Diana Laila Ramatillah, Dwi Yunisa Dinli, Mairo Hamid Ipadeola, Rabima Rabima, Ida Paulina, Ahmad Rofii
{"title":"印度尼西亚南苏门答腊特殊儿童接受治疗的评估","authors":"Diana Laila Ramatillah, Dwi Yunisa Dinli, Mairo Hamid Ipadeola, Rabima Rabima, Ida Paulina, Ahmad Rofii","doi":"10.35617/jfionline.v14i1.11","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \nAnak berkebutuhan khusus merupakan anak dengan karakteristik yang berbeda dengan anak pada umumnya yang secara signifikan mengalami kelainan (mental-intelektual, fisik, sosial dan emosi). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengobatan yang diterima anak-anak berkebutuhan khusus di Sumatera Selatan. Ini adalah survei cross-sectional yang dilakukan dikalangan siswa/siswi di SLB Sumatera Selatan dengan menggunakan kuesioner yang dikelola sendiri. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan convenience sampling. Dari hasil penelitian ini diketahui, laki-laki 53 orang dan perempuan 43 orang. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pengobatan yang diterima oleh anak berkebutuhan khusus yaitu DHA (Omega-3) + Vitamin B Complex sebanyak 20 orang (37%) sebesar 20% dipengaruhi oleh sebagian besar yang mengkonsumsi pengobatan pada usia 11-15 tahun. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengobatan dengan tingkat kecerdasan yang ditandai dengan p-value 0.02, yang menunjukan bahwa sebanyak 7 orang (7%) baik dan sedang sebanyak 89 orang (93%). Diketahui juga, ada hubungan yang signifikan antara penyakit penyerta dengan pengobatan ditandai dengan p-value (P < 0.001), dimana diketahui epilepsy sebanyak 35 orang (37%), dan tidak memiliki penyakit penyerta sebanyak 61 orang (63%). DHA (Omega-3) adalah suplemen yang paling banyak diberikan kepada siswa/siswi berkebutuhan khusus pada usia 11-15, dan hanya sedikit siswa yang menerima Dapakote (Divalproex Sodium) dan multivitamin termasuk Vitamin A, B kompleks dan Vitamin C dengan rata-rata tingkat kecerdasan sedang. Hal ini dipengaruhi oleh penyakit penyerta seperti epilepsy. \n \nKata kunci: ABK; Pengobatan; Perkembangan; Variabel Demografi","PeriodicalId":170986,"journal":{"name":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","volume":"103 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Evaluasi Pengobatan Yang Diterima Anak Berkebutuhan Khusus Di Sumatera Selatan, Indonesia\",\"authors\":\"Diana Laila Ramatillah, Dwi Yunisa Dinli, Mairo Hamid Ipadeola, Rabima Rabima, Ida Paulina, Ahmad Rofii\",\"doi\":\"10.35617/jfionline.v14i1.11\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRAK \\nAnak berkebutuhan khusus merupakan anak dengan karakteristik yang berbeda dengan anak pada umumnya yang secara signifikan mengalami kelainan (mental-intelektual, fisik, sosial dan emosi). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengobatan yang diterima anak-anak berkebutuhan khusus di Sumatera Selatan. Ini adalah survei cross-sectional yang dilakukan dikalangan siswa/siswi di SLB Sumatera Selatan dengan menggunakan kuesioner yang dikelola sendiri. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan convenience sampling. Dari hasil penelitian ini diketahui, laki-laki 53 orang dan perempuan 43 orang. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pengobatan yang diterima oleh anak berkebutuhan khusus yaitu DHA (Omega-3) + Vitamin B Complex sebanyak 20 orang (37%) sebesar 20% dipengaruhi oleh sebagian besar yang mengkonsumsi pengobatan pada usia 11-15 tahun. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengobatan dengan tingkat kecerdasan yang ditandai dengan p-value 0.02, yang menunjukan bahwa sebanyak 7 orang (7%) baik dan sedang sebanyak 89 orang (93%). Diketahui juga, ada hubungan yang signifikan antara penyakit penyerta dengan pengobatan ditandai dengan p-value (P < 0.001), dimana diketahui epilepsy sebanyak 35 orang (37%), dan tidak memiliki penyakit penyerta sebanyak 61 orang (63%). DHA (Omega-3) adalah suplemen yang paling banyak diberikan kepada siswa/siswi berkebutuhan khusus pada usia 11-15, dan hanya sedikit siswa yang menerima Dapakote (Divalproex Sodium) dan multivitamin termasuk Vitamin A, B kompleks dan Vitamin C dengan rata-rata tingkat kecerdasan sedang. Hal ini dipengaruhi oleh penyakit penyerta seperti epilepsy. \\n \\nKata kunci: ABK; Pengobatan; Perkembangan; Variabel Demografi\",\"PeriodicalId\":170986,\"journal\":{\"name\":\"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X\",\"volume\":\"103 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-01-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35617/jfionline.v14i1.11\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35617/jfionline.v14i1.11","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Evaluasi Pengobatan Yang Diterima Anak Berkebutuhan Khusus Di Sumatera Selatan, Indonesia
ABSTRAK
Anak berkebutuhan khusus merupakan anak dengan karakteristik yang berbeda dengan anak pada umumnya yang secara signifikan mengalami kelainan (mental-intelektual, fisik, sosial dan emosi). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengobatan yang diterima anak-anak berkebutuhan khusus di Sumatera Selatan. Ini adalah survei cross-sectional yang dilakukan dikalangan siswa/siswi di SLB Sumatera Selatan dengan menggunakan kuesioner yang dikelola sendiri. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan convenience sampling. Dari hasil penelitian ini diketahui, laki-laki 53 orang dan perempuan 43 orang. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pengobatan yang diterima oleh anak berkebutuhan khusus yaitu DHA (Omega-3) + Vitamin B Complex sebanyak 20 orang (37%) sebesar 20% dipengaruhi oleh sebagian besar yang mengkonsumsi pengobatan pada usia 11-15 tahun. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengobatan dengan tingkat kecerdasan yang ditandai dengan p-value 0.02, yang menunjukan bahwa sebanyak 7 orang (7%) baik dan sedang sebanyak 89 orang (93%). Diketahui juga, ada hubungan yang signifikan antara penyakit penyerta dengan pengobatan ditandai dengan p-value (P < 0.001), dimana diketahui epilepsy sebanyak 35 orang (37%), dan tidak memiliki penyakit penyerta sebanyak 61 orang (63%). DHA (Omega-3) adalah suplemen yang paling banyak diberikan kepada siswa/siswi berkebutuhan khusus pada usia 11-15, dan hanya sedikit siswa yang menerima Dapakote (Divalproex Sodium) dan multivitamin termasuk Vitamin A, B kompleks dan Vitamin C dengan rata-rata tingkat kecerdasan sedang. Hal ini dipengaruhi oleh penyakit penyerta seperti epilepsy.
Kata kunci: ABK; Pengobatan; Perkembangan; Variabel Demografi