubber plantations (UL 1), and secondary forest (UL 4 & 5), while TBE class IR (light) was found in rubber plantations (UL 2) and shrubs (UL 3).Perubahan tata guna lahan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup seiring dengan perkembangan jumlah penduduk, tidak seimbang dengan ketersediaan sumberdaya alam yang semakin berkurang. DAS Tabunio merupakan DAS yang termasuk dalam DAS dengan urutan prioritas kedua yang perlu penanganan di Provinsi Kalimantan Selatan. Sub DAS Amparo Kecil merupakan salah satu bagian DAS Tabunio yang berada di daerah hulu. Sub DAS bagian hulu memiliki kemiringan lereng yang besar, vegetasi berupa hutan, memiliki sungai dengan arus yang deras dan rawan terjadi erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besarnya jumlah erosi di Sub DAS Amparo Kecil DAS Tabunio dan menganalisis tingkat bahaya erosi (TBE) di Sub DAS Amparo Kecil DAS Tabunio. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Universal Soil Loss Equation (USLE) yang dikemukakan oleh Wischmeier dan Smith dengan pengambilan data dengan cara purposive sampling. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah besarnya jumlah nilai erosi tertinggi berada pada Unit Lahan 3 pada semak belukar dengan besarnya jumlah erosi sebesar 57,84 ton/ha/thn dengan keIas bahaya erosi II, sedangkan nilai erosi terendah ada pada Unit Lahan 1 pada perkebunan karet dengan besarnya jumlah erosi sebesar 0,06 ton/ha/thn dengan keIas bahaya erosi I. Tingkat bahaya erosi pada setiap unit lahan dan tutupan lahan, menunjukkan TBE keIas 0-SR (sangat ringan) yaitu pada perkebunan karet (UL 1), dan hutan sekunder (UL 4 & 5), sedangkan TBE keIas I-R (ringan) ada pada perkebunan karet (UL 2) dan semak belukar (UL 3).","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sylva Scienteae","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i2.8545","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
随着人口增长而为满足生活需要而改变土地使用的做法,与日益减少的自然资源不相平衡。Tabunio流域是南加里曼丹省需要处理的第二优先流域。Amparo Kecil子流域是Tabunio流域的一部分,位于上游地区。上游小流域坡度大,植被呈森林形式,河流流速快,易受侵蚀。本研究旨在计算Tabunio流域Amparo Kecil子流域的侵蚀量,并分析Tabunio流域Amparo Kecil子流域的侵蚀危害等级(TBE)。本研究采用的方法是Wischmeier和Smith通过目的抽样收集数据提出的通用土壤流失方程(USLE)。研究结果表明:第3单元侵蚀值最高的是灌木,侵蚀量大,达57.84 t /ha/年,侵蚀危害等级为II级;第1单元侵蚀值最低的是人工林;橡胶的侵蚀量为0.06吨/公顷/年,侵蚀危害等级为i级。每个土地单元和土地覆盖的侵蚀危害等级为0-SR级(非常轻),即橡胶人工林(UL 1)和次生林(UL 4和5),而橡胶人工林(UL 2)和灌木(UL 3)的侵蚀危害等级为IR级(轻)。我的天,我的天,我的天,我的天。DAS Tabunio merupakan DAS yang termasuk dalam DAS dengan urutan prioritas kedua yang perlu penanganan di province Kalimantan Selatan。subdas Amparo Kecil merupakan, salah, salah, Tabunio, yang berada, di daerah hulu。subdas bagian hulu memoriliki kemiringan lereng yang besar, vegetasi berupa hutan, memoriliki sungai dengan arus yang deras dan rawan terjadi erosi。Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besarnya jumlah erosi di Sub DAS Amparo Kecil DAS Tabunio (TBE) dass Amparo Kecil DAS Tabunio (TBE)。方法杨diunakan dalam penelitian ini yyitu通用土壤流失方程(USLE)杨dikemukakan oleh Wischmeier dan Smith dengan pengambilan数据dengan cara目的抽样。Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah besarya jumlah nilai erosi tertinggi berada ada ada Unit Lahan 3 padsemak belukar dengan besarya jumlah erosi sebesar 57,84吨/公顷,然后是dengan keas bahaya erosi II, sedangkan nilai erosi terendah ada ada ada Unit Lahan 1 padperkebunan karet dengan besarya jumlah erosi sebesar 0,06吨/公顷,然后是dengan keas bahaya erosi I. Tingkat bahaya erosi padseap Unit Lahan dan tutupan Lahan;该be keIas 0-SR (sangat ringan) yitu pada perkebunan karet (ul1), dan hutan sekunder (ul4 & 5), sedangkan该be keIas I-R (ringan) ada pada perkebunan karet (ul2) dan semak belukar (ul3)。
ANALISIS TINGKAT BAHAYA EROSI DI SUB DAS AMPARO KECIL DAS TABUNIO KABUPATEN TANAH LAUT
Changes in land use made to meet the needs of life in line with population growth do not balance with the decreasing availability of natural resources. The Tabunio watershed is a watershed that is included in the watershed with the second priority that needs to be handled in the province of South Kalimantan. The Amparo Kecil sub-watershed is one part of the Tabunio watershed, which is located in the upstream area. The upstream sub-watershed has a large slope, the vegetation is in the form of forest, has rivers with fast currents and is prone to erosion. This study aims to calculate the amount of erosion in the Amparo Kecil sub-watershed, the Tabunio watershed and to analyze the erosion hazard level (TBE) in the Amparo Kecil sub-watershed, the Tabunio watershed. The method used in this study is the Universal Soil Loss Equation (USLE) proposed by Wischmeier and Smith by collecting data by purposive sampling. The results obtained from this study are that the highest erosion value is in Land Unit 3 on shrubs with a large amount of erosion of 57.84 tons/ha/year with erosion hazard class II, while the lowest erosion value is in Land Unit 1 on plantations. Rubber with the amount of erosion 0.06 tons/ha/yr with erosion hazard class I. The level of erosion hazard in each land unit and land cover, shows TBE class 0-SR (very light), namely in rubber plantations (UL 1), and secondary forest (UL 4 & 5), while TBE class IR (light) was found in rubber plantations (UL 2) and shrubs (UL 3).Perubahan tata guna lahan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup seiring dengan perkembangan jumlah penduduk, tidak seimbang dengan ketersediaan sumberdaya alam yang semakin berkurang. DAS Tabunio merupakan DAS yang termasuk dalam DAS dengan urutan prioritas kedua yang perlu penanganan di Provinsi Kalimantan Selatan. Sub DAS Amparo Kecil merupakan salah satu bagian DAS Tabunio yang berada di daerah hulu. Sub DAS bagian hulu memiliki kemiringan lereng yang besar, vegetasi berupa hutan, memiliki sungai dengan arus yang deras dan rawan terjadi erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besarnya jumlah erosi di Sub DAS Amparo Kecil DAS Tabunio dan menganalisis tingkat bahaya erosi (TBE) di Sub DAS Amparo Kecil DAS Tabunio. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Universal Soil Loss Equation (USLE) yang dikemukakan oleh Wischmeier dan Smith dengan pengambilan data dengan cara purposive sampling. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah besarnya jumlah nilai erosi tertinggi berada pada Unit Lahan 3 pada semak belukar dengan besarnya jumlah erosi sebesar 57,84 ton/ha/thn dengan keIas bahaya erosi II, sedangkan nilai erosi terendah ada pada Unit Lahan 1 pada perkebunan karet dengan besarnya jumlah erosi sebesar 0,06 ton/ha/thn dengan keIas bahaya erosi I. Tingkat bahaya erosi pada setiap unit lahan dan tutupan lahan, menunjukkan TBE keIas 0-SR (sangat ringan) yaitu pada perkebunan karet (UL 1), dan hutan sekunder (UL 4 & 5), sedangkan TBE keIas I-R (ringan) ada pada perkebunan karet (UL 2) dan semak belukar (UL 3).