{"title":"对年轻人风格的混合代码分析","authors":"Ida Ayu Panuntun","doi":"10.37729/JPSE.V6I2.6804","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gaya bicara anak muda jaman sekarang menjadi sesuatu yang menarik untuk dianalisis. Sebagai pembelajar bahasa kedua, maka peran bahasa pertama atau sebaliknya sering muncul pada percakapan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan tipe campur kode yang digunakan pada percakapan anak muda. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian berupa deskriptif kualitatif. Subyek pada penelitian ini adalah 7 anak muda pada usia 9 sampai 15 tahun. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik analisis pada penelitian ini adalah identifikasi, klasifikasi dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 72.7% menggunakan campur kode tipe intra-sentential, 22.7% menggunakan tipe intra-lexical dan 1 ucapan 4.5% menggunakan tipe a change of pronunciation. Prosentase tertinggi campur kode yang muncul pada gaya bicara anak muda adalah tipe intra-sentential, sebagaian besar campur kode yang muncul berupa ucapan berbentuk frasa atau berupa gabungan kata-kata, kemudian Intra-lexical menduduki prosentase lebih kecil dibanding intra-sentential. Hal ini berarti anak muda mencoba menggabungkan dua kata, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam satu kata. Sementara temuan dengan prosentase terendah adalah a change of pronunciation. Pada temuan ini gaya bicara anak muda berupa kata-kata Bahasa Inggris yang telah mengalami perubahan suara.","PeriodicalId":346738,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis campur kode pada gaya bicara anak muda\",\"authors\":\"Ida Ayu Panuntun\",\"doi\":\"10.37729/JPSE.V6I2.6804\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Gaya bicara anak muda jaman sekarang menjadi sesuatu yang menarik untuk dianalisis. Sebagai pembelajar bahasa kedua, maka peran bahasa pertama atau sebaliknya sering muncul pada percakapan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan tipe campur kode yang digunakan pada percakapan anak muda. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian berupa deskriptif kualitatif. Subyek pada penelitian ini adalah 7 anak muda pada usia 9 sampai 15 tahun. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik analisis pada penelitian ini adalah identifikasi, klasifikasi dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 72.7% menggunakan campur kode tipe intra-sentential, 22.7% menggunakan tipe intra-lexical dan 1 ucapan 4.5% menggunakan tipe a change of pronunciation. Prosentase tertinggi campur kode yang muncul pada gaya bicara anak muda adalah tipe intra-sentential, sebagaian besar campur kode yang muncul berupa ucapan berbentuk frasa atau berupa gabungan kata-kata, kemudian Intra-lexical menduduki prosentase lebih kecil dibanding intra-sentential. Hal ini berarti anak muda mencoba menggabungkan dua kata, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam satu kata. Sementara temuan dengan prosentase terendah adalah a change of pronunciation. Pada temuan ini gaya bicara anak muda berupa kata-kata Bahasa Inggris yang telah mengalami perubahan suara.\",\"PeriodicalId\":346738,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)\",\"volume\":\"46 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37729/JPSE.V6I2.6804\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37729/JPSE.V6I2.6804","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Gaya bicara anak muda jaman sekarang menjadi sesuatu yang menarik untuk dianalisis. Sebagai pembelajar bahasa kedua, maka peran bahasa pertama atau sebaliknya sering muncul pada percakapan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan tipe campur kode yang digunakan pada percakapan anak muda. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian berupa deskriptif kualitatif. Subyek pada penelitian ini adalah 7 anak muda pada usia 9 sampai 15 tahun. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik analisis pada penelitian ini adalah identifikasi, klasifikasi dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 72.7% menggunakan campur kode tipe intra-sentential, 22.7% menggunakan tipe intra-lexical dan 1 ucapan 4.5% menggunakan tipe a change of pronunciation. Prosentase tertinggi campur kode yang muncul pada gaya bicara anak muda adalah tipe intra-sentential, sebagaian besar campur kode yang muncul berupa ucapan berbentuk frasa atau berupa gabungan kata-kata, kemudian Intra-lexical menduduki prosentase lebih kecil dibanding intra-sentential. Hal ini berarti anak muda mencoba menggabungkan dua kata, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam satu kata. Sementara temuan dengan prosentase terendah adalah a change of pronunciation. Pada temuan ini gaya bicara anak muda berupa kata-kata Bahasa Inggris yang telah mengalami perubahan suara.