{"title":"穆罕默德·古兰经:古典和现代学者的观点","authors":"Khalilah Nur ‘Azmy","doi":"10.18592/msr.v1i1.3267","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: This article compares Maqashid Al-Qur’an or main themes of al-Qur’an as identified by classical and modern time exegetes. The analysis on four classical Qur’anic scholars and four modern-time exegetes indicates that the main themes of al-Qur’an evolve from time to time. It shows that classical Qur’anic scholars tended to view that al-Qur’an focuses on theological issues surrounding tauhid, prophethood and the Hereafter, while modern-time scholars thought that al-Qur'an also paid serious attentions to contemporary concerns. This article also discusses Maqashid Al-Qur’an as a critique to exegeses that filled the space with unimportant matters, such as detailed historical events mentioned in al-Qur’an as opposed to focusing on explaining the objective of a verse or sȗrah. Finally, it suggests that the awareness of Maqashid Al-Qur’an opens the space for new mufassir to find the relevance of al-Qur’an for their age. Abstrak: Artikel ini membandingkan Maqashid al-Qur’an atau tema-tema pokok al-Qur’an hasil pemikiran mufassir klasik dan modern. Analisis terhadap empat ulama klasik dan empat penafsir zaman modern menunjukkan adanya perkembangan tema-tema pokok al-Qur’an dari waktu ke waktu. Para ahli tafsir klasik cenderung melihat bahwa al-Qur’an berkonsentrasi pada isu-isu teologis meliputi ketuhanan, kenabian, dan akhirat, sementara para ahli tafsir modern menganggap bahwa al-Qur’an juga memberikan perhatian serius pada masalah-masalah kontemporer. Artikel ini juga mendiskusikan Maqashid al-Qur’an sebagai sebuah kritik terhadap para ahli tafsir yang membahas hal-hal yang kurang penting, seperti rincian peristiwa sejarah yang disebutkan di dalam al-Qur’an ketimbang menjelaskan tujuan dari sebuah ayat atau surah. Akhirnya, artikel ini menyarankan bahwa kesadaran akan Maqashid al-Qur’an akan membuka ruang bagi para mufassir baru untuk menemukan kesesuaian antara al-Qur’an dan tantangan zaman mereka.","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"MAQASHID AL-QUR’AN: PERSPEKTIF ULAMA KLASIK DAN MODERN\",\"authors\":\"Khalilah Nur ‘Azmy\",\"doi\":\"10.18592/msr.v1i1.3267\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract: This article compares Maqashid Al-Qur’an or main themes of al-Qur’an as identified by classical and modern time exegetes. The analysis on four classical Qur’anic scholars and four modern-time exegetes indicates that the main themes of al-Qur’an evolve from time to time. It shows that classical Qur’anic scholars tended to view that al-Qur’an focuses on theological issues surrounding tauhid, prophethood and the Hereafter, while modern-time scholars thought that al-Qur'an also paid serious attentions to contemporary concerns. This article also discusses Maqashid Al-Qur’an as a critique to exegeses that filled the space with unimportant matters, such as detailed historical events mentioned in al-Qur’an as opposed to focusing on explaining the objective of a verse or sȗrah. Finally, it suggests that the awareness of Maqashid Al-Qur’an opens the space for new mufassir to find the relevance of al-Qur’an for their age. Abstrak: Artikel ini membandingkan Maqashid al-Qur’an atau tema-tema pokok al-Qur’an hasil pemikiran mufassir klasik dan modern. Analisis terhadap empat ulama klasik dan empat penafsir zaman modern menunjukkan adanya perkembangan tema-tema pokok al-Qur’an dari waktu ke waktu. Para ahli tafsir klasik cenderung melihat bahwa al-Qur’an berkonsentrasi pada isu-isu teologis meliputi ketuhanan, kenabian, dan akhirat, sementara para ahli tafsir modern menganggap bahwa al-Qur’an juga memberikan perhatian serius pada masalah-masalah kontemporer. Artikel ini juga mendiskusikan Maqashid al-Qur’an sebagai sebuah kritik terhadap para ahli tafsir yang membahas hal-hal yang kurang penting, seperti rincian peristiwa sejarah yang disebutkan di dalam al-Qur’an ketimbang menjelaskan tujuan dari sebuah ayat atau surah. Akhirnya, artikel ini menyarankan bahwa kesadaran akan Maqashid al-Qur’an akan membuka ruang bagi para mufassir baru untuk menemukan kesesuaian antara al-Qur’an dan tantangan zaman mereka.\",\"PeriodicalId\":226467,\"journal\":{\"name\":\"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer\",\"volume\":\"15 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-10-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18592/msr.v1i1.3267\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18592/msr.v1i1.3267","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
摘要:本文对古兰经的经典和现代诠释者所认定的《古兰经》主题进行了比较。通过对四位古典古兰经学者和四位现代注释家的分析,可以看出古兰经的主题是不断变化的。这表明,古典古兰经学者倾向于认为《古兰经》关注的是围绕教义、先知和后世的神学问题,而现代学者则认为《古兰经》也关注当代问题。本文还讨论了Maqashid Al-Qur 'an作为对注释者的批评,这些注释者用不重要的事情填充了空间,例如古兰经中提到的详细的历史事件,而不是专注于解释经文或sȗrah的目的。最后,本文认为对《古兰经》的认识为新穆法西尔找到《古兰经》与他们时代的相关性开辟了空间。摘要:《古兰经》(Maqashid al- quaran)是现代的。古兰经里的waktu ke waktu是指古兰经里的waktu和waktu。parahli tafsir klasik cenderung melihat bahwa al- quuran berkonsentrasi pada isu-isu teologii meliputi ketuhanan, kenabian, dan akhirat, sementara parahli tafsir modern menganggap bahwa al- quuran juga memberikan perhatian serius pada masalah-masalah kontemporer。《古兰经》原文为《古兰经》,原文为《古兰经》,原文为《古兰经》,原文为《古兰经》,原文为《古兰经》,原文为《古兰经》。阿齐尔尼亚,阿齐尔尼亚,阿齐尔尼亚,阿齐尔尼亚,阿齐尔尼亚,阿齐尔尼亚,阿齐尔尼亚,阿齐尔尼亚,阿齐尔尼亚,阿齐尔尼亚,阿齐尔尼亚,阿齐尔尼亚,阿齐尔尼亚,阿齐尔尼亚,阿齐尔尼亚,阿齐尔尼亚
MAQASHID AL-QUR’AN: PERSPEKTIF ULAMA KLASIK DAN MODERN
Abstract: This article compares Maqashid Al-Qur’an or main themes of al-Qur’an as identified by classical and modern time exegetes. The analysis on four classical Qur’anic scholars and four modern-time exegetes indicates that the main themes of al-Qur’an evolve from time to time. It shows that classical Qur’anic scholars tended to view that al-Qur’an focuses on theological issues surrounding tauhid, prophethood and the Hereafter, while modern-time scholars thought that al-Qur'an also paid serious attentions to contemporary concerns. This article also discusses Maqashid Al-Qur’an as a critique to exegeses that filled the space with unimportant matters, such as detailed historical events mentioned in al-Qur’an as opposed to focusing on explaining the objective of a verse or sȗrah. Finally, it suggests that the awareness of Maqashid Al-Qur’an opens the space for new mufassir to find the relevance of al-Qur’an for their age. Abstrak: Artikel ini membandingkan Maqashid al-Qur’an atau tema-tema pokok al-Qur’an hasil pemikiran mufassir klasik dan modern. Analisis terhadap empat ulama klasik dan empat penafsir zaman modern menunjukkan adanya perkembangan tema-tema pokok al-Qur’an dari waktu ke waktu. Para ahli tafsir klasik cenderung melihat bahwa al-Qur’an berkonsentrasi pada isu-isu teologis meliputi ketuhanan, kenabian, dan akhirat, sementara para ahli tafsir modern menganggap bahwa al-Qur’an juga memberikan perhatian serius pada masalah-masalah kontemporer. Artikel ini juga mendiskusikan Maqashid al-Qur’an sebagai sebuah kritik terhadap para ahli tafsir yang membahas hal-hal yang kurang penting, seperti rincian peristiwa sejarah yang disebutkan di dalam al-Qur’an ketimbang menjelaskan tujuan dari sebuah ayat atau surah. Akhirnya, artikel ini menyarankan bahwa kesadaran akan Maqashid al-Qur’an akan membuka ruang bagi para mufassir baru untuk menemukan kesesuaian antara al-Qur’an dan tantangan zaman mereka.