Pub Date : 2023-06-22DOI: 10.24821/ijopaed.v3i1.8947
Sherly Nur Hikmah, Putri Dyah Indriyani, Arum Murdianingsih, Dewi Juwita Susanti, Inayati Fitriyah Asrimawati, Nurul Huda
AbstrakDewasa ini, terdapat banyak permasalahan yang masih dihadapi pembelajaran seni. Padahal kontribusi pendidikan seni cukup besar untuk membentuk karakter peserta didik terutama di pendidikan dasar. Pembelajaran seni musik dapat memberikan pengalaman apresiatif dan kreatif serta mampu berkontribusi terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa di masa yang akan datang. Terkait dengan permasalahan tersebut, konteks pembahasan difokuskan pada alternatif gagasan pendekatan belajar-mengajar di sekolah guna memacu pendidik seni untuk menyajikan pembelajaran secara efektif dan menyenangkan. Untuk itu, penulis menawarkan dua strategi, yaitu heutagogi, berupa strategi mendidik dengan mendorong siswa untuk memiliki keterampilan mengarahkan diri (self-directing), dan strategi sibergogi, berupa strategi yang membiasakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi. Secara praktis dua strategi ini dapat diintegrasikan menjadi suatu pendekatan instruksional baru. AbstractToday, many problems are still being faced by art learning. Even though the contribution of art education is quite significant in shaping students' character, especially in primary education. Learning the art of music can provide appreciative and creative experiences and contribute to increasing students' knowledge, attitudes and skills in the future. Related to these problems, the context of the discussion is focused on alternative ideas for teaching and learning approaches in schools to encourage art educators to present learning in an effective and fun way. For this reason, the authors offer two strategies, namely heutagogy, in the form of an educational strategy by encouraging students to have self-directing skills, and cybergogy strategy, in the form of a strategy that familiarizes learning by utilizing information technology. Practically these two strategies can be integrated into a new instructional approach.
{"title":"Heutagogi dan Sibergogi: Strategi Pembelajaran Musik Alternatif Sekolah Dasar","authors":"Sherly Nur Hikmah, Putri Dyah Indriyani, Arum Murdianingsih, Dewi Juwita Susanti, Inayati Fitriyah Asrimawati, Nurul Huda","doi":"10.24821/ijopaed.v3i1.8947","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v3i1.8947","url":null,"abstract":"AbstrakDewasa ini, terdapat banyak permasalahan yang masih dihadapi pembelajaran seni. Padahal kontribusi pendidikan seni cukup besar untuk membentuk karakter peserta didik terutama di pendidikan dasar. Pembelajaran seni musik dapat memberikan pengalaman apresiatif dan kreatif serta mampu berkontribusi terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa di masa yang akan datang. Terkait dengan permasalahan tersebut, konteks pembahasan difokuskan pada alternatif gagasan pendekatan belajar-mengajar di sekolah guna memacu pendidik seni untuk menyajikan pembelajaran secara efektif dan menyenangkan. Untuk itu, penulis menawarkan dua strategi, yaitu heutagogi, berupa strategi mendidik dengan mendorong siswa untuk memiliki keterampilan mengarahkan diri (self-directing), dan strategi sibergogi, berupa strategi yang membiasakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi. Secara praktis dua strategi ini dapat diintegrasikan menjadi suatu pendekatan instruksional baru. AbstractToday, many problems are still being faced by art learning. Even though the contribution of art education is quite significant in shaping students' character, especially in primary education. Learning the art of music can provide appreciative and creative experiences and contribute to increasing students' knowledge, attitudes and skills in the future. Related to these problems, the context of the discussion is focused on alternative ideas for teaching and learning approaches in schools to encourage art educators to present learning in an effective and fun way. For this reason, the authors offer two strategies, namely heutagogy, in the form of an educational strategy by encouraging students to have self-directing skills, and cybergogy strategy, in the form of a strategy that familiarizes learning by utilizing information technology. Practically these two strategies can be integrated into a new instructional approach. ","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133826886","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-22DOI: 10.24821/ijopaed.v3i1.9361
Dodi Pranata, Uus Karwati
AbstrakDambus merupakan nama alat musik tradisional yang berasal dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dambus memiliki konsep dasar pada permainannya yang membuat sebuah komposisi sederhana yang dituangkan dalam bentuk pengalaman asimilatif. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan teknik permainan dan gaya permainan dambus oleh seniman dan pengrajin bernama Zaroti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualititaif, pengumpulan data diperoleh dengan wawancara, observasi, dan studi dokumen. Analisis deskriptf ditempuh untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang objek yang diteliti. Teknik permainan dambus Zaroti memiliki komponen inti, keunikan, dan kesamaan dengan teknik permainan gitar pada umumnya. Pada tangan kiri, posisi jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis berfungsi untuk memainkan melodi. Pada tangan kanan, jari tangan kanan berfungsi untuk pemetik atau penghasil bunyi alat musik. Pada permainan dambus Zaroti, nada yang dihasilkan adalah pada tangga diatonis mayor dan minor harmonis. Permainan dambus Zaroti sekaligus menerapkan teknik fingering, teknik barre, teknik slide, dan teknik slur. AbstractDambus is the name of a traditional musical instrument originating from the Bangka Belitung Islands Province. Dambus has a basic concept in his playing that makes a simple composition poured in the form of assimilative experience. This paper aims to describe the playing technique and playing style of the dambus by an artist and craftsman named Zaroti. This study uses a qualitative approach, collecting data from interviews, observation, and document study. Descriptive analysis was taken to understand the object under study deeply. Zaroti's dambus technique has core components, uniqueness, and similarities with guitar playing techniques in general. On the left hand, the position of the index finger, middle finger, and ring finger functions to play the melody. On the right hand, the fingers pick or produce a musical instrument's sound. The notes produced in Zaroti's dambus playing are on the diatonic major and harmonic minor scales. Zaroti's dambus game simultaneously applies fingering techniques, barre techniques, slide techniques, and slur techniques.
{"title":"Teknik Dasar Permainan Instrumen Dambus Zaroti di Bangka Belitung","authors":"Dodi Pranata, Uus Karwati","doi":"10.24821/ijopaed.v3i1.9361","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v3i1.9361","url":null,"abstract":"AbstrakDambus merupakan nama alat musik tradisional yang berasal dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dambus memiliki konsep dasar pada permainannya yang membuat sebuah komposisi sederhana yang dituangkan dalam bentuk pengalaman asimilatif. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan teknik permainan dan gaya permainan dambus oleh seniman dan pengrajin bernama Zaroti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualititaif, pengumpulan data diperoleh dengan wawancara, observasi, dan studi dokumen. Analisis deskriptf ditempuh untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang objek yang diteliti. Teknik permainan dambus Zaroti memiliki komponen inti, keunikan, dan kesamaan dengan teknik permainan gitar pada umumnya. Pada tangan kiri, posisi jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis berfungsi untuk memainkan melodi. Pada tangan kanan, jari tangan kanan berfungsi untuk pemetik atau penghasil bunyi alat musik. Pada permainan dambus Zaroti, nada yang dihasilkan adalah pada tangga diatonis mayor dan minor harmonis. Permainan dambus Zaroti sekaligus menerapkan teknik fingering, teknik barre, teknik slide, dan teknik slur. AbstractDambus is the name of a traditional musical instrument originating from the Bangka Belitung Islands Province. Dambus has a basic concept in his playing that makes a simple composition poured in the form of assimilative experience. This paper aims to describe the playing technique and playing style of the dambus by an artist and craftsman named Zaroti. This study uses a qualitative approach, collecting data from interviews, observation, and document study. Descriptive analysis was taken to understand the object under study deeply. Zaroti's dambus technique has core components, uniqueness, and similarities with guitar playing techniques in general. On the left hand, the position of the index finger, middle finger, and ring finger functions to play the melody. On the right hand, the fingers pick or produce a musical instrument's sound. The notes produced in Zaroti's dambus playing are on the diatonic major and harmonic minor scales. Zaroti's dambus game simultaneously applies fingering techniques, barre techniques, slide techniques, and slur techniques. ","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117073839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-22DOI: 10.24821/ijopaed.v3i1.9093
Damar Arum Prili Anggara
AbstrakPerkembangan teknologi informasi mempengaruhi kepopuleran musik dangdut. Teknologi internet mendorong banyaknya platform media sosial di segala aspek kehidupan masyarakat. Musik dangdut bertransformasi menjadi musik yang dapat diterima semua lapisan masyarakat karena adanya pengaruh media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Youtube. Musik dangdut koplo tersaji dengan warna genre musik lain. Kepopuleran lagu dangdut koplo modern mendapatkan tempat tersendiri bagi siswa-siswi di SMPN 5 Kebumen. Fungsi lagu dangdut koplo moderen bagi mereka adalah sebagai sarana hiburan, sarana pendidikan, dan sarana ungkapan emosional. Lagu dangdut adalah hiburan untuk menghilangkan kepenatan setelah melaksanakan pembelajaran dan aktivitas sehari-hari. Lagu dangdut menjadi salah satu materi pembelajaran pada jenjang SMP. Melalui dangdut murid dapat mengapresiasi karya dan menambah pengetahuan unsur musik. Lebih lanjut, lagu dangdut juga memiliki lirik lagu yang menarik dan dapat meluapkan emosi yang sesuai dengan perasaan hati. AbstractThe development of information technology affects the popularity of dangdut music. Internet technology drives the number of social media platforms in all aspects of people's lives. Dangdut music has transformed into music that all levels of society can accept due to the influence of social media such as TikTok, Instagram, and Youtube. Dangdut Koplo's music is presented with the colors of other musical genres. The popularity of modern dangdut koplo songs has a special place for students at SMPN 5 Kebumen. The function of modern dangdut koplo songs for them is as a means of entertainment, educational means, and emotional expression. Dangdut songs are entertainment to relieve fatigue after carrying out learning and daily activities. Dangdut songs are one of the learning materials at the junior high school level. Through dangdut, students can appreciate works and increase their knowledge of musical elements. Furthermore, dangdut songs also have exciting lyrics and can evoke emotions that match the feelings of the heart.
{"title":"Fungsi Lagu Dangdut Koplo Modern bagi Kehidupan Remaja: Tinjauan SMPN 5 Kebumen","authors":"Damar Arum Prili Anggara","doi":"10.24821/ijopaed.v3i1.9093","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v3i1.9093","url":null,"abstract":"AbstrakPerkembangan teknologi informasi mempengaruhi kepopuleran musik dangdut. Teknologi internet mendorong banyaknya platform media sosial di segala aspek kehidupan masyarakat. Musik dangdut bertransformasi menjadi musik yang dapat diterima semua lapisan masyarakat karena adanya pengaruh media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Youtube. Musik dangdut koplo tersaji dengan warna genre musik lain. Kepopuleran lagu dangdut koplo modern mendapatkan tempat tersendiri bagi siswa-siswi di SMPN 5 Kebumen. Fungsi lagu dangdut koplo moderen bagi mereka adalah sebagai sarana hiburan, sarana pendidikan, dan sarana ungkapan emosional. Lagu dangdut adalah hiburan untuk menghilangkan kepenatan setelah melaksanakan pembelajaran dan aktivitas sehari-hari. Lagu dangdut menjadi salah satu materi pembelajaran pada jenjang SMP. Melalui dangdut murid dapat mengapresiasi karya dan menambah pengetahuan unsur musik. Lebih lanjut, lagu dangdut juga memiliki lirik lagu yang menarik dan dapat meluapkan emosi yang sesuai dengan perasaan hati. AbstractThe development of information technology affects the popularity of dangdut music. Internet technology drives the number of social media platforms in all aspects of people's lives. Dangdut music has transformed into music that all levels of society can accept due to the influence of social media such as TikTok, Instagram, and Youtube. Dangdut Koplo's music is presented with the colors of other musical genres. The popularity of modern dangdut koplo songs has a special place for students at SMPN 5 Kebumen. The function of modern dangdut koplo songs for them is as a means of entertainment, educational means, and emotional expression. Dangdut songs are entertainment to relieve fatigue after carrying out learning and daily activities. Dangdut songs are one of the learning materials at the junior high school level. Through dangdut, students can appreciate works and increase their knowledge of musical elements. Furthermore, dangdut songs also have exciting lyrics and can evoke emotions that match the feelings of the heart. ","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116386088","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-22DOI: 10.24821/ijopaed.v3i1.8602
Kristophorus Divinanto Adi Yudono, Godang Lamtiur Sitanggang, Nugroho Widiyanto
AbstrakRealisme magis merupakan karya sastra yang mengaburkan batas antara nalar dan luar nalar. Aliran ini tidak terlepas dari masyarakat Indonesia dengan masing-masing kepercayaan berkaitan magis/mistis yang merupakan unsur kebudayaan. Kajian ini dilakukan untuk menganalisis dan mendeskripsikan unsur realisme magis yang terdapat pada naskah drama Kejahatan Membalas Dendam karya Idrus. Analisis realisme magis pada naskah drama dilakukan berdasarkan penanda realisme magis yang dipetakan oleh Wendy Bush Faris. Pendekatan kajian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik dokumentasi literatur dilakukan sebagai metode pengumpulan data. Analisis dilakukan dengan simak catat, dengan cara membaca naskah drama dan mengklasifikasi naskah berdasarkan ciri realisme magis. Naskah Kejahatan Membalas Dendam karya Idrus memuat lima penanda realisme magis, yakni irreducible element, phenomenal world, unsettling doubt, merging realms, dan disruption identity. Penanda realisme magis ini tampak melalui dialog dan petunjuk lakuan atau tindakan tokoh. Berdasarkan hal tersebut, naskah Kejahatan Membalas Dendam karya Idrus tergolong naskah drama dengan unsur realisme magis. AbstractMagical realism is a literary work that blurs the boundaries between reason and beyond reason. This flow is inseparable from Indonesian society with their respective beliefs related to magic/mystics, which are elements of culture. This study was conducted to analyze and describe the elements of magical realism found in Idrus's drama Crimes of Revenge. The analysis of magical realism in the drama script is based on the markers of magical realism mapped by Wendy Bush Faris. The approach of this study is descriptive qualitative. The literature documentation technique is used as a data collection method. The analysis was carried out by observing notes, by reading the drama scripts and classifying the scripts based on the characteristics of magical realism. Idrus's manuscript of Evil Membas Revenge contains five magical realism markers: irreducible element, phenomenal world, unsettling doubt, merging realms, and identity disruption. This marker of magical realism can be seen through the dialogue and instructions for the behavior or actions of the characters. Based on this, the script for Crimes of Revenge by Idrus is classified as a drama script with elements of magical realism.
{"title":"Realisme Magis dalam Naskah Drama Kejahatan Membalas Dendam Karya Idrus Tahun 1948","authors":"Kristophorus Divinanto Adi Yudono, Godang Lamtiur Sitanggang, Nugroho Widiyanto","doi":"10.24821/ijopaed.v3i1.8602","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v3i1.8602","url":null,"abstract":"AbstrakRealisme magis merupakan karya sastra yang mengaburkan batas antara nalar dan luar nalar. Aliran ini tidak terlepas dari masyarakat Indonesia dengan masing-masing kepercayaan berkaitan magis/mistis yang merupakan unsur kebudayaan. Kajian ini dilakukan untuk menganalisis dan mendeskripsikan unsur realisme magis yang terdapat pada naskah drama Kejahatan Membalas Dendam karya Idrus. Analisis realisme magis pada naskah drama dilakukan berdasarkan penanda realisme magis yang dipetakan oleh Wendy Bush Faris. Pendekatan kajian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik dokumentasi literatur dilakukan sebagai metode pengumpulan data. Analisis dilakukan dengan simak catat, dengan cara membaca naskah drama dan mengklasifikasi naskah berdasarkan ciri realisme magis. Naskah Kejahatan Membalas Dendam karya Idrus memuat lima penanda realisme magis, yakni irreducible element, phenomenal world, unsettling doubt, merging realms, dan disruption identity. Penanda realisme magis ini tampak melalui dialog dan petunjuk lakuan atau tindakan tokoh. Berdasarkan hal tersebut, naskah Kejahatan Membalas Dendam karya Idrus tergolong naskah drama dengan unsur realisme magis. AbstractMagical realism is a literary work that blurs the boundaries between reason and beyond reason. This flow is inseparable from Indonesian society with their respective beliefs related to magic/mystics, which are elements of culture. This study was conducted to analyze and describe the elements of magical realism found in Idrus's drama Crimes of Revenge. The analysis of magical realism in the drama script is based on the markers of magical realism mapped by Wendy Bush Faris. The approach of this study is descriptive qualitative. The literature documentation technique is used as a data collection method. The analysis was carried out by observing notes, by reading the drama scripts and classifying the scripts based on the characteristics of magical realism. Idrus's manuscript of Evil Membas Revenge contains five magical realism markers: irreducible element, phenomenal world, unsettling doubt, merging realms, and identity disruption. This marker of magical realism can be seen through the dialogue and instructions for the behavior or actions of the characters. Based on this, the script for Crimes of Revenge by Idrus is classified as a drama script with elements of magical realism. ","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"167 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116669167","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-20DOI: 10.24821/ijopaed.v3i1.7439
Rian Indrasanjaya, Gandung Djatmiko, U. Pratama
AbstrakEvaluasi berbasis teks memberikan hasil yang kurang maksimal, karena beberapa siswa menjawab soal tidak sesuai dengan maksud dari instrumen tersebut. Sehingga guru menggunakan media audiovisual untuk penyampaian evaluasi pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan evaluasi pembelajaran tari tradisional menggunakan media audiovisual di kelas VIII SMP Negeri 11 Yogyakarta. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik validasi menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian, dan verifikasi data. Hasil penelitian menjelaskan tentang penggunaan audiovisual berupa video. Video evaluasi dirancang dengan memperhatikan kisi-kisi soal, instrumen penilaian, kunci jawaban, serta pedoman penilaian. Video evaluasi tersebut direkam, dibuat, dan diunggah sendiri oleh guru Mapel Seni Budaya. Video tersebut diakses siswa saat ulangan harian dengan sharing laman Youtube. Media video memberikan dampak baik karena ada peningkatan ketuntasan jumlah siswa di semester ganjil dan genap 2021/2022. AbstractText-based evaluation gave less than optimal results, because some students answered the questions not following the intent of the instrument. So the teacher uses audiovisual media to deliver learning evaluations. This study aims to describe the evaluation activities of learning traditional dance using audiovisual media in class VIII SMP Negeri 11 Yogyakarta. This study uses descriptive qualitative research methods. Observation, interviews, and documentation do data collection. The validation technique uses technique triangulation and source triangulation. Data analysis was performed by data reduction, presentation, and data verification. The study's results explain the use of audiovisual in the form of video. The evaluation video was designed considering the question grids, assessment instruments, answer keys, and assessment guidelines. The Cultural Arts Subject teacher recorded, edited, and uploaded the evaluation video. Students can access the video during daily tests by sharing the Youtube page. Video media has a good impact because there is an increase in the completeness of the number of students in the odd and even semesters of 2021/2022.
基于文本的抽象评价给出的结果很低,因为一些学生回答的问题与仪器的目的不一致。因此,教师使用视听媒体进行教学评估。本研究旨在描述在SMP Negeri 11 Yogyakarta八年级使用视听媒体进行的传统舞蹈学习评估活动。采用描述性质的研究方法进行研究。数据收集是通过观察、采访和记录来完成的。使用工程三角法和源三角法验证技术。数据分析是通过数据还原、演示和数据验证进行的。研究结果解释了视频视听的使用。评估视频的设计是通过观察问题的网格、评估工具、答案键和评估指南。这段评估视频是由文化艺术教师亲自录制、制作和上传的。这段视频是学生在每天的测验中通过Youtube页面分享访问的。视频媒体的效果很好,因为奇怪的学期和出席率增加了2021/2022。由于一些学生回答的问题没有遵循工具的基本原则,因此,基于优值的评估性被给予的回报要少得多。所以教师利用视听媒体来交付学习评估。这项研究旨在描述传统的学习活动,使用视听媒体在日馆11班。这个研究人员概述了几种方法的可行性研究。观察、面试和文件收集。uses技术参数三角/副取证。数据分析是通过折解、陈述和数据验证进行的。研究报告解释了视频形式中视听的使用情况。视频评估被指定为问题组、评估仪器、确定键和评估指南。文化艺术教学对象录制、编辑和上传视频评估。学生可以通过Youtube页面分享期间的视频。媒体视频有一个很好的影响,因为在《奇怪甚至是2022年的历史》中学生人数的完整增加。
{"title":"Audiovisual sebagai Media Evaluasi Pemebelajaran Tari Tradisional untuk Sekolah Menengah Pertama","authors":"Rian Indrasanjaya, Gandung Djatmiko, U. Pratama","doi":"10.24821/ijopaed.v3i1.7439","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v3i1.7439","url":null,"abstract":"AbstrakEvaluasi berbasis teks memberikan hasil yang kurang maksimal, karena beberapa siswa menjawab soal tidak sesuai dengan maksud dari instrumen tersebut. Sehingga guru menggunakan media audiovisual untuk penyampaian evaluasi pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan evaluasi pembelajaran tari tradisional menggunakan media audiovisual di kelas VIII SMP Negeri 11 Yogyakarta. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik validasi menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian, dan verifikasi data. Hasil penelitian menjelaskan tentang penggunaan audiovisual berupa video. Video evaluasi dirancang dengan memperhatikan kisi-kisi soal, instrumen penilaian, kunci jawaban, serta pedoman penilaian. Video evaluasi tersebut direkam, dibuat, dan diunggah sendiri oleh guru Mapel Seni Budaya. Video tersebut diakses siswa saat ulangan harian dengan sharing laman Youtube. Media video memberikan dampak baik karena ada peningkatan ketuntasan jumlah siswa di semester ganjil dan genap 2021/2022. AbstractText-based evaluation gave less than optimal results, because some students answered the questions not following the intent of the instrument. So the teacher uses audiovisual media to deliver learning evaluations. This study aims to describe the evaluation activities of learning traditional dance using audiovisual media in class VIII SMP Negeri 11 Yogyakarta. This study uses descriptive qualitative research methods. Observation, interviews, and documentation do data collection. The validation technique uses technique triangulation and source triangulation. Data analysis was performed by data reduction, presentation, and data verification. The study's results explain the use of audiovisual in the form of video. The evaluation video was designed considering the question grids, assessment instruments, answer keys, and assessment guidelines. The Cultural Arts Subject teacher recorded, edited, and uploaded the evaluation video. Students can access the video during daily tests by sharing the Youtube page. Video media has a good impact because there is an increase in the completeness of the number of students in the odd and even semesters of 2021/2022. ","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134392142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-20DOI: 10.24821/ijopaed.v3i1.7545
Vita Rosanti, Dilla Octavianingrum, Nur Iswantara
AbstrakKetoprak merupakan salah satu kesenian tradisional Jawa yang terdapat di Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses pembelajaran pemeranan ketoprak di Komunitas Sineprak Anak Muda Yogyakarta. Ketoprak dengan lakon Telik Sandi menjadi ruang lingkup pengamatan ini dikerjakan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validasi data dtempuh melalui triangulasi sumber data. Dari hasil penelitian diketahui bahwa proses pembelajaran pemeranan terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penampilan. Tahap persiapan berisi aktivitas pemilihan naskah, casting, pemilihan tim produksi, perancangan jadwal, dan teknis latihan. Tahap pelaksanaan berisi latihan konsentrasi, latihan pemunculan emosi, latihan dinamika pertunjukan, latihan pemunculan watak, apresiasi pertunjukan, dan latihan kepekaan irama. Tahap penampilan berisi pementasan karya ketoprak. Metode pembelajaran dasar yang diterapkan seperti metode ceramah, metode latihan (drill), metode diskusi, dan metode role-playing. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan oleh pelatih dengan berlandaskan kaidah-kaidah wiraga, wicara, wirasa, dan wirama. AbstractKetoprak is one of the traditional Javanese arts found in Yogyakarta. This study aims to explain the learning process of playing ketoprak in the Komunitas Sineprak Anak Muda Yogyakarta. Ketoprak, with the title Telik Sandi, is the scope of this observation. The research method used is descriptive qualitative. Data was obtained through observation, interviews, and documentation. Data validation through the triangulation of data sources. From the results, it is known that the acting learning process consists of the preparation stage, the implementation stage, and the performance stage. The preparation stage contains activities for script selection, casting, production team selection, schedule design, and technical training. The implementation stage consists of concentration exercises, exercises for generating emotions, training for performance dynamics, training for showing character, appreciating performances, and practicing rhythm sensitivity. The appearance stage contains the performance of ketoprak works. The basic learning methods applied are lecture, drill, discussion, and role-playing. The trainer evaluates the learning process based on wiraga, wicara, wirasa, and wirama principles.
{"title":"Pembelajaran Pemeranan pada Ketoprak Lakon Telik Sandi di Komunitas Sineprak Anak Muda Yogyakarta","authors":"Vita Rosanti, Dilla Octavianingrum, Nur Iswantara","doi":"10.24821/ijopaed.v3i1.7545","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v3i1.7545","url":null,"abstract":"AbstrakKetoprak merupakan salah satu kesenian tradisional Jawa yang terdapat di Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses pembelajaran pemeranan ketoprak di Komunitas Sineprak Anak Muda Yogyakarta. Ketoprak dengan lakon Telik Sandi menjadi ruang lingkup pengamatan ini dikerjakan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validasi data dtempuh melalui triangulasi sumber data. Dari hasil penelitian diketahui bahwa proses pembelajaran pemeranan terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penampilan. Tahap persiapan berisi aktivitas pemilihan naskah, casting, pemilihan tim produksi, perancangan jadwal, dan teknis latihan. Tahap pelaksanaan berisi latihan konsentrasi, latihan pemunculan emosi, latihan dinamika pertunjukan, latihan pemunculan watak, apresiasi pertunjukan, dan latihan kepekaan irama. Tahap penampilan berisi pementasan karya ketoprak. Metode pembelajaran dasar yang diterapkan seperti metode ceramah, metode latihan (drill), metode diskusi, dan metode role-playing. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan oleh pelatih dengan berlandaskan kaidah-kaidah wiraga, wicara, wirasa, dan wirama. AbstractKetoprak is one of the traditional Javanese arts found in Yogyakarta. This study aims to explain the learning process of playing ketoprak in the Komunitas Sineprak Anak Muda Yogyakarta. Ketoprak, with the title Telik Sandi, is the scope of this observation. The research method used is descriptive qualitative. Data was obtained through observation, interviews, and documentation. Data validation through the triangulation of data sources. From the results, it is known that the acting learning process consists of the preparation stage, the implementation stage, and the performance stage. The preparation stage contains activities for script selection, casting, production team selection, schedule design, and technical training. The implementation stage consists of concentration exercises, exercises for generating emotions, training for performance dynamics, training for showing character, appreciating performances, and practicing rhythm sensitivity. The appearance stage contains the performance of ketoprak works. The basic learning methods applied are lecture, drill, discussion, and role-playing. The trainer evaluates the learning process based on wiraga, wicara, wirasa, and wirama principles. ","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116595602","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-08DOI: 10.24821/ijopaed.v2i2.7113
Anarbuka Kukuh Prabawa, M. Mukti
AbstractThis study aims to reveal the philosophical meanings behind the Macapat song with grammatical and psychological interpretations through Schleiermacher's hermeneutic theory. This study is qualitative with a literature study technique using Schleiermacher's philological and hermeneutic approach analysis. Philology is used to identify words in the Macapat songs sentence from fiber texts, including Serat Wulangreh, Wedhatama, and others. Meanwhile, Schleiermacher's hermeneutics focuses on being used as an analytical tool to interpret the relationship between the meaning of the word (grammatical) and the meaning of the author's expression (psychological). The results of the study found the meaning of moral messages from 11 kinds of Macapat songs, each of which has its own philosophy, the sequence includes Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, and Pocung. The connection of the 11 Macapat songs represents the stages of human life, from the womb to death. The philosophical meaning behind the Macapat song is a reminder of one's awareness of its origins and acts as a true human being who always includes God in every step.AbstrakKajian ini bertujuan untuk mengungkap makna-makna falsafah dibalik tembang Macapat dengan interpretasi gramatikal dan psikologikal melalui teori hermeneutika Schleiermacher. Metode kajian ini berjenis kualitatif dengan teknik studi literatur menggunakan analisis pendekatan filologi dan hermeneutik Schleiermacher. Filologi digunakan untuk mengidentifikasi kata pada kalimat tembang Macapat dari naskah-naskah serat, antara lain: Serat Wulangreh, Wedhatama, dan selainnya. Sementara hermeneutika Schleiermacher terfokus digunakan sebagai alat analisis untuk menafsirkan keterkaitan antara makna kata (gramatic) dengan makna ungkapan ekspresi dari pengarang (psychological). Hasil kajian ditemukan makna pesan moral dari 11 macam tembang Macapat yang masing-masing mempunyai falsafah tersendiri, urutannya meliputi Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, dan Pocung. Keterkaitan ke-11 tembang Macapat merupakan representasi tahap kehidupan manusia sejak dari alam kandungan hingga meninggal. Kesimpulannya bahwa makna falsafah dibalik tembang Macapat merupakan pengingat kesadaran seseorang akan asal muasalnya dan berlaku menjadi manusia sejati yang senantiasa mengikutsertakan Tuhan dalam setiap langkahnya.
摘要本研究旨在运用施莱尔马赫的解释学理论,从语法和心理两方面解读马卡帕特歌曲背后的哲学意义。本研究采用文献研究的方法,采用施莱尔马赫的文献学和解释学分析方法进行定性研究。语文学用于从纤维文本中识别Macapat歌曲句子中的单词,包括Serat Wulangreh, Wedhatama等。同时,施莱尔马赫的解释学侧重于作为一种分析工具来解释词的意义(语法意义)和作者表达的意义(心理意义)之间的关系。研究结果从11种Macapat歌曲中发现了道德信息的含义,每种歌曲都有自己的哲学,顺序包括Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh和Pocung。11首Macapat歌曲的联系代表了人类生命的各个阶段,从子宫到死亡。Macapat这首歌背后的哲学意义是提醒人们意识到自己的起源,并作为一个真正的人,在每一步都包括上帝。[摘要][中文摘要][中文摘要][中文摘要][中文摘要][中文摘要][中文摘要][中文摘要][中文摘要][中文][中文][中文]。本文从文献分析、文献分析和阐释学的角度探讨了文献质量与技术的关系。Filologi digunakan untuk mengidentifikasi kata pada kalimat tembang Macapat dari naskah-naskah serat, antara lain: serat Wulangreh, Wedhatama, dan selainnya。Sementara hermeneutika Schleiermacher terfus digunakan sebagai alat analysis untuk menafsirkan keterkaitan antara makna kata(语法)dengan makna ungkapan ekspresi dari pengarang(心理学)。Hasil kajian ditemukan makna pesan moral dari 11 macam tembang Macapat yang masputi Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, dan poung。Keterkaitan ke-11 tembang Macapat merupakan代表tahap kehidupan manusia sejak dari alam kandungan hingga meninggal。这句话的意思是说:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”
{"title":"Interpretasi Makna Gramatis dan Psikologis Tembang Macapat dengan Analisis Hermeneutika Schleiermacher","authors":"Anarbuka Kukuh Prabawa, M. Mukti","doi":"10.24821/ijopaed.v2i2.7113","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v2i2.7113","url":null,"abstract":"AbstractThis study aims to reveal the philosophical meanings behind the Macapat song with grammatical and psychological interpretations through Schleiermacher's hermeneutic theory. This study is qualitative with a literature study technique using Schleiermacher's philological and hermeneutic approach analysis. Philology is used to identify words in the Macapat songs sentence from fiber texts, including Serat Wulangreh, Wedhatama, and others. Meanwhile, Schleiermacher's hermeneutics focuses on being used as an analytical tool to interpret the relationship between the meaning of the word (grammatical) and the meaning of the author's expression (psychological). The results of the study found the meaning of moral messages from 11 kinds of Macapat songs, each of which has its own philosophy, the sequence includes Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, and Pocung. The connection of the 11 Macapat songs represents the stages of human life, from the womb to death. The philosophical meaning behind the Macapat song is a reminder of one's awareness of its origins and acts as a true human being who always includes God in every step.AbstrakKajian ini bertujuan untuk mengungkap makna-makna falsafah dibalik tembang Macapat dengan interpretasi gramatikal dan psikologikal melalui teori hermeneutika Schleiermacher. Metode kajian ini berjenis kualitatif dengan teknik studi literatur menggunakan analisis pendekatan filologi dan hermeneutik Schleiermacher. Filologi digunakan untuk mengidentifikasi kata pada kalimat tembang Macapat dari naskah-naskah serat, antara lain: Serat Wulangreh, Wedhatama, dan selainnya. Sementara hermeneutika Schleiermacher terfokus digunakan sebagai alat analisis untuk menafsirkan keterkaitan antara makna kata (gramatic) dengan makna ungkapan ekspresi dari pengarang (psychological). Hasil kajian ditemukan makna pesan moral dari 11 macam tembang Macapat yang masing-masing mempunyai falsafah tersendiri, urutannya meliputi Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, dan Pocung. Keterkaitan ke-11 tembang Macapat merupakan representasi tahap kehidupan manusia sejak dari alam kandungan hingga meninggal. Kesimpulannya bahwa makna falsafah dibalik tembang Macapat merupakan pengingat kesadaran seseorang akan asal muasalnya dan berlaku menjadi manusia sejati yang senantiasa mengikutsertakan Tuhan dalam setiap langkahnya. ","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121368153","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-08DOI: 10.24821/ijopaed.v2i2.7329
Arbi Ntan Era Komala
AbstractThis study aims to explain the multicultural values reflected in the Gubuk Nusantara training program for students in Teluk Sebong, Bintan Regency, Riau Islands Province. The Jagakarsa Art Studio initiates this annual program to create a collaborative forum between schools in Teluk Sebong District. This study uses an autoethnographic qualitative approach, in which the role of the researcher is not only as a research tool but also as part of the subject and object of research. Researchers are trainers who are part of the Gubuk Nusantara program from 2019 to 2022. Based on the study results, information was obtained that the Gubuk Nusantara training initiated by the Jagakarsa Art Studio has a role in developing multicultural values. This value is viewed from activities that can instill social sensitivity, awareness of differences and cultural diversity, and foster a sense of pride in cultural diversity in the collaboration space between participants. The relevant training participants are students of student age from elementary school to high school. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan nilai-nilai multikultural yang tercermin dalam program pelatihan Gubuk Nusantara untuk pelajar di Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Program ini merupakan program tahunan yang digagas oleh Sanggar Seni Jagakarsa untuk menciptakan wadah kolaborasi bersama antar sekolah yang berada di Kecamatan Teluk Sebong. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif autoetnografi, di mana peran peneliti tidak hanya sebagai alat penelitian tetapi juga menjadi bagian dari subjek dan objek penelitian.Peneliti merupakan pelatih yang menjadi bagian dari program Gubuk Nusantara sejak tahun 2019 hingga 2022. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa pelatihan Gubuk Nusantara yang digagas oleh Sanggar Seni Jagakarsa memiliki peran dalam mengembangkan nilai multikultural. Nilai tersebut ditinjau dari kegiatan yang dapat menanamkan kepekaan sosial, menanamkan kesadaran adanya perbedaan dan keanekaragaman budaya, serta menumbuhkan rasa bangga keberagaman budaya dalam ruang kolaborasi antar peserta. Peserta pelatihan terkait merupakan masyarakat usia pelajar dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.
摘要本研究旨在解释在廖内群岛民丹县德禄世峰举办的古北女奴培训项目所反映的多元文化价值观。Jagakarsa艺术工作室发起了这个年度项目,在Teluk Sebong地区的学校之间创建一个合作论坛。本研究采用了一种自我民族志定性方法,在这种方法中,研究者的角色不仅是研究工具,而且是研究主题和研究对象的一部分。从2019年到2022年,研究人员是古北努桑塔拉项目的一部分。根据研究结果,获得了由Jagakarsa艺术工作室发起的Gubuk Nusantara培训在发展多元文化价值观方面发挥作用的信息。这种价值可以从活动中看到,这些活动可以灌输社会敏感性,对差异和文化多样性的认识,并在参与者之间的合作空间中培养对文化多样性的自豪感。相关培训对象为小学至高中的学龄学生。摘要:penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan nilai-nilai多元文化yang tercermin dalam项目pelatihan Gubuk Nusantara untuk pelajar di Teluk Sebong, Kabupaten Bintan,吉普劳廖内省。我的节目是我的节目,我的节目是我的节目,我的节目是我的节目,我的节目是我的节目,我的节目是我的节目,我的节目是我的节目,我的节目是我的节目。Penelitian ini menggunakan pendekatan quality - ititf autoetnogri, di mana peran peneliti tidak hanya sebagai alat Penelitian tetapi juga menjadi bagian dari subject dan objek Penelitian。Peneliti merupakan pelatih yang menjadi bagian dari计划Gubuk Nusantara sejak tahun 2019, hinga 2022。Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa pelatihan Gubuk Nusantara yang digagas oleh Sanggar Seni Jagakarsa memiliki peran dalam mengembangkan nilai多元文化。Nilai tersebut ditinjau dari kegiatan yang dapat menanankan kepekaan social, menanankan kesadaran adanya perbedaan dankeanekaragaman budaya, serta menumbuhkan rasa banga keberagaman budaya dalam ang kolaborasi antar peserta。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。
{"title":"Menggali Nilai Multikultural dalam Pelatihan Tari pada Program Gubuk Nusantara di Teluk Sebong Kepulauan Riau","authors":"Arbi Ntan Era Komala","doi":"10.24821/ijopaed.v2i2.7329","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v2i2.7329","url":null,"abstract":"AbstractThis study aims to explain the multicultural values reflected in the Gubuk Nusantara training program for students in Teluk Sebong, Bintan Regency, Riau Islands Province. The Jagakarsa Art Studio initiates this annual program to create a collaborative forum between schools in Teluk Sebong District. This study uses an autoethnographic qualitative approach, in which the role of the researcher is not only as a research tool but also as part of the subject and object of research. Researchers are trainers who are part of the Gubuk Nusantara program from 2019 to 2022. Based on the study results, information was obtained that the Gubuk Nusantara training initiated by the Jagakarsa Art Studio has a role in developing multicultural values. This value is viewed from activities that can instill social sensitivity, awareness of differences and cultural diversity, and foster a sense of pride in cultural diversity in the collaboration space between participants. The relevant training participants are students of student age from elementary school to high school. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan nilai-nilai multikultural yang tercermin dalam program pelatihan Gubuk Nusantara untuk pelajar di Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Program ini merupakan program tahunan yang digagas oleh Sanggar Seni Jagakarsa untuk menciptakan wadah kolaborasi bersama antar sekolah yang berada di Kecamatan Teluk Sebong. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif autoetnografi, di mana peran peneliti tidak hanya sebagai alat penelitian tetapi juga menjadi bagian dari subjek dan objek penelitian.Peneliti merupakan pelatih yang menjadi bagian dari program Gubuk Nusantara sejak tahun 2019 hingga 2022. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa pelatihan Gubuk Nusantara yang digagas oleh Sanggar Seni Jagakarsa memiliki peran dalam mengembangkan nilai multikultural. Nilai tersebut ditinjau dari kegiatan yang dapat menanamkan kepekaan sosial, menanamkan kesadaran adanya perbedaan dan keanekaragaman budaya, serta menumbuhkan rasa bangga keberagaman budaya dalam ruang kolaborasi antar peserta. Peserta pelatihan terkait merupakan masyarakat usia pelajar dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. ","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127790106","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-31DOI: 10.24821/ijopaed.v2i2.7511
Dio Brevi Fonda, Dilla Octavianingrum, Hana Permata Heldisari
AbstractThe problem underlying this research is that many students need help becoming skilled at singing choirs due to the lack of variation in the learning methods used. This study aims to determine the impact of applying the Dalcroze Eurythmic method to choral singing skills. The classroom action research design was carried out using a mixed methods approach. Data collection techniques with observation, interviews, questionnaires, and skills tests. The validation technique in this study used technical triangulation, content validation, and construct validation. The reliability test was carried out quantitatively with the alpha formula. Data analysis using descriptive qualitative and quantitative. The results showed increased singing skills in the extracurricular choir at SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Yogyakarta. From the pre-cycle treatment - cycle I result, it was found that the percentage of students' completeness was 36.67%. Furthermore, in cycle I - cycle II, there was a change in the percentage of student completeness by 83.33%. Based on changes in the value of student learning outcomes, there is a significant increase due to the implementation of Eurythmic Dalcroze as a learning method to sing.AbstrakPermasalahan yang mendasari penelitian ini adalah banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk terampil bernyanyi paduan suara, hal ini disebabkan karena kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan metode Euritmika Dalcroze dalam keterampilan bernyanyi paduan suara. Desain penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan pendekatan metode campuran. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, angket, dan tes keterampilan. Teknik validasi pada penelitian ini menggunakan triangulasi teknik, validasi isi, dan validasi konstruk. Uji reliabilitas dilakukan secara kuantitatif dengan rumus alfa. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan bernyanyi pada ekstrakurikuler paduan suara SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Yogyakarta. Dari hasil perlakuan prasiklus - siklus I ditemukan persentase ketuntasan siswa sebanyak 36,67%. Selanjutnya pada siklus I - siklus II terjadi perubahan persentase ketuntasan siswa sebanyak 83,33%. Sehingga berdasarkan perubahan nilai hasil belajar siswa tersebut ternyata ada peningkatan signifikan karena implementasi Euritmika Dalcroze sebagai metode belajar bernyanyi.
摘要本研究的问题是,由于使用的学习方法缺乏变化,许多学生需要帮助才能熟练地演唱合唱。本研究旨在探讨Dalcroze韵律法对合唱演唱技巧的影响。课堂行动研究设计采用混合方法进行。采用观察、访谈、问卷调查和技能测试的数据收集技术。本研究的验证技术采用技术三角法、内容验证和结构验证。采用alpha公式定量进行信度检验。数据分析采用描述性定性和定量。结果显示,日惹大学穆罕默迪亚1号的课外合唱团的歌唱技能有所提高。从周期前处理-周期一结果来看,学生完成度百分比为36.67%。此外,在周期I -周期II中,学生完成度的百分比变化了83.33%。根据学生学习成果价值的变化,由于实施了Eurythmic Dalcroze作为一种学习方法来唱歌,学生的学习成果价值显著增加。摘要:permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk terampil beryanyi paduan suara, hali disebabkan karena kurangnya varasi mede penbelajan yang digunakan。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui danpak penerapan方法Euritmika Dalcroze dalam keterampilan beryanyi paduan suara。Desain penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan pendekatan mede campuran。日本气象台、瓦万卡拉、安吉特等地的人口普查数据。技术验证,验证验证,验证验证,验证验证。Uji的可靠性,是一种可定量测定登根瘤的方法。对数据进行定性和定量分析。Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan beryanyi pada ekstrakurikuler paduan suara SMK Muhammadiyah 1 Moyudan日惹。Dari hasil perlakuan prasiklus - siklus I ditemukan代表酶ketuntasan siswa sebanyak 36,67%。Selanjutnya pada siklus I - siklus II terjadi perubahan代表ase ketuntasan siswa sebanyak 83,33%。sehinga berdasarkan perubahan nilai hasil belajar siswa tersebut ternyata ada peningkatan signfifikan karena implementas Euritmika Dalcroze sebagai mede belajar beryanyi。
{"title":"Meningkatkan Keterampilan Bernyanyi Paduan Suara dengan Metode Euritmika Dalcroze di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Yogyakarta","authors":"Dio Brevi Fonda, Dilla Octavianingrum, Hana Permata Heldisari","doi":"10.24821/ijopaed.v2i2.7511","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v2i2.7511","url":null,"abstract":"AbstractThe problem underlying this research is that many students need help becoming skilled at singing choirs due to the lack of variation in the learning methods used. This study aims to determine the impact of applying the Dalcroze Eurythmic method to choral singing skills. The classroom action research design was carried out using a mixed methods approach. Data collection techniques with observation, interviews, questionnaires, and skills tests. The validation technique in this study used technical triangulation, content validation, and construct validation. The reliability test was carried out quantitatively with the alpha formula. Data analysis using descriptive qualitative and quantitative. The results showed increased singing skills in the extracurricular choir at SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Yogyakarta. From the pre-cycle treatment - cycle I result, it was found that the percentage of students' completeness was 36.67%. Furthermore, in cycle I - cycle II, there was a change in the percentage of student completeness by 83.33%. Based on changes in the value of student learning outcomes, there is a significant increase due to the implementation of Eurythmic Dalcroze as a learning method to sing.AbstrakPermasalahan yang mendasari penelitian ini adalah banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk terampil bernyanyi paduan suara, hal ini disebabkan karena kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan metode Euritmika Dalcroze dalam keterampilan bernyanyi paduan suara. Desain penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan pendekatan metode campuran. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, angket, dan tes keterampilan. Teknik validasi pada penelitian ini menggunakan triangulasi teknik, validasi isi, dan validasi konstruk. Uji reliabilitas dilakukan secara kuantitatif dengan rumus alfa. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan bernyanyi pada ekstrakurikuler paduan suara SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Yogyakarta. Dari hasil perlakuan prasiklus - siklus I ditemukan persentase ketuntasan siswa sebanyak 36,67%. Selanjutnya pada siklus I - siklus II terjadi perubahan persentase ketuntasan siswa sebanyak 83,33%. Sehingga berdasarkan perubahan nilai hasil belajar siswa tersebut ternyata ada peningkatan signifikan karena implementasi Euritmika Dalcroze sebagai metode belajar bernyanyi.","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132776514","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-31DOI: 10.24821/ijopaed.v2i2.6762
Ira Shafira Kaban, Dilla Octavianingrum, Gandung Djatmiko
AbstractOnline dance art education requires the best learning process so that the delivery of material about space, time, and energy as elements of dance can be conveyed. The Picture and Picture method is a method that uses image media aids to explain or explain the material. This learning method prioritizes the existence of groups to sort the pictures into the correct order. This study aims to describe learning using the Picture and Picture method and determine dance learning changes. This research was conducted in class VII of SMP Negeri 1 Sewon. This study uses a qualitative descriptive research method. Data collection was obtained from observation, interviews, and documentation. Data analysis uses qualitative analysis presented in narrative text. The research results show that the dance learning process using the Picture and Picture method runs smoothly. The students experienced an increase and showed much interaction from what was initially passive. Online dance art learning becomes active by using the Picture and Picture method.. AbstrakPendidikan seni tari secara daring membutuhkan proses pembelajaran terbaik agar penyampaian materi ruang, waktu, dan tenaga sebagai elemen tari dapat tersampaikan. Metode Picture and Picture merupakan metode yang menggunakan alat bantu media gambar untuk menerangkan atau menjelaskan materi. Metode pembelajaran ini mengutamakan adanya kelompok-kelompok untuk mengurutkan gambar menjadi urutan yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran menggunakan metode Picture and Picture dan mengetahui adanya perubahan dalam pembelajaran tari. Penelitian ini dilakukan di kelas VII SMP Negeri 1 Sewon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data didapatkan dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis kualitatif yang disajikan dengan teks naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran tari dengan menggunakan metode Picture and Picture berlangsung dengan lancar. Para siswa mengalami peningkatan dan menunjukkan banyak interaksi dari yang semula pasif. Pembelajaran seni tari daring menjadi aktif dengan menggunakan metode Picture and Picture.
在线舞蹈艺术教育需要最佳的学习过程,以传递作为舞蹈元素的空间、时间、能量等材料。图片法是一种利用图像媒介辅助解释或说明材料的方法。这种学习方法优先考虑组的存在,将图片按正确的顺序排序。本研究旨在描述使用图片和图片方法的学习,并确定舞蹈学习的变化。本研究在SMP Negeri 1 Sewon的VII类中进行。本研究采用定性描述性研究方法。数据收集来自观察、访谈和文献。数据分析采用叙事文本中呈现的定性分析。研究结果表明,采用“图与图”方法进行舞蹈学习的过程是顺利的。学生们经历了从最初的被动增加,并表现出很多互动。在线舞蹈艺术学习通过图片和图片的方法变得活跃起来。[摘要]pendidikan seni tari secara是一种非常有意义的方法,它可以使penbelajaran terbaik agar penyampaian materi ruang, waktu, dan tenaga sebagai element tari dapat tersampaikan。梅德图和梅德图梅德杨蒙古纳坎阿拉伯图媒体gambar untuk menerangkan atau menjelaskan材料。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran menggunakan方法图片和图片dan mengetahui adanya perubahan dalam pembelajaran tari。Penelitian ini dilakukan di kelas 7 SMP Negeri 1 Sewon。Penelitian的翻译结果:Penelitian的翻译结果:Pengumpulan数据didapatkan dari observasi, wawancara, dandokumentasi。分析数据蒙古纳坎,分析质量,杨迪斯基坎,登根坎,叙述。Hasil penelitian menunjukkan bahwa提出了penbelajaran tari dengan menggunakan方法图片和图片berlangsung dengan lancar。Para siswa mengalami peningkatan dan menunjukkan banyak interaksi dari yang semula pasif。Pembelajaran seni tari daring menjadi aktif dengan menggunakan方法图片和图片。
{"title":"Penerapan Metode Picture and Picture dalam Pembelajaran Tari di Sekolah Menengah Pertama","authors":"Ira Shafira Kaban, Dilla Octavianingrum, Gandung Djatmiko","doi":"10.24821/ijopaed.v2i2.6762","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v2i2.6762","url":null,"abstract":"AbstractOnline dance art education requires the best learning process so that the delivery of material about space, time, and energy as elements of dance can be conveyed. The Picture and Picture method is a method that uses image media aids to explain or explain the material. This learning method prioritizes the existence of groups to sort the pictures into the correct order. This study aims to describe learning using the Picture and Picture method and determine dance learning changes. This research was conducted in class VII of SMP Negeri 1 Sewon. This study uses a qualitative descriptive research method. Data collection was obtained from observation, interviews, and documentation. Data analysis uses qualitative analysis presented in narrative text. The research results show that the dance learning process using the Picture and Picture method runs smoothly. The students experienced an increase and showed much interaction from what was initially passive. Online dance art learning becomes active by using the Picture and Picture method.. AbstrakPendidikan seni tari secara daring membutuhkan proses pembelajaran terbaik agar penyampaian materi ruang, waktu, dan tenaga sebagai elemen tari dapat tersampaikan. Metode Picture and Picture merupakan metode yang menggunakan alat bantu media gambar untuk menerangkan atau menjelaskan materi. Metode pembelajaran ini mengutamakan adanya kelompok-kelompok untuk mengurutkan gambar menjadi urutan yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran menggunakan metode Picture and Picture dan mengetahui adanya perubahan dalam pembelajaran tari. Penelitian ini dilakukan di kelas VII SMP Negeri 1 Sewon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data didapatkan dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis kualitatif yang disajikan dengan teks naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran tari dengan menggunakan metode Picture and Picture berlangsung dengan lancar. Para siswa mengalami peningkatan dan menunjukkan banyak interaksi dari yang semula pasif. Pembelajaran seni tari daring menjadi aktif dengan menggunakan metode Picture and Picture. ","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"268 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123111559","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}