{"title":"对共和党媒体诽谤诽谤者的死刑判决","authors":"Y. Aladdin, Des Hanafi","doi":"10.35814/coverage.v13i2.4380","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemberitaan mengenai wacana hukuman mati bagi para koruptor pada November 2021 kembali memunculkan polemik di berbagai media resmi. Media massa di Indonesia pun menurunkan pemberitaan yang bernada pro-kontra terhadap wacana tersebut. Hal ini yang kemudian menjadi alasan penelitiuntuk meneliti ideologi media berorientasi Islam, Republika, terkait dengan isu hukuman mati terhadap para koruptor yang muncul di tahun 2021.Penelitianini merupakan sebuah penelitian wacana media terkait wacana hukuman mati untuk para koruptor dengan menggunakan metode Analisis Wacana Kritis (Critical DiscourseAnalysis/CDA) model Norman Fairclough bertujuan untuk menggambarkan representasi berita-berita dari media Republika tentang isuhukuman mati untuk para koruptor di Indonesia, mengungkapkan apa yang menjadi landasan penulisan pemberitaan dan bagaimana memaknai pemberitaan Republika terkait isu hukuman mati untuk para koruptor dikaitkandengan ideologi Republika. Subjek dan objek penelitian ini ialah teks-teks berita. Teks berita yaitu berita lempang (straight news) terkait wacana pemerintah untuk melakukan hukuman mati terhadap para koruptor. Selamakurun waktu 18 November 2021-18 Desember 2021 pada portal beritarepublika.co.id. Teknik analisis data berfokus pada analisis teks (microstructure). Hasil penelitian menunjukkan media Republika dalam pemberitaannya terkait wacana hukuman mati terhadap koruptor memang menunjukkan dukungannya atas penerapan hukuman ini merujuk pada profil media ini yang berorientasi pada Islam.","PeriodicalId":307839,"journal":{"name":"CoverAge: Journal of Strategic Communication","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Memaknai Pemberitaan Wacana Hukuman Mati Koruptor pada Media Republika\",\"authors\":\"Y. Aladdin, Des Hanafi\",\"doi\":\"10.35814/coverage.v13i2.4380\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pemberitaan mengenai wacana hukuman mati bagi para koruptor pada November 2021 kembali memunculkan polemik di berbagai media resmi. Media massa di Indonesia pun menurunkan pemberitaan yang bernada pro-kontra terhadap wacana tersebut. Hal ini yang kemudian menjadi alasan penelitiuntuk meneliti ideologi media berorientasi Islam, Republika, terkait dengan isu hukuman mati terhadap para koruptor yang muncul di tahun 2021.Penelitianini merupakan sebuah penelitian wacana media terkait wacana hukuman mati untuk para koruptor dengan menggunakan metode Analisis Wacana Kritis (Critical DiscourseAnalysis/CDA) model Norman Fairclough bertujuan untuk menggambarkan representasi berita-berita dari media Republika tentang isuhukuman mati untuk para koruptor di Indonesia, mengungkapkan apa yang menjadi landasan penulisan pemberitaan dan bagaimana memaknai pemberitaan Republika terkait isu hukuman mati untuk para koruptor dikaitkandengan ideologi Republika. Subjek dan objek penelitian ini ialah teks-teks berita. Teks berita yaitu berita lempang (straight news) terkait wacana pemerintah untuk melakukan hukuman mati terhadap para koruptor. Selamakurun waktu 18 November 2021-18 Desember 2021 pada portal beritarepublika.co.id. Teknik analisis data berfokus pada analisis teks (microstructure). Hasil penelitian menunjukkan media Republika dalam pemberitaannya terkait wacana hukuman mati terhadap koruptor memang menunjukkan dukungannya atas penerapan hukuman ini merujuk pada profil media ini yang berorientasi pada Islam.\",\"PeriodicalId\":307839,\"journal\":{\"name\":\"CoverAge: Journal of Strategic Communication\",\"volume\":\"56 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-03-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"CoverAge: Journal of Strategic Communication\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35814/coverage.v13i2.4380\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"CoverAge: Journal of Strategic Communication","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35814/coverage.v13i2.4380","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Memaknai Pemberitaan Wacana Hukuman Mati Koruptor pada Media Republika
Pemberitaan mengenai wacana hukuman mati bagi para koruptor pada November 2021 kembali memunculkan polemik di berbagai media resmi. Media massa di Indonesia pun menurunkan pemberitaan yang bernada pro-kontra terhadap wacana tersebut. Hal ini yang kemudian menjadi alasan penelitiuntuk meneliti ideologi media berorientasi Islam, Republika, terkait dengan isu hukuman mati terhadap para koruptor yang muncul di tahun 2021.Penelitianini merupakan sebuah penelitian wacana media terkait wacana hukuman mati untuk para koruptor dengan menggunakan metode Analisis Wacana Kritis (Critical DiscourseAnalysis/CDA) model Norman Fairclough bertujuan untuk menggambarkan representasi berita-berita dari media Republika tentang isuhukuman mati untuk para koruptor di Indonesia, mengungkapkan apa yang menjadi landasan penulisan pemberitaan dan bagaimana memaknai pemberitaan Republika terkait isu hukuman mati untuk para koruptor dikaitkandengan ideologi Republika. Subjek dan objek penelitian ini ialah teks-teks berita. Teks berita yaitu berita lempang (straight news) terkait wacana pemerintah untuk melakukan hukuman mati terhadap para koruptor. Selamakurun waktu 18 November 2021-18 Desember 2021 pada portal beritarepublika.co.id. Teknik analisis data berfokus pada analisis teks (microstructure). Hasil penelitian menunjukkan media Republika dalam pemberitaannya terkait wacana hukuman mati terhadap koruptor memang menunjukkan dukungannya atas penerapan hukuman ini merujuk pada profil media ini yang berorientasi pada Islam.