{"title":"Strategi Cross-Culture Religion Berlandaskan Pancasila Sebagai Penguat Desa Toleransi","authors":"Catur Ambyah Budiono","doi":"10.26740/kmkn.v10n4.p887-901","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi cross-culture religion berlandaskan Pancasila berkaitan dengan cara atau metode dalam menumbuhkan juga memperkuat rasa toleransi pada masyarakat dalam lingkup desa yang berlandaskan multikultural (studi kasus Dusun Ngandat Desa Mojorejo Kota Batu Jawa Timur), kedua penelitian ini untuk mengidentifikasi dampak strategi cross-culture religion berlandaskan Pancasila dalam memperkuat toleransi pada masyarakat multikultural di Dusun Ngandat Desa Mojorejo Kota Batu Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan fokus penelitian yakni mendeskripsikan dan juga mengidentifikasi pengimplementasian strategi cross-culture religion berlandaskan Pancasila dalam penguatan desa toleransi, periode waktu penelitian mulai bulan Februari sampai dengan Juni 2021, dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara langsung dengan menggunakan metode penelitian menyesuaikan dengan kondisi dan situasi yang terjadi yaitu dalam jaringan (daring), studi pustaka, dan juga dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penguatan rasa toleransi dengan menggunakan strategi cross-culture religion berlandaskan Pancasila memiliki beberapa dampak positif seperti, masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya menumbuhkan rasa toleransi dalam bernegara, sosialisasi nilai nilai Pancasila yang ditujukan kepada masyarakat dalam konteks bernegara lebih menyeluruh dan masif dan masih memiliki beberapa kendala dalam pengimplementasian secara konkrit di lapangan seperti kurangnya kesadaran dari diri masyarakat, kurangnya partisipasi dari masyarakat, kurangnya pembaharuan secara konsep dan konteks dalam penerapan di lapangan.","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n4.p887-901","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Strategi Cross-Culture Religion Berlandaskan Pancasila Sebagai Penguat Desa Toleransi
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi cross-culture religion berlandaskan Pancasila berkaitan dengan cara atau metode dalam menumbuhkan juga memperkuat rasa toleransi pada masyarakat dalam lingkup desa yang berlandaskan multikultural (studi kasus Dusun Ngandat Desa Mojorejo Kota Batu Jawa Timur), kedua penelitian ini untuk mengidentifikasi dampak strategi cross-culture religion berlandaskan Pancasila dalam memperkuat toleransi pada masyarakat multikultural di Dusun Ngandat Desa Mojorejo Kota Batu Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan fokus penelitian yakni mendeskripsikan dan juga mengidentifikasi pengimplementasian strategi cross-culture religion berlandaskan Pancasila dalam penguatan desa toleransi, periode waktu penelitian mulai bulan Februari sampai dengan Juni 2021, dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara langsung dengan menggunakan metode penelitian menyesuaikan dengan kondisi dan situasi yang terjadi yaitu dalam jaringan (daring), studi pustaka, dan juga dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penguatan rasa toleransi dengan menggunakan strategi cross-culture religion berlandaskan Pancasila memiliki beberapa dampak positif seperti, masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya menumbuhkan rasa toleransi dalam bernegara, sosialisasi nilai nilai Pancasila yang ditujukan kepada masyarakat dalam konteks bernegara lebih menyeluruh dan masif dan masih memiliki beberapa kendala dalam pengimplementasian secara konkrit di lapangan seperti kurangnya kesadaran dari diri masyarakat, kurangnya partisipasi dari masyarakat, kurangnya pembaharuan secara konsep dan konteks dalam penerapan di lapangan.