{"title":"前囚犯自我概念过程(前囚犯社区成员对国家的表现学研究)","authors":"Ahmad Shobrianto, W. Warsono","doi":"10.26740/kmkn.v11n2.p429-443","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Mantan narapidana mempunyai tantangan setelah menjalani masa pembinaan seperti sulit diterima kembali dalam lingkungan masyarakat. Konsep diri pada mantan narapidana mempengaruhi interaksi sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses konsep diri mantan narapidana yang tergabung dalam komunitas DM-NUN. Penggunaan teori dalam penelitian ini adalah teori konsep diri George Herbert Mead Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan analisis data Miles dan Hubermas. Pengambilan data dilakukan dengan cara purposive sampling yang terdiri dari lima informan dengan kriteria mantan narapidana yang tergabung dalam komunitas Dedikasi Mantan Narapidana Untuk Negeri, pernah menjalani masa pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan IIB Tuban, dan pernah tercatat melakukan tindakan kriminal kejahatan. Fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan proses konsep diri mantan narapidana yang tergabung di komunitas Dedikasi Mantan Narapidana Untuk Negeri dengan menggunakan konsep I dan Me dalam kajian teori George Herbert Mead. Hasil temuan penelitian adalah bahwa konsep diri pada mantan narapidana yang tergabung dalam komunitas Dedikasi Mantan Narapidana Untuk Negeri terbentuk berdasarkan atas kemauan mantan narapidana untuk mengubah diri menjadi lebih baik, upaya dalam kembali ke masyarakat, dan dukungan dari pihak keluarga dan masyarakat yang ditunjukkan dalam teori Geoerge Herbert Mead melalui dua unsur yaitu unsur I pada informan terlihat pada mantan narapidana ingin merubah diri dan menyesali segala perbuatan kejahatan yang telah dilakukannya. Sedangkan, unsur Me terlihat pada informan ingin dipandang sebagai orang baik yang telah bertaubat dari perbuatan di masa lalu serta kedepannya mereka dapat menjadi figur atau tokoh bagi masyarakat. \nKata Kunci: konsep diri, mantan narapidana, komunitas","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PROSES KONSEP DIRI MANTAN NARAPIDANA (STUDI FENOMENOLOGI ANGGOTA KOMUNITAS DEDIKASI MANTAN NARAPIDANA UNTUK NEGERI)\",\"authors\":\"Ahmad Shobrianto, W. Warsono\",\"doi\":\"10.26740/kmkn.v11n2.p429-443\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Mantan narapidana mempunyai tantangan setelah menjalani masa pembinaan seperti sulit diterima kembali dalam lingkungan masyarakat. Konsep diri pada mantan narapidana mempengaruhi interaksi sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses konsep diri mantan narapidana yang tergabung dalam komunitas DM-NUN. Penggunaan teori dalam penelitian ini adalah teori konsep diri George Herbert Mead Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan analisis data Miles dan Hubermas. Pengambilan data dilakukan dengan cara purposive sampling yang terdiri dari lima informan dengan kriteria mantan narapidana yang tergabung dalam komunitas Dedikasi Mantan Narapidana Untuk Negeri, pernah menjalani masa pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan IIB Tuban, dan pernah tercatat melakukan tindakan kriminal kejahatan. Fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan proses konsep diri mantan narapidana yang tergabung di komunitas Dedikasi Mantan Narapidana Untuk Negeri dengan menggunakan konsep I dan Me dalam kajian teori George Herbert Mead. Hasil temuan penelitian adalah bahwa konsep diri pada mantan narapidana yang tergabung dalam komunitas Dedikasi Mantan Narapidana Untuk Negeri terbentuk berdasarkan atas kemauan mantan narapidana untuk mengubah diri menjadi lebih baik, upaya dalam kembali ke masyarakat, dan dukungan dari pihak keluarga dan masyarakat yang ditunjukkan dalam teori Geoerge Herbert Mead melalui dua unsur yaitu unsur I pada informan terlihat pada mantan narapidana ingin merubah diri dan menyesali segala perbuatan kejahatan yang telah dilakukannya. Sedangkan, unsur Me terlihat pada informan ingin dipandang sebagai orang baik yang telah bertaubat dari perbuatan di masa lalu serta kedepannya mereka dapat menjadi figur atau tokoh bagi masyarakat. \\nKata Kunci: konsep diri, mantan narapidana, komunitas\",\"PeriodicalId\":176922,\"journal\":{\"name\":\"Kajian Moral dan Kewarganegaraan\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-14\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Kajian Moral dan Kewarganegaraan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26740/kmkn.v11n2.p429-443\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v11n2.p429-443","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
在接受了如此艰苦的社区培训后,这位前囚犯面临着这样的挑战。前囚犯的自我概念影响了社会生活中的社会互动。本研究旨在描述医尼族中存在的一名前囚犯的概念过程。本研究的应用理论是乔治·赫伯特·米德(George Herbert Mead)在本研究中采用一种定性方法,采用一种与迈尔斯和胡贝尔马斯(Miles和Hubermas)数据分析相关的现象学方法。数据提取是由五名符合刑满证书的前囚犯组成的有资格的前囚犯社区、前囚犯在IIB Tuban的执教生涯中接受培训、有犯罪记录的前科证人组成的。这项研究的重点是社区的自我概念的过程描述前科犯孟山都(monsanto)的前科犯用概念国家奉献我和乔治·赫伯特·米德的理论研究中。研究发现,在一个致力于国家的前囚犯社区中,有一种自我意识是建立在前囚犯想要改变自己、重新融入社会、重新融入社会的意愿之上的。家庭和社区的支持,通过两种元素来证明赫伯特·米德的理论,即告密者身上的告密者想要改变自己,对他所犯下的罪行感到遗憾。然而,信息提供者希望被视为好人,他们已经知道过去和将来的行为,他们可以成为公众的形象或人物。关键词:自我概念,前罪犯,社区
PROSES KONSEP DIRI MANTAN NARAPIDANA (STUDI FENOMENOLOGI ANGGOTA KOMUNITAS DEDIKASI MANTAN NARAPIDANA UNTUK NEGERI)
Mantan narapidana mempunyai tantangan setelah menjalani masa pembinaan seperti sulit diterima kembali dalam lingkungan masyarakat. Konsep diri pada mantan narapidana mempengaruhi interaksi sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses konsep diri mantan narapidana yang tergabung dalam komunitas DM-NUN. Penggunaan teori dalam penelitian ini adalah teori konsep diri George Herbert Mead Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan analisis data Miles dan Hubermas. Pengambilan data dilakukan dengan cara purposive sampling yang terdiri dari lima informan dengan kriteria mantan narapidana yang tergabung dalam komunitas Dedikasi Mantan Narapidana Untuk Negeri, pernah menjalani masa pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan IIB Tuban, dan pernah tercatat melakukan tindakan kriminal kejahatan. Fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan proses konsep diri mantan narapidana yang tergabung di komunitas Dedikasi Mantan Narapidana Untuk Negeri dengan menggunakan konsep I dan Me dalam kajian teori George Herbert Mead. Hasil temuan penelitian adalah bahwa konsep diri pada mantan narapidana yang tergabung dalam komunitas Dedikasi Mantan Narapidana Untuk Negeri terbentuk berdasarkan atas kemauan mantan narapidana untuk mengubah diri menjadi lebih baik, upaya dalam kembali ke masyarakat, dan dukungan dari pihak keluarga dan masyarakat yang ditunjukkan dalam teori Geoerge Herbert Mead melalui dua unsur yaitu unsur I pada informan terlihat pada mantan narapidana ingin merubah diri dan menyesali segala perbuatan kejahatan yang telah dilakukannya. Sedangkan, unsur Me terlihat pada informan ingin dipandang sebagai orang baik yang telah bertaubat dari perbuatan di masa lalu serta kedepannya mereka dapat menjadi figur atau tokoh bagi masyarakat.
Kata Kunci: konsep diri, mantan narapidana, komunitas