{"title":"古兰经的概念将社会福利塑造成一个公民社会","authors":"Ahmad Mustaniruddin","doi":"10.30631/atb.v2i2.6","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Fokus penelitian ini adalah tentang teori kesejahteraan sosial dan bagaimana konsep al-Qur’an dalam membentuk kesejahteraan sosial menuju masyarakat madani. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui; (1) Komponen kesejahteraan sosial yang terdapat dalam al-Qur’an. (2) Cara-cara al-Qur’an dalam mewujudkan kesejahteraan sosial (3) Implementasi Untuk Membentuk Kesejahteraan Sosial Menuju Masyarakat Madani. Hasil penelitian menunjukkan (1) Menurut al-Qur’an terdapat lima komponen yang harus terpenuhi dalam kehidupan agar tercipta kesejahteraan sosial, yaitu kebutuhan fisik biologis, intelektual, emosi/psikis, spiritual dan sosial. (2) Secara subtantif terdapat sejumlah ayat al-Qur’an yang menunjukkan cara-cara untuk memenuhi lima komponen kesejahteraan sosial yang dikemukakan oleh al-Qur’an sehingga terciptalah sebuah masyarakat yang sejahtera dan menjadi salah satu faktor pendukung perwujudan masyarakat madani. (3) Konsep kesejahteraan sosial menurut al-Qur’an masih belum terimplementasikan dengan sempurna di Indonesia. Masih banyak teori-teori lain seperti liberalis kapitalis, sosialis dan lain sebagainya yang lebih didahulukan penggunaannya dalam membentuk kesejahteraan sosial di Indonesia. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah konsep al-Qur’an dalam membentuk kesejahteraan sosial menuju masyarakat madani adalah dengan mengedepankan nilai-nilai ketuhanan dalam segala aktivitas kemanusiaan serta melapisi dimensi material dengan dimensi spiritual yang dibangun di atas pilar agama.","PeriodicalId":166321,"journal":{"name":"At-Tibyan","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"KONSEP AL-QUR’AN DALAM MEMBENTUK KESEJAHTERAAN SOSIAL MENUJU MASYARAKAT MADANI\",\"authors\":\"Ahmad Mustaniruddin\",\"doi\":\"10.30631/atb.v2i2.6\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Fokus penelitian ini adalah tentang teori kesejahteraan sosial dan bagaimana konsep al-Qur’an dalam membentuk kesejahteraan sosial menuju masyarakat madani. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui; (1) Komponen kesejahteraan sosial yang terdapat dalam al-Qur’an. (2) Cara-cara al-Qur’an dalam mewujudkan kesejahteraan sosial (3) Implementasi Untuk Membentuk Kesejahteraan Sosial Menuju Masyarakat Madani. Hasil penelitian menunjukkan (1) Menurut al-Qur’an terdapat lima komponen yang harus terpenuhi dalam kehidupan agar tercipta kesejahteraan sosial, yaitu kebutuhan fisik biologis, intelektual, emosi/psikis, spiritual dan sosial. (2) Secara subtantif terdapat sejumlah ayat al-Qur’an yang menunjukkan cara-cara untuk memenuhi lima komponen kesejahteraan sosial yang dikemukakan oleh al-Qur’an sehingga terciptalah sebuah masyarakat yang sejahtera dan menjadi salah satu faktor pendukung perwujudan masyarakat madani. (3) Konsep kesejahteraan sosial menurut al-Qur’an masih belum terimplementasikan dengan sempurna di Indonesia. Masih banyak teori-teori lain seperti liberalis kapitalis, sosialis dan lain sebagainya yang lebih didahulukan penggunaannya dalam membentuk kesejahteraan sosial di Indonesia. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah konsep al-Qur’an dalam membentuk kesejahteraan sosial menuju masyarakat madani adalah dengan mengedepankan nilai-nilai ketuhanan dalam segala aktivitas kemanusiaan serta melapisi dimensi material dengan dimensi spiritual yang dibangun di atas pilar agama.\",\"PeriodicalId\":166321,\"journal\":{\"name\":\"At-Tibyan\",\"volume\":\"40 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-12-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"At-Tibyan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30631/atb.v2i2.6\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"At-Tibyan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30631/atb.v2i2.6","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KONSEP AL-QUR’AN DALAM MEMBENTUK KESEJAHTERAAN SOSIAL MENUJU MASYARAKAT MADANI
Fokus penelitian ini adalah tentang teori kesejahteraan sosial dan bagaimana konsep al-Qur’an dalam membentuk kesejahteraan sosial menuju masyarakat madani. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui; (1) Komponen kesejahteraan sosial yang terdapat dalam al-Qur’an. (2) Cara-cara al-Qur’an dalam mewujudkan kesejahteraan sosial (3) Implementasi Untuk Membentuk Kesejahteraan Sosial Menuju Masyarakat Madani. Hasil penelitian menunjukkan (1) Menurut al-Qur’an terdapat lima komponen yang harus terpenuhi dalam kehidupan agar tercipta kesejahteraan sosial, yaitu kebutuhan fisik biologis, intelektual, emosi/psikis, spiritual dan sosial. (2) Secara subtantif terdapat sejumlah ayat al-Qur’an yang menunjukkan cara-cara untuk memenuhi lima komponen kesejahteraan sosial yang dikemukakan oleh al-Qur’an sehingga terciptalah sebuah masyarakat yang sejahtera dan menjadi salah satu faktor pendukung perwujudan masyarakat madani. (3) Konsep kesejahteraan sosial menurut al-Qur’an masih belum terimplementasikan dengan sempurna di Indonesia. Masih banyak teori-teori lain seperti liberalis kapitalis, sosialis dan lain sebagainya yang lebih didahulukan penggunaannya dalam membentuk kesejahteraan sosial di Indonesia. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah konsep al-Qur’an dalam membentuk kesejahteraan sosial menuju masyarakat madani adalah dengan mengedepankan nilai-nilai ketuhanan dalam segala aktivitas kemanusiaan serta melapisi dimensi material dengan dimensi spiritual yang dibangun di atas pilar agama.