Luthfiana Ulil Albab, Sri Isdadiyanto, M. Djaelani
{"title":"雏鸟的喙(Anas javanica)是由KURKUMIN (curkumin, curkuga)照顾的。被红光照耀","authors":"Luthfiana Ulil Albab, Sri Isdadiyanto, M. Djaelani","doi":"10.26877/BIOMA.V7I1.2542","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACTMagelang duck is the Indonesian wild duck that have high egg and meat production. To increase egg production hence in this research magelang ducks are supplemented with curcumin and exposure of white and red light. The aim of the research to study growth beak duckling from parental magelang ducks that supplemented curcumin and red light exposure. The research design used complete randomized design from fourdifferents group of ducks, i.e., A0B0 (duck without curcumin and white light exposure), A0B1 (duck without curcumin and red light exposure), A0B1 (curcumin dose of 18 mg/duck/day and white light exposure and A1B1 (curcumin dose 18 mg/duck/day and red light exposure). Five female ducklings were taken from each group and their morphometry were measured. The variables of this research were the length, width and height of beaks. The collected data were analized with Kruskal-Wallis non parametric test and would be further tested with Mann-Whitney-U test. The result of this research showed that curcumin supplementaion and red light exposure in ducks affected the magelang ducklings beak growth. Keywords : beaks, curcumin, growth, magelang ducks, red light. ABSTRAKItik magelang merupakan itik liar asli Indonesia yang memiliki produksi telur dan daging relatif tinggi. Untuk meningkatkan produksi telur maka pada penelitian ini itik magelang diberi suplementasi kurkumin serta pajanan cahaya putih dan merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian kurkumin serta cahaya putih dan merah pada induk terhadap pertumbuhan paruh anak itik magelang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang berasal dari empat induk yang berbeda, yaitu induk A0B0 (tanpa diberi kurkumin dan dipapar cahaya putih), A0B1 (tanpa diberi kurkumin dan dipapar cahaya merah), A1B0 (dosis kurkumin 18 mg/ekor/hari dan paparan cahaya putih) dan A1B1 (dosis kurkumin 18 mg/ekor/hari pada cahaya merah). Masing-masing kelompok induk diambil lima ekor anak itik untuk diukur paruhnya. Variabel yang diamati berupa pengukuran panjang, lebar, dan tebal paruh. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji non parametrik Kruskal-Wallis dan diuji lanjut menggunakan uji Mann-Whitney-U. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suplementasi kurkumin dan pajanan cahaya putih serta merah pada induk secara umum dapat meningkatkan pertumbuhan paruh anak itik. Kata kunci: paruh, kurkumin, pertumbuhan, itik magelang, cahaya merah.","PeriodicalId":314958,"journal":{"name":"Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi","volume":"137 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PERTUMBUHAN PARUH ANAK ITIK MAGELANG (Anas javanica) AKIBAT INDUK YANG DISUPLEMENTASI KURKUMIN (Curcuma longa L.) DAN DIPAJAN CAHAYA MERAH\",\"authors\":\"Luthfiana Ulil Albab, Sri Isdadiyanto, M. Djaelani\",\"doi\":\"10.26877/BIOMA.V7I1.2542\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACTMagelang duck is the Indonesian wild duck that have high egg and meat production. To increase egg production hence in this research magelang ducks are supplemented with curcumin and exposure of white and red light. The aim of the research to study growth beak duckling from parental magelang ducks that supplemented curcumin and red light exposure. The research design used complete randomized design from fourdifferents group of ducks, i.e., A0B0 (duck without curcumin and white light exposure), A0B1 (duck without curcumin and red light exposure), A0B1 (curcumin dose of 18 mg/duck/day and white light exposure and A1B1 (curcumin dose 18 mg/duck/day and red light exposure). Five female ducklings were taken from each group and their morphometry were measured. The variables of this research were the length, width and height of beaks. The collected data were analized with Kruskal-Wallis non parametric test and would be further tested with Mann-Whitney-U test. The result of this research showed that curcumin supplementaion and red light exposure in ducks affected the magelang ducklings beak growth. Keywords : beaks, curcumin, growth, magelang ducks, red light. ABSTRAKItik magelang merupakan itik liar asli Indonesia yang memiliki produksi telur dan daging relatif tinggi. Untuk meningkatkan produksi telur maka pada penelitian ini itik magelang diberi suplementasi kurkumin serta pajanan cahaya putih dan merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian kurkumin serta cahaya putih dan merah pada induk terhadap pertumbuhan paruh anak itik magelang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang berasal dari empat induk yang berbeda, yaitu induk A0B0 (tanpa diberi kurkumin dan dipapar cahaya putih), A0B1 (tanpa diberi kurkumin dan dipapar cahaya merah), A1B0 (dosis kurkumin 18 mg/ekor/hari dan paparan cahaya putih) dan A1B1 (dosis kurkumin 18 mg/ekor/hari pada cahaya merah). Masing-masing kelompok induk diambil lima ekor anak itik untuk diukur paruhnya. Variabel yang diamati berupa pengukuran panjang, lebar, dan tebal paruh. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji non parametrik Kruskal-Wallis dan diuji lanjut menggunakan uji Mann-Whitney-U. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suplementasi kurkumin dan pajanan cahaya putih serta merah pada induk secara umum dapat meningkatkan pertumbuhan paruh anak itik. Kata kunci: paruh, kurkumin, pertumbuhan, itik magelang, cahaya merah.\",\"PeriodicalId\":314958,\"journal\":{\"name\":\"Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi\",\"volume\":\"137 \",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-07-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26877/BIOMA.V7I1.2542\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26877/BIOMA.V7I1.2542","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
【摘要】马格朗鸭是印尼产蛋、产肉量高的野鸭。为了提高产蛋率,本研究中,麦哲郎鸭被补充姜黄素,并暴露在白光和红光下。本研究的目的是研究添加姜黄素和红光照射的麦哲郎鸭的生长发育。研究设计采用完全随机设计,选取四组鸭,即A0B0(无姜黄素和白光照射的鸭)、A0B1(无姜黄素和红光照射的鸭)、A0B1(姜黄素剂量为18 mg/只/天和白光照射的鸭)和A1B1(姜黄素剂量为18 mg/只/天和红光照射的鸭)。每组取5只母鸭进行形态学测定。本研究的变量是喙的长度、宽度和高度。收集的数据采用Kruskal-Wallis非参数检验进行分析,并进一步采用Mann-Whitney-U检验。本研究结果表明,鸭中添加姜黄素和红光照射对麦哲朗鸭的喙部生长有影响。关键词:喙,姜黄素,生长,麦哲朗鸭,红光。摘要/ abstract摘要:印尼杨木制品是一种具有较强抗老化性的产品。Untuk meningkatkan的产品是telur maka pada penelitian,它是magelang diberi的补充,即kurkumin serta pajanan cahaya putih与dan merah。Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian kurkumin serta cahaya putih dan merah pada duk terhadap pertumbuhan paruh anak tik magelang。Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang berasal dari empat duk yang berbeda, yitu induk A0B0 (tanpa diberi kurkumin dan dipapar cahaya putih), A0B1 (tanpa diberi kurkumin dan dipapar cahaya merah), A1B0 (dosis kurkumin 18mg /ekor/hari dan paparan cahaya putih)和A1B1 (dosis kurkumin 18mg /ekor/hari parpaan cahaya merah)。Masing-masing kelompok duk diambil lima ekor anak itik untuk diukur paruhnya。可变杨diamati berupa企鹅panjang, lebar, dan tebal paruh。数据yang diperoleh dionoleh dionakan uji非参数分析Kruskal-Wallis dan diuji lanjut menggunakan uji Mann-Whitney-U。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Kata kunci: paruh, kurkumin, pertumbuhan, itik magelang, cahaya merah。
PERTUMBUHAN PARUH ANAK ITIK MAGELANG (Anas javanica) AKIBAT INDUK YANG DISUPLEMENTASI KURKUMIN (Curcuma longa L.) DAN DIPAJAN CAHAYA MERAH
ABSTRACTMagelang duck is the Indonesian wild duck that have high egg and meat production. To increase egg production hence in this research magelang ducks are supplemented with curcumin and exposure of white and red light. The aim of the research to study growth beak duckling from parental magelang ducks that supplemented curcumin and red light exposure. The research design used complete randomized design from fourdifferents group of ducks, i.e., A0B0 (duck without curcumin and white light exposure), A0B1 (duck without curcumin and red light exposure), A0B1 (curcumin dose of 18 mg/duck/day and white light exposure and A1B1 (curcumin dose 18 mg/duck/day and red light exposure). Five female ducklings were taken from each group and their morphometry were measured. The variables of this research were the length, width and height of beaks. The collected data were analized with Kruskal-Wallis non parametric test and would be further tested with Mann-Whitney-U test. The result of this research showed that curcumin supplementaion and red light exposure in ducks affected the magelang ducklings beak growth. Keywords : beaks, curcumin, growth, magelang ducks, red light. ABSTRAKItik magelang merupakan itik liar asli Indonesia yang memiliki produksi telur dan daging relatif tinggi. Untuk meningkatkan produksi telur maka pada penelitian ini itik magelang diberi suplementasi kurkumin serta pajanan cahaya putih dan merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian kurkumin serta cahaya putih dan merah pada induk terhadap pertumbuhan paruh anak itik magelang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang berasal dari empat induk yang berbeda, yaitu induk A0B0 (tanpa diberi kurkumin dan dipapar cahaya putih), A0B1 (tanpa diberi kurkumin dan dipapar cahaya merah), A1B0 (dosis kurkumin 18 mg/ekor/hari dan paparan cahaya putih) dan A1B1 (dosis kurkumin 18 mg/ekor/hari pada cahaya merah). Masing-masing kelompok induk diambil lima ekor anak itik untuk diukur paruhnya. Variabel yang diamati berupa pengukuran panjang, lebar, dan tebal paruh. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji non parametrik Kruskal-Wallis dan diuji lanjut menggunakan uji Mann-Whitney-U. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suplementasi kurkumin dan pajanan cahaya putih serta merah pada induk secara umum dapat meningkatkan pertumbuhan paruh anak itik. Kata kunci: paruh, kurkumin, pertumbuhan, itik magelang, cahaya merah.