{"title":"Problematika Penerapan Proses dan Penilaian Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 3 Prabumulih","authors":"Febri Diana Yofar, Karoma Karoma, Abdurrahmansyah Abdurrahmansyah","doi":"10.19109/muaddib.v3i2.8091","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang bagaimana problem yang dihadapi oleh guru pada K-13 dalam pembelajaran PAI dari sisi proses dan penilaiannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis problematika guru dalam mengimplementasikan K-13 melalui pendekatan saintifik dan penilaian autentik pada pembelajaran PAI. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik serta menggunakan pendekatan fenomenologi. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum dan guru PAI. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah dengan cara reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi dan triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) guru PAI sulit untuk mengubah mindset atau kebiasaan lama dalam mengajar, rendahnya pemahaman guru terhadap pendekatan saintifik dalam K-13, kurang maksimalnya pelatihan atau pembimbingan, tidak lengkapnya buku pegangan guru maupun siswa, kondisi siswa yang kurang mendukung dan terbatasnya waktu belajar. 2) sulitnya menyusun instrumen penilaian, banyaknya aspek yang harus dinilai, terbatasnya waktu, jumlah siswa yang tidak sedikit, terbatasnya sarana dan prasarana, guru tidak kompeten dalam pengoperasian komputer, guru mengalami kejenuhan dengan banyak kesibukkan, dan banyaknya tuntutan penilaian yang tidak diimbangi dengan kesejahteraan guru. 3) perlunya koordinasi antara guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dan personil sekolah lainnya, perlunya komunikasi dalam imlpementasi K13 baik secara internal maupun eksternal, perlunya dilaksakan supervisi dalam implementasi K-13 baik pada level kelas, sekolah, dinas pendidikan dan kementrian Pendidikan.","PeriodicalId":212844,"journal":{"name":"Muaddib: Islamic Education Journal","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Muaddib: Islamic Education Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19109/muaddib.v3i2.8091","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Problematika Penerapan Proses dan Penilaian Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 3 Prabumulih
Penelitian ini membahas tentang bagaimana problem yang dihadapi oleh guru pada K-13 dalam pembelajaran PAI dari sisi proses dan penilaiannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis problematika guru dalam mengimplementasikan K-13 melalui pendekatan saintifik dan penilaian autentik pada pembelajaran PAI. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik serta menggunakan pendekatan fenomenologi. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum dan guru PAI. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah dengan cara reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi dan triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) guru PAI sulit untuk mengubah mindset atau kebiasaan lama dalam mengajar, rendahnya pemahaman guru terhadap pendekatan saintifik dalam K-13, kurang maksimalnya pelatihan atau pembimbingan, tidak lengkapnya buku pegangan guru maupun siswa, kondisi siswa yang kurang mendukung dan terbatasnya waktu belajar. 2) sulitnya menyusun instrumen penilaian, banyaknya aspek yang harus dinilai, terbatasnya waktu, jumlah siswa yang tidak sedikit, terbatasnya sarana dan prasarana, guru tidak kompeten dalam pengoperasian komputer, guru mengalami kejenuhan dengan banyak kesibukkan, dan banyaknya tuntutan penilaian yang tidak diimbangi dengan kesejahteraan guru. 3) perlunya koordinasi antara guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dan personil sekolah lainnya, perlunya komunikasi dalam imlpementasi K13 baik secara internal maupun eksternal, perlunya dilaksakan supervisi dalam implementasi K-13 baik pada level kelas, sekolah, dinas pendidikan dan kementrian Pendidikan.