{"title":"提拉尔伊斯兰教多元文化教育思想范式及其在新冠疫情时代的启示","authors":"Firman Mansir, Ben Wadham","doi":"10.21154/cendekia.v19i2.2612","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This research investigates the importance of pedagogical-based multicultural education in social life, particularly in Islam. A multicultural study is not a new thing, but it has limited implementation. Based on the theory of H.A.R Tilaar about multicultural education, it has inherently existed since this Indonesian nation existed. The state philosophy of the Republic of Indonesia is unity in diversity (Bhinneka Tunggal Ika), cooperation helping each other, and respect one another. It can be seen from the chronological portrait of this nation that there are various foreign tribes and continues to acculturate with the indigenous people. Multicultural education gives hope in dealing with various turmoil which happened recently. This study employed qualitative research. The analysis method and the source were taken from the literature study. Thus, the research sources were taken from literature by using a qualitative approach. Hence, the researcher explored the number of data, both primary and secondary data. They used concrete steps, such as reading and examining the primary data in-depth, such as research results, journals, thesis, or dissertations related to multicultural and Islamic education. Consequently, multicultural education is a necessity in educational institutions. Penelitian ini mengkaji pentingnya pendidikan multikultural yang berbasis pada pedagogik dalam kehidupan sosial khususnya dalam Islam. Kajian multikultural bukan sesuatu yang baru, namun implementasinya dapat dihitung waktunya. Dalam pemikiran H.A.R Tilaar tentang pendidikan multikultural secara inhern sudah ada sejak bangsa Indonesia ini ada. Falsafah bangsa Indonesia adalah bhineka tunggal ika, suka gotong royong, membantu, dan menghargai antar satu dengan yang lainnya. Betapa dapat dilihat dalam potret kronologis bangsa ini yang sarat dengan masuknya berbagai suku bangsa asing dan terus berakulturasi dengan masyarakat pribumi. pendidikan multikultural memberikan secercah harapan dalam mengatasi berbagai gejolak masyarakat yang terjadi akhir-akhir ini. Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai, keyakinan, heterogenitas, pluralitas dan keragaman, apapun aspeknya dalam masyarakat. Dengan demikian, pendidikan multikultural yang tidak menjadikan semua manusia sebagai manusia yang bermodel sama, berkepribadian sama, berintelektual sama, atau bahkan berkepercayaan yang sama pula. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dimana cara menganalisis dan mengambil sumber melalui studi pustaka. Dalam artian yaitu penelitian yang bersumber dari bahan-bahan kepustakaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Oleh karena itu, yang dilakukan adalah eksplorasi terhadap sejumlah data baik itu data primer maupun data sekunder dengan langkah konkret sebagai berikut: membaca serta menelaah secara mendalam data primer seperti buku yang merupakan hasil penelitian, Jurnal, tesis maupun disertasi yang terkait dengan pendidikan multikultural dan pendidikan Islam. Karena itu, pendidikan multikultural merupakan suatu keniscayaan dalam lembaga pendidikan.","PeriodicalId":165060,"journal":{"name":"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan","volume":"359 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Paradigm of H.A.R Tilaar Thinking About Multicultural Education in Islamic Pedagogy and Its Implication in the Era Pandemic Covid-19\",\"authors\":\"Firman Mansir, Ben Wadham\",\"doi\":\"10.21154/cendekia.v19i2.2612\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This research investigates the importance of pedagogical-based multicultural education in social life, particularly in Islam. A multicultural study is not a new thing, but it has limited implementation. Based on the theory of H.A.R Tilaar about multicultural education, it has inherently existed since this Indonesian nation existed. The state philosophy of the Republic of Indonesia is unity in diversity (Bhinneka Tunggal Ika), cooperation helping each other, and respect one another. It can be seen from the chronological portrait of this nation that there are various foreign tribes and continues to acculturate with the indigenous people. Multicultural education gives hope in dealing with various turmoil which happened recently. This study employed qualitative research. The analysis method and the source were taken from the literature study. Thus, the research sources were taken from literature by using a qualitative approach. Hence, the researcher explored the number of data, both primary and secondary data. They used concrete steps, such as reading and examining the primary data in-depth, such as research results, journals, thesis, or dissertations related to multicultural and Islamic education. Consequently, multicultural education is a necessity in educational institutions. Penelitian ini mengkaji pentingnya pendidikan multikultural yang berbasis pada pedagogik dalam kehidupan sosial khususnya dalam Islam. Kajian multikultural bukan sesuatu yang baru, namun implementasinya dapat dihitung waktunya. Dalam pemikiran H.A.R Tilaar tentang pendidikan multikultural secara inhern sudah ada sejak bangsa Indonesia ini ada. Falsafah bangsa Indonesia adalah bhineka tunggal ika, suka gotong royong, membantu, dan menghargai antar satu dengan yang lainnya. Betapa dapat dilihat dalam potret kronologis bangsa ini yang sarat dengan masuknya berbagai suku bangsa asing dan terus berakulturasi dengan masyarakat pribumi. pendidikan multikultural memberikan secercah harapan dalam mengatasi berbagai gejolak masyarakat yang terjadi akhir-akhir ini. Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai, keyakinan, heterogenitas, pluralitas dan keragaman, apapun aspeknya dalam masyarakat. Dengan demikian, pendidikan multikultural yang tidak menjadikan semua manusia sebagai manusia yang bermodel sama, berkepribadian sama, berintelektual sama, atau bahkan berkepercayaan yang sama pula. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dimana cara menganalisis dan mengambil sumber melalui studi pustaka. Dalam artian yaitu penelitian yang bersumber dari bahan-bahan kepustakaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Oleh karena itu, yang dilakukan adalah eksplorasi terhadap sejumlah data baik itu data primer maupun data sekunder dengan langkah konkret sebagai berikut: membaca serta menelaah secara mendalam data primer seperti buku yang merupakan hasil penelitian, Jurnal, tesis maupun disertasi yang terkait dengan pendidikan multikultural dan pendidikan Islam. Karena itu, pendidikan multikultural merupakan suatu keniscayaan dalam lembaga pendidikan.\",\"PeriodicalId\":165060,\"journal\":{\"name\":\"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan\",\"volume\":\"359 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21154/cendekia.v19i2.2612\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21154/cendekia.v19i2.2612","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
本研究探讨了以教学为基础的多元文化教育在社会生活中的重要性,特别是在伊斯兰教中。多元文化研究并不是一个新事物,但它的实施有限。根据Tilaar关于多元文化教育的理论,多元文化教育从印尼这个民族存在的时候就已经存在了。印度尼西亚共和国的国家哲学是多样性中的统一、合作、相互帮助和相互尊重。从这个国家的年代史可以看出,有各种各样的外国部落,并继续与土著人民适应文化。多元文化教育为应对最近发生的各种动荡带来了希望。本研究采用质性研究。分析方法和数据来源均来源于文献研究。因此,研究来源采用定性方法从文献中获取。因此,研究人员探索了数据的数量,包括一手数据和二手数据。他们采用了具体的步骤,例如深入阅读和检查主要数据,例如与多元文化和伊斯兰教育有关的研究成果、期刊、论文或学位论文。因此,多元文化教育在教育机构中是必要的。Penelitian ini mengkaji pentingnya pendidikan多元文化yang berbasis pada pedagogik dalam kehidupan社会khususnya dalam伊斯兰。加建多元文化北观西洋山,南门实施西洋山、西洋山、西洋山。dam pemikiran H.A.R Tilaar tentang pendidikan多元文化secara内在sudah ada sejak bangsa印度尼西亚ini ada。Falsafah bangsa印度尼西亚adalah bineka tunggal ika, suka gotong royong, membantu, dan menghargai antar satu dungan yang lainnya。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。潘迪迪坎多元文化成员兼秘书,希望之党dalam mengatasi berbagai gejolak masyarakat Yang terjadi akhir-akhir ini。多元文化adalah Pendidikan yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai, keyakinan,异质性,多元性dan keragaman, apapun aspeknya dalam masyarakat。邓安德米克,彭迪迪克,多元文化杨迪克,门贾迪克,semua, sebagai,杨迪克,模型,柏柏克,知识分子,柏柏克。penpenelitian ini merupakan penpenelitian quality .阳阳红、紫紫、紫紫、紫紫、紫紫、紫紫、紫紫、紫紫、紫紫、紫紫。Dalam工匠yyitu penelitian yang bersumber dari bahan-bahan kepustakaan dengan menggunakan pendekatan质量。Oleh karena itu, yang dilakukan adalah eksplorasi terhadap sejumlah data baik itu数据入门手册maupun数据sekunder dengan langkah konkret sebagai berikut: membaca serta menelaah secara mendalam数据入门手册sepperti buku yang merupakan hasil penelitian, journal, tesis maupun disertasi yang terkait dengan pendidikan多元文化和pendidikan伊斯兰教。多元文化merupakan suatu keniscayaan dalam lembaga pendidikan。
Paradigm of H.A.R Tilaar Thinking About Multicultural Education in Islamic Pedagogy and Its Implication in the Era Pandemic Covid-19
This research investigates the importance of pedagogical-based multicultural education in social life, particularly in Islam. A multicultural study is not a new thing, but it has limited implementation. Based on the theory of H.A.R Tilaar about multicultural education, it has inherently existed since this Indonesian nation existed. The state philosophy of the Republic of Indonesia is unity in diversity (Bhinneka Tunggal Ika), cooperation helping each other, and respect one another. It can be seen from the chronological portrait of this nation that there are various foreign tribes and continues to acculturate with the indigenous people. Multicultural education gives hope in dealing with various turmoil which happened recently. This study employed qualitative research. The analysis method and the source were taken from the literature study. Thus, the research sources were taken from literature by using a qualitative approach. Hence, the researcher explored the number of data, both primary and secondary data. They used concrete steps, such as reading and examining the primary data in-depth, such as research results, journals, thesis, or dissertations related to multicultural and Islamic education. Consequently, multicultural education is a necessity in educational institutions. Penelitian ini mengkaji pentingnya pendidikan multikultural yang berbasis pada pedagogik dalam kehidupan sosial khususnya dalam Islam. Kajian multikultural bukan sesuatu yang baru, namun implementasinya dapat dihitung waktunya. Dalam pemikiran H.A.R Tilaar tentang pendidikan multikultural secara inhern sudah ada sejak bangsa Indonesia ini ada. Falsafah bangsa Indonesia adalah bhineka tunggal ika, suka gotong royong, membantu, dan menghargai antar satu dengan yang lainnya. Betapa dapat dilihat dalam potret kronologis bangsa ini yang sarat dengan masuknya berbagai suku bangsa asing dan terus berakulturasi dengan masyarakat pribumi. pendidikan multikultural memberikan secercah harapan dalam mengatasi berbagai gejolak masyarakat yang terjadi akhir-akhir ini. Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai, keyakinan, heterogenitas, pluralitas dan keragaman, apapun aspeknya dalam masyarakat. Dengan demikian, pendidikan multikultural yang tidak menjadikan semua manusia sebagai manusia yang bermodel sama, berkepribadian sama, berintelektual sama, atau bahkan berkepercayaan yang sama pula. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dimana cara menganalisis dan mengambil sumber melalui studi pustaka. Dalam artian yaitu penelitian yang bersumber dari bahan-bahan kepustakaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Oleh karena itu, yang dilakukan adalah eksplorasi terhadap sejumlah data baik itu data primer maupun data sekunder dengan langkah konkret sebagai berikut: membaca serta menelaah secara mendalam data primer seperti buku yang merupakan hasil penelitian, Jurnal, tesis maupun disertasi yang terkait dengan pendidikan multikultural dan pendidikan Islam. Karena itu, pendidikan multikultural merupakan suatu keniscayaan dalam lembaga pendidikan.