{"title":"PEMIKIRAN TAJDID SYAIKH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB DALAM KITAB AL-USHUL ATS-TSALATSAH","authors":"Finsa Adhi Pratama, Ira Trisnawati","doi":"10.31332/zjpi.v7i2.3104","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kondisi sosial keagamaan masyarakat Islam yang terpuruk serta merajalelanya kebodohan sangat berdampak pada pergeseran nilai-nilai agama yang murni. Munculnya berbagai macam kesyirikan, sihir, bid’ah, tahayul, khurafat dan maksiat membuat kaum muslimin semakin jatuh dalam kegelapan ilmu. Realita seperti inilah yang menjadi motivasi Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mencetuskan pemikiran tajdid (pembaharuan) dalam Islam. Tulisan memfokuskan pada pemikiran tajdid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah. Penulis menggunakan metode deskriptif dengan studi penelitian kepustakaan dengan cara mengkaji serta menelaah berbagai data yang berhubungan dengan tajdid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Kesimpulan yang diperolah dari tulisan ini adalah bahwa pemikiran tajdid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab adalah Ruju’ ila al-Kitab wa As-Sunnah (kembali kepada Alquran dan As-Sunnah), yakni menjadikan Alquran dan As-Sunnah sebagai landasan dasar dakwahnya dengan menghilangkan segala keyakinan dan ibadah yang tidak sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam. Ia adalah seorang ulama Ahlussunnah bermazhab fikih Imam Ahmad bin Hambal. Pemikiran tajdid yang dilakukan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab bukan hanya berdampak di masyarakat Islam di wilayah Saudi Arabia saja, namun pengaruhnya hampir menjamah ke seluruh negeri-negeri Islam.","PeriodicalId":298088,"journal":{"name":"Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam","volume":"304 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31332/zjpi.v7i2.3104","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
摘要
伊斯兰社会堕落和愚蠢盛行的宗教社会状况严重影响着纯粹宗教价值观的转变。异端、巫术、迷信、胡勒法和法西斯主义的出现使穆斯林越来越陷入黑暗的研究之中。这就是谢赫·穆罕默德·本·阿卜杜勒·瓦哈布(shaikh Muhammad bin Abdul Wahhab)激励伊斯兰教改革思想的现实。这篇文章集中于穆罕默德·本·阿卜杜勒·瓦哈布的思想。作者使用描述性的方法与研究文献进行研究,研究与tajdid Muhammad bin Abdul Wahhab相关的数据。diperolah从这篇文章的结论就是tajdid谢赫穆罕默德·本·阿卜杜勒Wahhab想法是Ruju’伊拉圣经wa As-Sunnah(归向古兰经As-Sunnah),即把古兰经和As-Sunnah作为传教和基本基础排除一切不符合指导的信仰和崇拜,先知穆罕默德Sallallahu‘Alaihi要你。他是学者Ahlussunnah ber祭司Ahmad bin Hambal。谢赫·穆罕默德·本·阿卜杜勒·瓦哈布(shaikh Muhammad bin Abdul Wahhab)的tajdid思想不仅影响沙特阿拉伯的伊斯兰社区,而且影响几乎渗透到整个伊斯兰国家。
PEMIKIRAN TAJDID SYAIKH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB DALAM KITAB AL-USHUL ATS-TSALATSAH
Kondisi sosial keagamaan masyarakat Islam yang terpuruk serta merajalelanya kebodohan sangat berdampak pada pergeseran nilai-nilai agama yang murni. Munculnya berbagai macam kesyirikan, sihir, bid’ah, tahayul, khurafat dan maksiat membuat kaum muslimin semakin jatuh dalam kegelapan ilmu. Realita seperti inilah yang menjadi motivasi Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mencetuskan pemikiran tajdid (pembaharuan) dalam Islam. Tulisan memfokuskan pada pemikiran tajdid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah. Penulis menggunakan metode deskriptif dengan studi penelitian kepustakaan dengan cara mengkaji serta menelaah berbagai data yang berhubungan dengan tajdid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Kesimpulan yang diperolah dari tulisan ini adalah bahwa pemikiran tajdid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab adalah Ruju’ ila al-Kitab wa As-Sunnah (kembali kepada Alquran dan As-Sunnah), yakni menjadikan Alquran dan As-Sunnah sebagai landasan dasar dakwahnya dengan menghilangkan segala keyakinan dan ibadah yang tidak sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam. Ia adalah seorang ulama Ahlussunnah bermazhab fikih Imam Ahmad bin Hambal. Pemikiran tajdid yang dilakukan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab bukan hanya berdampak di masyarakat Islam di wilayah Saudi Arabia saja, namun pengaruhnya hampir menjamah ke seluruh negeri-negeri Islam.