{"title":"Analisis Control Environment Evaluation (CEE) dalam Penerapan SPIP Terintegrasi di Inspektorat Daerah Kabupaten Kebumen","authors":"Mifta Nurokhman, Dona Primasari","doi":"10.52644/joeb.v12i4.304","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian survei terhadap pegawai di Inspektorat Daerah Kabupaten Kabupaten Kebumen. Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauhmana lingkungan pengendalian (control environment) dibangun dalam penyelenggaraan SPIP Terintegrasi. Variabel dalam penelitian ini adalah delapan sub unsur dalam lingkungan pengendalian SPIP yaitu (1) Penegakan integritas dan nilai etika, (2) Komitmen terhadap kompetensi; (3) Kepemimpinan yang kondusif; (4) Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan; (5) Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat; (6) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia; (7) Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif; serta (8) Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di Inspektorat Daerah Kabupaten Kebumen sebanyak 53 orang. Jumlah responden yang diambil dalam penelitan ini sebanyak 43 orang. Teknik pengumpulan sampel menggunakan teknik Nonprobability sampling dengan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dengan menggunakan aplikasi excel yang dikembangkan oleh BPKP, secara kolektif nilai lingkungan pengendalian Inspektorat Daerah Kabupaten Kebumen sebesar 3,125 (memadai). Sedangkan nilai masing-masing sub unsur: (1) Penegakkan integritas dan nilai etika memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (2)Komitmen terhadap kompetensi memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (3)Kepemimpinan yang kondusif memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (4)Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (5) Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (6) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (7) Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif memperoleh nilai 3 (cukup memadai), dan (8) Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait memperoleh nilai 4 (memadai). Implikasi dari penelitian ini Inspektorat Daerah Kabupaten Kebumen perlu membangun mekanisme reward and punishment atas produktivitas kinerja pengawasan yang dilakukan agar sebanding antara beban kerja, risiko kerja dan kompensasi yang diterima pegawai.","PeriodicalId":139337,"journal":{"name":"Journal of Economics and Business UBS","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Economics and Business UBS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52644/joeb.v12i4.304","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Control Environment Evaluation (CEE) dalam Penerapan SPIP Terintegrasi di Inspektorat Daerah Kabupaten Kebumen
Penelitian ini merupakan penelitian survei terhadap pegawai di Inspektorat Daerah Kabupaten Kabupaten Kebumen. Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauhmana lingkungan pengendalian (control environment) dibangun dalam penyelenggaraan SPIP Terintegrasi. Variabel dalam penelitian ini adalah delapan sub unsur dalam lingkungan pengendalian SPIP yaitu (1) Penegakan integritas dan nilai etika, (2) Komitmen terhadap kompetensi; (3) Kepemimpinan yang kondusif; (4) Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan; (5) Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat; (6) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia; (7) Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif; serta (8) Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di Inspektorat Daerah Kabupaten Kebumen sebanyak 53 orang. Jumlah responden yang diambil dalam penelitan ini sebanyak 43 orang. Teknik pengumpulan sampel menggunakan teknik Nonprobability sampling dengan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dengan menggunakan aplikasi excel yang dikembangkan oleh BPKP, secara kolektif nilai lingkungan pengendalian Inspektorat Daerah Kabupaten Kebumen sebesar 3,125 (memadai). Sedangkan nilai masing-masing sub unsur: (1) Penegakkan integritas dan nilai etika memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (2)Komitmen terhadap kompetensi memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (3)Kepemimpinan yang kondusif memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (4)Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (5) Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (6) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (7) Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif memperoleh nilai 3 (cukup memadai), dan (8) Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait memperoleh nilai 4 (memadai). Implikasi dari penelitian ini Inspektorat Daerah Kabupaten Kebumen perlu membangun mekanisme reward and punishment atas produktivitas kinerja pengawasan yang dilakukan agar sebanding antara beban kerja, risiko kerja dan kompensasi yang diterima pegawai.