{"title":"替代EOSIN的溶液溶液与红龙提取物(Hylocereus polyrhizus)的作用","authors":"I. Wahyuni, Indra Fauzi Sabban","doi":"10.56710/wiyata.v9i2.620","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Pemeriksaan sitologi merupakan teknik pemeriksaan yang paling banyak digunakan untuk diagnosis kesehatan awal. Hal ini dikarenakan proses pengerjaan yang sangat mudah. Salah satu teknik pemeriksaan sitologi adalah pembuatan sediaan feses dengan metode direct. Pemeriksaan dengan metode ini biasanya menggunakan eosin sebagai pewarna dalam mewarnai sediaan. Akan tetapi kelemahan eosin terletak pada biaya yang cukup mahal dan eosin juga merupakan bahan kimia berbahaya. Maka dari itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk menemukan pewarna alami yang dapat menggantikan eosin sebagai zat warna. Pewarna alami yang sudah dikenal secara umum saat ini adalah buah naga merah. Warna merah yang dihasilkan betasianin tersebut telah banyak diteliti sebagai peluang menjadi zat warna alami. Penelitian ini adalah penelitian dasar eksperimen dimana peneliti telah melakukan survei pusktaka sebelumnya untuk memasktikan bahwa buah naga merah memiliki potensi sebagai pewarna sediaan, dalam penelitian ini TKT yang diajukan adalah TKT 2-3 dimana peneliti akan melakukan pengujian secara in vitro pada sediaan feses. Pertama-tama buah naga merah dibuat ekstraki dengan menggunakan beberapa pelarut yakni: air, etanol, metanol dan etil asetat. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari kualitas warna yang dihasilkan pada sediaan. Setelah ekstraksi dilakukan. Kemudian sediaan feses dibuat dengan menggunakan metode direct feses dan sediaan yang telah dibuat diwarnai menggunaan pewarna ekstrak buah naga serta dilakukan perbandingan dengan eosin. Setelah itu, dilakukan pencatatan hasil dan uji statistik. Hasil tersebut akan dipublikasi dalam jurnal nasional terakrediatasi sinta dan data-data pendukung lainnya akan dimasukan dalam luaran TTG panduan praktikum.","PeriodicalId":117685,"journal":{"name":"Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"EFEKTIVITAS HASIL PEWARNAAN SEDIAAN FESES DENGAN EKSTRAK BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) SEBAGAI PENGGANTI EOSIN\",\"authors\":\"I. Wahyuni, Indra Fauzi Sabban\",\"doi\":\"10.56710/wiyata.v9i2.620\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar belakang: Pemeriksaan sitologi merupakan teknik pemeriksaan yang paling banyak digunakan untuk diagnosis kesehatan awal. Hal ini dikarenakan proses pengerjaan yang sangat mudah. Salah satu teknik pemeriksaan sitologi adalah pembuatan sediaan feses dengan metode direct. Pemeriksaan dengan metode ini biasanya menggunakan eosin sebagai pewarna dalam mewarnai sediaan. Akan tetapi kelemahan eosin terletak pada biaya yang cukup mahal dan eosin juga merupakan bahan kimia berbahaya. Maka dari itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk menemukan pewarna alami yang dapat menggantikan eosin sebagai zat warna. Pewarna alami yang sudah dikenal secara umum saat ini adalah buah naga merah. Warna merah yang dihasilkan betasianin tersebut telah banyak diteliti sebagai peluang menjadi zat warna alami. Penelitian ini adalah penelitian dasar eksperimen dimana peneliti telah melakukan survei pusktaka sebelumnya untuk memasktikan bahwa buah naga merah memiliki potensi sebagai pewarna sediaan, dalam penelitian ini TKT yang diajukan adalah TKT 2-3 dimana peneliti akan melakukan pengujian secara in vitro pada sediaan feses. Pertama-tama buah naga merah dibuat ekstraki dengan menggunakan beberapa pelarut yakni: air, etanol, metanol dan etil asetat. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari kualitas warna yang dihasilkan pada sediaan. Setelah ekstraksi dilakukan. Kemudian sediaan feses dibuat dengan menggunakan metode direct feses dan sediaan yang telah dibuat diwarnai menggunaan pewarna ekstrak buah naga serta dilakukan perbandingan dengan eosin. Setelah itu, dilakukan pencatatan hasil dan uji statistik. Hasil tersebut akan dipublikasi dalam jurnal nasional terakrediatasi sinta dan data-data pendukung lainnya akan dimasukan dalam luaran TTG panduan praktikum.\",\"PeriodicalId\":117685,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan\",\"volume\":\"30 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.56710/wiyata.v9i2.620\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56710/wiyata.v9i2.620","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
EFEKTIVITAS HASIL PEWARNAAN SEDIAAN FESES DENGAN EKSTRAK BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) SEBAGAI PENGGANTI EOSIN
Latar belakang: Pemeriksaan sitologi merupakan teknik pemeriksaan yang paling banyak digunakan untuk diagnosis kesehatan awal. Hal ini dikarenakan proses pengerjaan yang sangat mudah. Salah satu teknik pemeriksaan sitologi adalah pembuatan sediaan feses dengan metode direct. Pemeriksaan dengan metode ini biasanya menggunakan eosin sebagai pewarna dalam mewarnai sediaan. Akan tetapi kelemahan eosin terletak pada biaya yang cukup mahal dan eosin juga merupakan bahan kimia berbahaya. Maka dari itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk menemukan pewarna alami yang dapat menggantikan eosin sebagai zat warna. Pewarna alami yang sudah dikenal secara umum saat ini adalah buah naga merah. Warna merah yang dihasilkan betasianin tersebut telah banyak diteliti sebagai peluang menjadi zat warna alami. Penelitian ini adalah penelitian dasar eksperimen dimana peneliti telah melakukan survei pusktaka sebelumnya untuk memasktikan bahwa buah naga merah memiliki potensi sebagai pewarna sediaan, dalam penelitian ini TKT yang diajukan adalah TKT 2-3 dimana peneliti akan melakukan pengujian secara in vitro pada sediaan feses. Pertama-tama buah naga merah dibuat ekstraki dengan menggunakan beberapa pelarut yakni: air, etanol, metanol dan etil asetat. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari kualitas warna yang dihasilkan pada sediaan. Setelah ekstraksi dilakukan. Kemudian sediaan feses dibuat dengan menggunakan metode direct feses dan sediaan yang telah dibuat diwarnai menggunaan pewarna ekstrak buah naga serta dilakukan perbandingan dengan eosin. Setelah itu, dilakukan pencatatan hasil dan uji statistik. Hasil tersebut akan dipublikasi dalam jurnal nasional terakrediatasi sinta dan data-data pendukung lainnya akan dimasukan dalam luaran TTG panduan praktikum.