{"title":"加拿大总理贾斯汀·特鲁多在处理难民问题上的说服性沟通","authors":"Yeremia, R. F. Boer, Citra Charlina","doi":"10.33366/jkn.v4i2.144","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Speech is an example of public communication context. How people build arguments in the speech can affect the persuasion process. Justin Trudeau brings refugee issues in his speech as something important for audiences to take concern with. He emphasizes on how world’s leaders in 71st General Debate of the United Nations General Assembly are able to accept refugees the way Canada has done. He wants to show the world that accepting refugees will not bring any harm to the countries. He is the youngest prime minister ever in Canada and pressumed like a leader has lack of experience among the other world leaders. How Justin Trudeau builds his argument on handling a refugee. This study adopts qualitative research with textual analysis as the method, which will use articles, websites and books as literature. The results showed that Justin Trudeau's physical attractiveness and authority in making decisions, credibility in proving promises, and his attractiveness in attracting the world's attention were the most visible components as a leader and speaker. He builds his arguments by showing evidence, case histories, and making people be guilty for doing wrong things with guilt appeal. His message content is full of the proof he has done for Canada in welcoming refugees. He shows vivid case histories and narratives on how Canada is safe by accepting refugees while many countries refuse for the sake of safety. \nAbstrak \nPidato merupakan salah satu konteks komunikasi publik. Cara orang membangun argumen dalam pidato dapat mempengaruhi proses persuasi. Justin Trudeau membawa isu pengungsi dalam pidatonya sebagai sesuatu yang penting untuk diperhatikan oleh auediens. Dia menekankan bagaimana para pemimpin dunia dalam Debat Umum ke-71 Konferensi Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dapat menerima para pengungsi seperti yang telah dilakukan Kanada. Dia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa menerima pengungsi tidak akan merugikan negara. Justin adalah perdana menteri termuda yang pernah ada di Kanada dan dianggap seperti seorang pemimpin yang memiliki pengalaman kurang di antara pemimpin dunia lainnya. Penelitian ini mengadopsi penelitian kualitatif dengan analisis teks sebagai metode, yang akan menggunakan artikel, website, dan buku sebagai literatur. Hasil penelitian menunjukkan, daya tarik fisik dan kewibawaan Justin Trudeau dalam memutuskan, kredibilitas dalam membuktikan janji, dan daya tariknya dalam menarik perhatian dunia adalah komponen yang paling terlihat sebagai pemimpin dan pembicara. Dia membangun argumennya dengan menunjukkan data sebagai bukti, kasus sejarah, dan membuat pihak lain tampak bersalah. Isi pesannya penuh dengan bukti bahwa dia telah melakukan hal yang tepat di Kanada dalam menyambut para pengungsi. Dia menunjukkan kasus sejarah dan narasi yang jelas tentang bagaimana Kanada aman dengan menerima para pengungsi sementara banyak negara menolaknya demi keselamatan mereka.","PeriodicalId":127994,"journal":{"name":"Jurnal Komunikasi Nusantara","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Persuasive Communication by Prime Minister Justin Trudeau of Handling a Refugee in Canada\",\"authors\":\"Yeremia, R. F. Boer, Citra Charlina\",\"doi\":\"10.33366/jkn.v4i2.144\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Speech is an example of public communication context. How people build arguments in the speech can affect the persuasion process. Justin Trudeau brings refugee issues in his speech as something important for audiences to take concern with. He emphasizes on how world’s leaders in 71st General Debate of the United Nations General Assembly are able to accept refugees the way Canada has done. He wants to show the world that accepting refugees will not bring any harm to the countries. He is the youngest prime minister ever in Canada and pressumed like a leader has lack of experience among the other world leaders. How Justin Trudeau builds his argument on handling a refugee. This study adopts qualitative research with textual analysis as the method, which will use articles, websites and books as literature. The results showed that Justin Trudeau's physical attractiveness and authority in making decisions, credibility in proving promises, and his attractiveness in attracting the world's attention were the most visible components as a leader and speaker. He builds his arguments by showing evidence, case histories, and making people be guilty for doing wrong things with guilt appeal. His message content is full of the proof he has done for Canada in welcoming refugees. He shows vivid case histories and narratives on how Canada is safe by accepting refugees while many countries refuse for the sake of safety. \\nAbstrak \\nPidato merupakan salah satu konteks komunikasi publik. Cara orang membangun argumen dalam pidato dapat mempengaruhi proses persuasi. Justin Trudeau membawa isu pengungsi dalam pidatonya sebagai sesuatu yang penting untuk diperhatikan oleh auediens. Dia menekankan bagaimana para pemimpin dunia dalam Debat Umum ke-71 Konferensi Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dapat menerima para pengungsi seperti yang telah dilakukan Kanada. Dia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa menerima pengungsi tidak akan merugikan negara. Justin adalah perdana menteri termuda yang pernah ada di Kanada dan dianggap seperti seorang pemimpin yang memiliki pengalaman kurang di antara pemimpin dunia lainnya. Penelitian ini mengadopsi penelitian kualitatif dengan analisis teks sebagai metode, yang akan menggunakan artikel, website, dan buku sebagai literatur. Hasil penelitian menunjukkan, daya tarik fisik dan kewibawaan Justin Trudeau dalam memutuskan, kredibilitas dalam membuktikan janji, dan daya tariknya dalam menarik perhatian dunia adalah komponen yang paling terlihat sebagai pemimpin dan pembicara. Dia membangun argumennya dengan menunjukkan data sebagai bukti, kasus sejarah, dan membuat pihak lain tampak bersalah. Isi pesannya penuh dengan bukti bahwa dia telah melakukan hal yang tepat di Kanada dalam menyambut para pengungsi. Dia menunjukkan kasus sejarah dan narasi yang jelas tentang bagaimana Kanada aman dengan menerima para pengungsi sementara banyak negara menolaknya demi keselamatan mereka.\",\"PeriodicalId\":127994,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Komunikasi Nusantara\",\"volume\":\"18 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Komunikasi Nusantara\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33366/jkn.v4i2.144\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Komunikasi Nusantara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33366/jkn.v4i2.144","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
言语是公共交际语境的一个例子。人们在演讲中如何构建论点会影响说服过程。贾斯汀·特鲁多在演讲中提到了难民问题,认为这是听众关注的重要问题。他强调,在第71届联合国大会一般性辩论中,世界各国领导人如何能够像加拿大那样接受难民。他想向世界表明,接受难民不会给国家带来任何伤害。他是加拿大有史以来最年轻的总理,在其他世界领导人中被认为是缺乏经验的领导人。贾斯廷·特鲁多如何在处理难民问题上建立自己的论点。本研究采用定性研究,以文本分析为方法,将文章、网站和书籍作为文献。结果显示,贾斯汀·特鲁多作为一名领导人和演讲者,最明显的因素是他的外表吸引力和决策权威、兑现承诺的可信度以及吸引世界关注的吸引力。他通过展示证据,案例历史,并通过有罪上诉使人们对做错事感到内疚来建立他的论点。他的信息内容充满了他为加拿大欢迎难民所做的证明。他生动地展示了加拿大如何通过接受难民获得安全,而许多国家为了安全而拒绝。[摘要]我国社会主义社会的发展现状。卡拉orangan成员争论dalam pidato dapat成员pengaruhi进程说服。贾斯廷·特鲁多(Justin Trudeau)的成员在讲话中说:“我认为我是在说我是在说我是在说我是在说我。”【译文】在加拿大,我的朋友们在一起,我的朋友们在一起,我的朋友们在一起,我的朋友们在一起,我的朋友们在一起。在印度,人们的生活是如此的美好,人们的生活是如此的美好。Justin adalah perdana menti termuda yang pernah ada di canadian dananggap seorang pemimpin yang memiliki pengalaman kurang di antara pemimpin dunilainnya。peneltian ini mengadopsi peneltian定性分析teks sebagai方法,yang akan menggunakan文章,网站,dan buku sebagai文献。加拿大总理贾斯廷·特鲁多说:“我很高兴见到你,我很高兴见到你。”加拿大总理贾斯廷·特鲁多说:“我很高兴见到你。”印度成员的争论,dengan menunjukkan数据sebagai bukti, kasus sejarah,丹成员pihak lain tampak bersalah。这是我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。加拿大,加拿大,加拿大,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度
Persuasive Communication by Prime Minister Justin Trudeau of Handling a Refugee in Canada
Speech is an example of public communication context. How people build arguments in the speech can affect the persuasion process. Justin Trudeau brings refugee issues in his speech as something important for audiences to take concern with. He emphasizes on how world’s leaders in 71st General Debate of the United Nations General Assembly are able to accept refugees the way Canada has done. He wants to show the world that accepting refugees will not bring any harm to the countries. He is the youngest prime minister ever in Canada and pressumed like a leader has lack of experience among the other world leaders. How Justin Trudeau builds his argument on handling a refugee. This study adopts qualitative research with textual analysis as the method, which will use articles, websites and books as literature. The results showed that Justin Trudeau's physical attractiveness and authority in making decisions, credibility in proving promises, and his attractiveness in attracting the world's attention were the most visible components as a leader and speaker. He builds his arguments by showing evidence, case histories, and making people be guilty for doing wrong things with guilt appeal. His message content is full of the proof he has done for Canada in welcoming refugees. He shows vivid case histories and narratives on how Canada is safe by accepting refugees while many countries refuse for the sake of safety.
Abstrak
Pidato merupakan salah satu konteks komunikasi publik. Cara orang membangun argumen dalam pidato dapat mempengaruhi proses persuasi. Justin Trudeau membawa isu pengungsi dalam pidatonya sebagai sesuatu yang penting untuk diperhatikan oleh auediens. Dia menekankan bagaimana para pemimpin dunia dalam Debat Umum ke-71 Konferensi Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dapat menerima para pengungsi seperti yang telah dilakukan Kanada. Dia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa menerima pengungsi tidak akan merugikan negara. Justin adalah perdana menteri termuda yang pernah ada di Kanada dan dianggap seperti seorang pemimpin yang memiliki pengalaman kurang di antara pemimpin dunia lainnya. Penelitian ini mengadopsi penelitian kualitatif dengan analisis teks sebagai metode, yang akan menggunakan artikel, website, dan buku sebagai literatur. Hasil penelitian menunjukkan, daya tarik fisik dan kewibawaan Justin Trudeau dalam memutuskan, kredibilitas dalam membuktikan janji, dan daya tariknya dalam menarik perhatian dunia adalah komponen yang paling terlihat sebagai pemimpin dan pembicara. Dia membangun argumennya dengan menunjukkan data sebagai bukti, kasus sejarah, dan membuat pihak lain tampak bersalah. Isi pesannya penuh dengan bukti bahwa dia telah melakukan hal yang tepat di Kanada dalam menyambut para pengungsi. Dia menunjukkan kasus sejarah dan narasi yang jelas tentang bagaimana Kanada aman dengan menerima para pengungsi sementara banyak negara menolaknya demi keselamatan mereka.