W AlbertTeja, P IgnatiusSindi, Aning Ayucitra, L. Setiawan
{"title":"淀粉与乙酰化和交叉缠绕修正方法的特性","authors":"W AlbertTeja, P IgnatiusSindi, Aning Ayucitra, L. Setiawan","doi":"10.5614/jtki.2008.7.3.4","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sago, one of the main sources of carbohydrate, is commonly used as a substitute material of rice especially in Eastern Indonesia. Sago starch is now finding increasing application in various food products such as sago meals, biscuits, noodles, and desserts. Native sago starch exhibits relatively retrogradation resulting in the formation of a long cohesive gel with increased syneresis. In order to overcome drawbacks of native sago starch, chemical modifications can be carried out to improve its properties. Many types of chemical modification have been applied to starches of various plant sources, including cross-linking and acetylation. The purpose of this research was to study the effect of cross-linking and acetylation modifications to the properties of the sago starch before and after modification. As results, the acetylated starches showed higher swelling power (e.g. increased from 8,3245 to 38,6066 g wet sediment/g initial dry starch) and solubility (e.g. 14,3467 to 33,1876% w/w) and dereased in retrogradation tendencies (16,7399 to 1,3847% separated water) when compared with cross-linking starches and the corresponding native starch. It was observed that the changes in these properties were proportional to the DS achieved by each modification. As for paste clarity, native sago starch showed better characteristic amongst all starches which was shown by the lowest value of absorbance i.e. 0.142.Keywords: acetylation; cross-linking; characteristics; sago starchAbstrakSagu yang memiliki sumber karbohidrat yang cukup besar dapat digunakan sebagai bahan pangan alternatif. Untuk memperoleh kualitas produk yang diinginkan, karakteristik pati sagu dapat dimodifikasi. Metode modifikasi pati yang digunakan dalam penelitian ini adalah asetilasi dan cross-linking. Prinsip kedua modifikasi ini hampir sama, yaitu mensubstitusi gugus hidroksil pada pati; substitusi dengan gugus asetil pada asetilasi dan substitusi dengan gugus fosfat pada cross-linking. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan karakteristik pati sagu (solubility, swelling power, freeze-thaw stability, dan paste clarity) yang telah dimodifikasi secara asetilasi dan cross-linking pada berbagai variasi waktu reaksi serta terhadap pati yang tidak dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik swelling power, solubility, dan freeze-thaw stability dari pati sagu yang mengalami modifikasi secara asetilasi cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan pati sagu yang mengalami modifikasi secara cross-linking maupun pati sagu yang tidak mengalami modifikasi. Karakteristik pati sagu mengalami peningkatan dari 8,3245 g/g menjadi 38,6066 g/g untuk swelling power dan 14,3467% menjadi 33,1876% untuk solubilty. Karakteristik freeze-thaw stability juga mengalami peningkatan yang ditunjukkan oleh semakin sedikitnya jumlah air yang terpisahkan yaitu dari 16,7399 menjadi 1,3847%. Peningkatan ini sebanding dengan kenaikan harga derajat substitusi (DS) untuk masing-masing modifikasi. Untuk karakteristik paste clarity, pati sagu yang tidak mengalami modifikasi menunjukkan karakteristik yang lebih baik dibandingkan pati yang telah mengalami modifikasi; absorbansi untuk pati sagu non-modifikasi adalah 0,142, untuk asetilasi adalah 0,483, dan untuk crosslinking adalah 0,334.Kata kunci: asetilasi, cross-linking, karakterisasi, pati sagu","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"6","resultStr":"{\"title\":\"Karakteristik pati sagu dengan metode modifikasi asetilasi dan cross-linking\",\"authors\":\"W AlbertTeja, P IgnatiusSindi, Aning Ayucitra, L. Setiawan\",\"doi\":\"10.5614/jtki.2008.7.3.4\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sago, one of the main sources of carbohydrate, is commonly used as a substitute material of rice especially in Eastern Indonesia. Sago starch is now finding increasing application in various food products such as sago meals, biscuits, noodles, and desserts. Native sago starch exhibits relatively retrogradation resulting in the formation of a long cohesive gel with increased syneresis. In order to overcome drawbacks of native sago starch, chemical modifications can be carried out to improve its properties. Many types of chemical modification have been applied to starches of various plant sources, including cross-linking and acetylation. The purpose of this research was to study the effect of cross-linking and acetylation modifications to the properties of the sago starch before and after modification. As results, the acetylated starches showed higher swelling power (e.g. increased from 8,3245 to 38,6066 g wet sediment/g initial dry starch) and solubility (e.g. 14,3467 to 33,1876% w/w) and dereased in retrogradation tendencies (16,7399 to 1,3847% separated water) when compared with cross-linking starches and the corresponding native starch. It was observed that the changes in these properties were proportional to the DS achieved by each modification. As for paste clarity, native sago starch showed better characteristic amongst all starches which was shown by the lowest value of absorbance i.e. 0.142.Keywords: acetylation; cross-linking; characteristics; sago starchAbstrakSagu yang memiliki sumber karbohidrat yang cukup besar dapat digunakan sebagai bahan pangan alternatif. Untuk memperoleh kualitas produk yang diinginkan, karakteristik pati sagu dapat dimodifikasi. Metode modifikasi pati yang digunakan dalam penelitian ini adalah asetilasi dan cross-linking. Prinsip kedua modifikasi ini hampir sama, yaitu mensubstitusi gugus hidroksil pada pati; substitusi dengan gugus asetil pada asetilasi dan substitusi dengan gugus fosfat pada cross-linking. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan karakteristik pati sagu (solubility, swelling power, freeze-thaw stability, dan paste clarity) yang telah dimodifikasi secara asetilasi dan cross-linking pada berbagai variasi waktu reaksi serta terhadap pati yang tidak dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik swelling power, solubility, dan freeze-thaw stability dari pati sagu yang mengalami modifikasi secara asetilasi cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan pati sagu yang mengalami modifikasi secara cross-linking maupun pati sagu yang tidak mengalami modifikasi. Karakteristik pati sagu mengalami peningkatan dari 8,3245 g/g menjadi 38,6066 g/g untuk swelling power dan 14,3467% menjadi 33,1876% untuk solubilty. Karakteristik freeze-thaw stability juga mengalami peningkatan yang ditunjukkan oleh semakin sedikitnya jumlah air yang terpisahkan yaitu dari 16,7399 menjadi 1,3847%. Peningkatan ini sebanding dengan kenaikan harga derajat substitusi (DS) untuk masing-masing modifikasi. Untuk karakteristik paste clarity, pati sagu yang tidak mengalami modifikasi menunjukkan karakteristik yang lebih baik dibandingkan pati yang telah mengalami modifikasi; absorbansi untuk pati sagu non-modifikasi adalah 0,142, untuk asetilasi adalah 0,483, dan untuk crosslinking adalah 0,334.Kata kunci: asetilasi, cross-linking, karakterisasi, pati sagu\",\"PeriodicalId\":138501,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Teknik Kimia Indonesia\",\"volume\":\"34 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-10-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"6\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Teknik Kimia Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.5614/jtki.2008.7.3.4\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5614/jtki.2008.7.3.4","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
摘要
西米是碳水化合物的主要来源之一,特别是在印度尼西亚东部,西米通常被用作大米的替代品。西米淀粉现在越来越多地应用于各种食品,如西米餐、饼干、面条和甜点。原生西米淀粉表现出相对的退化,导致形成具有增强协同作用的长粘性凝胶。为了克服天然西米淀粉的缺点,可以对其进行化学改性以改善其性能。许多类型的化学改性已应用于各种植物来源的淀粉,包括交联和乙酰化。本研究的目的是研究交联和乙酰化改性对西米淀粉改性前后性能的影响。结果表明,与交联淀粉和相应的天然淀粉相比,乙酰化淀粉具有更高的溶胀力(从8,3245 g增加到38,6066 g湿沉淀物/g初始干淀粉)和溶解度(从14,3467增加到33,1876% w/w),并降低了降解倾向(从16,7399减少到1,3847%分离水)。观察到,这些性质的变化与每次修改所获得的DS成正比。在糊状清晰度方面,天然西米淀粉表现出较好的特性,吸光度最低,为0.142。关键词:乙酰化作用;交联;特征;【摘要】西米淀粉:西米淀粉,木薯淀粉,木薯淀粉,木薯淀粉,木薯淀粉,木薯淀粉。Untuk memperoleh kualitas的产品是yang diinginkan, karteristik pati sagu dapat dimodifikasi。用交联的方法修饰紫外光、紫外光、紫外光和紫外光。二、主要成份:紫杉醇、紫杉醇、紫杉醇、紫杉醇;代换的登根古斯达达,代换的登根古斯达达,代换的登根古斯达达交联。Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan karakteristik pati sagu(溶解度、溶胀力、冻融稳定性、丹膏清晰度)yang telah dimodifikasi secara asetilasi dan交联paada berbagai variasi waktu reaksi serta terhadap pati yang tidak dimodifikasi。Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristitik溶胀力,溶解度,速冻稳定性dari pati sagu yang mengalami modifikasi secara asetilasi cenderung lebiki dibandingkan dengan pati sagu yang mengalami modifikasi secara交联maupun pati sagu yang tidak mengalami modifikasi。Karakteristik pati sagu mengalami peningkatan dari 8、3245 g/g menjadi 38、6066 g/g untuk溶胀力14、3467% menjadi 33、1876% untuk溶解度。喀拉拉冻融稳定性juga mengalami peningkatan yang ditunjukkan oleh semakin sedikitnya jumlah air yang terpisahkan yitu dari 16,7399 menjadi 1,3847%。Peningkatan ini sebanding dengan kenaikan harga derajat代换物(DS) untuk masing-masing moditickasi。Untuk karakteristik澄清膏,pati sagu yang tidak mengalami modifikasi menunjukkan karakteristik yang lebih baik dibandingkan pati yang telah mengalami modifikasi;0142年absorbansi为她pati sagu non-modifikasi adalah为她asetilasi adalah 0483,丹为她交联adalah 0334。Kata kunci: asetilasi,交联,karakterisasi, pati sagu
Karakteristik pati sagu dengan metode modifikasi asetilasi dan cross-linking
Sago, one of the main sources of carbohydrate, is commonly used as a substitute material of rice especially in Eastern Indonesia. Sago starch is now finding increasing application in various food products such as sago meals, biscuits, noodles, and desserts. Native sago starch exhibits relatively retrogradation resulting in the formation of a long cohesive gel with increased syneresis. In order to overcome drawbacks of native sago starch, chemical modifications can be carried out to improve its properties. Many types of chemical modification have been applied to starches of various plant sources, including cross-linking and acetylation. The purpose of this research was to study the effect of cross-linking and acetylation modifications to the properties of the sago starch before and after modification. As results, the acetylated starches showed higher swelling power (e.g. increased from 8,3245 to 38,6066 g wet sediment/g initial dry starch) and solubility (e.g. 14,3467 to 33,1876% w/w) and dereased in retrogradation tendencies (16,7399 to 1,3847% separated water) when compared with cross-linking starches and the corresponding native starch. It was observed that the changes in these properties were proportional to the DS achieved by each modification. As for paste clarity, native sago starch showed better characteristic amongst all starches which was shown by the lowest value of absorbance i.e. 0.142.Keywords: acetylation; cross-linking; characteristics; sago starchAbstrakSagu yang memiliki sumber karbohidrat yang cukup besar dapat digunakan sebagai bahan pangan alternatif. Untuk memperoleh kualitas produk yang diinginkan, karakteristik pati sagu dapat dimodifikasi. Metode modifikasi pati yang digunakan dalam penelitian ini adalah asetilasi dan cross-linking. Prinsip kedua modifikasi ini hampir sama, yaitu mensubstitusi gugus hidroksil pada pati; substitusi dengan gugus asetil pada asetilasi dan substitusi dengan gugus fosfat pada cross-linking. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan karakteristik pati sagu (solubility, swelling power, freeze-thaw stability, dan paste clarity) yang telah dimodifikasi secara asetilasi dan cross-linking pada berbagai variasi waktu reaksi serta terhadap pati yang tidak dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik swelling power, solubility, dan freeze-thaw stability dari pati sagu yang mengalami modifikasi secara asetilasi cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan pati sagu yang mengalami modifikasi secara cross-linking maupun pati sagu yang tidak mengalami modifikasi. Karakteristik pati sagu mengalami peningkatan dari 8,3245 g/g menjadi 38,6066 g/g untuk swelling power dan 14,3467% menjadi 33,1876% untuk solubilty. Karakteristik freeze-thaw stability juga mengalami peningkatan yang ditunjukkan oleh semakin sedikitnya jumlah air yang terpisahkan yaitu dari 16,7399 menjadi 1,3847%. Peningkatan ini sebanding dengan kenaikan harga derajat substitusi (DS) untuk masing-masing modifikasi. Untuk karakteristik paste clarity, pati sagu yang tidak mengalami modifikasi menunjukkan karakteristik yang lebih baik dibandingkan pati yang telah mengalami modifikasi; absorbansi untuk pati sagu non-modifikasi adalah 0,142, untuk asetilasi adalah 0,483, dan untuk crosslinking adalah 0,334.Kata kunci: asetilasi, cross-linking, karakterisasi, pati sagu