{"title":"PESERTA DIDIK IDEAL PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM","authors":"Toha Ma’sum, Niken Ristianah","doi":"10.31538/aulada.v3i2.2007","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Peserta didik merupakan seseorang yang sedang mencari kebaikan, dengan cara belajar. Selain itu juga bertujuan untuk mengembangkan potensinya. Dalam proses belajar peserta didik haruslah memiliki etika terhadap siapapun yang terlibat didalamnya. Seperti pendidik, sesama teman belajar, orang tua dan masih banyak lagi. Setiap peserta didik pasti memiliki karakter yang berbeda. Dengan adanya karakter yang berbeda tersebut muncullah beberapa cara dalam membentuk akhlak pererta didik, diantaranya pendapat dari Ary Ginanjar yang sering disebut dengan istilah “The ESQ Way 165” artinya adalah dengan melakukan ihsan, rukun iman, dan rukun islam, yang memiliki tujuan agar peserta didik dapat menggapai apa yang telah dicita-citakan. Berbeda-bedanya karakter tersebut menjadi salah satu problematika dalam prose belajar. Problematika tersebut tidak hanya berasal dari berbeda-bedanya karakter yang dimiliki peserta didik saja, akan tetapi dapat berasal dari lingkungan sekitar. Seperti berkembangnya tekhnologi, pergaulan bebas, dan kurangnya pengawasan orang tua terhadap anaknya","PeriodicalId":257839,"journal":{"name":"Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak","volume":"128 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31538/aulada.v3i2.2007","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Peserta didik merupakan seseorang yang sedang mencari kebaikan, dengan cara belajar. Selain itu juga bertujuan untuk mengembangkan potensinya. Dalam proses belajar peserta didik haruslah memiliki etika terhadap siapapun yang terlibat didalamnya. Seperti pendidik, sesama teman belajar, orang tua dan masih banyak lagi. Setiap peserta didik pasti memiliki karakter yang berbeda. Dengan adanya karakter yang berbeda tersebut muncullah beberapa cara dalam membentuk akhlak pererta didik, diantaranya pendapat dari Ary Ginanjar yang sering disebut dengan istilah “The ESQ Way 165” artinya adalah dengan melakukan ihsan, rukun iman, dan rukun islam, yang memiliki tujuan agar peserta didik dapat menggapai apa yang telah dicita-citakan. Berbeda-bedanya karakter tersebut menjadi salah satu problematika dalam prose belajar. Problematika tersebut tidak hanya berasal dari berbeda-bedanya karakter yang dimiliki peserta didik saja, akan tetapi dapat berasal dari lingkungan sekitar. Seperti berkembangnya tekhnologi, pergaulan bebas, dan kurangnya pengawasan orang tua terhadap anaknya