{"title":"在寄宿学校建立友谊的社会资本","authors":"Arif Surya Kusuma, Nur Latifah Umi Satiti","doi":"10.32509/WACANA.V18I1.816","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam rangka bertahan di pesantren, santri akan membangun pertemanan sebagai bentuk sosialisasi diri mereka. Konteks pertemanan menuntut pemenuhan kebutuhan dalam bentuk kapital sosial santri di pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kapital sosial santri digunakan dalam membangun hubungan pertemanan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan multiple source of evidence dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima aspek yang memudahkan terbentuknya pertemanan santri di pesantren. Lima aspek tersebut merupakan kapital sosial yang dimiliki santri dalam memenuhi kebutuhan santri lain antara lain:Pengakuan, Keperluan, Dukungan Ego, Dorongan dan Solidaritas. Kelima aspek ini berasal dari kapital kultural yang terdapat pada santri untuk memperoleh manfaat keanggotaannya di pesantren. Kapital kultural santri berasal dari kualifikasi akademik, material, serta kepribadian santri dalam memberikan semangat, motivasi dan rasa aman.","PeriodicalId":261425,"journal":{"name":"WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi","volume":"95 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"KAPITAL SOSIAL SANTRI DALAM MEMBANGUN PERTEMANAN DI PESANTREN\",\"authors\":\"Arif Surya Kusuma, Nur Latifah Umi Satiti\",\"doi\":\"10.32509/WACANA.V18I1.816\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Dalam rangka bertahan di pesantren, santri akan membangun pertemanan sebagai bentuk sosialisasi diri mereka. Konteks pertemanan menuntut pemenuhan kebutuhan dalam bentuk kapital sosial santri di pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kapital sosial santri digunakan dalam membangun hubungan pertemanan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan multiple source of evidence dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima aspek yang memudahkan terbentuknya pertemanan santri di pesantren. Lima aspek tersebut merupakan kapital sosial yang dimiliki santri dalam memenuhi kebutuhan santri lain antara lain:Pengakuan, Keperluan, Dukungan Ego, Dorongan dan Solidaritas. Kelima aspek ini berasal dari kapital kultural yang terdapat pada santri untuk memperoleh manfaat keanggotaannya di pesantren. Kapital kultural santri berasal dari kualifikasi akademik, material, serta kepribadian santri dalam memberikan semangat, motivasi dan rasa aman.\",\"PeriodicalId\":261425,\"journal\":{\"name\":\"WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi\",\"volume\":\"95 2 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-06-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32509/WACANA.V18I1.816\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32509/WACANA.V18I1.816","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KAPITAL SOSIAL SANTRI DALAM MEMBANGUN PERTEMANAN DI PESANTREN
Dalam rangka bertahan di pesantren, santri akan membangun pertemanan sebagai bentuk sosialisasi diri mereka. Konteks pertemanan menuntut pemenuhan kebutuhan dalam bentuk kapital sosial santri di pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kapital sosial santri digunakan dalam membangun hubungan pertemanan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan multiple source of evidence dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima aspek yang memudahkan terbentuknya pertemanan santri di pesantren. Lima aspek tersebut merupakan kapital sosial yang dimiliki santri dalam memenuhi kebutuhan santri lain antara lain:Pengakuan, Keperluan, Dukungan Ego, Dorongan dan Solidaritas. Kelima aspek ini berasal dari kapital kultural yang terdapat pada santri untuk memperoleh manfaat keanggotaannya di pesantren. Kapital kultural santri berasal dari kualifikasi akademik, material, serta kepribadian santri dalam memberikan semangat, motivasi dan rasa aman.