Latar belakang: Malnutrisi merupakan masalah yang umum terjadi pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit meskipun terdapat kemajuan dalam intervensi medis. Malnutrisi jangka panjang memiliki efek negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Prevalensi malnutrisi akut dan kronis bervariasi antara 10-50%. Prevalensi gizi buruk di Indonesia sebesar 3,9% dan 13,8% gizi kurang. Alat skrining gizi dirancang untuk mengidentifikasi orang yang memiliki resiko malnutrisi. Alat skrining gizi yang divalidasi dikaitkan dengan peningkatan dan penurunan prevalensi gangguan gizi. Alat yang dimaksud harus praktis, biaya rendah, mampu mengidentifikasi pasien dengan resiko malnutrisi, serta tidak menimbulkan risiko terhadap individu yang diskrining. Pengembangan rapid nutritional assessment menggunakan secara elektronik sangat tepat diterapkan di pelayanan kesehatan karena belum memiliki aplikasi yang terjangkau luas serta masih menggunakan formulir yang bersifat konvensional. Tujuan: Perancangan Electronic Rapid Nutritional Assessment berbasis web ini bertujuan agar alat skrining gizi menjadi lebih efektif dan efisien serta merupakan upaya mendukung digitalisasi sebagai bagian implementasi e-health yang ada di Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan metode prototype untuk merancang aplikasi Electronic Rapid Nutritional Assessment for Kids (E-NAK) berbasis web. Hasil: Hasil dari perancangan program dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan dengan uji fungsionalitas mendapatkan hasil 87% berfungsi sangat baik, 70% menyatakan aplikasi sangat bermanfaat, 80% menyatakan sangat tertarik, dan 89% menyatakan sangat sesuai. Simpulan: Simpulan penelitian ini adalah aplikasi dapat berjalan dengan baik dan sangat layak digunakan untuk dapat diaplikasikan pada tenaga kesehatan yang berda di fasilitas pelayanan kesehatan.
{"title":"RANCANG BANGUN APLIKASI ELECTRONIC RAPID NUTRITIONAL ASSESSMENT FOR KIDS (E-NAK) SEBAGAI METODE SKRINING GIZI ANAK BERBASIS WEB","authors":"Rizky Dzariyani Laili, Nuke Amalia, Atika Mima Amalin","doi":"10.56710/wiyata.v10i2.829","DOIUrl":"https://doi.org/10.56710/wiyata.v10i2.829","url":null,"abstract":"Latar belakang: Malnutrisi merupakan masalah yang umum terjadi pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit meskipun terdapat kemajuan dalam intervensi medis. Malnutrisi jangka panjang memiliki efek negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Prevalensi malnutrisi akut dan kronis bervariasi antara 10-50%. Prevalensi gizi buruk di Indonesia sebesar 3,9% dan 13,8% gizi kurang. Alat skrining gizi dirancang untuk mengidentifikasi orang yang memiliki resiko malnutrisi. Alat skrining gizi yang divalidasi dikaitkan dengan peningkatan dan penurunan prevalensi gangguan gizi. Alat yang dimaksud harus praktis, biaya rendah, mampu mengidentifikasi pasien dengan resiko malnutrisi, serta tidak menimbulkan risiko terhadap individu yang diskrining. Pengembangan rapid nutritional assessment menggunakan secara elektronik sangat tepat diterapkan di pelayanan kesehatan karena belum memiliki aplikasi yang terjangkau luas serta masih menggunakan formulir yang bersifat konvensional. Tujuan: Perancangan Electronic Rapid Nutritional Assessment berbasis web ini bertujuan agar alat skrining gizi menjadi lebih efektif dan efisien serta merupakan upaya mendukung digitalisasi sebagai bagian implementasi e-health yang ada di Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan metode prototype untuk merancang aplikasi Electronic Rapid Nutritional Assessment for Kids (E-NAK) berbasis web. Hasil: Hasil dari perancangan program dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan dengan uji fungsionalitas mendapatkan hasil 87% berfungsi sangat baik, 70% menyatakan aplikasi sangat bermanfaat, 80% menyatakan sangat tertarik, dan 89% menyatakan sangat sesuai. Simpulan: Simpulan penelitian ini adalah aplikasi dapat berjalan dengan baik dan sangat layak digunakan untuk dapat diaplikasikan pada tenaga kesehatan yang berda di fasilitas pelayanan kesehatan.","PeriodicalId":117685,"journal":{"name":"Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan","volume":"13 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139162398","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-15DOI: 10.56710/wiyata.v10i1.714
Nofita Sari
Background: Diphtheria is a type of infectious disease that can be prevented by immunization. The cause of diphtheria is the toxigenic strain of Corynebacterium diphtheriae. East Java is the province with the most diphtheria cases in Indonesia. The number of diphtheria cases in East Java increased in 2018 by 695 cases. In 2019 diphtheria cases decreased to 358 cases, in 2020 to 94 cases, and in 2021 by 45 cases. Objective: Knowing the number of diphtheria cases and their prevention. Method: descriptive qualitative research with a case study approach. The definition of a case is a person with symptoms of fever, sore throat, swelling in the neck, and pseudomembranes. Data collection was conducted in five villages, namely Keling Village, Kanigoro Village, Kras Village, Jemekan Village, and Bogem Village in the period from October to November 2022. Results: Clinical symptoms, 100% or all five patients experienced symptoms of fever and sore throat as initial symptoms. Four patients had a fever as the initial symptom, and one started with a sore throat. 40% of patients had symptoms of neck swelling and shortness of breath. The five patients were also found to have pseudomembranes. Conclusion: There were 5 diphtheria suspects found in Kediri District in 2022. The clinical symptoms experienced by the five patients were fever, sore throat, neck swelling, shortness of breath, and pseudomembranes.
{"title":"EPIDEMIOLOGICAL INVESTIGATION DIPTHERIA CASES IN KEDIRI DISTRICT IN 2022","authors":"Nofita Sari","doi":"10.56710/wiyata.v10i1.714","DOIUrl":"https://doi.org/10.56710/wiyata.v10i1.714","url":null,"abstract":"Background: Diphtheria is a type of infectious disease that can be prevented by immunization. The cause of diphtheria is the toxigenic strain of Corynebacterium diphtheriae. East Java is the province with the most diphtheria cases in Indonesia. The number of diphtheria cases in East Java increased in 2018 by 695 cases. In 2019 diphtheria cases decreased to 358 cases, in 2020 to 94 cases, and in 2021 by 45 cases. Objective: Knowing the number of diphtheria cases and their prevention. Method: descriptive qualitative research with a case study approach. The definition of a case is a person with symptoms of fever, sore throat, swelling in the neck, and pseudomembranes. Data collection was conducted in five villages, namely Keling Village, Kanigoro Village, Kras Village, Jemekan Village, and Bogem Village in the period from October to November 2022. Results: Clinical symptoms, 100% or all five patients experienced symptoms of fever and sore throat as initial symptoms. Four patients had a fever as the initial symptom, and one started with a sore throat. 40% of patients had symptoms of neck swelling and shortness of breath. The five patients were also found to have pseudomembranes. Conclusion: There were 5 diphtheria suspects found in Kediri District in 2022. The clinical symptoms experienced by the five patients were fever, sore throat, neck swelling, shortness of breath, and pseudomembranes.","PeriodicalId":117685,"journal":{"name":"Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130449954","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-15DOI: 10.56710/wiyata.v10i1.705
Nungki Liana Sari, S.K.M
Nurses are health professionals who provided services in 24 hours, that a decisive role in improved quality of care through result performance has given and reward system it could affected quality of hospital services. Purpose : seen the relationship between given reward and nurse performance at Jombang Distric Hospital. Method: quantitatif studied ; cross sectional studied design ; total sampling technique. Population and sample amounted 30 nurses. Scope of this research in executive inpatient care at Jombang Distric Hospital. Research results with 0,05 sig of Spearman’s rho are : salary p value 0,041; work condition p value 0.273; Interpersonal relationship p value 0.995 ; total extrinsic reward p value 0,054; achievement p value 0.018; self-recognition p value 0.017; the work itself p value 0.012; responsibility p value 0.114, potential development p value 0.054 ; total intrinsic reward p value 0.028. corelation of variables relate to nurses performance at Jombang Distric Hospital are requaire managerial review and evaluation. Conclusion : there is a relationship give rewards and nurse performance. Suggestions : increase the motivation of nurses by include training and simulations relate to nurses and pay attention to remuneration of nurses.
{"title":"HUBUNGAN PEMBERIAN PENGHARGAAN (REWARD) DENGAN KINERJA PERAWAT DI RAWAT INAP EKSEKUTIF RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2020","authors":"Nungki Liana Sari, S.K.M","doi":"10.56710/wiyata.v10i1.705","DOIUrl":"https://doi.org/10.56710/wiyata.v10i1.705","url":null,"abstract":"Nurses are health professionals who provided services in 24 hours, that a decisive role in improved quality of care through result performance has given and reward system it could affected quality of hospital services. Purpose : seen the relationship between given reward and nurse performance at Jombang Distric Hospital. Method: quantitatif studied ; cross sectional studied design ; total sampling technique. Population and sample amounted 30 nurses. Scope of this research in executive inpatient care at Jombang Distric Hospital. Research results with 0,05 sig of Spearman’s rho are : salary p value 0,041; work condition p value 0.273; Interpersonal relationship p value 0.995 ; total extrinsic reward p value 0,054; achievement p value 0.018; self-recognition p value 0.017; the work itself p value 0.012; responsibility p value 0.114, potential development p value 0.054 ; total intrinsic reward p value 0.028. corelation of variables relate to nurses performance at Jombang Distric Hospital are requaire managerial review and evaluation. Conclusion : there is a relationship give rewards and nurse performance. Suggestions : increase the motivation of nurses by include training and simulations relate to nurses and pay attention to remuneration of nurses.","PeriodicalId":117685,"journal":{"name":"Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133167430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-15DOI: 10.56710/wiyata.v10i1.594
Jauhar Fatin Muna, Riska Yudhistia Asworo
Background: lip cream is one type of lip color often used by women. Beside it, there are still some manufacturers add Rhodamine B to lip color, especially lip cream. This is very dangerous for the health of consumers. Therefore, it is necessary to analysis of Rhodamine B in samples red lip cream. Objective: the purpose of this research to analysis Rhodamin B contained in lip cream using colorimetric method by digital imaging. Method: the method of this research is colorimetric method by digital imaging. This method is a simple, low budget, easy, and fast method. Result: the standard curve Zn-thiocyanate-Rhodamine B solution of RGB components, shows the result is green component curve has a good R2 value is 0,9992 with the linear regression equation y = 0,0423x + 0,1335. Accuracy expressed as % recovery, shows good results with an average value of 100,7%. Determination of the precision value also shows good result, the RSD value obatained is 1,96%. So that, the colorimetric method by digital imaging can be used to analysis of Rhodamine B in samples. Conclusions: sample A and B positive Rhodamine B with concentrations of 0,6730 ppm and 0,0488 ppm.
{"title":"ANALYSIS OF RHODAMINE B IN LIP CREAM USING COLORIMETRIC METHOD BY DIGITAL IMAGING","authors":"Jauhar Fatin Muna, Riska Yudhistia Asworo","doi":"10.56710/wiyata.v10i1.594","DOIUrl":"https://doi.org/10.56710/wiyata.v10i1.594","url":null,"abstract":"Background: lip cream is one type of lip color often used by women. Beside it, there are still some manufacturers add Rhodamine B to lip color, especially lip cream. This is very dangerous for the health of consumers. Therefore, it is necessary to analysis of Rhodamine B in samples red lip cream. Objective: the purpose of this research to analysis Rhodamin B contained in lip cream using colorimetric method by digital imaging. Method: the method of this research is colorimetric method by digital imaging. This method is a simple, low budget, easy, and fast method. Result: the standard curve Zn-thiocyanate-Rhodamine B solution of RGB components, shows the result is green component curve has a good R2 value is 0,9992 with the linear regression equation y = 0,0423x + 0,1335. Accuracy expressed as % recovery, shows good results with an average value of 100,7%. Determination of the precision value also shows good result, the RSD value obatained is 1,96%. So that, the colorimetric method by digital imaging can be used to analysis of Rhodamine B in samples. Conclusions: sample A and B positive Rhodamine B with concentrations of 0,6730 ppm and 0,0488 ppm.","PeriodicalId":117685,"journal":{"name":"Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan","volume":"147 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133391408","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-15DOI: 10.56710/wiyata.v10i1.581
E. Widyaningrum
Latar belakang: Pada tanggal 11 Maret 2020 WHO mengumumkan bahwa Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi. Rendahnya imunitas pada manusia dapat mengakibatkan seseorang mudah terinfeksi virus Covid-19. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya melalui protokol kesehatan 5M serta meningkatkan imunitas tubuh. Salah satu tindakan untuk meningkatkan imunitas yaitu dengan mengonsumsi suplemen kesehatan. Masyarakat dengan pengetahuan yang memadai memiliki kecenderungan dapat memilih serta menggunakan suplemen kesehatan sesuai dengan kondisi dan manfaat bagi tubuh. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan perilaku penggunaan suplemen kesehatan untuk meningkatkan imunitas tubuh selama pandemi Covid-19 pada mahasiwa S1 Farmasi IIK Bhakti Wiyata Kediri. Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik melalui pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan menggunakan kuesioner online. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Farmasi IIK Bhakti Wiyata yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: Tingkat pengetahuan responden mayoritas tergolong cukup (58,9%) dan perilaku responden tergolong positif (56,2%). Hasil uji analisis bivariat menunjukkan nilai signifikan 0,000 (p<0,05) sehingga dinyatakan ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku penggunaan suplemen dengan nilai koefisien korelasi 0,395. Kesimpulan: Ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku penggunaan suplemen kesehatan untuk meningkatkan imunitas tubuh selama pandemi Covid-19 pada mahasiswa IIK Bhakti Wiyata Kediri dengan tingkat hubungan antar variabel rendah.
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN SUPLEMEN SELAMA PANDEMI COVID- 19 PADA MAHASISWA S1 FARMASI IIK BHAKTI WIYATA","authors":"E. Widyaningrum","doi":"10.56710/wiyata.v10i1.581","DOIUrl":"https://doi.org/10.56710/wiyata.v10i1.581","url":null,"abstract":"Latar belakang: Pada tanggal 11 Maret 2020 WHO mengumumkan bahwa Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi. Rendahnya imunitas pada manusia dapat mengakibatkan seseorang mudah terinfeksi virus Covid-19. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya melalui protokol kesehatan 5M serta meningkatkan imunitas tubuh. Salah satu tindakan untuk meningkatkan imunitas yaitu dengan mengonsumsi suplemen kesehatan. Masyarakat dengan pengetahuan yang memadai memiliki kecenderungan dapat memilih serta menggunakan suplemen kesehatan sesuai dengan kondisi dan manfaat bagi tubuh. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan perilaku penggunaan suplemen kesehatan untuk meningkatkan imunitas tubuh selama pandemi Covid-19 pada mahasiwa S1 Farmasi IIK Bhakti Wiyata Kediri. Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik melalui pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan menggunakan kuesioner online. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Farmasi IIK Bhakti Wiyata yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: Tingkat pengetahuan responden mayoritas tergolong cukup (58,9%) dan perilaku responden tergolong positif (56,2%). Hasil uji analisis bivariat menunjukkan nilai signifikan 0,000 (p<0,05) sehingga dinyatakan ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku penggunaan suplemen dengan nilai koefisien korelasi 0,395. Kesimpulan: Ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku penggunaan suplemen kesehatan untuk meningkatkan imunitas tubuh selama pandemi Covid-19 pada mahasiswa IIK Bhakti Wiyata Kediri dengan tingkat hubungan antar variabel rendah.","PeriodicalId":117685,"journal":{"name":"Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131126605","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-15DOI: 10.56710/wiyata.v10i1.701
Yessy Nur endah Sary
Latar belakang: Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini bergantung kepada kualitas dan kuantitas dari makanan yang diberikan orang tua. Permasalahan gizi yang sering dialami anak usia dini antara lain kegemukan atau obesitas, gagal tumbuh, anemia, karies gigi dan kecacingan. Tujuan : menganalisis hubungan jenis jajajan dengan tumbuh kembang anak usia dini (3-5 Tahun) di taman kanak-kanak Zainul Hasan Probolinggo. Metode : Desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia dini (3-5 tahun) di TK Zainul Hasan, Desa Pajarakan, Kabupaten Probolinggo berjumlah 67 orang. Teknik simple random sampling. Sampel penelitian 71 anak usia dini. Alat ukur yaitu lembar observasi dan kuesioner Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK). Analisis data univariat yang digunakan adalah distribusi frekuensi. Analisis data bivariat yang digunakan adalah chi square. Hasil : Terdapat keterkaitan antara jenis jajanan dan tumbuh kembang anak usia dini memiliki hubungan yang sangat signifikan, hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis statistik yang memiliki nilai P Value sebesar 0,017 < α 0,050 Kesimpulan : Ada hubungan antara jenis jajanan dengan tumbuh kembang anak usia 3-5 tahun di Taman Kanak-kanak Zainul Hasan Probolinggo.
{"title":"HUBUNGAN JENIS JAJANAN DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 3-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO","authors":"Yessy Nur endah Sary","doi":"10.56710/wiyata.v10i1.701","DOIUrl":"https://doi.org/10.56710/wiyata.v10i1.701","url":null,"abstract":"Latar belakang: Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini bergantung kepada kualitas dan kuantitas dari makanan yang diberikan orang tua. Permasalahan gizi yang sering dialami anak usia dini antara lain kegemukan atau obesitas, gagal tumbuh, anemia, karies gigi dan kecacingan. Tujuan : menganalisis hubungan jenis jajajan dengan tumbuh kembang anak usia dini (3-5 Tahun) di taman kanak-kanak Zainul Hasan Probolinggo. Metode : Desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia dini (3-5 tahun) di TK Zainul Hasan, Desa Pajarakan, Kabupaten Probolinggo berjumlah 67 orang. Teknik simple random sampling. Sampel penelitian 71 anak usia dini. Alat ukur yaitu lembar observasi dan kuesioner Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK). Analisis data univariat yang digunakan adalah distribusi frekuensi. Analisis data bivariat yang digunakan adalah chi square. Hasil : Terdapat keterkaitan antara jenis jajanan dan tumbuh kembang anak usia dini memiliki hubungan yang sangat signifikan, hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis statistik yang memiliki nilai P Value sebesar 0,017 < α 0,050 Kesimpulan : Ada hubungan antara jenis jajanan dengan tumbuh kembang anak usia 3-5 tahun di Taman Kanak-kanak Zainul Hasan Probolinggo. ","PeriodicalId":117685,"journal":{"name":"Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125343203","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-15DOI: 10.56710/wiyata.v10i1.609
Rachma Nurhayati
Background: Ketapang leaf (Terminalia catappa) can be used as a traditional medicine that has the potential activity to reduce blood glucose levels in the body. Objective: To determine the activity of extracts and fractions of ketapang leaves in reducing blood glucose levels of rats induced by alloxan. Methods: This study was an experimental study using 30 male wistar rats as test animals divided into 6 groups. Group I was healthy control, group II was negative control (K-) that given 0.5% Na CMC solution, group III was positive control (k+) that given metformin suspension, groups IV, V, and VI were given ketapang leaf extract, methanol fraction and n-hexane fraction, respectively. Results: The ethanol extract and methanol fraction of ketapang leaves can reduce blood glucose levels in white rats because they contain flavonoid compounds which are thought to have antihyperglycemic activity. Conclusions: The methanol fraction of ketapang leaves (Terminalia catappa) was most effective in reducing blood glucose levels in alloxan-induced white rats.
背景:Ketapang叶(Terminalia catappa)可以作为一种传统药物使用,具有降低体内血糖水平的潜在活性。目的:研究吉打邦叶提取物及部位对四氧嘧啶诱导大鼠血糖的降血糖作用。方法:以30只雄性wistar大鼠为实验动物,分为6组进行实验研究。I组为健康对照组,II组为阴性对照组(K-),给予0.5% Na CMC溶液,III组为阳性对照组(K +),给予二甲双胍混悬液,IV、V、VI组分别给予吉打柏叶提取物、甲醇馏分和正己烷馏分。结果:吉打邦叶乙醇提取物和甲醇组分含有抗高血糖活性的类黄酮,可降低大鼠血糖水平。结论:吉打邦叶甲醇组分对四氧嘧啶诱导的大鼠血糖降低效果最好。
{"title":"ANTIHYPERGLYCHEMIC ACTIVITY TEST OF EXTRACT, METHANOL FRACTION AND N-HEKSAN FRACTION OF KETAPANG LEAF (Terminalia catappa) IN ALLOXAN-INDUCED WHITE RATS","authors":"Rachma Nurhayati","doi":"10.56710/wiyata.v10i1.609","DOIUrl":"https://doi.org/10.56710/wiyata.v10i1.609","url":null,"abstract":"Background: Ketapang leaf (Terminalia catappa) can be used as a traditional medicine that has the potential activity to reduce blood glucose levels in the body. Objective: To determine the activity of extracts and fractions of ketapang leaves in reducing blood glucose levels of rats induced by alloxan. Methods: This study was an experimental study using 30 male wistar rats as test animals divided into 6 groups. Group I was healthy control, group II was negative control (K-) that given 0.5% Na CMC solution, group III was positive control (k+) that given metformin suspension, groups IV, V, and VI were given ketapang leaf extract, methanol fraction and n-hexane fraction, respectively. Results: The ethanol extract and methanol fraction of ketapang leaves can reduce blood glucose levels in white rats because they contain flavonoid compounds which are thought to have antihyperglycemic activity. Conclusions: The methanol fraction of ketapang leaves (Terminalia catappa) was most effective in reducing blood glucose levels in alloxan-induced white rats.","PeriodicalId":117685,"journal":{"name":"Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129767806","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-15DOI: 10.56710/wiyata.v10i1.679
Deni Agung Prasetiyo
Latar belakang: Antioksidan merupakan senyawa yang berperan dalam menghambat oksidasi yang diperantarai oleh oksigen. Senyawa antioksidan ini memiliki peran yang penting dalam pertahanan tubuh terhadap penyakit. Kulit Melinjo (Gnetum gnemon L.) mengandung senyawa Alkaloid, Flavonoid, Tanin, dan Saponin yang berfungsi sebagai antioksidan. Tujuan: Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan nilai IC50 pada Kulit Melinjo (Gnetum gnemon L.) sekaligus senyaawa yang terkandung didalamnya dan dibandingkan dengan Daun Melinjo (Gnetum gnemon L.) sebagai pembanding terhadap aktivitas antioksidan Kulit Melinjo (Gnetum gnemon L.). Metode: Metode Penelitian ini menggunakan ekstrak Kulit Melinjo (Gnetum gnemon L.) yang akan diuji dengan metode perendaman DPPH lalu dihitung dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis untuk mengetahui kandungan antioksidannya. Hasil: Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol Kulit Melinjo (Gnetum gnemon L.) memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas dengan nilai IC50 sebesar 36,36 mg/ml. Simpulan: Kesimpulan ada aktivitas antioksidan pada ekstrak Kulit Melinjo (Gnetum gnemum L.) dengan nilai IC50 sebesar 36,36 mg/ml (kuat) dibandingkan dengan ekstrak Daun Melinjo (Gnetum gnemon L.). Data ini didukung dengan uji kruskal wallis diperoleh nilai signifikan 0,023 (p>0,05) dari hasil tersebut bisa diartikan data ini tidak homogen.
{"title":"UJI AKIVITAS ANTIOKSIDAN SECARASPEKTROFOTOMERI UV-VIS DENGAN METODE DPPH EKSTRAK KULIT MELINJO (Gnetum gnemon L.)","authors":"Deni Agung Prasetiyo","doi":"10.56710/wiyata.v10i1.679","DOIUrl":"https://doi.org/10.56710/wiyata.v10i1.679","url":null,"abstract":"Latar belakang: Antioksidan merupakan senyawa yang berperan dalam menghambat oksidasi yang diperantarai oleh oksigen. Senyawa antioksidan ini memiliki peran yang penting dalam pertahanan tubuh terhadap penyakit. Kulit Melinjo (Gnetum gnemon L.) mengandung senyawa Alkaloid, Flavonoid, Tanin, dan Saponin yang berfungsi sebagai antioksidan. Tujuan: Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan nilai IC50 pada Kulit Melinjo (Gnetum gnemon L.) sekaligus senyaawa yang terkandung didalamnya dan dibandingkan dengan Daun Melinjo (Gnetum gnemon L.) sebagai pembanding terhadap aktivitas antioksidan Kulit Melinjo (Gnetum gnemon L.). Metode: Metode Penelitian ini menggunakan ekstrak Kulit Melinjo (Gnetum gnemon L.) yang akan diuji dengan metode perendaman DPPH lalu dihitung dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis untuk mengetahui kandungan antioksidannya. Hasil: Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol Kulit Melinjo (Gnetum gnemon L.) memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas dengan nilai IC50 sebesar 36,36 mg/ml. Simpulan: Kesimpulan ada aktivitas antioksidan pada ekstrak Kulit Melinjo (Gnetum gnemum L.) dengan nilai IC50 sebesar 36,36 mg/ml (kuat) dibandingkan dengan ekstrak Daun Melinjo (Gnetum gnemon L.). Data ini didukung dengan uji kruskal wallis diperoleh nilai signifikan 0,023 (p>0,05) dari hasil tersebut bisa diartikan data ini tidak homogen.","PeriodicalId":117685,"journal":{"name":"Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130684394","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-15DOI: 10.56710/wiyata.v10i1.744
Rike Putri Prastina
Kematian ibu di Indonesia didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, dan infeksi. Ketuban pecah dini masuk ke dalam infeksi yang menduduki urutan ke tiga penyebab kematian ibu di Indonesia. Anemia salah satu faktor predisposisi penyebab ketuban pecah dini. Risiko infeksi pada ibu dan bayi meningkat pada kejadian ketuban pecah dini sehingga dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Data di peroleh dari UPT Puskesmas Jenggawah pada tahun 2021 sebanyak 77 ibu bersalin. Tujuan: Mengetahui hubungan anemia dengan kejadian ketuban pecah dini pada ibu bersalin di UPT Puskesmas Jenggawah Tahun 2021. MetodeDesain penelitian dengan Deskriptif Observasional, metode penelitian Analitik corelasi. Populasi 167 ibu bersalin. Sampel penelitian ini sebanyak 77 orang. Teknik pengambilan sample secara purposive sampling. Penyusunan penelitian dengan lembar observasi dan cheklist. Uji statistik menggunakan Chi-Square dan uji koefisiensi korelasi. Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan P Value= 0,001. Nilai uji koefisien korelasi sebesar P = 0,20 artinya korelasi antara dua variabel tersebut bersifat positif dengan kekuatan lemah. Simpulan: Terdapat hubungan anemia dengan ketuban pecah dini pada ibu bersalin di UPT Puskesmas Jenggawah tahun 2021 dengan keeratan hubungan cukup.
{"title":"HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN DI UPT PUSKESMAS JENGGAWAH","authors":"Rike Putri Prastina","doi":"10.56710/wiyata.v10i1.744","DOIUrl":"https://doi.org/10.56710/wiyata.v10i1.744","url":null,"abstract":"Kematian ibu di Indonesia didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, dan infeksi. Ketuban pecah dini masuk ke dalam infeksi yang menduduki urutan ke tiga penyebab kematian ibu di Indonesia. Anemia salah satu faktor predisposisi penyebab ketuban pecah dini. Risiko infeksi pada ibu dan bayi meningkat pada kejadian ketuban pecah dini sehingga dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Data di peroleh dari UPT Puskesmas Jenggawah pada tahun 2021 sebanyak 77 ibu bersalin. Tujuan: Mengetahui hubungan anemia dengan kejadian ketuban pecah dini pada ibu bersalin di UPT Puskesmas Jenggawah Tahun 2021. MetodeDesain penelitian dengan Deskriptif Observasional, metode penelitian Analitik corelasi. Populasi 167 ibu bersalin. Sampel penelitian ini sebanyak 77 orang. Teknik pengambilan sample secara purposive sampling. Penyusunan penelitian dengan lembar observasi dan cheklist. Uji statistik menggunakan Chi-Square dan uji koefisiensi korelasi. Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan P Value= 0,001. Nilai uji koefisien korelasi sebesar P = 0,20 artinya korelasi antara dua variabel tersebut bersifat positif dengan kekuatan lemah. Simpulan: Terdapat hubungan anemia dengan ketuban pecah dini pada ibu bersalin di UPT Puskesmas Jenggawah tahun 2021 dengan keeratan hubungan cukup.","PeriodicalId":117685,"journal":{"name":"Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134496208","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-15DOI: 10.56710/wiyata.v10i1.715
Afrida Nur Malasari
ABSTRACTTeknologi Fiber-reinforced composite (FRC) sedang dikembangkan sebagai bahan inovatif dalam kedokteran gigi. Menipisnya sumber daya fosil merupakan masalah kritis untuk resin komposit serat saat ini. Cocos nucifera L.(sabut kelapa) memiliki potensi tinggi untuk menggantikan bahan penguat serat sintetis. Sebagai bahan baru yang akan dikembangkan, serat sabut kelapa harus diuji biokompatibilitasnya dengan uji toksisitas. Tujuan Penelitian adalah untuk mendapatkan dosis serat sabut yang aman untuk mengetahui perbandingan fraksi volume serat dan matriks dalam pembuatan material komposit baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true eksperimental laboratory dengan desain post-test only group design. Uji toksisitas dengan uji enzimatik MTT pada sel fibroblas jaringan Gingiva (GT-1) terhadap serat sabut yang disintesis dengan pelarut organik etanol 96% yang diencerkan 100 mg/ml, 50 mg/ml, 25 mg/ml dan 12,5 mg/ml serta sebagai kontrol dan media kontrol. Setiap sel dilakukan 6 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persentase kematian sel pada konsentrasi 12,5 mg/ml, 25 mg/ml, 50 mg/ml dan 100 mg/ml adalah 8,33±0,19%; 8,37±0,14% ; 8,39 0,17%, dan 8,30±0,21%. Kesimpulan Sabut kelapa yang disintesis dengan etanol 96% tidak toksik terhadap sel fibroblas gingiva. Namun peningkatan konsentrasi ekstrak sabut kelapa menyebabkan peningkatan persentase kematian sel fibroblas GT1. Keywords: Cocos nucifera L; fiber-reinforced composite; toksisitas
{"title":"Toksisitas Sabut Kelapa (Cocos Nucifera L.) terhadap sel Fibroblas sebagai Bahan Penguat Resin Komposit","authors":"Afrida Nur Malasari","doi":"10.56710/wiyata.v10i1.715","DOIUrl":"https://doi.org/10.56710/wiyata.v10i1.715","url":null,"abstract":"ABSTRACTTeknologi Fiber-reinforced composite (FRC) sedang dikembangkan sebagai bahan inovatif dalam kedokteran gigi. Menipisnya sumber daya fosil merupakan masalah kritis untuk resin komposit serat saat ini. Cocos nucifera L.(sabut kelapa) memiliki potensi tinggi untuk menggantikan bahan penguat serat sintetis. Sebagai bahan baru yang akan dikembangkan, serat sabut kelapa harus diuji biokompatibilitasnya dengan uji toksisitas. Tujuan Penelitian adalah untuk mendapatkan dosis serat sabut yang aman untuk mengetahui perbandingan fraksi volume serat dan matriks dalam pembuatan material komposit baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true eksperimental laboratory dengan desain post-test only group design. Uji toksisitas dengan uji enzimatik MTT pada sel fibroblas jaringan Gingiva (GT-1) terhadap serat sabut yang disintesis dengan pelarut organik etanol 96% yang diencerkan 100 mg/ml, 50 mg/ml, 25 mg/ml dan 12,5 mg/ml serta sebagai kontrol dan media kontrol. Setiap sel dilakukan 6 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persentase kematian sel pada konsentrasi 12,5 mg/ml, 25 mg/ml, 50 mg/ml dan 100 mg/ml adalah 8,33±0,19%; 8,37±0,14% ; 8,39 0,17%, dan 8,30±0,21%. Kesimpulan Sabut kelapa yang disintesis dengan etanol 96% tidak toksik terhadap sel fibroblas gingiva. Namun peningkatan konsentrasi ekstrak sabut kelapa menyebabkan peningkatan persentase kematian sel fibroblas GT1. Keywords: Cocos nucifera L; fiber-reinforced composite; toksisitas ","PeriodicalId":117685,"journal":{"name":"Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128939859","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}