Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.31538/aulada.v4i1.2587
Indah Fajrotuz Zahro
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah merdeka bermain dengan teknik Islamic storytelling fingerdoll dapat meningkatkan perilaku prososial siswa AlMansyur. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain eksperimen yang digunakan adalah one group pretest posttest. Subjek dalam penelitian ini adalah 5 siswa jenjang RA B yang diberikan treatment merdeka bermain dengan teknik Islamic storytelling fingerdoll. Sebelum dan setelah treatment, subjek diberikan skala prososial dengan 20 item pernyataan yang disusun dengan bahasa singkat dengan jenis skala guttman dengan 2 alternatif jawaban. Berdasarkan uji validitas dengan rumus product moment diketahui bahwa 20 item valid dengan reliabilitas nilai koefesien alpha cronbach sebesar 0,451 yang berarti cukup reliabel dan dapat dipergunakan sebagai alat pengukuran dalam penelitian. Pada nilai uji mann whitney U test dapat diketahui nilai U = 0,000 dan nilai uji Z yaitu -2,619 dan nilai sig.(2-tailed) adalah 0,009, yang berarti bahwa nilai signifikan untuk data prososial adalah 0,009 < 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa teknik Islamic storytelling finger doll dapat meningkatkan perilaku prososial pada anak RA Al-Mansyur.
这项研究的目的是确定玩伊斯兰故事复述技巧是否可以改善学生的社会行为。该研究采用的实验设计的实验方法是一组预先试验。本研究的主题是5名独立治疗的学生,他们被授予玩伊斯兰故事故事技巧。在接受治疗之前和之后,受试者被分配了一个由20项陈述性声明组成的规模,这些陈述性陈述是用guttman的类型类型编写的,有2种不同的答案。根据现场制作公式的验证结果,我们发现20项具有可靠性的有效项,其价值是0.451,这意味着足够的可靠性,可以作为研究的一种测量工具。曼在拉伸试验价值惠特尼U值测试可知的U =万测试值Z即-2,619和sig . (2-tailed)的成绩是0.009 prososial数据,意味着重大价值的是0.009 < 0。05,从而意味着伊斯兰故事手指玩偶技巧可以提高prososial RA Al-Mansyur的孩子的行为。
{"title":"MERDEKA BERMAIN DENGAN TEKNIK ISLAMIC STORYTELLING FINGERDOLL UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA RA AL-MANSYUR","authors":"Indah Fajrotuz Zahro","doi":"10.31538/aulada.v4i1.2587","DOIUrl":"https://doi.org/10.31538/aulada.v4i1.2587","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah merdeka bermain dengan teknik Islamic storytelling fingerdoll dapat meningkatkan perilaku prososial siswa AlMansyur. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain eksperimen yang digunakan adalah one group pretest posttest. Subjek dalam penelitian ini adalah 5 siswa jenjang RA B yang diberikan treatment merdeka bermain dengan teknik Islamic storytelling fingerdoll. Sebelum dan setelah treatment, subjek diberikan skala prososial dengan 20 item pernyataan yang disusun dengan bahasa singkat dengan jenis skala guttman dengan 2 alternatif jawaban. Berdasarkan uji validitas dengan rumus product moment diketahui bahwa 20 item valid dengan reliabilitas nilai koefesien alpha cronbach sebesar 0,451 yang berarti cukup reliabel dan dapat dipergunakan sebagai alat pengukuran dalam penelitian. Pada nilai uji mann whitney U test dapat diketahui nilai U = 0,000 dan nilai uji Z yaitu -2,619 dan nilai sig.(2-tailed) adalah 0,009, yang berarti bahwa nilai signifikan untuk data prososial adalah 0,009 < 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa teknik Islamic storytelling finger doll dapat meningkatkan perilaku prososial pada anak RA Al-Mansyur.","PeriodicalId":257839,"journal":{"name":"Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122070909","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Usia dini merupakan usia yang paling tepat untuk membentuk karakter seseorang. Jika pada masa ini karakter setiap anak bisa dibentuk, maka kelak dimasa dewasa ia akan menjadi generasi yang berkarakter kuat. Hal inilah yang menyebabkan pendidikan anak usia dini menjadi pondasi yang paling kuat bagi tegaknya karakter bangsa di masa depan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara penanaman aspek perkembangan nilai agama dan moral melalui metode Montessori pada anak usia 5-6 tahun di RA Nurul Huda kemuning. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi berperan serta, wawancara mendalam dan dokumentasi. Dan analisis datanya menggunakan metode triangulasi teknik, yaitu menggabungkan data yang diperoleh dari metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap anak kelompok B usia 5-6 tahun di RA Nurul Huda kemuning, bahwasannya penanaman aspek perkembangan nilai agama dan moral melalui metode Montessori pada anak usia 5-6 tahun di RA Nurul Huda kemuning sudah baik, sehingga mampu mengembangkan aspek perkembangan nilai agama dan moral melalui metode Montessori pada anak usia 5-6 tahun menjadi “Berkembang Baik”
{"title":"PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI METODE MONTESSORI DI RA NURUL HUDA KEMUNING","authors":"Umi Masturoh, Fitri Alfiyani Rahmah, Siti Mufarochah","doi":"10.31538/aulada.v4i1.2285","DOIUrl":"https://doi.org/10.31538/aulada.v4i1.2285","url":null,"abstract":"Usia dini merupakan usia yang paling tepat untuk membentuk karakter seseorang. Jika pada masa ini karakter setiap anak bisa dibentuk, maka kelak dimasa dewasa ia akan menjadi generasi yang berkarakter kuat. Hal inilah yang menyebabkan pendidikan anak usia dini menjadi pondasi yang paling kuat bagi tegaknya karakter bangsa di masa depan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara penanaman aspek perkembangan nilai agama dan moral melalui metode Montessori pada anak usia 5-6 tahun di RA Nurul Huda kemuning. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi berperan serta, wawancara mendalam dan dokumentasi. Dan analisis datanya menggunakan metode triangulasi teknik, yaitu menggabungkan data yang diperoleh dari metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap anak kelompok B usia 5-6 tahun di RA Nurul Huda kemuning, bahwasannya penanaman aspek perkembangan nilai agama dan moral melalui metode Montessori pada anak usia 5-6 tahun di RA Nurul Huda kemuning sudah baik, sehingga mampu mengembangkan aspek perkembangan nilai agama dan moral melalui metode Montessori pada anak usia 5-6 tahun menjadi “Berkembang Baik”","PeriodicalId":257839,"journal":{"name":"Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak","volume":"85 7","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133007098","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.31538/aulada.v4i1.2603
M. Syafi
Karakter kepahlawanan memiliki peranan penting dalam kemerdekaan. Menumbuhkan karakter patriotik sedari dini wajib dilakukan, terutama pada sekolah dasar. Siswa sekolah dasar merupakan tonggak kemajuan bangsa dimasa mendatang. Karenanya menanamkan karakter kepahlawanan pada siswa siswi sekolah dasar merupakan hal yang tidak bisa diabaikan oleh lembaga-lembaga pendidikan dasar (SD). Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan upaya penguatan pendidikan karakter patriotik siswa di SD Islam Miftahul Ulum Surabaya melalui beberapa kegiatan harian, mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan. Upaya tersebut dilakukan agar tertanam karakter patriotik sehingga menjadi warga negara yang cinta tanah air, rela berkorban, loyalitas, jujur, dan memiliki empati terhadap sesama dan lingkungan sekitar. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana data didapatkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian diabsakan dengan teknik triangulasi. Adapaun kegiatan-kegiatan sosial yang dilaksanakan sebagai upaya penguatan pendidikan karakter patriotik yaitu dengan kegiatan harian, berupa apel pagi, doa dan pembacaan teks Pancasila; program Tahfidz al-Quran; Serta kegiatan shalat berjamaah. Pada kegiatan mingguan, berupa program menabung cara hemat yang dicintai Allah; shalat dluha berjamaah; Jumat bersih; serta pramuka. Adapun kegiatan bulanan, berupa bakti sosial guru dan siswa serta dokter kecil peduli sehat. Dan kegiatan semesteran, berupa outbound dan outdoor learning; Serta kegiatan tahunan, berupa upacara dan karnaval hari besar nasioanal; lomba hari besar nasional; kegiatan kirab santri dan santunan anak yatim.
{"title":"UPAYA PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PATRIOTIK SISWA SD ISLAM MIFTAHUL ULUM SURABAYA","authors":"M. Syafi","doi":"10.31538/aulada.v4i1.2603","DOIUrl":"https://doi.org/10.31538/aulada.v4i1.2603","url":null,"abstract":"Karakter kepahlawanan memiliki peranan penting dalam kemerdekaan. Menumbuhkan karakter patriotik sedari dini wajib dilakukan, terutama pada sekolah dasar. Siswa sekolah dasar merupakan tonggak kemajuan bangsa dimasa mendatang. Karenanya menanamkan karakter kepahlawanan pada siswa siswi sekolah dasar merupakan hal yang tidak bisa diabaikan oleh lembaga-lembaga pendidikan dasar (SD). Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan upaya penguatan pendidikan karakter patriotik siswa di SD Islam Miftahul Ulum Surabaya melalui beberapa kegiatan harian, mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan. Upaya tersebut dilakukan agar tertanam karakter patriotik sehingga menjadi warga negara yang cinta tanah air, rela berkorban, loyalitas, jujur, dan memiliki empati terhadap sesama dan lingkungan sekitar. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana data didapatkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian diabsakan dengan teknik triangulasi. Adapaun kegiatan-kegiatan sosial yang dilaksanakan sebagai upaya penguatan pendidikan karakter patriotik yaitu dengan kegiatan harian, berupa apel pagi, doa dan pembacaan teks Pancasila; program Tahfidz al-Quran; Serta kegiatan shalat berjamaah. Pada kegiatan mingguan, berupa program menabung cara hemat yang dicintai Allah; shalat dluha berjamaah; Jumat bersih; serta pramuka. Adapun kegiatan bulanan, berupa bakti sosial guru dan siswa serta dokter kecil peduli sehat. Dan kegiatan semesteran, berupa outbound dan outdoor learning; Serta kegiatan tahunan, berupa upacara dan karnaval hari besar nasioanal; lomba hari besar nasional; kegiatan kirab santri dan santunan anak yatim.","PeriodicalId":257839,"journal":{"name":"Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127900506","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.31538/aulada.v4i1.2593
Muhimatul Murtafiah, Muawanah Muawanah
Nowadays, there are many students in some school who felt bored, sleepy and languid during the learning process. Moreover, in the learning English process, most of students have though that learning English was hard. Because English has differences in spelling and the writing, students got difficulties and had less in speaking skill. Teacher found that most of them used their native language during the English lesson process. So that, the aims of the study is to know whether the communicative approach, exactly running dictation game effective for increasing the speaking skill of the students or not. The subject of this research will be the students at 11th grade of MA. Unggulan Amanatul Ummah Surabaya. This research will use observation and data recording to collect the data. Furthermore, the other aim is to know how to implement the running dictation in teaching English. This study will use observation and recording documentation to collect the data.
{"title":"IMPLEMENTING RUNNING DICTATION GAME TO INCREASE SPEAKING SKILL OF THE STUDENTS","authors":"Muhimatul Murtafiah, Muawanah Muawanah","doi":"10.31538/aulada.v4i1.2593","DOIUrl":"https://doi.org/10.31538/aulada.v4i1.2593","url":null,"abstract":"Nowadays, there are many students in some school who felt bored, sleepy and languid during the learning process. Moreover, in the learning English process, most of students have though that learning English was hard. Because English has differences in spelling and the writing, students got difficulties and had less in speaking skill. Teacher found that most of them used their native language during the English lesson process. So that, the aims of the study is to know whether the communicative approach, exactly running dictation game effective for increasing the speaking skill of the students or not. The subject of this research will be the students at 11th grade of MA. Unggulan Amanatul Ummah Surabaya. This research will use observation and data recording to collect the data. Furthermore, the other aim is to know how to implement the running dictation in teaching English. This study will use observation and recording documentation to collect the data.","PeriodicalId":257839,"journal":{"name":"Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak","volume":"119 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133829695","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.31538/aulada.v4i1.901
Rusnia Kasman, Ika Agustin Adityawati
Salah satu peran seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran yaitu melakukan usaha-usaha yang dapat memberikan motivasi untuk mendorang peserta didik untuk belajar secara sungguh-sungguh. Salah satu cara memberikan motivasi belajar terhadap peserta didik dengan memberikan pelajaran dengan menggunakan media gambar dalam proses belajar mengajar, dan menggukan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, pada pembelajaran tematik maka diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif dalam proses pembelajaran di kelas. Rumusan masalah dalam penelitian iniadalah bagaimana pengaruh penggunaan media gambar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar siswa kelas II pada pembelajaran tema 3 di MI Pancasila Sumber Kembar.? Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen yang mengendalikan terhadap variabel non eksperimental tidak begitu ketat, dan penentuan sampelnya tidak menggunakan randomasi,yaitu one group pretes postest desingn bertujuan untuk mengetahui penggunaan media gambar dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan pengaruh media gambar dan kooperatif tipe jigsaw. Hasil dari penelitian menunjukanbahwa pengaruh penggunaan media gambar dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsawmempunyainilaiSig. (2-tailed) adalah sebesar 0,000 < 0,05 , dan T tabel = 2,131 < T hitung= 9,392, maka ( ) ditolak dan ( ) diterima.Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar dengan penggunaan media gambar terhadap hasil belajar siswa.
{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS 2 PADA PELAJARAN TEMA 3 DI MI PANCASILA SUMBERKEMBAR","authors":"Rusnia Kasman, Ika Agustin Adityawati","doi":"10.31538/aulada.v4i1.901","DOIUrl":"https://doi.org/10.31538/aulada.v4i1.901","url":null,"abstract":"Salah satu peran seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran yaitu melakukan usaha-usaha yang dapat memberikan motivasi untuk mendorang peserta didik untuk belajar secara sungguh-sungguh. Salah satu cara memberikan motivasi belajar terhadap peserta didik dengan memberikan pelajaran dengan menggunakan media gambar dalam proses belajar mengajar, dan menggukan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, pada pembelajaran tematik maka diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif dalam proses pembelajaran di kelas. \u0000Rumusan masalah dalam penelitian iniadalah bagaimana pengaruh penggunaan media gambar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar siswa kelas II pada pembelajaran tema 3 di MI Pancasila Sumber Kembar.? Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen yang mengendalikan terhadap variabel non eksperimental tidak begitu ketat, dan penentuan sampelnya tidak menggunakan randomasi,yaitu one group pretes postest desingn bertujuan untuk mengetahui penggunaan media gambar dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan pengaruh media gambar dan kooperatif tipe jigsaw. \u0000Hasil dari penelitian menunjukanbahwa pengaruh penggunaan media gambar dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsawmempunyainilaiSig. (2-tailed) adalah sebesar 0,000 < 0,05 , dan T tabel = 2,131 < T hitung= 9,392, maka ( ) ditolak dan ( ) diterima.Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar dengan penggunaan media gambar terhadap hasil belajar siswa.","PeriodicalId":257839,"journal":{"name":"Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122248974","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.31538/aulada.v4i1.2574
M. Rahman, Bassam Abul A'la
The learning assessment process is still an interesting discussion theme, especially with the presence of the term AfL (Assessment for Learning) which is a development of the AoL (Assessment of Learning) concept. The purpose of this article is to describe the implementation of AfL in two different regions, Hong Kong and New Zealand with the indication that there are several studies showing that AfL is running well in these two regions. The results of the description are then linked to the context of the assessment of Islamic Religious Education learning in Indonesia today. This research is a literature study with a qualitative model that begins with the search for sources (heuristics), assessment (criticism) and construction. As a result, Hong Kong presents an assessment system in the form of BCA (Basic Competency Assessment) and SBA (School-Based Assessment); while New Zealand implemented several policies to strengthen the implementation of this AfL. When referring to the implementation of AfL in the two regions, Indonesian Islamic Education requires teachers who are prepared and competent in carrying out the assessment. The Islamic Religious Education assessment system is very detailed and clear, but teachers are still not able to apply it.
{"title":"HONG KONG AND NEW ZEALAND LEARNING ASSESSMENT SYSTEM (Literature Study and Inspiration for Learning Assessment of Islamic Religious Education in Indonesia)","authors":"M. Rahman, Bassam Abul A'la","doi":"10.31538/aulada.v4i1.2574","DOIUrl":"https://doi.org/10.31538/aulada.v4i1.2574","url":null,"abstract":"The learning assessment process is still an interesting discussion theme, especially with the presence of the term AfL (Assessment for Learning) which is a development of the AoL (Assessment of Learning) concept. The purpose of this article is to describe the implementation of AfL in two different regions, Hong Kong and New Zealand with the indication that there are several studies showing that AfL is running well in these two regions. The results of the description are then linked to the context of the assessment of Islamic Religious Education learning in Indonesia today. This research is a literature study with a qualitative model that begins with the search for sources (heuristics), assessment (criticism) and construction. As a result, Hong Kong presents an assessment system in the form of BCA (Basic Competency Assessment) and SBA (School-Based Assessment); while New Zealand implemented several policies to strengthen the implementation of this AfL. When referring to the implementation of AfL in the two regions, Indonesian Islamic Education requires teachers who are prepared and competent in carrying out the assessment. The Islamic Religious Education assessment system is very detailed and clear, but teachers are still not able to apply it.","PeriodicalId":257839,"journal":{"name":"Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130713420","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.31538/aulada.v4i1.2602
Esa Nur Faizah
Pembinaan adalah suatu usaha dan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan apa yang sudah ada kepada yang lebih baik (sempurna) baik terhadap yang sudah ada (yang sudah dimiliki). Kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan yang sangat baik untuk membentuk karakter dan kepribadian siswa berkebutuhan khusus yang padaumumnya mereka sulit untuk berbaur dengan teman dan juga sulit untuk menerima suatu pembelajaran dan pembinaan. Oleh sebab itu, penelitian ini ingin mengfokuskan pada metode dan hasil pembinaan kepramukaan Kepada Anak Berkebutuhan Khusus di SDN Ketawanggede Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus intrinsic. prosedur pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi serta dokumentasi. Meggunakan model interaktif Miles dan Huberman sebagai teknik analisis data. Metode pembinaan yang tepat maka kegiatan kepramukaan bisa menjadi suatu pendidikian yang efektif bagi anak berkebutuhan khusus. Dengan tanpa membedakan anak berkebutuhan khusus dan juga anak normal mereka bisa berbaur tanpa ada rasa canggung dan penuh toleransi tanpa adanya sikap membeda-bedakan. Metode yang digunakan dalam pembinaan antara lain, metode cerita, metode bernyanyi, mietode permainan, metode pemecahan masalah, metode tak terduga, metode lomba, metode belajar sambil melakukan. Hasil dari adanya pembinaan kepramukaan pada anak berkhubutuhan khusus adalah anak menjadi lebih percaya akan kemampuan dan potensi dirinya sendiri
{"title":"METODE PEMBINAAN KEPRAMUKAAN KEPADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (STUDI KASUS DI SDN KETAWANGGEDE MALANG)","authors":"Esa Nur Faizah","doi":"10.31538/aulada.v4i1.2602","DOIUrl":"https://doi.org/10.31538/aulada.v4i1.2602","url":null,"abstract":"Pembinaan adalah suatu usaha dan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan apa yang sudah ada kepada yang lebih baik (sempurna) baik terhadap yang sudah ada (yang sudah dimiliki). Kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan yang sangat baik untuk membentuk karakter dan kepribadian siswa berkebutuhan khusus yang padaumumnya mereka sulit untuk berbaur dengan teman dan juga sulit untuk menerima suatu pembelajaran dan pembinaan. Oleh sebab itu, penelitian ini ingin mengfokuskan pada metode dan hasil pembinaan kepramukaan Kepada Anak Berkebutuhan Khusus di SDN Ketawanggede Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus intrinsic. prosedur pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi serta dokumentasi. Meggunakan model interaktif Miles dan Huberman sebagai teknik analisis data. Metode pembinaan yang tepat maka kegiatan kepramukaan bisa menjadi suatu pendidikian yang efektif bagi anak berkebutuhan khusus. Dengan tanpa membedakan anak berkebutuhan khusus dan juga anak normal mereka bisa berbaur tanpa ada rasa canggung dan penuh toleransi tanpa adanya sikap membeda-bedakan. Metode yang digunakan dalam pembinaan antara lain, metode cerita, metode bernyanyi, mietode permainan, metode pemecahan masalah, metode tak terduga, metode lomba, metode belajar sambil melakukan. Hasil dari adanya pembinaan kepramukaan pada anak berkhubutuhan khusus adalah anak menjadi lebih percaya akan kemampuan dan potensi dirinya sendiri","PeriodicalId":257839,"journal":{"name":"Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116943858","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.31538/aulada.v4i1.882
Dini Yuliana, Nur Syafi’ah Khotim
Disleksia merupakan kesulitan belajar membaca spesifik yang sering terdiagnosis di jenjang sekolah dasar. Kesulitan tersebut akan mempengaruhi perkembangan belajar siswa dimasa depan.Memahami kondisi siswa serta menyesuaikan metode pembelajaran akan menjadi poinpenting untuk membantu perkembangan belajar siswa. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif studi kasus. Prosedur penelitian ini dilakukan melalui pengujian intensif dengan menggunakan berbagai sumber bukti yang telah diperoleh. Hasil dari penelitian ini ialah, 1) Strategi yang dipilih guru dalam pembelajaran bagi siswa disleksia yaitu dengan menggunakan metode eja dan kesan neurologi. 2) Penerapan strategi yang digunakan guru: pertama, pelaksanaan metode eja diawali dengan guru menyebutkan setiap kata pada huruf yang dipelajari, kemudian siswa mengikutinya. Setelah itu, guru membunyikan masing-masing huruf untuk mempermudah siswa dalam mengenali huruf. Kedua, pelaksanaan metode kesan neurologis diawali dengan guru membaca bersama siswa, kemudian secara perlahan guru menghilangkan suaranya. Sehingga hanya suara siswa yang terdengar.
{"title":"STRATEGI GURU DALAM PEMBELAJARAN BAGI SISWA DISLEKSIA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI SEDURI MOJOSARI","authors":"Dini Yuliana, Nur Syafi’ah Khotim","doi":"10.31538/aulada.v4i1.882","DOIUrl":"https://doi.org/10.31538/aulada.v4i1.882","url":null,"abstract":"Disleksia merupakan kesulitan belajar membaca spesifik yang sering terdiagnosis di jenjang sekolah dasar. Kesulitan tersebut akan mempengaruhi perkembangan belajar siswa dimasa depan.Memahami kondisi siswa serta menyesuaikan metode pembelajaran akan menjadi poinpenting untuk membantu perkembangan belajar siswa. \u0000Pendekatan penelitian yang digunakan ialah pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif studi kasus. Prosedur penelitian ini dilakukan melalui pengujian intensif dengan menggunakan berbagai sumber bukti yang telah diperoleh. \u0000Hasil dari penelitian ini ialah, 1) Strategi yang dipilih guru dalam pembelajaran bagi siswa disleksia yaitu dengan menggunakan metode eja dan kesan neurologi. 2) Penerapan strategi yang digunakan guru: pertama, pelaksanaan metode eja diawali dengan guru menyebutkan setiap kata pada huruf yang dipelajari, kemudian siswa mengikutinya. Setelah itu, guru membunyikan masing-masing huruf untuk mempermudah siswa dalam mengenali huruf. Kedua, pelaksanaan metode kesan neurologis diawali dengan guru membaca bersama siswa, kemudian secara perlahan guru menghilangkan suaranya. Sehingga hanya suara siswa yang terdengar.","PeriodicalId":257839,"journal":{"name":"Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129346729","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-01DOI: 10.31538/aulada.v3i2.1611
Imam Nawawi, Tatik Swandari
This article aims to discuss the application of the Acceleration program in developing the Potential of Islamically talented Intellectual Students at Madrasah Tsnawiyah Sunan Giri Probolinggo. This article uses qualitative research with a case study approach with data collection techniques by observation, interviews and documentation. From research that focuses on efforts to streamline the recruitment process for accelerated student input, it is found that: 1) recruitment activities are carried out after the admission of new students to the regular program, 2) the recruitment process is carried out by a special committee consisting of teachers and a team of psychologists, 3) the recruitment process uses the test method. and non-test, 4) there is no classroom observation activity before the test, 5) the tests used consist of administrative tests, psychological tests, and academic potential tests, 6) interviews are non-test methods and are carried out both with participants and parents of participants, 7) Participants identified as intellectually gifted students are separated from regular students and placed in special accelerated classes. Furthermore, efforts to streamline teaching services in accelerated classes are carried out by: 1) adjusting teacher management for accelerated classes which includes adjustments to recruitment, coaching and awarding, 2) curriculum adjustments in the form of adjusting the time and speed of learning, learning methods, and learning materials to be taught. seen in PBM in accelerated classes, 3) adjustment of PBM which consists of creating a learning environment, choosing learning methods that can stimulate higher-order thinking processes supported by the application of PAKEM, ICT-based learning, enrichment, bilingual PBM, team teaching, module use, and BK activities involving psychologists.
{"title":"PENGEMBANGAN POTENSI SISWA CERDAS INTELEKTUAL BERBAKAT ISLAMI MELALUI PROGRAM AKSELERASI","authors":"Imam Nawawi, Tatik Swandari","doi":"10.31538/aulada.v3i2.1611","DOIUrl":"https://doi.org/10.31538/aulada.v3i2.1611","url":null,"abstract":"This article aims to discuss the application of the Acceleration program in developing the Potential of Islamically talented Intellectual Students at Madrasah Tsnawiyah Sunan Giri Probolinggo. This article uses qualitative research with a case study approach with data collection techniques by observation, interviews and documentation. From research that focuses on efforts to streamline the recruitment process for accelerated student input, it is found that: 1) recruitment activities are carried out after the admission of new students to the regular program, 2) the recruitment process is carried out by a special committee consisting of teachers and a team of psychologists, 3) the recruitment process uses the test method. and non-test, 4) there is no classroom observation activity before the test, 5) the tests used consist of administrative tests, psychological tests, and academic potential tests, 6) interviews are non-test methods and are carried out both with participants and parents of participants, 7) Participants identified as intellectually gifted students are separated from regular students and placed in special accelerated classes. Furthermore, efforts to streamline teaching services in accelerated classes are carried out by: 1) adjusting teacher management for accelerated classes which includes adjustments to recruitment, coaching and awarding, 2) curriculum adjustments in the form of adjusting the time and speed of learning, learning methods, and learning materials to be taught. seen in PBM in accelerated classes, 3) adjustment of PBM which consists of creating a learning environment, choosing learning methods that can stimulate higher-order thinking processes supported by the application of PAKEM, ICT-based learning, enrichment, bilingual PBM, team teaching, module use, and BK activities involving psychologists. ","PeriodicalId":257839,"journal":{"name":"Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak","volume":"18 43","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114044638","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-01DOI: 10.31538/aulada.v3i2.2007
Toha Ma’sum, Niken Ristianah
Peserta didik merupakan seseorang yang sedang mencari kebaikan, dengan cara belajar. Selain itu juga bertujuan untuk mengembangkan potensinya. Dalam proses belajar peserta didik haruslah memiliki etika terhadap siapapun yang terlibat didalamnya. Seperti pendidik, sesama teman belajar, orang tua dan masih banyak lagi. Setiap peserta didik pasti memiliki karakter yang berbeda. Dengan adanya karakter yang berbeda tersebut muncullah beberapa cara dalam membentuk akhlak pererta didik, diantaranya pendapat dari Ary Ginanjar yang sering disebut dengan istilah “The ESQ Way 165” artinya adalah dengan melakukan ihsan, rukun iman, dan rukun islam, yang memiliki tujuan agar peserta didik dapat menggapai apa yang telah dicita-citakan. Berbeda-bedanya karakter tersebut menjadi salah satu problematika dalam prose belajar. Problematika tersebut tidak hanya berasal dari berbeda-bedanya karakter yang dimiliki peserta didik saja, akan tetapi dapat berasal dari lingkungan sekitar. Seperti berkembangnya tekhnologi, pergaulan bebas, dan kurangnya pengawasan orang tua terhadap anaknya
{"title":"PESERTA DIDIK IDEAL PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM","authors":"Toha Ma’sum, Niken Ristianah","doi":"10.31538/aulada.v3i2.2007","DOIUrl":"https://doi.org/10.31538/aulada.v3i2.2007","url":null,"abstract":"Peserta didik merupakan seseorang yang sedang mencari kebaikan, dengan cara belajar. Selain itu juga bertujuan untuk mengembangkan potensinya. Dalam proses belajar peserta didik haruslah memiliki etika terhadap siapapun yang terlibat didalamnya. Seperti pendidik, sesama teman belajar, orang tua dan masih banyak lagi. Setiap peserta didik pasti memiliki karakter yang berbeda. Dengan adanya karakter yang berbeda tersebut muncullah beberapa cara dalam membentuk akhlak pererta didik, diantaranya pendapat dari Ary Ginanjar yang sering disebut dengan istilah “The ESQ Way 165” artinya adalah dengan melakukan ihsan, rukun iman, dan rukun islam, yang memiliki tujuan agar peserta didik dapat menggapai apa yang telah dicita-citakan. Berbeda-bedanya karakter tersebut menjadi salah satu problematika dalam prose belajar. Problematika tersebut tidak hanya berasal dari berbeda-bedanya karakter yang dimiliki peserta didik saja, akan tetapi dapat berasal dari lingkungan sekitar. Seperti berkembangnya tekhnologi, pergaulan bebas, dan kurangnya pengawasan orang tua terhadap anaknya","PeriodicalId":257839,"journal":{"name":"Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak","volume":"128 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115690170","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}