Andreas Yoppy Aprianto Prasetya, Isdiriayani Nurdin
{"title":"柠檬酸中的Alumunim腐蚀","authors":"Andreas Yoppy Aprianto Prasetya, Isdiriayani Nurdin","doi":"10.5614/jtki.2012.11.2.8","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The corrosion of Allumunium in citric acid sollutionCitric acid is a carboxylic acid that is widely used as an additive in the beverage industry. Aluminum cans are often used as a beverage packaging due to its lightweight, space efficient, and low production costs. Contact between citric acid and the aluminum cans may cause corrosion reactions that lead contamination of beverages by corrosion products. This study aims to test the aluminum resistance against citric acid at the concentration of 1, 2, and 4 %-wt, and temperature of 40 °C, 50 °C, and 60 °C. The specimen used is a 1 cm2 aluminum plate with a purity of 99.07%. The experiment consists of aluminum corrosion rate measurements using the Tafel method and aluminum corrosion mechanism prediction using cyclic-voltammetry method. The research results show that aluminum is corroded into Al3+ by citric acid solution in a one-stage reaction with activation energy of 65.01 kJ/mol. The corrosion products are not stable, it forms amorphous aluminum salts. The aluminum corrosion rate increases with rising citric acid concentration and temperature that can be classified in \"negligible\" to \"medium\" category.Keywords: aluminum, citric acid concentration, corrosion, temperature AbstrakAsam sitrat merupakan asam karboksilat yang banyak digunakan sebagai aditif pada industri minuman. Kaleng aluminium sering dipakai sebagai kemasan minuman karena sifatnya yang ringan, efisien ruang, dan biaya produksinya rendah. Kontak asam sitrat dengan kemasan berupa kaleng aluminium dapat menyebabkan reaksi korosi yang berujung kontaminasi produk korosi terhadap minuman. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketahanan aluminium terhadap korosivitas asam sitrat pada konsentrasi 1, 2, dan 4 %-b, serta temperatur 40 °C, 50 °C, dan 60 °C. Logam yang digunakan merupakan pelat aluminium dengan kemurnian 99,07% dan luas permukaan 1 cm2. Penelitian mencakup pengukuran laju korosi aluminium dengan metoda Tafel dan prediksi mekanisme korosi aluminium dengan metoda voltametri siklik. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa aluminium terkorosi dalam larutan asam sitrat menjadi Al3+ dengan satu tahap reaksi searah dan energi aktivasi sebesar 65,01 kJ/mol. Produknya bersifat tidak stabil, langsung membentuk garam aluminium amorf. Laju korosi aluminium meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi asam sitrat dan temperatur, termasuk golongan korosi “dapat diabaikan” hingga “sedang”.Kata kunci: aluminium, konsentrasi asam sitrat, korosi, temperatur","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Korosi Alumunim dalam larutan asam sitrat\",\"authors\":\"Andreas Yoppy Aprianto Prasetya, Isdiriayani Nurdin\",\"doi\":\"10.5614/jtki.2012.11.2.8\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The corrosion of Allumunium in citric acid sollutionCitric acid is a carboxylic acid that is widely used as an additive in the beverage industry. Aluminum cans are often used as a beverage packaging due to its lightweight, space efficient, and low production costs. Contact between citric acid and the aluminum cans may cause corrosion reactions that lead contamination of beverages by corrosion products. This study aims to test the aluminum resistance against citric acid at the concentration of 1, 2, and 4 %-wt, and temperature of 40 °C, 50 °C, and 60 °C. The specimen used is a 1 cm2 aluminum plate with a purity of 99.07%. The experiment consists of aluminum corrosion rate measurements using the Tafel method and aluminum corrosion mechanism prediction using cyclic-voltammetry method. The research results show that aluminum is corroded into Al3+ by citric acid solution in a one-stage reaction with activation energy of 65.01 kJ/mol. The corrosion products are not stable, it forms amorphous aluminum salts. The aluminum corrosion rate increases with rising citric acid concentration and temperature that can be classified in \\\"negligible\\\" to \\\"medium\\\" category.Keywords: aluminum, citric acid concentration, corrosion, temperature AbstrakAsam sitrat merupakan asam karboksilat yang banyak digunakan sebagai aditif pada industri minuman. Kaleng aluminium sering dipakai sebagai kemasan minuman karena sifatnya yang ringan, efisien ruang, dan biaya produksinya rendah. Kontak asam sitrat dengan kemasan berupa kaleng aluminium dapat menyebabkan reaksi korosi yang berujung kontaminasi produk korosi terhadap minuman. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketahanan aluminium terhadap korosivitas asam sitrat pada konsentrasi 1, 2, dan 4 %-b, serta temperatur 40 °C, 50 °C, dan 60 °C. Logam yang digunakan merupakan pelat aluminium dengan kemurnian 99,07% dan luas permukaan 1 cm2. Penelitian mencakup pengukuran laju korosi aluminium dengan metoda Tafel dan prediksi mekanisme korosi aluminium dengan metoda voltametri siklik. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa aluminium terkorosi dalam larutan asam sitrat menjadi Al3+ dengan satu tahap reaksi searah dan energi aktivasi sebesar 65,01 kJ/mol. Produknya bersifat tidak stabil, langsung membentuk garam aluminium amorf. Laju korosi aluminium meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi asam sitrat dan temperatur, termasuk golongan korosi “dapat diabaikan” hingga “sedang”.Kata kunci: aluminium, konsentrasi asam sitrat, korosi, temperatur\",\"PeriodicalId\":138501,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Teknik Kimia Indonesia\",\"volume\":\"117 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-10-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Teknik Kimia Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.5614/jtki.2012.11.2.8\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5614/jtki.2012.11.2.8","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
铝在柠檬酸溶液中的腐蚀柠檬酸是一种羧酸,在饮料工业中广泛用作添加剂。铝易拉罐因其重量轻、空间利用效率高、生产成本低而常被用作饮料包装。柠檬酸与铝罐接触可能引起腐蚀反应,导致腐蚀产物污染饮料。本研究旨在测试铝在浓度为1、2和4% -wt,温度为40°C、50°C和60°C时对柠檬酸的抗性。所用试样为1 cm2铝板,纯度为99.07%。实验包括用塔菲尔法测量铝的腐蚀速率和用循环伏安法预测铝的腐蚀机理。研究结果表明:柠檬酸溶液将铝腐蚀成Al3+,反应为一期反应,活化能为65.01 kJ/mol;腐蚀产物不稳定,形成无定形铝盐。铝的腐蚀速率随柠檬酸浓度和温度的升高而增加,可分为“可忽略”到“中等”类别。关键词:铝,柠檬酸浓度,腐蚀,温度abstract: asam sitrat merupakan asam karboksilat yang banyak digunakan sebagai aditif pada工业,人类。卡连铝材服务于迪帕凯,赛巴凯,凯马森,米努曼,卡连纳,杨瑞安,菲菲森,丹比亚亚产品。Kontak asam sitat dengan kemasan berupa kaleng aluminium dapat menyebabkan reaksi korosi yang berujung kontaminasi产品korosi terhadap minman。Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketahanan铝材terhadap korosivitas asam sitrat pada konsentrasi 1,2,4 %-b,加热温度40℃,50℃,60℃。Logam yang digunakan merupakan pelat aluminum dengan kemurnian 99,07% dan luas permukaan 1 cm2。Penelitian menakup penguin企鹅企鹅企鹅企鹅企鹅企鹅企鹅企鹅企鹅企鹅企鹅企鹅企鹅企鹅企鹅企鹅企鹅企鹅企鹅企鹅企鹅Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa铝材terkorosi dalam larutan asam sitrat menjadi Al3+ dengan satu tahap reaksi searah and energtitikj /mol, 65,01 kJ/mol。公司主要产品有:铝板、铝板、铝板、铝板等。Laju korosi aluminum meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi asam sitrat dan temperature, termasuk golongan korosi " dapat diabaikan " hingga " sedang "。Kata kunci:铝,konsentrasi asam sitat, korosi,温度
The corrosion of Allumunium in citric acid sollutionCitric acid is a carboxylic acid that is widely used as an additive in the beverage industry. Aluminum cans are often used as a beverage packaging due to its lightweight, space efficient, and low production costs. Contact between citric acid and the aluminum cans may cause corrosion reactions that lead contamination of beverages by corrosion products. This study aims to test the aluminum resistance against citric acid at the concentration of 1, 2, and 4 %-wt, and temperature of 40 °C, 50 °C, and 60 °C. The specimen used is a 1 cm2 aluminum plate with a purity of 99.07%. The experiment consists of aluminum corrosion rate measurements using the Tafel method and aluminum corrosion mechanism prediction using cyclic-voltammetry method. The research results show that aluminum is corroded into Al3+ by citric acid solution in a one-stage reaction with activation energy of 65.01 kJ/mol. The corrosion products are not stable, it forms amorphous aluminum salts. The aluminum corrosion rate increases with rising citric acid concentration and temperature that can be classified in "negligible" to "medium" category.Keywords: aluminum, citric acid concentration, corrosion, temperature AbstrakAsam sitrat merupakan asam karboksilat yang banyak digunakan sebagai aditif pada industri minuman. Kaleng aluminium sering dipakai sebagai kemasan minuman karena sifatnya yang ringan, efisien ruang, dan biaya produksinya rendah. Kontak asam sitrat dengan kemasan berupa kaleng aluminium dapat menyebabkan reaksi korosi yang berujung kontaminasi produk korosi terhadap minuman. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketahanan aluminium terhadap korosivitas asam sitrat pada konsentrasi 1, 2, dan 4 %-b, serta temperatur 40 °C, 50 °C, dan 60 °C. Logam yang digunakan merupakan pelat aluminium dengan kemurnian 99,07% dan luas permukaan 1 cm2. Penelitian mencakup pengukuran laju korosi aluminium dengan metoda Tafel dan prediksi mekanisme korosi aluminium dengan metoda voltametri siklik. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa aluminium terkorosi dalam larutan asam sitrat menjadi Al3+ dengan satu tahap reaksi searah dan energi aktivasi sebesar 65,01 kJ/mol. Produknya bersifat tidak stabil, langsung membentuk garam aluminium amorf. Laju korosi aluminium meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi asam sitrat dan temperatur, termasuk golongan korosi “dapat diabaikan” hingga “sedang”.Kata kunci: aluminium, konsentrasi asam sitrat, korosi, temperatur