利用咖啡皮废料制茶为社区赋权

R. A. Mashami, H. Hatimah, N. Kurnia, Khaeruman Khaeruman
{"title":"利用咖啡皮废料制茶为社区赋权","authors":"R. A. Mashami, H. Hatimah, N. Kurnia, Khaeruman Khaeruman","doi":"10.36312/linov.v7i4.957","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Desa Karang Sidemen terletak di pinggir kawasan hutan di bawah naungan Balai Tahura Nuraksa dan Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BPKH) Pelangan Tastura. Masyarakat desa tersebut memiliki masalah yaitu proses pengolahan buah kopi menghasilkan limbah kulit kopi dalam jumlah yang besar. Limbah tersebut menimbulkan pencemaran udara dan menjadi sumber penyakit akibat ditumbuhi mikroba. Solusi untuk mengatasi permasalahan di atas adalah pelatihan pengolahan limbah kulit kopi menjadi teh. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah kulit kopi menjadi teh dan menambah jenis produk usaha sehingga berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian masyarakat. Kegiatan dilaksanakan dengan metode Focus Group Discussion (FGD), ceramah, dan praktik. Tahap pelaksanaan kegiatan terdiri dari persiapan, pelatihan, dan evaluasi. Peserta kegiatan sebanyak 24 orang yang berasal dari 8 Kelompok Tani Hutan (KTH). Setelah kegiatan dilaksanakan terlihat adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam membuat teh kulit kopi dan adanya produk baru yang dapat dijadikan usaha masyarakat. Selain itu, masyarakat memberikan respon sangat baik pada semua indikator yaitu ketertarikan peserta, peningkatan pengetahuan peserta, kemudahan materi pelatihan, dan kebermanfaatan kegiatan.\nEmpowering Communities through Utilization of Coffee Skin Waste into Tea\nKarang Sidemen Village is located on the edge of a forest area under the auspices of the Balai Tahura Nuraksa and the Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BPKH) Pelangan Tastura. The village community has a problem, namely the processing of coffee cherries produces large amounts of coffee skin waste. The waste causes air pollution and becomes a source of disease. The solution to overcome the problems above is training on processing coffee skin waste into tea. The purpose of this community service program is to improve community skills in processing coffee skin waste into tea and to increase the types of business products so that it affects the improvement of the community's economy. The activities were carried out using the Focus Group Discussion (FGD) method, lectures, and practices. The implementation phase of the activity consists of preparation, training, and evaluation. The participants of the activity were 24 people from 8 Forest Farmer Groups (FFG). After the activity was carried out, it was seen that there was an increase in community knowledge and skills in making coffee skin tea and the existence of new products that could be used as community businesses. In addition, the community responded very well to all indicators, namely participant interest, increased knowledge of participants, ease of training materials, and usefulness of activities\n ","PeriodicalId":415138,"journal":{"name":"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Empowering Communities through Utilization of Coffee Skin Waste into Tea\",\"authors\":\"R. A. Mashami, H. Hatimah, N. Kurnia, Khaeruman Khaeruman\",\"doi\":\"10.36312/linov.v7i4.957\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Desa Karang Sidemen terletak di pinggir kawasan hutan di bawah naungan Balai Tahura Nuraksa dan Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BPKH) Pelangan Tastura. Masyarakat desa tersebut memiliki masalah yaitu proses pengolahan buah kopi menghasilkan limbah kulit kopi dalam jumlah yang besar. Limbah tersebut menimbulkan pencemaran udara dan menjadi sumber penyakit akibat ditumbuhi mikroba. Solusi untuk mengatasi permasalahan di atas adalah pelatihan pengolahan limbah kulit kopi menjadi teh. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah kulit kopi menjadi teh dan menambah jenis produk usaha sehingga berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian masyarakat. Kegiatan dilaksanakan dengan metode Focus Group Discussion (FGD), ceramah, dan praktik. Tahap pelaksanaan kegiatan terdiri dari persiapan, pelatihan, dan evaluasi. Peserta kegiatan sebanyak 24 orang yang berasal dari 8 Kelompok Tani Hutan (KTH). Setelah kegiatan dilaksanakan terlihat adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam membuat teh kulit kopi dan adanya produk baru yang dapat dijadikan usaha masyarakat. Selain itu, masyarakat memberikan respon sangat baik pada semua indikator yaitu ketertarikan peserta, peningkatan pengetahuan peserta, kemudahan materi pelatihan, dan kebermanfaatan kegiatan.\\nEmpowering Communities through Utilization of Coffee Skin Waste into Tea\\nKarang Sidemen Village is located on the edge of a forest area under the auspices of the Balai Tahura Nuraksa and the Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BPKH) Pelangan Tastura. The village community has a problem, namely the processing of coffee cherries produces large amounts of coffee skin waste. The waste causes air pollution and becomes a source of disease. The solution to overcome the problems above is training on processing coffee skin waste into tea. The purpose of this community service program is to improve community skills in processing coffee skin waste into tea and to increase the types of business products so that it affects the improvement of the community's economy. The activities were carried out using the Focus Group Discussion (FGD) method, lectures, and practices. The implementation phase of the activity consists of preparation, training, and evaluation. The participants of the activity were 24 people from 8 Forest Farmer Groups (FFG). After the activity was carried out, it was seen that there was an increase in community knowledge and skills in making coffee skin tea and the existence of new products that could be used as community businesses. In addition, the community responded very well to all indicators, namely participant interest, increased knowledge of participants, ease of training materials, and usefulness of activities\\n \",\"PeriodicalId\":415138,\"journal\":{\"name\":\"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat\",\"volume\":\"83 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-20\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36312/linov.v7i4.957\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36312/linov.v7i4.957","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

环礁村位于森林边缘,由努拉卡萨知识尔和塔斯图拉朗朗普大厅(bec)保护。村民在处理咖啡果的过程中遇到了一个问题,咖啡果产生了大量的皮肤废物。它造成空气污染,成为微生物引起的疾病的来源。解决上述问题的解决方案是培训废品处理成茶。该社区服务计划的目的是提高社区在处理咖啡皮废弃物泡茶方面的技能,增加产品种类,从而影响社会经济。活动是通过小组讨论(FGD)、演讲和实践进行的。完成活动的阶段包括准备、训练和评估。共有24人参加了由8个森林农场组织(KTH)组成的活动。活动进行后,可以看到社区在制作红茶和制作新产品方面的知识和技能有所提高。此外,公众对所有指标的反应都非常好,即参与者的吸引力、参与者知识的增加、培训材料的可见性和活动的多样性。通过咖啡皮肤的公用设施向TeaKarang社区提供服务,这是指在Nuraksa hall和unecc森林管理办公室(bse)的边缘地区发现的。村庄社区面临着一个问题,尽管咖啡的酿造过程让咖啡的皮肤浪费了很多。浪费导致水污染和变成疾病的源泉。解决问题的办法是训练咖啡皮浪费在茶上。这个社区服务的目的是改进咖啡皮肤的技术,浪费在茶上,增加商业产品的标签,这样就会影响社区经济的发展。由于使用集中小组讨论的方法、讲座和实践,活动被仔细考虑。准备、训练和评估的执行阶段。行动的参与者是来自8森林农民群的24人。在活动被考虑后,社区知识和咖啡皮肤茶的技能增加,新产品的存在就像社区业务一样。除此之外,社区对所有的参与者、参与者的兴趣、参与者的知识、训练材料和活动的好处都作出了非常良好的反应
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Empowering Communities through Utilization of Coffee Skin Waste into Tea
Desa Karang Sidemen terletak di pinggir kawasan hutan di bawah naungan Balai Tahura Nuraksa dan Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BPKH) Pelangan Tastura. Masyarakat desa tersebut memiliki masalah yaitu proses pengolahan buah kopi menghasilkan limbah kulit kopi dalam jumlah yang besar. Limbah tersebut menimbulkan pencemaran udara dan menjadi sumber penyakit akibat ditumbuhi mikroba. Solusi untuk mengatasi permasalahan di atas adalah pelatihan pengolahan limbah kulit kopi menjadi teh. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah kulit kopi menjadi teh dan menambah jenis produk usaha sehingga berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian masyarakat. Kegiatan dilaksanakan dengan metode Focus Group Discussion (FGD), ceramah, dan praktik. Tahap pelaksanaan kegiatan terdiri dari persiapan, pelatihan, dan evaluasi. Peserta kegiatan sebanyak 24 orang yang berasal dari 8 Kelompok Tani Hutan (KTH). Setelah kegiatan dilaksanakan terlihat adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam membuat teh kulit kopi dan adanya produk baru yang dapat dijadikan usaha masyarakat. Selain itu, masyarakat memberikan respon sangat baik pada semua indikator yaitu ketertarikan peserta, peningkatan pengetahuan peserta, kemudahan materi pelatihan, dan kebermanfaatan kegiatan. Empowering Communities through Utilization of Coffee Skin Waste into Tea Karang Sidemen Village is located on the edge of a forest area under the auspices of the Balai Tahura Nuraksa and the Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BPKH) Pelangan Tastura. The village community has a problem, namely the processing of coffee cherries produces large amounts of coffee skin waste. The waste causes air pollution and becomes a source of disease. The solution to overcome the problems above is training on processing coffee skin waste into tea. The purpose of this community service program is to improve community skills in processing coffee skin waste into tea and to increase the types of business products so that it affects the improvement of the community's economy. The activities were carried out using the Focus Group Discussion (FGD) method, lectures, and practices. The implementation phase of the activity consists of preparation, training, and evaluation. The participants of the activity were 24 people from 8 Forest Farmer Groups (FFG). After the activity was carried out, it was seen that there was an increase in community knowledge and skills in making coffee skin tea and the existence of new products that could be used as community businesses. In addition, the community responded very well to all indicators, namely participant interest, increased knowledge of participants, ease of training materials, and usefulness of activities  
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Untuk Memfasilitasi Publikasi Anggota Mgmp Fisika Kota Surabaya Pelatiahan Musik Tradisional Gendang Beleq Bagi Siswa Kelas VII di SMPN 1 Batu Layar Kabupaten Lombok Barat Pelatihan PTK dengan Model Pembelajaran Proyek dan Blended Learning untuk Percepatan Implementasi Kurikulum Merdeka dan Peningkatan Kinerja Guru Pelatihan Jiwa Kewirausahaan Di SMA Negeri 1 Karas Pelatihan Penggunaan Aplikasi Simulasi Elektronika Untuk Meningkatkan Literasi Digital Guru SMK Di Kota Payakumbuh
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1