对语法意义和心理学意义的解释与Schleiermacher解析

Anarbuka Kukuh Prabawa, M. Mukti
{"title":"对语法意义和心理学意义的解释与Schleiermacher解析","authors":"Anarbuka Kukuh Prabawa, M. Mukti","doi":"10.24821/ijopaed.v2i2.7113","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractThis study aims to reveal the philosophical meanings behind the Macapat song with grammatical and psychological interpretations through Schleiermacher's hermeneutic theory. This study is qualitative with a literature study technique using Schleiermacher's philological and hermeneutic approach analysis. Philology is used to identify words in the Macapat songs sentence from fiber texts, including Serat Wulangreh, Wedhatama, and others. Meanwhile, Schleiermacher's hermeneutics focuses on being used as an analytical tool to interpret the relationship between the meaning of the word (grammatical) and the meaning of the author's expression (psychological). The results of the study found the meaning of moral messages from 11 kinds of Macapat songs, each of which has its own philosophy, the sequence includes Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, and Pocung. The connection of the 11 Macapat songs represents the stages of human life, from the womb to death. The philosophical meaning behind the Macapat song is a reminder of one's awareness of its origins and acts as a true human being who always includes God in every step.AbstrakKajian ini bertujuan untuk mengungkap makna-makna falsafah dibalik tembang Macapat dengan interpretasi gramatikal dan psikologikal melalui teori hermeneutika Schleiermacher. Metode kajian ini berjenis kualitatif dengan teknik studi literatur menggunakan analisis pendekatan filologi dan hermeneutik Schleiermacher. Filologi digunakan untuk mengidentifikasi kata pada kalimat tembang Macapat dari naskah-naskah serat, antara lain: Serat Wulangreh, Wedhatama, dan selainnya. Sementara hermeneutika Schleiermacher terfokus digunakan sebagai alat analisis untuk menafsirkan keterkaitan antara makna kata (gramatic) dengan makna ungkapan ekspresi dari pengarang (psychological). Hasil kajian ditemukan makna pesan moral dari 11 macam tembang Macapat yang masing-masing mempunyai falsafah tersendiri, urutannya meliputi Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, dan Pocung. Keterkaitan ke-11 tembang Macapat merupakan representasi tahap kehidupan manusia sejak dari alam kandungan hingga meninggal. Kesimpulannya bahwa makna falsafah dibalik tembang Macapat merupakan pengingat kesadaran seseorang akan asal muasalnya dan berlaku menjadi manusia sejati yang senantiasa mengikutsertakan Tuhan dalam setiap langkahnya. ","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Interpretasi Makna Gramatis dan Psikologis Tembang Macapat dengan Analisis Hermeneutika Schleiermacher\",\"authors\":\"Anarbuka Kukuh Prabawa, M. Mukti\",\"doi\":\"10.24821/ijopaed.v2i2.7113\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstractThis study aims to reveal the philosophical meanings behind the Macapat song with grammatical and psychological interpretations through Schleiermacher's hermeneutic theory. This study is qualitative with a literature study technique using Schleiermacher's philological and hermeneutic approach analysis. Philology is used to identify words in the Macapat songs sentence from fiber texts, including Serat Wulangreh, Wedhatama, and others. Meanwhile, Schleiermacher's hermeneutics focuses on being used as an analytical tool to interpret the relationship between the meaning of the word (grammatical) and the meaning of the author's expression (psychological). The results of the study found the meaning of moral messages from 11 kinds of Macapat songs, each of which has its own philosophy, the sequence includes Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, and Pocung. The connection of the 11 Macapat songs represents the stages of human life, from the womb to death. The philosophical meaning behind the Macapat song is a reminder of one's awareness of its origins and acts as a true human being who always includes God in every step.AbstrakKajian ini bertujuan untuk mengungkap makna-makna falsafah dibalik tembang Macapat dengan interpretasi gramatikal dan psikologikal melalui teori hermeneutika Schleiermacher. Metode kajian ini berjenis kualitatif dengan teknik studi literatur menggunakan analisis pendekatan filologi dan hermeneutik Schleiermacher. Filologi digunakan untuk mengidentifikasi kata pada kalimat tembang Macapat dari naskah-naskah serat, antara lain: Serat Wulangreh, Wedhatama, dan selainnya. Sementara hermeneutika Schleiermacher terfokus digunakan sebagai alat analisis untuk menafsirkan keterkaitan antara makna kata (gramatic) dengan makna ungkapan ekspresi dari pengarang (psychological). Hasil kajian ditemukan makna pesan moral dari 11 macam tembang Macapat yang masing-masing mempunyai falsafah tersendiri, urutannya meliputi Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, dan Pocung. Keterkaitan ke-11 tembang Macapat merupakan representasi tahap kehidupan manusia sejak dari alam kandungan hingga meninggal. Kesimpulannya bahwa makna falsafah dibalik tembang Macapat merupakan pengingat kesadaran seseorang akan asal muasalnya dan berlaku menjadi manusia sejati yang senantiasa mengikutsertakan Tuhan dalam setiap langkahnya. \",\"PeriodicalId\":373916,\"journal\":{\"name\":\"Indonesian Journal of Performing Arts Education\",\"volume\":\"21 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-11-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesian Journal of Performing Arts Education\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v2i2.7113\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v2i2.7113","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

摘要本研究旨在运用施莱尔马赫的解释学理论,从语法和心理两方面解读马卡帕特歌曲背后的哲学意义。本研究采用文献研究的方法,采用施莱尔马赫的文献学和解释学分析方法进行定性研究。语文学用于从纤维文本中识别Macapat歌曲句子中的单词,包括Serat Wulangreh, Wedhatama等。同时,施莱尔马赫的解释学侧重于作为一种分析工具来解释词的意义(语法意义)和作者表达的意义(心理意义)之间的关系。研究结果从11种Macapat歌曲中发现了道德信息的含义,每种歌曲都有自己的哲学,顺序包括Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh和Pocung。11首Macapat歌曲的联系代表了人类生命的各个阶段,从子宫到死亡。Macapat这首歌背后的哲学意义是提醒人们意识到自己的起源,并作为一个真正的人,在每一步都包括上帝。[摘要][中文摘要][中文摘要][中文摘要][中文摘要][中文摘要][中文摘要][中文摘要][中文摘要][中文][中文][中文]。本文从文献分析、文献分析和阐释学的角度探讨了文献质量与技术的关系。Filologi digunakan untuk mengidentifikasi kata pada kalimat tembang Macapat dari naskah-naskah serat, antara lain: serat Wulangreh, Wedhatama, dan selainnya。Sementara hermeneutika Schleiermacher terfus digunakan sebagai alat analysis untuk menafsirkan keterkaitan antara makna kata(语法)dengan makna ungkapan ekspresi dari pengarang(心理学)。Hasil kajian ditemukan makna pesan moral dari 11 macam tembang Macapat yang masputi Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, dan poung。Keterkaitan ke-11 tembang Macapat merupakan代表tahap kehidupan manusia sejak dari alam kandungan hingga meninggal。这句话的意思是说:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Interpretasi Makna Gramatis dan Psikologis Tembang Macapat dengan Analisis Hermeneutika Schleiermacher
AbstractThis study aims to reveal the philosophical meanings behind the Macapat song with grammatical and psychological interpretations through Schleiermacher's hermeneutic theory. This study is qualitative with a literature study technique using Schleiermacher's philological and hermeneutic approach analysis. Philology is used to identify words in the Macapat songs sentence from fiber texts, including Serat Wulangreh, Wedhatama, and others. Meanwhile, Schleiermacher's hermeneutics focuses on being used as an analytical tool to interpret the relationship between the meaning of the word (grammatical) and the meaning of the author's expression (psychological). The results of the study found the meaning of moral messages from 11 kinds of Macapat songs, each of which has its own philosophy, the sequence includes Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, and Pocung. The connection of the 11 Macapat songs represents the stages of human life, from the womb to death. The philosophical meaning behind the Macapat song is a reminder of one's awareness of its origins and acts as a true human being who always includes God in every step.AbstrakKajian ini bertujuan untuk mengungkap makna-makna falsafah dibalik tembang Macapat dengan interpretasi gramatikal dan psikologikal melalui teori hermeneutika Schleiermacher. Metode kajian ini berjenis kualitatif dengan teknik studi literatur menggunakan analisis pendekatan filologi dan hermeneutik Schleiermacher. Filologi digunakan untuk mengidentifikasi kata pada kalimat tembang Macapat dari naskah-naskah serat, antara lain: Serat Wulangreh, Wedhatama, dan selainnya. Sementara hermeneutika Schleiermacher terfokus digunakan sebagai alat analisis untuk menafsirkan keterkaitan antara makna kata (gramatic) dengan makna ungkapan ekspresi dari pengarang (psychological). Hasil kajian ditemukan makna pesan moral dari 11 macam tembang Macapat yang masing-masing mempunyai falsafah tersendiri, urutannya meliputi Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, dan Pocung. Keterkaitan ke-11 tembang Macapat merupakan representasi tahap kehidupan manusia sejak dari alam kandungan hingga meninggal. Kesimpulannya bahwa makna falsafah dibalik tembang Macapat merupakan pengingat kesadaran seseorang akan asal muasalnya dan berlaku menjadi manusia sejati yang senantiasa mengikutsertakan Tuhan dalam setiap langkahnya. 
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Fungsi Lagu Dangdut Koplo Modern bagi Kehidupan Remaja: Tinjauan SMPN 5 Kebumen Realisme Magis dalam Naskah Drama Kejahatan Membalas Dendam Karya Idrus Tahun 1948 Teknik Dasar Permainan Instrumen Dambus Zaroti di Bangka Belitung Heutagogi dan Sibergogi: Strategi Pembelajaran Musik Alternatif Sekolah Dasar Pembelajaran Pemeranan pada Ketoprak Lakon Telik Sandi di Komunitas Sineprak Anak Muda Yogyakarta
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1