{"title":"教育学生通过行为咨询服务控制逃课","authors":"Ahmad Ahmad","doi":"10.24905/jcose.v1i2.26","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai teknik layanan konseling behavioristik dalam upaya meningkatkan pengendalian perilaku membolos, sehingga seorang konselor atau guru pembimbing memungkinkan secara tepat dalam memilih teknik konseling yang digunakan dalam upaya membantu mengentaskan permasalahan peserta didik tersebut. Konseling behavioristik merupakan salah satu teknik konseling yang digunakan oleh konselor atau guru BK dalam rangka membantu memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan tingkah laku peserta didik. Dengan konseling behavioristik yang diterapkan oleh guru BK dalam melaksanakan layanan konseling diharapkan mampu meningkatkan pengendalian perilaku membolos yang semula rendah menjadi tinggi dalam pengendalian perilaku membolos peserta didik","PeriodicalId":269102,"journal":{"name":"JCOSE Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-03-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PENGENDALIAN PERILAKU MEMBOLOS PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK\",\"authors\":\"Ahmad Ahmad\",\"doi\":\"10.24905/jcose.v1i2.26\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai teknik layanan konseling behavioristik dalam upaya meningkatkan pengendalian perilaku membolos, sehingga seorang konselor atau guru pembimbing memungkinkan secara tepat dalam memilih teknik konseling yang digunakan dalam upaya membantu mengentaskan permasalahan peserta didik tersebut. Konseling behavioristik merupakan salah satu teknik konseling yang digunakan oleh konselor atau guru BK dalam rangka membantu memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan tingkah laku peserta didik. Dengan konseling behavioristik yang diterapkan oleh guru BK dalam melaksanakan layanan konseling diharapkan mampu meningkatkan pengendalian perilaku membolos yang semula rendah menjadi tinggi dalam pengendalian perilaku membolos peserta didik\",\"PeriodicalId\":269102,\"journal\":{\"name\":\"JCOSE Jurnal Bimbingan dan Konseling\",\"volume\":\"33 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-03-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JCOSE Jurnal Bimbingan dan Konseling\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24905/jcose.v1i2.26\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JCOSE Jurnal Bimbingan dan Konseling","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24905/jcose.v1i2.26","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGENDALIAN PERILAKU MEMBOLOS PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN KONSELING BEHAVIORISTIK
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai teknik layanan konseling behavioristik dalam upaya meningkatkan pengendalian perilaku membolos, sehingga seorang konselor atau guru pembimbing memungkinkan secara tepat dalam memilih teknik konseling yang digunakan dalam upaya membantu mengentaskan permasalahan peserta didik tersebut. Konseling behavioristik merupakan salah satu teknik konseling yang digunakan oleh konselor atau guru BK dalam rangka membantu memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan tingkah laku peserta didik. Dengan konseling behavioristik yang diterapkan oleh guru BK dalam melaksanakan layanan konseling diharapkan mampu meningkatkan pengendalian perilaku membolos yang semula rendah menjadi tinggi dalam pengendalian perilaku membolos peserta didik