从人文教育哲学的角度来看,自由学习和独立的校园

Atika Cahya Fajriyati Nahdiyah, Sigit Prasetyo, Nidya Ferry Wulandari, Ach Chairy
{"title":"从人文教育哲学的角度来看,自由学习和独立的校园","authors":"Atika Cahya Fajriyati Nahdiyah, Sigit Prasetyo, Nidya Ferry Wulandari, Ach Chairy","doi":"10.23887/jfi.v6i2.56092","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Fokus utama artikel ini adalah mengkaji Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) dari sudut pandang filosofi pendidikan humanisme. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang berupa studi kepustakaan (library research). Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM)merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa memperoleh berbagai ilmu untuk memasuki dunia kerja. Kampus terlepas dari kebijakan belajar mandiri sesuai Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Dari perspektif humanistik, merdeka belajar menawarkan mahasiswa kesempatan untuk belajar secara otonomi atau mandiri dan bertanggung jawab atas diri mereka sendiri. Mahasiswa berhak mengikuti ekstrakurikuler di kampus dan berbagai kegiatan di luar universitas, seperti pertukaran mahasiswa, magang/pengalaman kerja, pendampingan mengajar di unit studi, penelitian, proyek kemanusiaan, kewirausahaan, studi/proyek mandiri dan pembangunan desa /Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT). Keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan ini dapat memberikan pembelajaran (experiential learning) sebagai bekal hidup dan kehidupan di masa depan. Untuk mewujudkan pengalaman belajar tersebut, perguruan tinggi harus menjalin kerjasama dengan dunia usaha/industri dan pemerintah. Kerjasama didasarkan pada peningkatan keterampilan profesional civitas akademika. Kerangka ini mempengaruhi struktur kurikulum dalam mendefinisikan hasil belajar dan menempatkan kuliah di luar perguruan tinggi. Kualitas belajar dan pembelajaran yang bermakna dapat dicapai dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran humanistik, yaitu. belajar (learning), belajar mandiri, motivasi diri dan pendidikan afektif. Dengan demikian, MBKM merupakan tujuan pendidikan yang diharapkan dapat mengembangkan hard skill dan soft skill, mempersiapkan peserta didik agar lebih siap dan memenuhi kebutuhan zaman, mempersiapkan lulusan menjadi pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan kepribadian dapat dicapai secara optimal di masa yang akan datang.","PeriodicalId":344212,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat Indonesia","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) Dalam Pandangan Filsafat Pendidikan Humanisme\",\"authors\":\"Atika Cahya Fajriyati Nahdiyah, Sigit Prasetyo, Nidya Ferry Wulandari, Ach Chairy\",\"doi\":\"10.23887/jfi.v6i2.56092\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Fokus utama artikel ini adalah mengkaji Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) dari sudut pandang filosofi pendidikan humanisme. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang berupa studi kepustakaan (library research). Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM)merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa memperoleh berbagai ilmu untuk memasuki dunia kerja. Kampus terlepas dari kebijakan belajar mandiri sesuai Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Dari perspektif humanistik, merdeka belajar menawarkan mahasiswa kesempatan untuk belajar secara otonomi atau mandiri dan bertanggung jawab atas diri mereka sendiri. Mahasiswa berhak mengikuti ekstrakurikuler di kampus dan berbagai kegiatan di luar universitas, seperti pertukaran mahasiswa, magang/pengalaman kerja, pendampingan mengajar di unit studi, penelitian, proyek kemanusiaan, kewirausahaan, studi/proyek mandiri dan pembangunan desa /Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT). Keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan ini dapat memberikan pembelajaran (experiential learning) sebagai bekal hidup dan kehidupan di masa depan. Untuk mewujudkan pengalaman belajar tersebut, perguruan tinggi harus menjalin kerjasama dengan dunia usaha/industri dan pemerintah. Kerjasama didasarkan pada peningkatan keterampilan profesional civitas akademika. Kerangka ini mempengaruhi struktur kurikulum dalam mendefinisikan hasil belajar dan menempatkan kuliah di luar perguruan tinggi. Kualitas belajar dan pembelajaran yang bermakna dapat dicapai dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran humanistik, yaitu. belajar (learning), belajar mandiri, motivasi diri dan pendidikan afektif. Dengan demikian, MBKM merupakan tujuan pendidikan yang diharapkan dapat mengembangkan hard skill dan soft skill, mempersiapkan peserta didik agar lebih siap dan memenuhi kebutuhan zaman, mempersiapkan lulusan menjadi pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan kepribadian dapat dicapai secara optimal di masa yang akan datang.\",\"PeriodicalId\":344212,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Filsafat Indonesia\",\"volume\":\"37 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Filsafat Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.56092\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Filsafat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.56092","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

这篇文章的主要焦点是从人文教育哲学的角度来研究独立学习和独立校园。本研究采用图书馆研究的研究形式。免费学习和独立的大学(MBKM)是教育和文化部长的政策,旨在鼓励学生在工作中获得各种各样的知识。学校独立于2020年的《国家高等教育标准》戒律3。从人文主义的角度来看,自由学习为学生提供了自主或独立学习的机会,并对自己负责。学生有资格参加校园课外活动和大学以外的活动,如交换学生、实习/工作经验、学习小组教学、研究、人道主义项目、创业项目、自学/村庄建设/实际工作讲座。学生参加这些活动可以为学生的生活和未来的生活提供经验。要实现这种学习经验,大学必须与企业界和政府建立合作关系。合作是建立在学术技能提高的基础上的。这个框架影响了课程在定义学习结果和将讲座排除在大学之外的结构。有意义的学习和学习的质量可以通过运用人类学习的原则来实现。学习,自学,自我激励和情感教育。因此,MBKM是教育的目标,旨在发展硬技能和软技能,为学习者做好准备,满足时代的需要,为毕业生在未来成为优秀国家的领导者,为将来能够最理想地实现国家的个性做好准备。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) Dalam Pandangan Filsafat Pendidikan Humanisme
Fokus utama artikel ini adalah mengkaji Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) dari sudut pandang filosofi pendidikan humanisme. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang berupa studi kepustakaan (library research). Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM)merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa memperoleh berbagai ilmu untuk memasuki dunia kerja. Kampus terlepas dari kebijakan belajar mandiri sesuai Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Dari perspektif humanistik, merdeka belajar menawarkan mahasiswa kesempatan untuk belajar secara otonomi atau mandiri dan bertanggung jawab atas diri mereka sendiri. Mahasiswa berhak mengikuti ekstrakurikuler di kampus dan berbagai kegiatan di luar universitas, seperti pertukaran mahasiswa, magang/pengalaman kerja, pendampingan mengajar di unit studi, penelitian, proyek kemanusiaan, kewirausahaan, studi/proyek mandiri dan pembangunan desa /Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT). Keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan ini dapat memberikan pembelajaran (experiential learning) sebagai bekal hidup dan kehidupan di masa depan. Untuk mewujudkan pengalaman belajar tersebut, perguruan tinggi harus menjalin kerjasama dengan dunia usaha/industri dan pemerintah. Kerjasama didasarkan pada peningkatan keterampilan profesional civitas akademika. Kerangka ini mempengaruhi struktur kurikulum dalam mendefinisikan hasil belajar dan menempatkan kuliah di luar perguruan tinggi. Kualitas belajar dan pembelajaran yang bermakna dapat dicapai dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran humanistik, yaitu. belajar (learning), belajar mandiri, motivasi diri dan pendidikan afektif. Dengan demikian, MBKM merupakan tujuan pendidikan yang diharapkan dapat mengembangkan hard skill dan soft skill, mempersiapkan peserta didik agar lebih siap dan memenuhi kebutuhan zaman, mempersiapkan lulusan menjadi pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan kepribadian dapat dicapai secara optimal di masa yang akan datang.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Studi Pengenalan Pola untuk Tulisan Tangan dalam Pandangan Teori Kuhn & Popper Fenomena Kaunan dalam Masyarakat Toraja Dari Perspektif Emmanuel Levinas Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) Dalam Pandangan Filsafat Pendidikan Humanisme Dilema Moral Teknik “Three-Parents-Baby” Pada Mitochondrial Replacement Therapy Urgensi Filsafat Bahasa dalam Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Bahasa Berbasis Outcome Based Education
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1