{"title":"增加患者在“X”医院具有SBAR沟通文化的称重能力","authors":"Dian Anggraini","doi":"10.32419/jppni.v4i2.137","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKKomunikasi tidak efektif dalam timbang terima pasien dapat meningkatkan kejadian medication error, membahayakan pasien, memperpanjang proses perawatan, menurunkan kepuasan pasien, memperpanjang hari rawat pasien, yang akan berdampak pada kurangnya mutu asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien. Komunikasi dengan alur Situation, Background, Assessment, Recommendation (SBAR) adalah salah satu metode komunikasi efektif yang jelas, fokus, dan terstruktur. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi perbedaan pengetahuan dan kemampuan perawat setelah pelatihan, desain penelitian dengan pre-eksperiment dengan pre-post tanpa kelompok kontrol, sampel penelitian seluruh Perawat Primer dan Penanggung Jawab shift (n= 17), analisis data dengan uji t berpasangan dan uji Wilcoxon. Ada perbedaan yang bermakna rerata pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan (p value < 0,001), ada perbedaan yang bermakna rerata kemampuan perawat sebelum dan sesudah pelatihan komunikasi SBAR dalam timbang terima pasien antar shift (p value < 0,001). Efektifitas pelaksanaan komunikasi SBAR perlu menjadi sebuah budaya, dan pelaksanaannya perlu ada dukungan dari pihak manajerial dan komitment perawat, dengan adanya pedoman komunikasi efektif dengan metode SBAR, motivasi, mentoring, dan supervisi, serta pengembangan pendidikan yang berkelanjutan.Kata kunci: Kemampuan, komunikasi, pengetahuan, SBAR, timbang terima ABSTRACTIneffective communication in hand over patients can increase the incidence of medication errors, endanger patients, extend the treatment process, reduce patient satisfaction, extend patient care days, which will have an impact of the lack on quality nursing care given to patients. Communication with the groove Situation, Background, Assessment, Recommendation (SBAR) is one of the effective clear, focused and structured communication method. The objective of this research is to identify differences in the knowledge and ability of nurses after training, research design with pre-experiment with pre-post without a control group, the study sample whole Nurses Primary and responsible shift (n = 17), data analysis with paired t test and Wilcoxon test. There is a significant difference in the average nurse's knowledge before and after training (p value <0.001), and there is a significant difference means the ability of nurses before and after training SBAR communication in shifts handover (p value <0.001). Effective implementation of the SBAR communication needs of the managerial support and commitment of nurses, with the guidance effective methods SBAR communication, motivation, mentoring, and supervision, as well as the development of continuing education.Keywords: Abilities, Communication, handover, knowledge, SBAR","PeriodicalId":356951,"journal":{"name":"Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)","volume":"103 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENINGKATAN KEMAMPUAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN BUDAYA KOMUNIKASI SBAR DI RUMAH SAKIT “X”BEKASI\",\"authors\":\"Dian Anggraini\",\"doi\":\"10.32419/jppni.v4i2.137\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRAKKomunikasi tidak efektif dalam timbang terima pasien dapat meningkatkan kejadian medication error, membahayakan pasien, memperpanjang proses perawatan, menurunkan kepuasan pasien, memperpanjang hari rawat pasien, yang akan berdampak pada kurangnya mutu asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien. Komunikasi dengan alur Situation, Background, Assessment, Recommendation (SBAR) adalah salah satu metode komunikasi efektif yang jelas, fokus, dan terstruktur. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi perbedaan pengetahuan dan kemampuan perawat setelah pelatihan, desain penelitian dengan pre-eksperiment dengan pre-post tanpa kelompok kontrol, sampel penelitian seluruh Perawat Primer dan Penanggung Jawab shift (n= 17), analisis data dengan uji t berpasangan dan uji Wilcoxon. Ada perbedaan yang bermakna rerata pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan (p value < 0,001), ada perbedaan yang bermakna rerata kemampuan perawat sebelum dan sesudah pelatihan komunikasi SBAR dalam timbang terima pasien antar shift (p value < 0,001). Efektifitas pelaksanaan komunikasi SBAR perlu menjadi sebuah budaya, dan pelaksanaannya perlu ada dukungan dari pihak manajerial dan komitment perawat, dengan adanya pedoman komunikasi efektif dengan metode SBAR, motivasi, mentoring, dan supervisi, serta pengembangan pendidikan yang berkelanjutan.Kata kunci: Kemampuan, komunikasi, pengetahuan, SBAR, timbang terima ABSTRACTIneffective communication in hand over patients can increase the incidence of medication errors, endanger patients, extend the treatment process, reduce patient satisfaction, extend patient care days, which will have an impact of the lack on quality nursing care given to patients. Communication with the groove Situation, Background, Assessment, Recommendation (SBAR) is one of the effective clear, focused and structured communication method. The objective of this research is to identify differences in the knowledge and ability of nurses after training, research design with pre-experiment with pre-post without a control group, the study sample whole Nurses Primary and responsible shift (n = 17), data analysis with paired t test and Wilcoxon test. There is a significant difference in the average nurse's knowledge before and after training (p value <0.001), and there is a significant difference means the ability of nurses before and after training SBAR communication in shifts handover (p value <0.001). Effective implementation of the SBAR communication needs of the managerial support and commitment of nurses, with the guidance effective methods SBAR communication, motivation, mentoring, and supervision, as well as the development of continuing education.Keywords: Abilities, Communication, handover, knowledge, SBAR\",\"PeriodicalId\":356951,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)\",\"volume\":\"103 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32419/jppni.v4i2.137\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32419/jppni.v4i2.137","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
没有有效的沟通限制在可接受的称重上,可以增加医疗事故,损害病人,延长治疗过程,降低病人的幸福感,延长病人的护理质量,这将导致病人缺乏护理护理。与情境、背景、评估、重组(SBAR)的通信是一种清晰、专注和结构化的有效沟通方式。该研究的目的是确定护士在培训后的知识和能力的差异,在没有控制小组的情况下进行前期实验的研究设计,在整个主要护士和轮班负责人的研究样本(n= 17),对t配对和Wilcoxon测试的数据分析。在培训前和培训后的知识程度有显著差异(p值< 0.001),在轮班式接受患者之前和之后的SBAR沟通训练(p值< 0.001)有显著差异。执行SBAR沟通的有效性需要成为一种文化,执行需要得到管理和护士承诺的支持,在SBAR方法、动力、指导和监督以及持续的教育发展方面提供有效的沟通指导。关键词:能力、交流知识、SBAR非常ABSTRACTIneffective称communication in incidence of medication完毕病人可以增加手错误endanger病人extend《治疗的过程,减少病人satisfaction, extend病人护理的日子,哪种会有缺乏优质护理护理上的冲击》给病人。与槽中的情况、背景、评估和推荐(SBAR)沟通是有效的、折衷的方法之一。这项研究的目标是在培训后确定护士知识和能力方面的差异,研究设计与没有控制小组的前期研究,无控制的整个护理和责任工作证的研究样本(n = 17),测试和威尔科森测试的数据分析。在平均培训前和培训后的知识中有一个重要的区别,在培训后和培训后的汉多弗通信中有一个重要的区别。SBAR communication的有效实施需要管理支持和护士委员会,有指导、激励、指导和监督的方法,就像不断教育的发展一样。Abilities,通信,handover, knowledge, SBAR
PENINGKATAN KEMAMPUAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN BUDAYA KOMUNIKASI SBAR DI RUMAH SAKIT “X”BEKASI
ABSTRAKKomunikasi tidak efektif dalam timbang terima pasien dapat meningkatkan kejadian medication error, membahayakan pasien, memperpanjang proses perawatan, menurunkan kepuasan pasien, memperpanjang hari rawat pasien, yang akan berdampak pada kurangnya mutu asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien. Komunikasi dengan alur Situation, Background, Assessment, Recommendation (SBAR) adalah salah satu metode komunikasi efektif yang jelas, fokus, dan terstruktur. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi perbedaan pengetahuan dan kemampuan perawat setelah pelatihan, desain penelitian dengan pre-eksperiment dengan pre-post tanpa kelompok kontrol, sampel penelitian seluruh Perawat Primer dan Penanggung Jawab shift (n= 17), analisis data dengan uji t berpasangan dan uji Wilcoxon. Ada perbedaan yang bermakna rerata pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan (p value < 0,001), ada perbedaan yang bermakna rerata kemampuan perawat sebelum dan sesudah pelatihan komunikasi SBAR dalam timbang terima pasien antar shift (p value < 0,001). Efektifitas pelaksanaan komunikasi SBAR perlu menjadi sebuah budaya, dan pelaksanaannya perlu ada dukungan dari pihak manajerial dan komitment perawat, dengan adanya pedoman komunikasi efektif dengan metode SBAR, motivasi, mentoring, dan supervisi, serta pengembangan pendidikan yang berkelanjutan.Kata kunci: Kemampuan, komunikasi, pengetahuan, SBAR, timbang terima ABSTRACTIneffective communication in hand over patients can increase the incidence of medication errors, endanger patients, extend the treatment process, reduce patient satisfaction, extend patient care days, which will have an impact of the lack on quality nursing care given to patients. Communication with the groove Situation, Background, Assessment, Recommendation (SBAR) is one of the effective clear, focused and structured communication method. The objective of this research is to identify differences in the knowledge and ability of nurses after training, research design with pre-experiment with pre-post without a control group, the study sample whole Nurses Primary and responsible shift (n = 17), data analysis with paired t test and Wilcoxon test. There is a significant difference in the average nurse's knowledge before and after training (p value <0.001), and there is a significant difference means the ability of nurses before and after training SBAR communication in shifts handover (p value <0.001). Effective implementation of the SBAR communication needs of the managerial support and commitment of nurses, with the guidance effective methods SBAR communication, motivation, mentoring, and supervision, as well as the development of continuing education.Keywords: Abilities, Communication, handover, knowledge, SBAR