{"title":"了解伊斯兰化:冲突与和解(一项关于早期伊斯兰传播过程的研究)","authors":"Syamsuar Syam","doi":"10.15548/AL-HIKMAH.V1I2.109","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Fenomena proses sosialisasi dan Islamisasi di Nusantara ternyata telah menimbulkan berbagai tantangan dan hambatan yang berwujud dalam bentuk konflik. Hal itu sejalan dengan perpaduan antara budaya Islam si satu sisi, dengan budaya lokal di sisi lain, yang telah lama diyakini oleh masyarakat pada waktu itu. Untuk mengatasi konflik sebagai akibat Islamisasi, para penyebar Islam (kaum Sufi, juga dapat disebut Da’i atau Penyebar Islam) berupaya mengakomodir berbagai bentuk kebudayaan yang telah berkembang.","PeriodicalId":108198,"journal":{"name":"Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"MENGENAL ISLAMISASI: KONFLIK DAN AKOMODASI (KAJIAN TENTANG PROSES PENYEBARAN ISLAM PERIODE AWAL DI NUSANTARA)\",\"authors\":\"Syamsuar Syam\",\"doi\":\"10.15548/AL-HIKMAH.V1I2.109\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Fenomena proses sosialisasi dan Islamisasi di Nusantara ternyata telah menimbulkan berbagai tantangan dan hambatan yang berwujud dalam bentuk konflik. Hal itu sejalan dengan perpaduan antara budaya Islam si satu sisi, dengan budaya lokal di sisi lain, yang telah lama diyakini oleh masyarakat pada waktu itu. Untuk mengatasi konflik sebagai akibat Islamisasi, para penyebar Islam (kaum Sufi, juga dapat disebut Da’i atau Penyebar Islam) berupaya mengakomodir berbagai bentuk kebudayaan yang telah berkembang.\",\"PeriodicalId\":108198,\"journal\":{\"name\":\"Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi\",\"volume\":\"19 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-04-16\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15548/AL-HIKMAH.V1I2.109\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15548/AL-HIKMAH.V1I2.109","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
MENGENAL ISLAMISASI: KONFLIK DAN AKOMODASI (KAJIAN TENTANG PROSES PENYEBARAN ISLAM PERIODE AWAL DI NUSANTARA)
Fenomena proses sosialisasi dan Islamisasi di Nusantara ternyata telah menimbulkan berbagai tantangan dan hambatan yang berwujud dalam bentuk konflik. Hal itu sejalan dengan perpaduan antara budaya Islam si satu sisi, dengan budaya lokal di sisi lain, yang telah lama diyakini oleh masyarakat pada waktu itu. Untuk mengatasi konflik sebagai akibat Islamisasi, para penyebar Islam (kaum Sufi, juga dapat disebut Da’i atau Penyebar Islam) berupaya mengakomodir berbagai bentuk kebudayaan yang telah berkembang.