{"title":"土耳其对叙利亚难民的开放政策:人道动机与政治动机","authors":"Muhammad Dary Suryantama","doi":"10.15408/jisi.v2i2.24927","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. This article aims to analyse The Turkey Open-Door Policy for Syrian Refugees on two motives namely humanity and political. This policy has been done since the conflict in Syria escalated and that ‘forces’ Turkey to do the Open-Doors Policy. Many stated that the motive of this policy is driven by religion motive, which is Islam, and geographical factor between both countries. But in practice it seems not enough to explain a whole Turkey’s action on implementing the Open-Door Policy. Probably there are other motives that have driven Turkey to receive the Syrian Refugees but we can say that if Turkey has implemented the Open-Door Policy, it means Turkey is ready to take care of Syrian Refugees with its economic resource and land space. This article analyses three problem formulations: what is turkey’s humanity and political motive in Open-Door policy, how Turkey treat Syrian Refugees considering that Turkey is also at war with the Syrian Kurds? what the advantage and disadvantage faced by Turkey in doing the Open-Door policy? This article used qualitative & descriptive methods and it used secondary data obtained from several journals and books. The conclusion stated Turkey has a limit to received Syrian Refugees even the President of Turkey, Recep Tayyip Erdoğan had admitted it. And there is a political motive besides humanity motive behind the policy. The condition of refugees not very well in the refugee shelter. If every side wants to end the flow of refugee, therefore every sides should help Syria end Its terrible conflict. Keywords: Syrian Refugees, Turkey, Open-Door Policy, humanity motive, political motive. Abstrak. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan Pintu-Terbuka Turki untuk pengungsi Suriah pada dua motif yaitu kemanusiaan dan politis. Kebijakan ini telah dilakukan sejak konflik di Suriah meningkat dan itu ‘memaksa’ Turki untuk melakukan kebijakan Pintu-Terbuka. Banyak yang menyatakan bahwa motif kebijakan ini didorong oleh motif agama, yakni Islam, and faktor geografi antara kedua negara. Namun secara praktis sepertinya itu tidak cukup untuk menjelaskan seluruh perilaku Turki pada implementasi kebijakan Pintu-Terbuka. Mungkin ada motif lain yang mendorong Turki untuk menerima pengungsi Suriah tetapi dapat kita katakan jika Turki Telah mengimplementasikan kebijakan Pintu-Terbuka, itu artinya Turki siap untuk menjaga pengungsi Suriah dengan sumber daya ekonomi dan wilayahnya. Artikel ini menganalisis tiga rumusan masalah: apa motif kemanusiaan dan politis pada kebijakan Pintu-Terbuka? bagaimana Turki memperlakukan pengungsi Suriah mempertimbangkan bahwa Turki juga dalam perang dengan Kurdi Suriah? apa keuntungan dan kerugian yang dihadapi Turki dalam melakukan kebijakan Pintu-Terbuka?. Artikel ini menggunakan metode kualitatif & deskriptif dan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai jurnal dan buku. Kesimpulan menyatakan bahwa Turki memiliki batasan untuk menerima pengungsi Suriah bahkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan telah mengakuinya. Dan terdapat sebuah motif politik dibalik motif kemanusiaan di belakang kebijakan. Kondisi para pengungsi tidak terlalu baik dalam penampungan. Jika seluruh pihak hendak mengakhiri arus dari pengungsi, maka seluruh pihak seyogianya membantu Suriah mengakhiri konflik-Nya yang parah.Kata Kunci: Pengungsi Suriah, Turki, Kebijakan Pintu-Terbuka, motif kemanusiaan, motif politik.","PeriodicalId":170402,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Sosial Indonesia (JISI)","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Turkey’s Open-Door Policy for Syrian Regugees: Humanity Motive and Political Motive\",\"authors\":\"Muhammad Dary Suryantama\",\"doi\":\"10.15408/jisi.v2i2.24927\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. This article aims to analyse The Turkey Open-Door Policy for Syrian Refugees on two motives namely humanity and political. This policy has been done since the conflict in Syria escalated and that ‘forces’ Turkey to do the Open-Doors Policy. Many stated that the motive of this policy is driven by religion motive, which is Islam, and geographical factor between both countries. But in practice it seems not enough to explain a whole Turkey’s action on implementing the Open-Door Policy. Probably there are other motives that have driven Turkey to receive the Syrian Refugees but we can say that if Turkey has implemented the Open-Door Policy, it means Turkey is ready to take care of Syrian Refugees with its economic resource and land space. This article analyses three problem formulations: what is turkey’s humanity and political motive in Open-Door policy, how Turkey treat Syrian Refugees considering that Turkey is also at war with the Syrian Kurds? what the advantage and disadvantage faced by Turkey in doing the Open-Door policy? This article used qualitative & descriptive methods and it used secondary data obtained from several journals and books. The conclusion stated Turkey has a limit to received Syrian Refugees even the President of Turkey, Recep Tayyip Erdoğan had admitted it. And there is a political motive besides humanity motive behind the policy. The condition of refugees not very well in the refugee shelter. If every side wants to end the flow of refugee, therefore every sides should help Syria end Its terrible conflict. Keywords: Syrian Refugees, Turkey, Open-Door Policy, humanity motive, political motive. Abstrak. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan Pintu-Terbuka Turki untuk pengungsi Suriah pada dua motif yaitu kemanusiaan dan politis. Kebijakan ini telah dilakukan sejak konflik di Suriah meningkat dan itu ‘memaksa’ Turki untuk melakukan kebijakan Pintu-Terbuka. Banyak yang menyatakan bahwa motif kebijakan ini didorong oleh motif agama, yakni Islam, and faktor geografi antara kedua negara. Namun secara praktis sepertinya itu tidak cukup untuk menjelaskan seluruh perilaku Turki pada implementasi kebijakan Pintu-Terbuka. Mungkin ada motif lain yang mendorong Turki untuk menerima pengungsi Suriah tetapi dapat kita katakan jika Turki Telah mengimplementasikan kebijakan Pintu-Terbuka, itu artinya Turki siap untuk menjaga pengungsi Suriah dengan sumber daya ekonomi dan wilayahnya. Artikel ini menganalisis tiga rumusan masalah: apa motif kemanusiaan dan politis pada kebijakan Pintu-Terbuka? bagaimana Turki memperlakukan pengungsi Suriah mempertimbangkan bahwa Turki juga dalam perang dengan Kurdi Suriah? apa keuntungan dan kerugian yang dihadapi Turki dalam melakukan kebijakan Pintu-Terbuka?. Artikel ini menggunakan metode kualitatif & deskriptif dan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai jurnal dan buku. Kesimpulan menyatakan bahwa Turki memiliki batasan untuk menerima pengungsi Suriah bahkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan telah mengakuinya. Dan terdapat sebuah motif politik dibalik motif kemanusiaan di belakang kebijakan. Kondisi para pengungsi tidak terlalu baik dalam penampungan. Jika seluruh pihak hendak mengakhiri arus dari pengungsi, maka seluruh pihak seyogianya membantu Suriah mengakhiri konflik-Nya yang parah.Kata Kunci: Pengungsi Suriah, Turki, Kebijakan Pintu-Terbuka, motif kemanusiaan, motif politik.\",\"PeriodicalId\":170402,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmu Sosial Indonesia (JISI)\",\"volume\":\"34 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-02-24\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmu Sosial Indonesia (JISI)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15408/jisi.v2i2.24927\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Sosial Indonesia (JISI)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/jisi.v2i2.24927","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要本文旨在从人道和政治两方面分析土耳其对叙利亚难民的开放政策。自叙利亚冲突升级以来,土耳其一直在实施这一政策,这“迫使”土耳其实施门户开放政策。许多人指出,这一政策的动机是伊斯兰教的宗教动机和两国之间的地理因素。但在实践中,这似乎不足以解释土耳其在实施门户开放政策方面的全部行动。也许土耳其接收叙利亚难民还有其他动机,但我们可以说,如果土耳其实施了门户开放政策,这意味着土耳其准备好利用其经济资源和土地空间来照顾叙利亚难民。本文分析了土耳其开放政策的人道主义和政治动机是什么,土耳其在与叙利亚库尔德人交战的情况下如何对待叙利亚难民这三个问题的表述。土耳其实行门户开放政策的利与弊是什么?本文采用定性和描述性的方法,并使用了从几本期刊和书籍中获得的二手数据。该结论称土耳其接收叙利亚难民是有限制的,即使土耳其总统雷杰普·塔伊普Erdoğan也承认了这一点。这一政策的背后,除了人性动机之外,还有政治动机。难民收容所里难民的条件不是很好。如果各方都想结束难民流动,那么各方都应该帮助叙利亚结束其可怕的冲突。关键词:叙利亚难民;土耳其;门户开放政策;Abstrak。在土耳其,土耳其人是不可能的,他们是不可能的,他们是不可能的。土耳其语:土耳其语:土耳其语:土耳其语:土耳其语:土耳其语Banyak yang menyatakan bahwa motif kebijakan ini didorong oleh motif agama, yakni Islam和地理因子antara kedua negara。Namun secara praktis sepertinya to tidak cuup untuk menjelaskan selururu peraku Turki padimplementaskebijakan Pintu-Terbuka。蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古蒙古在政治上,政治上,政治上的,政治上的,政治上的,政治上的?土耳其语(juga dalam perang dengan Kurdi Suriah)阿帕·昆东安,丹·克鲁吉安,杨·迪哈达比,土耳其人,dalam, melakukan, kebijakan, Pintu-Terbuka。引用本文:Artikel ini menggunakan方法的定性与描述,蒙古蒙古的数据[j] .中国科学院学报(自然科学版)。土耳其总统雷杰普·塔伊普Erdoğan telah mengakunya。Dan terdapat sebuah motif politik dibalik motif kemanusian and di belakang kebijakan。Kondisi para pengungsi tidak terlalu baik dalam penampungan。Jika seluruh pihak hendak mengakhiri arus dari pengungsi, maka seluruh pihak seyogianya membantu Suriah mengakhiri konflik-Nya yang parah。Kata Kunci: Pengungsi Suriah, Turki, Kebijakan Pintu-Terbuka, motif kemanusiaan, motif politik。
Turkey’s Open-Door Policy for Syrian Regugees: Humanity Motive and Political Motive
Abstract. This article aims to analyse The Turkey Open-Door Policy for Syrian Refugees on two motives namely humanity and political. This policy has been done since the conflict in Syria escalated and that ‘forces’ Turkey to do the Open-Doors Policy. Many stated that the motive of this policy is driven by religion motive, which is Islam, and geographical factor between both countries. But in practice it seems not enough to explain a whole Turkey’s action on implementing the Open-Door Policy. Probably there are other motives that have driven Turkey to receive the Syrian Refugees but we can say that if Turkey has implemented the Open-Door Policy, it means Turkey is ready to take care of Syrian Refugees with its economic resource and land space. This article analyses three problem formulations: what is turkey’s humanity and political motive in Open-Door policy, how Turkey treat Syrian Refugees considering that Turkey is also at war with the Syrian Kurds? what the advantage and disadvantage faced by Turkey in doing the Open-Door policy? This article used qualitative & descriptive methods and it used secondary data obtained from several journals and books. The conclusion stated Turkey has a limit to received Syrian Refugees even the President of Turkey, Recep Tayyip Erdoğan had admitted it. And there is a political motive besides humanity motive behind the policy. The condition of refugees not very well in the refugee shelter. If every side wants to end the flow of refugee, therefore every sides should help Syria end Its terrible conflict. Keywords: Syrian Refugees, Turkey, Open-Door Policy, humanity motive, political motive. Abstrak. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan Pintu-Terbuka Turki untuk pengungsi Suriah pada dua motif yaitu kemanusiaan dan politis. Kebijakan ini telah dilakukan sejak konflik di Suriah meningkat dan itu ‘memaksa’ Turki untuk melakukan kebijakan Pintu-Terbuka. Banyak yang menyatakan bahwa motif kebijakan ini didorong oleh motif agama, yakni Islam, and faktor geografi antara kedua negara. Namun secara praktis sepertinya itu tidak cukup untuk menjelaskan seluruh perilaku Turki pada implementasi kebijakan Pintu-Terbuka. Mungkin ada motif lain yang mendorong Turki untuk menerima pengungsi Suriah tetapi dapat kita katakan jika Turki Telah mengimplementasikan kebijakan Pintu-Terbuka, itu artinya Turki siap untuk menjaga pengungsi Suriah dengan sumber daya ekonomi dan wilayahnya. Artikel ini menganalisis tiga rumusan masalah: apa motif kemanusiaan dan politis pada kebijakan Pintu-Terbuka? bagaimana Turki memperlakukan pengungsi Suriah mempertimbangkan bahwa Turki juga dalam perang dengan Kurdi Suriah? apa keuntungan dan kerugian yang dihadapi Turki dalam melakukan kebijakan Pintu-Terbuka?. Artikel ini menggunakan metode kualitatif & deskriptif dan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai jurnal dan buku. Kesimpulan menyatakan bahwa Turki memiliki batasan untuk menerima pengungsi Suriah bahkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan telah mengakuinya. Dan terdapat sebuah motif politik dibalik motif kemanusiaan di belakang kebijakan. Kondisi para pengungsi tidak terlalu baik dalam penampungan. Jika seluruh pihak hendak mengakhiri arus dari pengungsi, maka seluruh pihak seyogianya membantu Suriah mengakhiri konflik-Nya yang parah.Kata Kunci: Pengungsi Suriah, Turki, Kebijakan Pintu-Terbuka, motif kemanusiaan, motif politik.