首页 > 最新文献

Jurnal Sylva Scienteae最新文献

英文 中文
UJI TINGKAT KEBERHASILAN TANAMAN KEMIRI 对山核桃植物成功率的测试
Pub Date : 2023-06-28 DOI: 10.20527/jss.v6i3.9321
M. Kapitan
This study aims to (1) The success rate of candlenut plants with the stump system (2) The success rate of candlenut plants with the pull out system (3) The success rate of candlenut plants with the spin system. The design used in this study was a completely randomized design (CRD). The stump, pullout and spin treatment had no significant effect with the survival rate for pullout and spin was 100% while for stump was 0%. For the increase in diameter, the stump value (A1) did not experience a diameter growth of 0, while the uprooting (A2) was 1.34 cm and the turning (A3) was 1.41 cm. The stump, pluck and twist treatments had a significant effect on height gain with stump (A1) 0 cm, uproot (A2) 2.99 cm and spin (A3) 4.11 cm. for the number of leaves with the percentage of uprooting (A2) and turning (A3) 4 leaves while for stump (A1) 0 leaves.Penelitian ini bertujuan untuk (1) Tingkat keberhasilan tanaman kemiri dengan sistem stump (2) Tingkat keberhasilan tanaman kemiri dengan sistem cabutan (3) Tingkat keberhasilan tanaman kemiri dengan sistem puteran. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).Perlakuan stump, cabutan dan puteran tidak memberikan pengaruh nyata dengan nilai persentase hidup untuk cabutan dan puteran 100% sedangkan untuk stump 0%. Untuk pertambahan diameter dengan nilai stump (A1) tidak mengalami pertumbuhan diameter 0, sedangkan cabutan (A2) 1.34 cm dan puteran (A3) 1.41 cm. Perlakuan stump, cabutan dan puteran memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi dengan nilai stump (A1) 0 cm, cabutan (A2) 2.99 cm dan puteran (A3) 4.11 cm. untuk jumlah daun dengan presentase cabutan (A2) dan puteran (A3) 4 helai daun sedangkan untuk stump (A1) 0 helai daun
本研究的目的是(1)残端系统对木香植株的成功率(2)拔出系统对木香植株的成功率(3)自旋系统对木香植株的成功率。本研究采用完全随机设计(CRD)。残端、拔除和旋脱处理对其无显著影响,拔除和旋脱处理成活率为100%,残端处理成活率为0%。对于直径的增加,残根值A1没有经历直径增长0,而连根值A2为1.34 cm,转根值A3为1.41 cm。残端、拔端和捻端处理对植株长高的影响显著,残端(A1)为0 cm,根茎(A2)为2.99 cm,旋端(A3)为4.11 cm。为叶片数,其中连根拔叶(A2)和翻叶(A3)为4片,残叶(A1)为0片。Penelitian ini bertujuan untuk (1) Tingkat keberhasilan tanaman kemiri dengan system stump (2) Tingkat keberhasilan tanaman kemiri dengan system cabutan (3) Tingkat keberhasilan tanaman kemiri dengan system puteran。ranganan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ranganan Acak Lengkap (RAL)。Perlakuan stump, cabutan dan puteran tidak memberikan pengaruh nyata dengan nilai表示,hidup untuk cabutan dan puteran 100% sedangkan untuk stump 0%。Untuk pertambahan直径dengan nilai树桩(A1) tidak mengalami pertumbuhan直径0,sedangkan cabutan (A2) 1.34 cm丹蓬(A3) 1.41 cm。Perlakuan树桩,cabutan dan puteran memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi dengan nilai树桩(A1) 0厘米,cabutan (A2) 2.99厘米,但puteran (A3) 4.11厘米。untuk jumlah dawn dengan presentase cabutan (A2) dan puteran (A3) 4 helai dawn sedangkan untuk stump (A1) 0 helai dawn
{"title":"UJI TINGKAT KEBERHASILAN TANAMAN KEMIRI","authors":"M. Kapitan","doi":"10.20527/jss.v6i3.9321","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i3.9321","url":null,"abstract":"This study aims to (1) The success rate of candlenut plants with the stump system (2) The success rate of candlenut plants with the pull out system (3) The success rate of candlenut plants with the spin system. The design used in this study was a completely randomized design (CRD). The stump, pullout and spin treatment had no significant effect with the survival rate for pullout and spin was 100% while for stump was 0%. For the increase in diameter, the stump value (A1) did not experience a diameter growth of 0, while the uprooting (A2) was 1.34 cm and the turning (A3) was 1.41 cm. The stump, pluck and twist treatments had a significant effect on height gain with stump (A1) 0 cm, uproot (A2) 2.99 cm and spin (A3) 4.11 cm. for the number of leaves with the percentage of uprooting (A2) and turning (A3) 4 leaves while for stump (A1) 0 leaves.Penelitian ini bertujuan untuk (1) Tingkat keberhasilan tanaman kemiri dengan sistem stump (2) Tingkat keberhasilan tanaman kemiri dengan sistem cabutan (3) Tingkat keberhasilan tanaman kemiri dengan sistem puteran. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).Perlakuan stump, cabutan dan puteran tidak memberikan pengaruh nyata dengan nilai persentase hidup untuk cabutan dan puteran 100% sedangkan untuk stump 0%. Untuk pertambahan diameter dengan nilai stump (A1) tidak mengalami pertumbuhan diameter 0, sedangkan cabutan (A2) 1.34 cm dan puteran (A3) 1.41 cm. Perlakuan stump, cabutan dan puteran memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi dengan nilai stump (A1) 0 cm, cabutan (A2) 2.99 cm dan puteran (A3) 4.11 cm. untuk jumlah daun dengan presentase cabutan (A2) dan puteran (A3) 4 helai daun sedangkan untuk stump (A1) 0 helai daun","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125278424","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP KEMAMPUAN INFILTRASI DAN ALIRAN PERMUKAAN CURAH HUJAN DI DAS MALUKA 土地利用分析了DAS ma卢卡的渗透能力和表面积流动
Pub Date : 2023-06-28 DOI: 10.20527/jss.v6i3.9227
M. Hafiz, Badaruddin Badaruddin, Khairun Nisa
Watershed conditions is one of the variables in the occurrence of floods that affect infiltration and run-off. Infiltration and run-off that occur in each land use have different values. The high and low values of infiltration and run-off will determine whether land use in the watershed will produce run-off or not. Maluka Watershed is one of the watersheds in South Kalimantan which has a fast water level rise but has a small infiltration rate and low slope making it prone to flooding. The purpose of this research are: (1) to analyze the rate and volume of infiltration as well as run-off in the Maluka watershed; and (2) to examine the role of land use that affects the rate of infiltration and run-off. This research was conducted in the Maluka watershed, located in Tanah Laut District, Banjar District, and Banjarbaru City. The Infiltration test was carried out using Horton Method with three repetitions five minutes apart and more than five meters away. The rainfall-runoff test was carried out using the Rational Method. The result of this research showed that in dry land agriculture the highest infiltration is 55,96 mm/hour (medium) with an infiltration volume is 25.99 mm3, the smallest infiltration located on open land is 10.27 mm/hour (low medium) with infiltration volume is 2.85 mm3, the highest runoff in plantations is 92.36 m3/second (while research) and 419.16 m3/second (within five years) while the smallest run off located on shrubs is 4.95 m3/second (while research), and 22.47 m3/second (within five years). The role of land use that affects the rate and volume infiltration as well as the amount of runoff is all land use, including open landKondisi Daerah Aliran Sungai atau DAS merupakan salah satu variabel dalam terjadinya banjir yang mempengaruhi infiltrasi dan aliran permukaan. Infiltrasi dan aliran permukaan yang terjadi pada setiap penggunaan lahan memiliki nilai berbeda-beda. Tinggi dan rendahnya nilai infiltrasi dan aliran permukaan akan menentukan penggunaan lahan yang ada di DAS akan menghasilkan aliran permukaan atau tidak. DAS Maluka merupakan salah satu DAS yang ada di Kalimantan Selatan yang memiliki kenaikan muka air cepat tetapi laju infiltrasinya kecil serta kelerengannya rendah sehingga rawan terjadinya banjir. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Menganalisis laju dan volume infiltrasi serta aliran permukaan di DAS Maluka; dan (2) Mengkaji peran penggunaan lahan yang mempengaruhi laju infiltrasi dan besarnya aliran permukaan. Penelitian ini dilakukan di DAS Maluka yang terletak di Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar, dan Kota Banjarbaru. Uji infiltrasi dilakukan dengan menggunakan Metode Horton dengan 3 ulangan yang berselang waktu 5 menit dan berjarak 5 meter lebih serta uji aliran permukaan dilakukan dengan Metode Rasional. Hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa pertanian lahan kering memiliki laju infiltrasi terbesar 55,96 mm/jam (sedang) dengan volume infiltrasi 25,99 mm3, laju infiltrasi terkecil terdapat
流域条件是影响入渗和径流的洪水发生的变量之一。每一种土地利用中发生的入渗和径流具有不同的值。入渗和径流量的高低将决定流域土地利用是否产生径流量。马鲁卡流域是南加里曼丹的一个流域,水位上升快,但入渗速率小,坡度低,容易发生洪水。本研究的目的是:(1)分析马鲁卡流域的入渗速率、入渗量和径流量;(2)考察土地利用对入渗和径流速率的影响。本研究在位于Tanah Laut区、Banjar区和Banjarbaru市的Maluka流域进行。浸润试验采用霍顿法,每隔5分钟重复3次,间隔5米以上。降雨径流试验采用Rational方法进行。研究结果表明:旱地农业最大入渗量为55,96 mm/h(中等),入渗量为25.99 mm3;开阔地最小入渗量为10.27 mm/h(中等),入渗量为2.85 mm3;人工林最大径流量为92.36 m3/s(研究期间)和419.16 m3/s(5年内);灌木最小径流量为4.95 m3/s(研究期间);22.47 m3/s(5年内)。土地利用对入渗速率、入渗量和径流量的影响是包括开放土地在内的所有土地利用。渗透者dan aliran permukaan yang terjadi pada seap penggunaan lahani mililiki nilai berbeda-beda。廷吉,丹,仁达尼亚,尼莱,渗透,丹,阿肯,阿肯,孟哈西尔,阿肯,阿肯,阿肯,阿肯,阿肯,阿肯,阿肯,阿肯,阿肯,阿肯,阿肯,阿肯,阿肯,阿肯,阿肯。在加里曼丹,在加里曼丹,在加里曼丹,在加里曼丹,在加里曼丹,在加里曼丹,在加里曼丹,在加里曼丹,在加里曼丹,在加里曼丹,在加里曼丹,在加里曼丹,在加里曼丹,在加里曼丹。Tujuan dari penelitian ini yyitu:(1) menganalis laju dan volume serta aliran permukaan di DAS Maluka;(2)内蒙古自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区。Penelitian ini dilakukan di DAS Maluka yang terletak di Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar, dan Kota Banjarbaru。乌吉渗透,迪拉库坎,登干,蒙古纳坎,登干,霍顿,登干,3,乌兰干,杨,贝瑟朗,瓦克图,5,门,丹,贾拉克,5,米,莱比,塔,乌吉,阿利兰,帕姆坎,迪拉库坎,登干,米,拉库坎。Hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa pertanian lahankering memiliki laju penetrasi terbesar 55,96 mm/jam(色当)登干容积渗透25,99 mm/jam(色当lambat)登干容积渗透2,85 mm/jam(色当lambat)Aliran permukaan tertinggi terdapat di perkebunan 92,36 m3/detik (selama penelitian) Dan 419,16 m3/detik (dalam kurun waktu 5 tahun) sedangkan Aliran permukaan terkecil ditemukan di semak 4,95 m3/detik (selama penelitian) Dan 22,47 m3/detik (dalam kurun waktu 5 tahun)。Peran penggunaan lahan yang mempengaruhi laju渗透性,渗透性,渗透性,渗透性,渗透性,渗透性,渗透性
{"title":"ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP KEMAMPUAN INFILTRASI DAN ALIRAN PERMUKAAN CURAH HUJAN DI DAS MALUKA","authors":"M. Hafiz, Badaruddin Badaruddin, Khairun Nisa","doi":"10.20527/jss.v6i3.9227","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i3.9227","url":null,"abstract":"Watershed conditions is one of the variables in the occurrence of floods that affect infiltration and run-off. Infiltration and run-off that occur in each land use have different values. The high and low values of infiltration and run-off will determine whether land use in the watershed will produce run-off or not. Maluka Watershed is one of the watersheds in South Kalimantan which has a fast water level rise but has a small infiltration rate and low slope making it prone to flooding. The purpose of this research are: (1) to analyze the rate and volume of infiltration as well as run-off in the Maluka watershed; and (2) to examine the role of land use that affects the rate of infiltration and run-off. This research was conducted in the Maluka watershed, located in Tanah Laut District, Banjar District, and Banjarbaru City. The Infiltration test was carried out using Horton Method with three repetitions five minutes apart and more than five meters away. The rainfall-runoff test was carried out using the Rational Method. The result of this research showed that in dry land agriculture the highest infiltration is 55,96 mm/hour (medium) with an infiltration volume is 25.99 mm3, the smallest infiltration located on open land is 10.27 mm/hour (low medium) with infiltration volume is 2.85 mm3, the highest runoff in plantations is 92.36 m3/second (while research) and 419.16 m3/second (within five years) while the smallest run off located on shrubs is 4.95 m3/second (while research), and 22.47 m3/second (within five years). The role of land use that affects the rate and volume infiltration as well as the amount of runoff is all land use, including open landKondisi Daerah Aliran Sungai atau DAS merupakan salah satu variabel dalam terjadinya banjir yang mempengaruhi infiltrasi dan aliran permukaan. Infiltrasi dan aliran permukaan yang terjadi pada setiap penggunaan lahan memiliki nilai berbeda-beda. Tinggi dan rendahnya nilai infiltrasi dan aliran permukaan akan menentukan penggunaan lahan yang ada di DAS akan menghasilkan aliran permukaan atau tidak. DAS Maluka merupakan salah satu DAS yang ada di Kalimantan Selatan yang memiliki kenaikan muka air cepat tetapi laju infiltrasinya kecil serta kelerengannya rendah sehingga rawan terjadinya banjir. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Menganalisis laju dan volume infiltrasi serta aliran permukaan di DAS Maluka; dan (2) Mengkaji peran penggunaan lahan yang mempengaruhi laju infiltrasi dan besarnya aliran permukaan. Penelitian ini dilakukan di DAS Maluka yang terletak di Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar, dan Kota Banjarbaru. Uji infiltrasi dilakukan dengan menggunakan Metode Horton dengan 3 ulangan yang berselang waktu 5 menit dan berjarak 5 meter lebih serta uji aliran permukaan dilakukan dengan Metode Rasional. Hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa pertanian lahan kering memiliki laju infiltrasi terbesar 55,96 mm/jam (sedang) dengan volume infiltrasi 25,99 mm3, laju infiltrasi terkecil terdapat ","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128714397","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
ANALISIS KORELASI NlLAl NDVl (NORMALlZED DIFFERENCE VEGETATlON INDEX) DENGAN VEGETATlON DENSlTY DI KHDTK UNlVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 分析NlLAl NDVl与KHDTK unlverrat胃部素食不同的相关性
Pub Date : 2023-06-28 DOI: 10.20527/jss.v6i3.9214
Komang Hendra Pangestu, Ahmad Jauhari, Udiansyah Udiansyah
The purpose of this study is to anaIyze the correIation between NDVl (NormaIized Difference Vegetation lndex) and Vegetation Density values using a combination of remote sensing, GIS, and field observations. The method in this study uses NDVI transformation, Advanced vegetation lndex (AVl), Bare SoiI lndex (Bl), Vegetation Density (VD), and field observations. In this study, the NDVI analysis was divided into 4 classes, namely tightly, moderate, rare, and very rare. The determination of the sample based on the specified sampling intensity is 0.2%. The resuIts of the NDVl anaIysis that has been carried out produce a value of 0.07 – 0.88 based on the 4 classes. To produce the VD value, Principal Component Analysis (PCA) is performed. The value of VD is 0.004 – 1.140 where the VD value is corrected using data from field observations. The data used is the value of the Base Area for each class. The results of the VD correction with field data resulted in a value of 0 – 0.68, where the highest density of the area was 68%. The results of the correlation of the NDVI value with the VD value obtained the equation y = 0.749875 + 1.14178x with a regression coefficient (R2) of 0.4647, where the two variables influence 46.47%. The regression coefficient value (R2) is 0.4647 with the interval coefficient value (r) 0.681689 indicating that the relationship between the NDVI value and VD is very strong. The positive regression coefficient (+) means that it is directly proportional, so from the NDVI value, it can be seen that the higher the NDVI value, the higher the vegetation density value.Tujuan penelitian ini yaitu dengan menganalisis korelasi nilai NDVl (NormaIized Difference Vegetation lndex) dengan Vegetation Density menggunakan teknik kombinasi antara penginderaan jauh, SIG dan observasi lapangan. Metode dalam penelitian ini menggunakan transformasi NDVI, Advanced vegetation lndex (AVI), Bare SoiI lndex (BI), Vegetation Density (VD), dan observasi lapangan. Dalam penelitian ini analisis NDVI dibagi menjadi 4 keIas yaitu rapat, sedang, jarang, dan sangat jarang. Penentuan sampel berdasarkan intensitas sampling yang ditentukan yaitu 0,2 %. Hasil dari analisis NDVI yang telah dilakukan menghasilkan nilai 0,07 – 0,88 berdasarkan dari 4 kelas tersebut. Untuk menghasilkan nilai VD dilakukan Principal Component Analysis (PCA). Nilai dari VD yaitu 0,004 – 1,140 yang dimana nilai VD dilakukan koreksi data menggunakan data hasil observasi lapangan. Data yang digunakan adalah nilai dari Luas Bidang Dasar pada setiap kelas. Hasil koreksi VD dengan data lapangan menghasilkan nilai 0 – 0,68 yang dimana kerapatan tertinggi dari wilayah tersebut sebesar 68%. Hasil dari korelasi nilai NDVI dengan nilai VD didapatkan hasil persamaan y = 0.749875 + 1.14178x dengan nilai koefisien regresi (R2) sebesar 0,4647 yang dimana kedua variabel tersebut memiliki pengaruh sebesar 46.47%. NiIai koefisien regresi (R2) sebesar 0,4647 dengan nilai interval koefisien nilai (r) sebesar 0,68168
本文采用遥感、GIS和野外观测相结合的方法,分析了植被密度与植被指数(NDVl)的相关性。本研究方法采用NDVI转换、高级植被指数(AVl)、裸土指数(Bl)、植被密度(VD)和野外观测数据。在本研究中,NDVI分析分为4类,即紧密、中等、罕见和非常罕见。样品按规定取样强度的测定为0.2%。已进行的NDVl分析结果在4类的基础上得出0.07 - 0.88的值。为了得到VD值,需要进行主成分分析(PCA)。VD值为0.004 - 1.140,其中VD值使用现场观测数据进行校正。使用的数据是每个类的Base Area的值。利用实测资料进行VD校正后的结果为0 ~ 0.68,其中该区域的最高密度为68%。NDVI值与VD值的相关结果为y = 0.749875 + 1.14178x,回归系数(R2)为0.4647,其中两个变量的影响为46.47%。回归系数(R2)为0.4647,区间系数(r)为0.681689,说明NDVI值与VD的关系非常密切。回归系数为正(+)表示与NDVI成正比,因此从NDVI值可以看出,NDVI值越高,植被密度值越高。引用本文:图juan penelitian ini yitu dengan menganalis korelasi nilai NDVl(归一化植被指数)dengan植被密度menggunakan teknik kombinasi antara penginderaan jauh, SIG dan observasi lapangan。基于NDVI、高级植被指数(AVI)、裸土指数(BI)、植被密度(VD)和拉邦干观测数据的数据分析。Dalam penelitian ini分析NDVI dibagi menjadi 4个关键字:yyitu rapat, sedang, jarang, dan sangat jarang。pententuan样品berdasarkan强度为采样阳地土坎yitu 0.2%。Hasil - dari分析NDVI yang telah dilakukan menghasil - kan nilai, 2007 - 2008 berhasil - kan dari 4 kelas tersebut。Untuk menghasilkan nilai VD dilakukan主成分分析。Nilai, VD, yyitu, 0,004 - 1,140, yang dimana, Nilai, VD, dilakkan, koreksi,数据,menggunakan,数据,hasil, observasi, lapangan。数据yang digunakan adalah nilai dari Luas Bidang Dasar pada seap kelas。Hasil koreksi VD dengan数据lapangan menghasilkan nilai 0 - 0,68 yang dimana kerapatan tertinggi dari wilayah tersebut sebesar 68%。Hasil dari korelasi nilai NDVI dengan nilai VD didapatkan Hasil persamaan y = 0.749875 + 1.14178x dengan nilai koefisien regresi (R2) sebesar 0.4647, yang dimana kedua变量teresbut memiliki pengaruh sebesar 46.47%。NiIai koefisien regresi (R2) sebesar 0,4647 dengan nilai区间koefisien nilai (r) sebesar 0,681689 menandakan bahwa hubungan antara NiIai NDVI dengan VD sangat kuat。Nilai koesien regresi positive (+) mengartikan berbanding lurus, sehinga dari Nilai NDVI dapat diliat semakin tingi Nilai NDVI artiya semakin tingi Nilai kerapatan vegetasi。
{"title":"ANALISIS KORELASI NlLAl NDVl (NORMALlZED DIFFERENCE VEGETATlON INDEX) DENGAN VEGETATlON DENSlTY DI KHDTK UNlVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT","authors":"Komang Hendra Pangestu, Ahmad Jauhari, Udiansyah Udiansyah","doi":"10.20527/jss.v6i3.9214","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i3.9214","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to anaIyze the correIation between NDVl (NormaIized Difference Vegetation lndex) and Vegetation Density values using a combination of remote sensing, GIS, and field observations. The method in this study uses NDVI transformation, Advanced vegetation lndex (AVl), Bare SoiI lndex (Bl), Vegetation Density (VD), and field observations. In this study, the NDVI analysis was divided into 4 classes, namely tightly, moderate, rare, and very rare. The determination of the sample based on the specified sampling intensity is 0.2%. The resuIts of the NDVl anaIysis that has been carried out produce a value of 0.07 – 0.88 based on the 4 classes. To produce the VD value, Principal Component Analysis (PCA) is performed. The value of VD is 0.004 – 1.140 where the VD value is corrected using data from field observations. The data used is the value of the Base Area for each class. The results of the VD correction with field data resulted in a value of 0 – 0.68, where the highest density of the area was 68%. The results of the correlation of the NDVI value with the VD value obtained the equation y = 0.749875 + 1.14178x with a regression coefficient (R2) of 0.4647, where the two variables influence 46.47%. The regression coefficient value (R2) is 0.4647 with the interval coefficient value (r) 0.681689 indicating that the relationship between the NDVI value and VD is very strong. The positive regression coefficient (+) means that it is directly proportional, so from the NDVI value, it can be seen that the higher the NDVI value, the higher the vegetation density value.Tujuan penelitian ini yaitu dengan menganalisis korelasi nilai NDVl (NormaIized Difference Vegetation lndex) dengan Vegetation Density menggunakan teknik kombinasi antara penginderaan jauh, SIG dan observasi lapangan. Metode dalam penelitian ini menggunakan transformasi NDVI, Advanced vegetation lndex (AVI), Bare SoiI lndex (BI), Vegetation Density (VD), dan observasi lapangan. Dalam penelitian ini analisis NDVI dibagi menjadi 4 keIas yaitu rapat, sedang, jarang, dan sangat jarang. Penentuan sampel berdasarkan intensitas sampling yang ditentukan yaitu 0,2 %. Hasil dari analisis NDVI yang telah dilakukan menghasilkan nilai 0,07 – 0,88 berdasarkan dari 4 kelas tersebut. Untuk menghasilkan nilai VD dilakukan Principal Component Analysis (PCA). Nilai dari VD yaitu 0,004 – 1,140 yang dimana nilai VD dilakukan koreksi data menggunakan data hasil observasi lapangan. Data yang digunakan adalah nilai dari Luas Bidang Dasar pada setiap kelas. Hasil koreksi VD dengan data lapangan menghasilkan nilai 0 – 0,68 yang dimana kerapatan tertinggi dari wilayah tersebut sebesar 68%. Hasil dari korelasi nilai NDVI dengan nilai VD didapatkan hasil persamaan y = 0.749875 + 1.14178x dengan nilai koefisien regresi (R2) sebesar 0,4647 yang dimana kedua variabel tersebut memiliki pengaruh sebesar 46.47%. NiIai koefisien regresi (R2) sebesar 0,4647 dengan nilai interval koefisien nilai (r) sebesar 0,68168","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"162 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121538502","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KEANEKARAGAMAN MAKROFAUNA TANAH DI PERKEBUNAN KARET (Hevea brasiliensis) DI DESA LABUHAN KECAMATAN BATANG ALAI SELATAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
Pub Date : 2023-06-28 DOI: 10.20527/jss.v6i3.9223
Riska Younear, Eny Dwi Pujawati, A. Yamani
Changes in land conditions greatly affect the life of soil macrofauna. Information about the diversity of soil fauna in rubber plantations in Labuhan village does no yet exist, so research is needed. The study aims to identify species, specifying the important value index and determine the soil fauna diversity index in rubber plantations Labuhan Village, South Batang Alai District, Hulu Sungai Tengah District. The methods used is pitfall trap by making excavtions in the ground to install plastic cups whouse position is parallel to the ground surface as many as 10 pieces and filled with 70% alcohol, the traps are closed with zinc plates with a size 20×20 cm2 installed for 1×24 hours and the hand shorting is carried out to take soil macrofauna that is inside with a depth of 20-30 cm, soil excavation using a hoe, then sorting soil macrofauna transported in the excavated soil sampel. The result of the research and identification found as many 20 species of soil fauna identified in rubber plantations with 14 families. The dominant species being the fire ant (Solenopsis invicta) with the highest important value index of 47.51%. While soil macrofauna species diversity index in rubber plantations belongs to the medium category with a value of 1.967.Perubahan kondisi lahan sangat berpengaruh terhadap kehidupan makrofauna tanah.  Informasi tentang keragaman fauna tanah di perkebunan karet di desa Labuhan belum ada, berdasarkan kondisi inilah maka kegiatan penelitian perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi spesies, menentukan indeks nilai penting fauna tanah di perkebunan karet dan menentukan indeks keanekaragaman spesies fauna tanah di perkebunan karet di Desa Labuhan. Metode yang digunakan yaitu pitfall trap (perangkap jebak) dengan membuat galian pada tanah untuk memasang gelas plastik yang posisinya sejajar dengan permukaan tanah sebanyak 10 buah dan diisi dengan alkohol 70%. Perangkap ditutup dengan seng plat dengan ukuran 20×20 cm2 dipasang selama 1×24 jam dan hand shorting (penyortiran dengan tangan) dilakukan untuk mengambil makrofauna tanah yang ada di dalam tanah dengan 20-30 cm, penggalian tanah menggunakan alat cangkul, kemudian dilakukan penyortiran makrofauna tanah yang terangkut dalam sampel tanah yang digali. Hasil penelitian dan identifikasi diperoleh makrofauna yang teridentifikasi di perkebunan karet sebanyak 20 spesies dengan 14 famili. Spesies yang mendominasi yaitu semut api (Solenopsis invicta) dengan indeks nilai penting tertinggi 47,51%. Sedangkan indeks keanekaragaman spesies makrofauna tanah di perkebunan karet tergolong dalam kategori sedang dengan nilai 1,967
土地条件的变化极大地影响了土壤大型动物的生活。拉布汗村橡胶园土壤动物多样性资料尚不清楚,需要进一步研究。本研究的目的是在南巴塘阿莱区、Hulu Sungai Tengah区橡胶种植园Labuhan村进行物种鉴定,明确重要价值指数,确定土壤动物多样性指数。所使用的方法是陷阱陷阱通过excavtions在地面安装塑料杯whouse位置平行于地面多达10块,满是70%的酒精,陷阱是封闭与锌板安装一个大小20×20平方厘米1×24小时和手做空进行土壤大型生物与深度在20 - 30厘米,土壤使用锄头挖掘,然后排序土壤挖掘的大型生物运输山姆普尔。研究鉴定结果发现,橡胶园土壤动物共鉴定出14科20种。优势种为火蚁(Solenopsis invicta),重要值指数最高,为47.51%。橡胶林土壤大型动物物种多样性指数为1.967,属于中等水平。Perubahan kondisi lahan sangat berpengaruh terhadap kehidupan makrofauna tanah。参考译文:1 .印度的藏羚羊,藏羚羊,藏羚羊,藏羚羊,藏羚羊,藏羚羊,藏羚羊,藏羚羊。Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi种,menentukan indeks nilai penting fauna tanah di perkebunan karet, menentukan indeks keanekaragaman种fauna tanah di perkebunan karet di Desa Labuhan。Metode yang digunakan yitu trap (perangkap jebak) dengan memalian paada tanah untuk memasang gelas plastik yang posisinya sejajar dengan permukaan tanah sebanyak 10 buah dan diisi dengan酒精70%。Perangkap ditutup dengan seng plat dengan ukuran 20×20 cm2 dipasang selama 1×24 jam dan hand shorting (penyortiran dengan tangan) dilakukan untuk mengambil makrofauna tanah yang ada di dalam tanah dengan 20-30 cm, penggalian tanah menggunakan alat cankul, kemudian dilakukan penyortiran makrofauna tanah yang terangkut dalam样本tanah yang digali。Hasil penelitian dan identifikasi diperoleh makrofauna yang teridentifikasi di perkebunan karet sebanyak 20种,隶属于14科。杨门多米纳斯叶图semut api (Solenopsis invicta),登革指数,耐候性,47,51%。1967 . Sedangkan indeks keanekaragaman种,makrofauna tanah di perkebuan karet tergolong dalam kategori seang dengan nilai
{"title":"KEANEKARAGAMAN MAKROFAUNA TANAH DI PERKEBUNAN KARET (Hevea brasiliensis) DI DESA LABUHAN KECAMATAN BATANG ALAI SELATAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH","authors":"Riska Younear, Eny Dwi Pujawati, A. Yamani","doi":"10.20527/jss.v6i3.9223","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i3.9223","url":null,"abstract":"Changes in land conditions greatly affect the life of soil macrofauna. Information about the diversity of soil fauna in rubber plantations in Labuhan village does no yet exist, so research is needed. The study aims to identify species, specifying the important value index and determine the soil fauna diversity index in rubber plantations Labuhan Village, South Batang Alai District, Hulu Sungai Tengah District. The methods used is pitfall trap by making excavtions in the ground to install plastic cups whouse position is parallel to the ground surface as many as 10 pieces and filled with 70% alcohol, the traps are closed with zinc plates with a size 20×20 cm2 installed for 1×24 hours and the hand shorting is carried out to take soil macrofauna that is inside with a depth of 20-30 cm, soil excavation using a hoe, then sorting soil macrofauna transported in the excavated soil sampel. The result of the research and identification found as many 20 species of soil fauna identified in rubber plantations with 14 families. The dominant species being the fire ant (Solenopsis invicta) with the highest important value index of 47.51%. While soil macrofauna species diversity index in rubber plantations belongs to the medium category with a value of 1.967.Perubahan kondisi lahan sangat berpengaruh terhadap kehidupan makrofauna tanah.  Informasi tentang keragaman fauna tanah di perkebunan karet di desa Labuhan belum ada, berdasarkan kondisi inilah maka kegiatan penelitian perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi spesies, menentukan indeks nilai penting fauna tanah di perkebunan karet dan menentukan indeks keanekaragaman spesies fauna tanah di perkebunan karet di Desa Labuhan. Metode yang digunakan yaitu pitfall trap (perangkap jebak) dengan membuat galian pada tanah untuk memasang gelas plastik yang posisinya sejajar dengan permukaan tanah sebanyak 10 buah dan diisi dengan alkohol 70%. Perangkap ditutup dengan seng plat dengan ukuran 20×20 cm2 dipasang selama 1×24 jam dan hand shorting (penyortiran dengan tangan) dilakukan untuk mengambil makrofauna tanah yang ada di dalam tanah dengan 20-30 cm, penggalian tanah menggunakan alat cangkul, kemudian dilakukan penyortiran makrofauna tanah yang terangkut dalam sampel tanah yang digali. Hasil penelitian dan identifikasi diperoleh makrofauna yang teridentifikasi di perkebunan karet sebanyak 20 spesies dengan 14 famili. Spesies yang mendominasi yaitu semut api (Solenopsis invicta) dengan indeks nilai penting tertinggi 47,51%. Sedangkan indeks keanekaragaman spesies makrofauna tanah di perkebunan karet tergolong dalam kategori sedang dengan nilai 1,967","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126589466","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGERINGAN KAYU KARET (Hevea brasiliensis) MENGGUNAKAN METODE GREEN HOUSE DEGAN TEKNIK PENYUSUNAN HORIZONTAL (REBAH) DAN VERTIKAL (SANDAR) 橡胶干燥(Hevea brasiliensis)使用绿色房屋方法采用水平(倒置)和垂直(SANDAR)排版技术
Pub Date : 2023-06-28 DOI: 10.20527/jss.v6i3.9213
Yuni Fransiska, Rosidah R Radam, Noor Mirad Sari
The purpose of this study was to analyze the optimal arrangement of rubber wood (Hevea brasiliensis) with Horizontal (falling) or vertical (leaning) techniques based on the calculation of moisture content, density and determination and to analyze the drying rate of rubber wood (Hevea braslisiensis) using the green house method. with horizontal (falling) and vertical (leaning) arrangement techniques based on speed. The parameters used in this study were to test the moisture content, density, growth rate and differences. The results obtained in the wood drying process are that the vertical arrangement technique (backing) dries faster than the horizontal arrangement technique (falling). horizontal (falling) 11.77%, the average density value in the engineering preparation technique (leaning) is 0.64 gram/cm3 while in the horizontal arrangement technique (falling) 0.68 gram/cm3, the average value in the arrangement technique vertical (leaning) on the longitudinal distinction of 0.36%, tangential 1.75% and radial 1.86% the difference in the differentiation of horizontal affixing techniques (falling) on the longitudinal distinction of 0.64%, tangential 3.07% and radial 1, 89%., where the best drying time in the vertical (leaning) technique is 6 weeks and 8 weeks for the horizontal technique (falling down) the average value of the drying rate in the vertical arrangement technique (leaning) is 57.23%/day while in the horizontal technique (falling down) it is 60.14%/day.Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk menganalisis teknik penyusunan pengeringan kayu karet (Hevea brasiliensis) yang optimal dengan teknik penyusunan Horizontal (rebah) atau vertikal (sandar) berdasarkan perhitungan kadar air, kerapatan dan penyusutan dan menganalisis laju pengeringan kayu karet (Hevea braslisiensis) menggunakan metode green house dengan teknik penyusunan horizontal (rebah) dan vertikal (sandar) berdasarkan laju pengeringan. Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah untuk menguji kadar air, kerapatan, laju pengeringan dan penyusutan. Hasil yang didapatkan dalam proses pengeringan kayu adalah teknik penyusunan vertikal (sandar) lebih cepat kering dibandingkan dengan teknik penyusunan horizontal (rebah).Nilai kadar air pada teknik penyusunan vertikal (sandar) nilai rata-rata kadar air sebesar 10, 65 % dan pada teknik horizontal (rebah) sebesar 11,77%, Nilai kerapatan rata-rata pada teknik penyusunan vertikal (sandar) sebesar 0,64 gram/cm3 sedangkan pada teknik penyusunan horizontal (rebah) 0,68 gram/cm3, Nilai rata-rata penyusutan pada teknik penyusunan vertikal (sandar) pada penyusutan longitudinal 0,36 %, tangensial 1,75% dan radial 1,86% sedangkan penyusutan pada teknik penyusunan horizontal (rebah) pada penyusutan longitudinal sebesar 0,64%, tangensial 3,07 % dan radial 1,89%., dimana lama pengeringan yang terbaik pada teknik vertikal (sandar) dilakukan selama 6 minggu dan 8 minggu untuk teknik horizontal (rebah) Nilai rata-rata laju pengeringan pada teknik pe
本研究的目的是在计算橡胶树含水率、密度和测定的基础上,分析水平(下落)和垂直(倾斜)两种方法下橡胶树木材的最佳排列方式,并利用温室法分析橡胶树木材的干燥速率。以速度为基础的水平(下落)和垂直(倾斜)排列技术。本研究使用的参数是测定水分含量、密度、生长速度和差异。在木材干燥过程中得到的结果是,垂直排列技术(背衬)比水平排列技术(下落)干燥得快。水平(下降)11.77%,工程准备技术(倾斜)的平均密度值为0.64 g /cm3,而水平排列技术(下降)的平均密度值为0.68 g /cm3,垂直排列技术(倾斜)的平均密度值在纵向上的差别为0.36%,切向的差别为1.75%,径向的差别为1.86%,水平粘贴技术(下降)的平均密度值在纵向上的差别为0.64%,切向的差别为3.07%,径向的差别为1.89%。,其中垂直(倾斜)工艺的最佳干燥时间为6周,水平(倒落)工艺的最佳干燥时间为8周,垂直(倾斜)工艺的平均干燥速率为57.23%/天,水平(倒落)工艺的平均干燥速率为60.14%/天。Tujuan padpenelitian ini yitu untuk menganalis teknik penyusunan pengeringan kayu karet(巴西黑檀)yang优化登干teganteknik penyusunan水平(rebah) atau垂直(sandar) berdasarkan perhitungan kadar air, kerapatan dan penyusunan dan menganalis laju pengeringan kayu karet(巴西黑檀)menggunakan方法温室登干tekenteknik penyusunan水平(rebah)丹垂直(sandar) berdasarkan laju pengeringan。参数yang digunakan padpenelitian ini adalah untuk menguji kadar air, kerapatan, laju pengeringan and danpenyusutan。Hasil yang didapatkan dalam proses pengeringan and kayu adalah teknik penyusunan vertical (sandar) lebih cepat kering dibandingkan dengan teknik penyusunan horizontal (rebah)。Nilai kadar air pada teknik penyusunan vertical(砂砂)Nilai rata-rata kadar air sebesar 10.65%、padteknik penyusunan horizontal(砂砂)sebesar 11.77%、Nilai kerapatan rata-rata pada teknik penyusunan vertical(砂砂)sebesar 0.64 g /cm3、Nilai pagada teknik penyusunan horizontal(砂砂)0.68 g /cm3、Nilai rata-rata penyusunan patada teknik penyusunan vertical(砂砂)padpadteknik penyusunan longitudinal 0.36%、切线1,75%丹径向1,86% sedangkan penyusutan pada teknik penyusunan水平(rebah) pada penyusutan纵向皮筋0,64%,切线3,07%丹径向1,89%。1 . dimana lama pengeringan yang terbaik pada teknik垂直(砂岩)dilakukan selama 6 minggu dan 8 minggu untuk teknik水平(rebah) Nilai rata-rata laju pengeringan pada teknik penyusunan垂直(砂岩)sebesar 57,23 %/hari sedangkan pada teknik水平(rebah) sebesar 60,14%/hari
{"title":"PENGERINGAN KAYU KARET (Hevea brasiliensis) MENGGUNAKAN METODE GREEN HOUSE DEGAN TEKNIK PENYUSUNAN HORIZONTAL (REBAH) DAN VERTIKAL (SANDAR)","authors":"Yuni Fransiska, Rosidah R Radam, Noor Mirad Sari","doi":"10.20527/jss.v6i3.9213","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i3.9213","url":null,"abstract":"The purpose of this study was to analyze the optimal arrangement of rubber wood (Hevea brasiliensis) with Horizontal (falling) or vertical (leaning) techniques based on the calculation of moisture content, density and determination and to analyze the drying rate of rubber wood (Hevea braslisiensis) using the green house method. with horizontal (falling) and vertical (leaning) arrangement techniques based on speed. The parameters used in this study were to test the moisture content, density, growth rate and differences. The results obtained in the wood drying process are that the vertical arrangement technique (backing) dries faster than the horizontal arrangement technique (falling). horizontal (falling) 11.77%, the average density value in the engineering preparation technique (leaning) is 0.64 gram/cm3 while in the horizontal arrangement technique (falling) 0.68 gram/cm3, the average value in the arrangement technique vertical (leaning) on the longitudinal distinction of 0.36%, tangential 1.75% and radial 1.86% the difference in the differentiation of horizontal affixing techniques (falling) on the longitudinal distinction of 0.64%, tangential 3.07% and radial 1, 89%., where the best drying time in the vertical (leaning) technique is 6 weeks and 8 weeks for the horizontal technique (falling down) the average value of the drying rate in the vertical arrangement technique (leaning) is 57.23%/day while in the horizontal technique (falling down) it is 60.14%/day.Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk menganalisis teknik penyusunan pengeringan kayu karet (Hevea brasiliensis) yang optimal dengan teknik penyusunan Horizontal (rebah) atau vertikal (sandar) berdasarkan perhitungan kadar air, kerapatan dan penyusutan dan menganalisis laju pengeringan kayu karet (Hevea braslisiensis) menggunakan metode green house dengan teknik penyusunan horizontal (rebah) dan vertikal (sandar) berdasarkan laju pengeringan. Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah untuk menguji kadar air, kerapatan, laju pengeringan dan penyusutan. Hasil yang didapatkan dalam proses pengeringan kayu adalah teknik penyusunan vertikal (sandar) lebih cepat kering dibandingkan dengan teknik penyusunan horizontal (rebah).Nilai kadar air pada teknik penyusunan vertikal (sandar) nilai rata-rata kadar air sebesar 10, 65 % dan pada teknik horizontal (rebah) sebesar 11,77%, Nilai kerapatan rata-rata pada teknik penyusunan vertikal (sandar) sebesar 0,64 gram/cm3 sedangkan pada teknik penyusunan horizontal (rebah) 0,68 gram/cm3, Nilai rata-rata penyusutan pada teknik penyusunan vertikal (sandar) pada penyusutan longitudinal 0,36 %, tangensial 1,75% dan radial 1,86% sedangkan penyusutan pada teknik penyusunan horizontal (rebah) pada penyusutan longitudinal sebesar 0,64%, tangensial 3,07 % dan radial 1,89%., dimana lama pengeringan yang terbaik pada teknik vertikal (sandar) dilakukan selama 6 minggu dan 8 minggu untuk teknik horizontal (rebah) Nilai rata-rata laju pengeringan pada teknik pe","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133816115","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) PADA SUB DAS TEBING SIRING DAS TABUNIO KABUPATEN TANAH LAUT KALIMANTAN SELATAN
Pub Date : 2023-06-28 DOI: 10.20527/jss.v6i3.9219
Hartinah Harman, Syarifuddin Kadir, Badaruddin Badaruddin
The erosion hazard level of a sub-watershed is very important to find out about the degree of erosion hazard in an area. This research aims to analyze the value of erosion and the level of erosion hazard that occurs in the Tebing Siring sub-watershed, Tabunio watershed, Tanah Laut district, South Kalimantan Province. Estimation of erosion value using the USLE (Universal Soil Loss Equation) method with purposive sampling using 8 (eight) sample points on a predetermined land unit. The highest erosion value of 192.18 tons/ha/yr was obtained on a land unit (UL) 4 with land cover in the form of open land with a rather steep slope (15-25%). The lowest erosion value of 0.81 ton/ha/yr was obtained on a land unit (UL) 6 with rubber plantation land cover with a flat slope (0-8%). The degree of erosion hazard obtained refers to the findings of the calculation, it was found that the Tebing Siring Sub-watershed has a very light to severe erosion hazard level.  Very light erosion hazard level is known to be found in a land unit (UL) 5, land unit (UL) 6, and land unit (UL) 7. Light erosion hazard level is found in a land unit (UL) 1, land unit (UL) 2, and land unit (UL) 3. Moderate erosion hazard level is found in a land unit (UL) 8, and the severe erosion hazard level is found in a land unit (UL) 4Tingkat bahaya erosi Sub DAS sangat penting dilakukan untuk mencari tahu tentang derajat besar bahaya erosi yang dialami pada suatu kawasan. Riset ini bertujuan guna analisis nilai erosi dan level bahaya erosi yang terjadi di Sub DAS Tebing Siring DAS Tabunio kabupaten tanah laut Provinsi Kalimantan Selatan. Pendugaan nilai erosi dengan menerapkan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) dengan pengambilan sampel yang dalam hal ini berjenis purposive sampling dengan jumlah 8 (delapan) titik sampel pada unit lahan yang telah ditetapkan. Nilai erosi tertinggi sebesar 192,18ton/ha/thn diperoleh pada unit lahan (UL) 4 dengan penutupan lahan berupa lahan terbuka dengan kemiringan lereng agak curam (15-25%). Nilai erosi terendah sebesar 0,81ton/ha/thn diperoleh pada unit lahan (UL) 6 dengan penutupan lahan perkebunan karet dengan kemiringan lereng datar (0-8%). Derajat bahaya erosi yang diperoleh mengacu pada temuan perhitungan ditemukan bahwa pada Sub DAS Tebing Siring memiliki level bahaya erosi amat ringan hingga berat. Derajat bahaya erosi sangat ringan diketahui terdapat pad unit lahan (UL) 5, unit lahan (UL) 6 dan unit lahan (UL) 7. Tingkat bahaya erosi ringan terdapat pada unit lahan (UL) 1, unit lahan (UL) 2 dan unit lahan (UL) 3. Derajat bahaya erosi sedang terdapat pada unit lahan (UL) 8, dan tingkat bahaya erosi barat terdapat pada unit lahan (UL) 4.
小流域侵蚀危害等级是了解一个地区侵蚀危害程度的重要指标。本研究旨在分析南加里曼丹省Tanah Laut地区Tabunio流域Tebing Siring子流域发生的侵蚀价值和侵蚀危害程度。使用USLE(通用土壤流失方程)方法估算侵蚀值,并在预定的土地单元上使用8(8)个采样点进行有目的采样。侵蚀值最高的土地单元(UL) 4为192.18 t /ha/yr,其土地覆盖形式为坡度较大的开阔地(15-25%)。坡地覆盖面积为0 ~ 8%的橡胶林地单元(UL) 6的侵蚀值最低,为0.81 t /ha/yr。得到的侵蚀危害程度参考了计算结果,发现特兵寺陵小流域具有极轻到严重的侵蚀危害程度。已知在土地单元(UL) 5、土地单元(UL) 6和土地单元(UL) 7中发现了非常轻的侵蚀危险级别。光侵蚀危害等级分为土地单元(UL) 1、土地单元(UL) 2和土地单元(UL) 3。土地单元(UL) 8为中等侵蚀危险度,土地单元(UL) 4为严重侵蚀危险度。Riset ini bertujuan guna分析nilai erosi dan水平bahaya erosi yang terjadi di Sub DAS Tebing Siring DAS Tabunio kabupaten tanah laut省加里曼丹Selatan。Pendugaan nilai erosi dengan menerapkan方法USLE(通用土壤流失方程)dengan pengambilan sampel yang dalam hal ini berjenis目的采样dengan jumlah 8 (delapan) titik采样单元lahan yang telah ditetapkan。汝erosi tertinggi sebesar 192年,18吨/公顷/而不是diperoleh篇单位lahan (UL) 4 dengan penutupan lahan berupa lahan terbuka dengan kemiringan lereng agak curam(15 - 25%)。汝erosi terendah sebesar 0, 81吨/公顷/而不是diperoleh篇单位lahan (UL) 6 dengan penutupan lahan perkebunan karet dengan kemiringan lereng塔尔(0 - 8%)。Derajat bahaya erosi yang diperoleh mengacu pada temuan perhitungan ditemukan bahwa pada Sub DAS Tebing Siring memoriliki级bahaya erosi amat ringan hingga berat。Derajat bahaya erosi sangat ringan diketahui terdapat pad unit lahan (UL) 5, unit lahan (UL) 6和unit lahan (UL) 7。Tingkat bahaya erosi ringan terdapat unit lahan (UL) 1、unit lahan (UL) 2、unit lahan (UL) 3。Derajat bahaya erosi seang terdapat pada unit lahan (UL) 8, dan tingkat bahaya erosi barat terdapat pada unit lahan (UL) 4。
{"title":"ANALISIS TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) PADA SUB DAS TEBING SIRING DAS TABUNIO KABUPATEN TANAH LAUT KALIMANTAN SELATAN","authors":"Hartinah Harman, Syarifuddin Kadir, Badaruddin Badaruddin","doi":"10.20527/jss.v6i3.9219","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i3.9219","url":null,"abstract":"The erosion hazard level of a sub-watershed is very important to find out about the degree of erosion hazard in an area. This research aims to analyze the value of erosion and the level of erosion hazard that occurs in the Tebing Siring sub-watershed, Tabunio watershed, Tanah Laut district, South Kalimantan Province. Estimation of erosion value using the USLE (Universal Soil Loss Equation) method with purposive sampling using 8 (eight) sample points on a predetermined land unit. The highest erosion value of 192.18 tons/ha/yr was obtained on a land unit (UL) 4 with land cover in the form of open land with a rather steep slope (15-25%). The lowest erosion value of 0.81 ton/ha/yr was obtained on a land unit (UL) 6 with rubber plantation land cover with a flat slope (0-8%). The degree of erosion hazard obtained refers to the findings of the calculation, it was found that the Tebing Siring Sub-watershed has a very light to severe erosion hazard level.  Very light erosion hazard level is known to be found in a land unit (UL) 5, land unit (UL) 6, and land unit (UL) 7. Light erosion hazard level is found in a land unit (UL) 1, land unit (UL) 2, and land unit (UL) 3. Moderate erosion hazard level is found in a land unit (UL) 8, and the severe erosion hazard level is found in a land unit (UL) 4Tingkat bahaya erosi Sub DAS sangat penting dilakukan untuk mencari tahu tentang derajat besar bahaya erosi yang dialami pada suatu kawasan. Riset ini bertujuan guna analisis nilai erosi dan level bahaya erosi yang terjadi di Sub DAS Tebing Siring DAS Tabunio kabupaten tanah laut Provinsi Kalimantan Selatan. Pendugaan nilai erosi dengan menerapkan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) dengan pengambilan sampel yang dalam hal ini berjenis purposive sampling dengan jumlah 8 (delapan) titik sampel pada unit lahan yang telah ditetapkan. Nilai erosi tertinggi sebesar 192,18ton/ha/thn diperoleh pada unit lahan (UL) 4 dengan penutupan lahan berupa lahan terbuka dengan kemiringan lereng agak curam (15-25%). Nilai erosi terendah sebesar 0,81ton/ha/thn diperoleh pada unit lahan (UL) 6 dengan penutupan lahan perkebunan karet dengan kemiringan lereng datar (0-8%). Derajat bahaya erosi yang diperoleh mengacu pada temuan perhitungan ditemukan bahwa pada Sub DAS Tebing Siring memiliki level bahaya erosi amat ringan hingga berat. Derajat bahaya erosi sangat ringan diketahui terdapat pad unit lahan (UL) 5, unit lahan (UL) 6 dan unit lahan (UL) 7. Tingkat bahaya erosi ringan terdapat pada unit lahan (UL) 1, unit lahan (UL) 2 dan unit lahan (UL) 3. Derajat bahaya erosi sedang terdapat pada unit lahan (UL) 8, dan tingkat bahaya erosi barat terdapat pada unit lahan (UL) 4.","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130325706","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
SEBARAN DAN KONDISI ANAKAN JENIS MERANTI (Shorea spp) DARI POHON INDUK DI KHDTK ULM KHDTK ULM母树的分布和生长条件
Pub Date : 2023-06-28 DOI: 10.20527/jss.v6i3.9217
Dony Pratama, Gusti syeransyah Rudy, Susilawati Susilawati
Kalimantan has tropical natural forests which are mostly dominated by the dipterocarpaceae family, which are known by the trade names: meranti (Shorea spp), bangkirai (Shorea laevis), lime (Dryobalanops aromatica), resak (Vatica wallichii), and keruing (Dipterocarpus). The Shorea clan or commonly referred to as the meranti group is one of the genera of the Dipterocarpaceae tribe that grows in the lowlands. Meranti is a commercial tree species with the main wood producer in Indonesia that has been traded since the start of natural forest exploitation in the era around 1970. Sampling of the mother tree of meranti (Shorea spp) was determined purposive sampling in the KHDTK ULM Mandiangin area with a total of 3 trees for 3 types of meranti. The observation of meranti (Shorea spp) saplings was carried out around the meranti mother tree. Data analysis was carried out to identify mother trees and natural meranti saplings by calculating tree diameter, branch-free height, total tree height, measuring canopy area, and calculating the number of meranti saplings. There are 3 types of meranti mother tree distribution in KHDTK Mandiangin (Shorea spp), namely red meranti (Shorea leprosula), white meranti (Shorea javanica), and yellow meranti (Shorea acuminatissima). Each type of meranti mother tree has various diameters, total height, branch-free height, and canopy width. The distribution of saplings from the mother meranti tree (Shorea spp) contained 3 types of meranti saplings, namely red meranti saplings with a total of 58 tillers, white meranti saplings with 167 tillers, and yellow meranti saplings with a total of 45 tillers.Kalimantan memiliki hutan alam tropis yang sebagian besar didominasi oleh famili dipterocarpaceae yang antara lain dikenal dengan nama perdagangan: meranti (Shorea spp), bangkirai (Shorea laevis), kapur (Dryobalanops aromatica), resak (Vatica wallichii) dan keruing (Dipterocarpus). Marga shorea atau yang secara umum biasa disebut dengan kelompok meranti merupakan salah satu marga dari suku dipterocarpaceae yang tumbuh di dataran rendah. Meranti merupakan jenis pohon komersil dengan penghasil kayu utama di Indonesia yang telah diperdagangkan sejak dimulainya pengusahaan hutan alam pada era sekitar tahun 1970. Pengambilan sampel pohon induk meranti (Shorea spp) ditentukan secara purposive sampling di areal KHDTK ULM Mandiangin dengan jumlah 3 pohon untuk 3 jenis meranti. Pengamatan anakan meranti (Shorea spp) dilakukan disekitar pohon induk meranti. Analisis data yang dilakukan untuk mengidentifikasi pohon induk dan anakan alam meranti dengan cara menghitung diameter pohon, tinggi bebas cabang, tinggi total pohon, pengukuran luas tajuk, dan perhitungan jumlah anakan meranti. Persebaran jenis pohon induk meranti di KHDTK Mandiangin terdapat 3 jenis meranti (Shorea spp) yaitu Meranti merah (Shorea leprosula), Meranti putih (Shorea javanica), dan Meranti Kuning (Shorea acuminatissima). Setiap jenis pohon induk meranti memiliki diameter, ting
加里曼丹有热带天然森林,主要由龙舌兰科(龙舌兰科)主导,其商品名称为:meranti(龙舌兰科),bangkirai(龙舌兰科),lime (Dryobalanops aromatica), resak (Vatica wallichii)和keruing(龙舌兰科)。Shorea氏族或通常被称为莫兰蒂族,是生长在低地的双龙科部落的一个属。莫兰蒂是一种商业树种,是印度尼西亚的主要木材生产商,自1970年左右天然林开采开始以来一直在交易。在KHDTK ULM Mandiangin地区对莫兰蒂(Shorea spp)母树进行了有目的的采样,3种莫兰蒂共3棵。在莫兰蒂母树周围对莫兰蒂树苗进行了观察。通过计算树径、无枝高、总树高、测量冠层面积、计算莫兰蒂树苗数等数据分析,鉴定母树和天然莫兰蒂树苗。山茱萸(Shorea spp)母树分布有3种类型,即红山茱萸(Shorea lelesula)、白山茱萸(Shorea javanica)和黄山茱萸(Shorea acuminatissima)。每一种莫兰蒂母树都有不同的直径、总高度、无枝高度和冠层宽度。莫兰蒂母树(Shorea spp)的苗木分布有3种类型的莫兰蒂苗木,即红色莫兰蒂苗木共有58个分蘖,白色莫兰蒂苗木有167个分蘖,黄色莫兰蒂苗木有45个分蘖。加里曼丹省的一种植物,它是一种树属植物,是一种树属植物,是一种树属植物,是一种树属植物,是一种树属植物。龙舌兰,龙舌兰,龙舌兰,龙舌兰,龙舌兰,龙舌兰,龙舌兰,龙舌兰,龙舌兰,龙舌兰,龙舌兰,龙舌兰。印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚Pengambilan样本pohon induk meranti (Shorea spp), dientukan secara,目的取样,区域KHDTK ULM, Mandiangin dengan jumlah 3 pohon untuk 3 jenis meranti。凤梨属凤梨属凤梨属凤梨属凤梨属凤梨属凤梨属。分析资料yang dilakukan untuk mengidentifikasi pohon induk dan anakan alam meranti dengan cara menghitung diameter pohon, tinggi bebas cabang, tinggi total pohon, pengukuran luas tajuk, dan perhitungan jumlah anakan meranti。3 . meranti meranti(雪梨属),yitu meranti merah(麻风雪梨属),meranti putih(爪牙雪梨属),dan meranti Kuning(雪梨属)。Setiap jenis pohon induk meranti memoriliki diameter, tinggi total, tinggi bebas cabang, danlebar tajuk yang bervariasi。Persebaran jenis anakan dari pohon induk meranti (Shorea spp) terdapat 3 jenis anakan meranti yitu anakan meranti meranti merah dengan jumlah 58 anakan, anakan meranti putih dengan jumlah 167 anakan, dan anakan meranti kuning dengan jumlah 45 anakan。
{"title":"SEBARAN DAN KONDISI ANAKAN JENIS MERANTI (Shorea spp) DARI POHON INDUK DI KHDTK ULM","authors":"Dony Pratama, Gusti syeransyah Rudy, Susilawati Susilawati","doi":"10.20527/jss.v6i3.9217","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i3.9217","url":null,"abstract":"Kalimantan has tropical natural forests which are mostly dominated by the dipterocarpaceae family, which are known by the trade names: meranti (Shorea spp), bangkirai (Shorea laevis), lime (Dryobalanops aromatica), resak (Vatica wallichii), and keruing (Dipterocarpus). The Shorea clan or commonly referred to as the meranti group is one of the genera of the Dipterocarpaceae tribe that grows in the lowlands. Meranti is a commercial tree species with the main wood producer in Indonesia that has been traded since the start of natural forest exploitation in the era around 1970. Sampling of the mother tree of meranti (Shorea spp) was determined purposive sampling in the KHDTK ULM Mandiangin area with a total of 3 trees for 3 types of meranti. The observation of meranti (Shorea spp) saplings was carried out around the meranti mother tree. Data analysis was carried out to identify mother trees and natural meranti saplings by calculating tree diameter, branch-free height, total tree height, measuring canopy area, and calculating the number of meranti saplings. There are 3 types of meranti mother tree distribution in KHDTK Mandiangin (Shorea spp), namely red meranti (Shorea leprosula), white meranti (Shorea javanica), and yellow meranti (Shorea acuminatissima). Each type of meranti mother tree has various diameters, total height, branch-free height, and canopy width. The distribution of saplings from the mother meranti tree (Shorea spp) contained 3 types of meranti saplings, namely red meranti saplings with a total of 58 tillers, white meranti saplings with 167 tillers, and yellow meranti saplings with a total of 45 tillers.Kalimantan memiliki hutan alam tropis yang sebagian besar didominasi oleh famili dipterocarpaceae yang antara lain dikenal dengan nama perdagangan: meranti (Shorea spp), bangkirai (Shorea laevis), kapur (Dryobalanops aromatica), resak (Vatica wallichii) dan keruing (Dipterocarpus). Marga shorea atau yang secara umum biasa disebut dengan kelompok meranti merupakan salah satu marga dari suku dipterocarpaceae yang tumbuh di dataran rendah. Meranti merupakan jenis pohon komersil dengan penghasil kayu utama di Indonesia yang telah diperdagangkan sejak dimulainya pengusahaan hutan alam pada era sekitar tahun 1970. Pengambilan sampel pohon induk meranti (Shorea spp) ditentukan secara purposive sampling di areal KHDTK ULM Mandiangin dengan jumlah 3 pohon untuk 3 jenis meranti. Pengamatan anakan meranti (Shorea spp) dilakukan disekitar pohon induk meranti. Analisis data yang dilakukan untuk mengidentifikasi pohon induk dan anakan alam meranti dengan cara menghitung diameter pohon, tinggi bebas cabang, tinggi total pohon, pengukuran luas tajuk, dan perhitungan jumlah anakan meranti. Persebaran jenis pohon induk meranti di KHDTK Mandiangin terdapat 3 jenis meranti (Shorea spp) yaitu Meranti merah (Shorea leprosula), Meranti putih (Shorea javanica), dan Meranti Kuning (Shorea acuminatissima). Setiap jenis pohon induk meranti memiliki diameter, ting","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128490658","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
POTENTIAL, ECOLOGY AND FUTURE DEVELOPMENT OF ATONG PLANT (Parinarium glaberimum, Hassk) ON THE ISLAND OF SAPARUA - MALUKU 萨帕鲁瓦-马鲁古岛上阿通植物的潜力、生态学和未来发展
Pub Date : 2023-06-28 DOI: 10.20527/jss.v6i3.8781
J. M. Matinahoru
The purpose of this study was to determine the potential and ecology of the Atong (Parinarium glaberimum) on Saparua Island, Central Maluku Regency. The method used for data collection of the  plants  number was the plot method, and for data analysis of vegetation was the Vegetation Value Index (VVI). The results of the research showed that the potential of atong plants in Saparua Island was classified as low density with an average number of 67 individual plants per hectare in each sample village. Atong plants are found growing and developing on the regosol soil at 100 - 300 meters from the coastline. Atong plant seeds are generally used by people to cure stomachaches, preservation of fish and also to prevent or to repel mosquitoes.
本研究的目的是确定在中央马鲁古摄区萨帕鲁阿岛上的Atong (Parinarium glaberimum)的潜力和生态。植物数量的数据采集采用样地法,植被的数据分析采用植被价值指数(VVI)法。研究结果表明,萨帕鲁阿岛atong植物潜力为低密度,每个样村平均每公顷67株。在距海岸线100 - 300米的壤质土壤上发现了许多植物生长发育。人们通常用这种植物的种子来治疗胃痛,保存鱼类,也可以防止或击退蚊子。
{"title":"POTENTIAL, ECOLOGY AND FUTURE DEVELOPMENT OF ATONG PLANT (Parinarium glaberimum, Hassk) ON THE ISLAND OF SAPARUA - MALUKU","authors":"J. M. Matinahoru","doi":"10.20527/jss.v6i3.8781","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i3.8781","url":null,"abstract":"The purpose of this study was to determine the potential and ecology of the Atong (Parinarium glaberimum) on Saparua Island, Central Maluku Regency. The method used for data collection of the  plants  number was the plot method, and for data analysis of vegetation was the Vegetation Value Index (VVI). The results of the research showed that the potential of atong plants in Saparua Island was classified as low density with an average number of 67 individual plants per hectare in each sample village. Atong plants are found growing and developing on the regosol soil at 100 - 300 meters from the coastline. Atong plant seeds are generally used by people to cure stomachaches, preservation of fish and also to prevent or to repel mosquitoes.","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134272339","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGARUH BERBAGAI MACAN PERENDAMAN DAN KEDALAMAN PENANAMAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI MAHONI (Swietenia macrophylla) 老虎广泛播撒和种子对桃花心木(Swietenia macrophylla)生长的影响
Pub Date : 2023-06-28 DOI: 10.20527/jss.v6i3.9224
W. Saputra, Basir Achmad, Adistina Fitriani
The purpose of this study was to examine the survival percentage, height growth, and diameter growth of mahogany (Swietenia macrophylla) seedlings. The research method used was a factorial completely randomized design with 2 factors. The first factor consisted of five levels of immersion (control, young coconut water for 12 hours, onion solution for 6 hours, bean sprouts solution for 12 hours, and hot water 60°C for 12 hours). The second factor is the depth of planting with two levels of depth (1 cm and 2 cm). The research data were first analyzed for normality using the Kolmogorov-Smirnov test, followed by analysis of variance, Least Significance Different test, and Duncan’s multiple test. The results showed that there was a relationship between planting depth and immersion had a significant effect on the percentage of germination. Seeds planted two centimeters deep and soaked in various materials had the highest germination rates. The relationship between the immersion treatment and planting depth also had a significant effect on the growth of seedling height. The interaction of soaking treatment using bean sprouts solution for 12 hours at a depth of 2 cm resulted in the highest height growth (27.70 cm), while the treatment interaction that resulted in the lowest height growth (11.20 cm) was soaking with onion solution for 6 hours at 1 cm deep. Diameter growth is also significantly affected by this interaction. Soaking with bean sprouts solution for 12 hours at a planting depth of 2 cm resulted in the largest diameter growth (0.295 cm), while soaking with onion solution for 6 hours at a planting depth of 1 cm resulted in the smallest diameter growth (0.135 cm). The results of the study recommend that in order to obtain fast-growing seedlings, it is recommended to use bean sprouts soaking for 12 hours with a planting depth of 2 cm.Tujuan penelitian ini untuk menguji persentase hidup, pertumbuhan tinggi, serta pertumbuhan diameter dari bibit mahoni (Swietenia macrophylla). Metode penelitian yang digunakan ialah rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama terdiri dari lima tingkat perendaman (kontrol, air kelapa muda selama 12 jam, larutan bawang merah selama 6 jam, larutan tauge selama 12 jam, dan air panas 60° C selama 12 jam). Faktor kedua yaitu kedalaman tanam dengan dua tingkat kedalaman (1 cm dan 2 cm). Data penelitian terlebih dahulu dianalisis normalitasnya menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dilanjutkan dengan analisis sidik ragam, uji beda nyata terkecil, serta uji berganda duncan. Hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubungan antara kedalaman tanam dengan perendaman berpengaruh nyata terhadap persentase perkecambahan. Benih yang ditanam sedalam dua sentimeter dan direndam dalam berbagai bahan memiliki tingkat perkecambahan tertinggi. Hubungan antara perlakuan perendaman dan kedalaman tanam jugaberpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi semai. Interaksi perlakuan perendaman menggunakan larutan tauge selama 12 ja
本研究的目的是研究红木(swetenia macrophylla)幼苗的成活率、高度生长和直径生长。研究方法为2因子全随机设计。第一个因素包括五个水平的浸泡(对照,嫩椰子水12小时,洋葱溶液6小时,豆芽溶液12小时,热水60°C 12小时)。第二个因素是种植深度,有两个层次的深度(1厘米和2厘米)。研究数据首先采用Kolmogorov-Smirnov检验进行正态性分析,然后进行方差分析、最小显著性差异检验和Duncan多重检验。结果表明,播种深度和浸水对种子发芽率有显著影响。种子埋深2厘米,浸泡在各种材料中,发芽率最高。浸水处理与种植深度的关系对幼苗高的生长也有显著影响。在2 cm深度用豆芽液浸泡12 h的交互作用下,植株生长最高(27.70 cm),而在1 cm深度用洋葱液浸泡6 h的交互作用下,植株生长最低(11.20 cm)。这种相互作用也显著影响直径的增长。用豆芽液浸泡12 h,种植深度为2 cm时,植株直径增长最大(0.295 cm);用洋葱液浸泡6 h,种植深度为1 cm时,植株直径增长最小(0.135 cm)。研究结果建议,为了获得速生苗,建议使用豆芽浸泡12小时,种植深度为2厘米。Tujuan penelitian ini untuk menguji persentase hidup, pertumbuhan tinggi, serta pertumbuhan diameter dari bibit mahoni(大叶瑞士)。方法penpentian yang digunakan ialah ranancan acak lengkap factorydengan 2 factor。Faktor pertama terdiri dari lima tingkat perendaman(控制,空气kelapa muda selama 12果酱,larutan bawang merah selama 6果酱,larutan tauge selama 12果酱,danair panas 60°C selama 12果酱)。Faktor kedua yaitu kedalaman tanam dengan dua tingkat kedalaman (1cm丹2cm)。数据penelitian terlebih dahulu日分析normalitasnya menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dilanjutkan dengan analysis sidik ragam, uji beda nyata terkecil, serta uji berganda duncan。Hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubungan antara kedalaman tanam dengan perendaman berpengaruh nyata terhadap表示perkecambahan。拜尼扬·丹丹·丹丹·丹丹·丹丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹·巴丹。Hubungan antara perlakuan perendaman dan kedalaman tanam jugaberpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi semai。Interaksi perlakuan perendaman menggunakan larutan tauge selama 12 jam pada kedalaman 2 cm menghasilkan pertumbuhan tinggi paling tinggi (27,70 cm), sedangkan Interaksi perlakuan yang menghasilkan pertumbuhan tinggi paling rendah (11,20 cm) adalah perendaman dengan larutan baawang merah selama 6 jam pada kedalaman 1 cm。Pertumbuhan直径juga berpengaruh nyata oleh interaksi tersebut。Perendaman dengan larutan tauge selama 12 jam pada kedalaman tanam 2 cm menghasilkan pertumbuhan直径terbesar (0,295 cm), sedangkan Perendaman dengan larutan baawang merah selama 6 jam pada kedalaman tanam 1 cm menghasilkan pertumbuhan直径terbesar (0,135 cm)。Hasil penelitian merekomendasikan agar memperoleh pertumbuhan bibit yang cepat tumbuh disarankan menggunakan perendaman larutan tauge selama 12 jam dengan kedalaman tanam 2 cm。
{"title":"PENGARUH BERBAGAI MACAN PERENDAMAN DAN KEDALAMAN PENANAMAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI MAHONI (Swietenia macrophylla)","authors":"W. Saputra, Basir Achmad, Adistina Fitriani","doi":"10.20527/jss.v6i3.9224","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i3.9224","url":null,"abstract":"The purpose of this study was to examine the survival percentage, height growth, and diameter growth of mahogany (Swietenia macrophylla) seedlings. The research method used was a factorial completely randomized design with 2 factors. The first factor consisted of five levels of immersion (control, young coconut water for 12 hours, onion solution for 6 hours, bean sprouts solution for 12 hours, and hot water 60°C for 12 hours). The second factor is the depth of planting with two levels of depth (1 cm and 2 cm). The research data were first analyzed for normality using the Kolmogorov-Smirnov test, followed by analysis of variance, Least Significance Different test, and Duncan’s multiple test. The results showed that there was a relationship between planting depth and immersion had a significant effect on the percentage of germination. Seeds planted two centimeters deep and soaked in various materials had the highest germination rates. The relationship between the immersion treatment and planting depth also had a significant effect on the growth of seedling height. The interaction of soaking treatment using bean sprouts solution for 12 hours at a depth of 2 cm resulted in the highest height growth (27.70 cm), while the treatment interaction that resulted in the lowest height growth (11.20 cm) was soaking with onion solution for 6 hours at 1 cm deep. Diameter growth is also significantly affected by this interaction. Soaking with bean sprouts solution for 12 hours at a planting depth of 2 cm resulted in the largest diameter growth (0.295 cm), while soaking with onion solution for 6 hours at a planting depth of 1 cm resulted in the smallest diameter growth (0.135 cm). The results of the study recommend that in order to obtain fast-growing seedlings, it is recommended to use bean sprouts soaking for 12 hours with a planting depth of 2 cm.Tujuan penelitian ini untuk menguji persentase hidup, pertumbuhan tinggi, serta pertumbuhan diameter dari bibit mahoni (Swietenia macrophylla). Metode penelitian yang digunakan ialah rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama terdiri dari lima tingkat perendaman (kontrol, air kelapa muda selama 12 jam, larutan bawang merah selama 6 jam, larutan tauge selama 12 jam, dan air panas 60° C selama 12 jam). Faktor kedua yaitu kedalaman tanam dengan dua tingkat kedalaman (1 cm dan 2 cm). Data penelitian terlebih dahulu dianalisis normalitasnya menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dilanjutkan dengan analisis sidik ragam, uji beda nyata terkecil, serta uji berganda duncan. Hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubungan antara kedalaman tanam dengan perendaman berpengaruh nyata terhadap persentase perkecambahan. Benih yang ditanam sedalam dua sentimeter dan direndam dalam berbagai bahan memiliki tingkat perkecambahan tertinggi. Hubungan antara perlakuan perendaman dan kedalaman tanam jugaberpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi semai. Interaksi perlakuan perendaman menggunakan larutan tauge selama 12 ja","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125201462","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGELOLAAN DAN KONTRIBUSI TANAMAN KEMIRI (Aleurites moluccana) BAGI MASYARAKAT SEKITAR KAWASAN HUTAN KEMASYARAKATAN DESA GALAM KABUPATEN TANAH LAUT 凯鲁里植物(Aleurites moluccana)的管理和贡献给周围的森林社区,包括加兰摄政村
Pub Date : 2023-06-28 DOI: 10.20527/jss.v6i3.9211
Mardiah Mardiah, Hafizianor Hafizianor, Fonny Rianawati
The candlenut plant in Galam Village before there was HKM was used by selling candlenut wood because the selling price was cheap, difficult to market, and the splitting of candlenut seeds was still manual. After the KTH Batu Kura was formed and get the candlenut crusher. Candlenut shells are also used to make liquid smoke which functions as a rubber latex thickener. The purpose of this study was to analyze the candlenut management system and the contribution of candlenut to the income of the community around the Community Forest Area in Galam Village, Bajuin District, Tanah Laut Regency. The tools used in this study include writing instruments, calculators, laptops. The types and sources of data needed to analyze management and contributions include primary data obtained from the community and secondary data from government agencies. Determination of respondents using saturated sampling method or census. Saturated sampling is a sampling technique when all members of the population are used as samples. Data collection is by using several approaches including interviews, field observations, and literature studies. The candlenut management data was analyzed in a systematic way, while the candlenut contribution was analyzed mathematically using four formulas, namely the formula for costs, income, net income and contribution. The results obtained from this study are candlenut management consisting of land preparation, planting patterns, maintenance, harvesting, candlenut production processes and marketing. The contribution of candlenut plants to the income of the community members of KTH Batu Kura is 31% and the contribution of non-candlenut income is 69%.Tanaman kemiri di  Desa Galam sebelum ada HKM di manfaatkan dengan cara menjual kayu kemiri karena harga jual yang murah, sulit dipasarkan, dan pemecahan biji kemiri masih manual. Setelah dibentuk KTH Batu Kura dan mendapatkan bantuan berupa peralatan pemecah kemiri. Cangkang kemiri juga dapat dimanfaatkan untuk membuat asap cair yang mana asap cair ini berfungsi untuk pengental getah karet. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sistem pengelolaan kemiri dan kontribusi kemiri terhadap pendapatan masyarakat sekitar Kawasan Hutan Kemasyarakatan di Desa Galam Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat tulis, alat hitung, laptop. Jenis dan sumber data yang diperlukan untuk menganalisi pengelolaan dan kontribusi meliputi data primer yang didapatkan dari masyarakat dan data sekunder dari intansi pemerintah.  Penentuan responden menggunakan metode sampling jenuh atau sensus. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sample bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Pengambilan data yaitu dengan menggunakan beberapa pendektan antara lain wawancara, observasi lapangan, dan studi literatur. Analisis data pengelolaan kemiri dengan cara sistematis sedangkan kontribusi kemiri di analisis dengan matematis dengan menggunakan empat rumus yaitu rumus b
在没有HKM之前,Galam村的candanplant被用来销售candanwood,因为销售价格便宜,很难进入市场,而且劈开candanwood的种子仍然是手工的。在KTH Batu Kura成立后,获得了蜡烛粉碎机。蜡烛壳也被用来制造液体烟,起到橡胶乳胶增稠剂的作用。本研究的目的是分析檀香树管理制度,以及檀香树对社区林区周边社区收入的贡献。本研究使用的工具包括书写工具、计算器、笔记本电脑。分析管理和贡献所需的数据类型和来源包括从社区获得的主要数据和从政府机构获得的次要数据。采用饱和抽样法或人口普查确定调查对象。饱和抽样是一种以总体的所有成员为样本的抽样技术。数据收集是通过几种方法,包括访谈,实地观察和文献研究。对核桃经营数据进行系统分析,对核桃贡献进行数学分析,采用成本、收益、净收入和贡献公式四个公式。研究结果表明,核桃管理包括土地准备、种植模式、维护、收获、生产过程和销售。在KTH Batu Kura社区成员的收入中,椰树植物的贡献为31%,非椰树收入的贡献为69%。Tanaman kemiri di Desa Galam sebelum ada HKM di manfaatkan dengan cara menjual kayu kemiri karena harga jual yang murah, suit dipasarkan, dan pemecahan biji kemiri masih手册。Setelah dibentuk KTH Batu Kura dan mendapatkan bantuan berupa peralatan pemecah kemiri。苍康kemiri juga dapat dimanfaatkan untuk成员,asap主席yang mana asap主席ini berfungsi untuk penental getah karet。Tujuan penelitian ini adalah mengan分析系统pengelolaan kemiri dankontribusi kemiterhadap pendapatan masyarakat sekitar Kawasan Hutan Kemasyarakatan di Desa Galam Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut。Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Alat tulis, Alat hitung,笔记本电脑。Jenis dan sumber data yang didapatkan dari masyarakat dan data sekunder dari intansi pemerintah。Penentuan响应孟古纳坎方法抽样,并对其进行感知。样品:样品:样品:样品:样品:样品:样品:样品:样品:样品:样品:样品:样品:样品:样品:样品:样品:样品:样品:样品:样品:样品:彭甘比兰资料,yitu dengan menggunakan beberapa pendektan antara lain wawancara, observasi lapangan, dan研究文献。分析数据pengelolaan kemiri dengan cara sistematis sedangkan kontribusi kemiri di analysis dengan matematis dengan menggunakan empat rumus yitu rumus biaya, pendapatan, pendapatan bersih dan kontribusi。Hasil yang diproleh dari penelitian ini adalah pengelolaan kemiri terdiri dari perapan lahan, pola penanaman, pemeliharaan, pemenenan, produksi kemiri dan pemasaran。KTH Batu ktrtribusi tanaman kemiri terhadap pendapatan masyarakat anggota KTH Batu ktrtribusi dari pendapatan dilar kemiri yapatan 69%
{"title":"PENGELOLAAN DAN KONTRIBUSI TANAMAN KEMIRI (Aleurites moluccana) BAGI MASYARAKAT SEKITAR KAWASAN HUTAN KEMASYARAKATAN DESA GALAM KABUPATEN TANAH LAUT","authors":"Mardiah Mardiah, Hafizianor Hafizianor, Fonny Rianawati","doi":"10.20527/jss.v6i3.9211","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i3.9211","url":null,"abstract":"The candlenut plant in Galam Village before there was HKM was used by selling candlenut wood because the selling price was cheap, difficult to market, and the splitting of candlenut seeds was still manual. After the KTH Batu Kura was formed and get the candlenut crusher. Candlenut shells are also used to make liquid smoke which functions as a rubber latex thickener. The purpose of this study was to analyze the candlenut management system and the contribution of candlenut to the income of the community around the Community Forest Area in Galam Village, Bajuin District, Tanah Laut Regency. The tools used in this study include writing instruments, calculators, laptops. The types and sources of data needed to analyze management and contributions include primary data obtained from the community and secondary data from government agencies. Determination of respondents using saturated sampling method or census. Saturated sampling is a sampling technique when all members of the population are used as samples. Data collection is by using several approaches including interviews, field observations, and literature studies. The candlenut management data was analyzed in a systematic way, while the candlenut contribution was analyzed mathematically using four formulas, namely the formula for costs, income, net income and contribution. The results obtained from this study are candlenut management consisting of land preparation, planting patterns, maintenance, harvesting, candlenut production processes and marketing. The contribution of candlenut plants to the income of the community members of KTH Batu Kura is 31% and the contribution of non-candlenut income is 69%.Tanaman kemiri di  Desa Galam sebelum ada HKM di manfaatkan dengan cara menjual kayu kemiri karena harga jual yang murah, sulit dipasarkan, dan pemecahan biji kemiri masih manual. Setelah dibentuk KTH Batu Kura dan mendapatkan bantuan berupa peralatan pemecah kemiri. Cangkang kemiri juga dapat dimanfaatkan untuk membuat asap cair yang mana asap cair ini berfungsi untuk pengental getah karet. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sistem pengelolaan kemiri dan kontribusi kemiri terhadap pendapatan masyarakat sekitar Kawasan Hutan Kemasyarakatan di Desa Galam Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat tulis, alat hitung, laptop. Jenis dan sumber data yang diperlukan untuk menganalisi pengelolaan dan kontribusi meliputi data primer yang didapatkan dari masyarakat dan data sekunder dari intansi pemerintah.  Penentuan responden menggunakan metode sampling jenuh atau sensus. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sample bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Pengambilan data yaitu dengan menggunakan beberapa pendektan antara lain wawancara, observasi lapangan, dan studi literatur. Analisis data pengelolaan kemiri dengan cara sistematis sedangkan kontribusi kemiri di analisis dengan matematis dengan menggunakan empat rumus yaitu rumus b","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130399320","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Sylva Scienteae
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1