{"title":"发酵率和发酵时间的差值与山药叶的纤维馏分","authors":"A. E. Harahap","doi":"10.30997/jpn.v8i1.5282","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu alternatif limbah pertanian yang dapat digunakan sebagai pakan ternak ruminansia khususnya pada musim kemarau adalah daun ubi kayu (Manihot esculenta) melalui pengolahan silase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fraksi serat yang terkandung dalam silase daun ubi kayu dengan penambahan level onggok dan lama fermentasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor perlakuan yaitu faktor A (level penambahan onggok yaitu 0, 25 dan 50 %) dan faktor B (lama fermentasi yaitu 0, 14 dan 28 hari) Parameter yang diukur adalah komposisi fraksi serat meliputi Neutral Detergent Fiber (NDF), Acid Detergent Fiber (ADF), Acid Detergent Lignin (ADL), hemiselulosa dan selulosa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya interaksi antara penambahan level onggok dan lama fermentasi yang berbeda terhadap kandungan fraksi serat NDF, ADF, ADL, Hemiselulosa dan Selulosa. Kesimpulan penelitian ini bahwa penambahan level onggok 25% dan lama fermentasi 28 hari mampu memperbaiki kualitas fraksi serat silase ubi kayu.","PeriodicalId":339013,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Nusantara","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PERBEDAAN LEVEL ONGGOK DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP FRAKSI SERAT SILASE DAUN UBI KAYU\",\"authors\":\"A. E. Harahap\",\"doi\":\"10.30997/jpn.v8i1.5282\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Salah satu alternatif limbah pertanian yang dapat digunakan sebagai pakan ternak ruminansia khususnya pada musim kemarau adalah daun ubi kayu (Manihot esculenta) melalui pengolahan silase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fraksi serat yang terkandung dalam silase daun ubi kayu dengan penambahan level onggok dan lama fermentasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor perlakuan yaitu faktor A (level penambahan onggok yaitu 0, 25 dan 50 %) dan faktor B (lama fermentasi yaitu 0, 14 dan 28 hari) Parameter yang diukur adalah komposisi fraksi serat meliputi Neutral Detergent Fiber (NDF), Acid Detergent Fiber (ADF), Acid Detergent Lignin (ADL), hemiselulosa dan selulosa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya interaksi antara penambahan level onggok dan lama fermentasi yang berbeda terhadap kandungan fraksi serat NDF, ADF, ADL, Hemiselulosa dan Selulosa. Kesimpulan penelitian ini bahwa penambahan level onggok 25% dan lama fermentasi 28 hari mampu memperbaiki kualitas fraksi serat silase ubi kayu.\",\"PeriodicalId\":339013,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Peternakan Nusantara\",\"volume\":\"8 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-04-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Peternakan Nusantara\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30997/jpn.v8i1.5282\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Peternakan Nusantara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30997/jpn.v8i1.5282","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PERBEDAAN LEVEL ONGGOK DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP FRAKSI SERAT SILASE DAUN UBI KAYU
Salah satu alternatif limbah pertanian yang dapat digunakan sebagai pakan ternak ruminansia khususnya pada musim kemarau adalah daun ubi kayu (Manihot esculenta) melalui pengolahan silase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fraksi serat yang terkandung dalam silase daun ubi kayu dengan penambahan level onggok dan lama fermentasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor perlakuan yaitu faktor A (level penambahan onggok yaitu 0, 25 dan 50 %) dan faktor B (lama fermentasi yaitu 0, 14 dan 28 hari) Parameter yang diukur adalah komposisi fraksi serat meliputi Neutral Detergent Fiber (NDF), Acid Detergent Fiber (ADF), Acid Detergent Lignin (ADL), hemiselulosa dan selulosa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya interaksi antara penambahan level onggok dan lama fermentasi yang berbeda terhadap kandungan fraksi serat NDF, ADF, ADL, Hemiselulosa dan Selulosa. Kesimpulan penelitian ini bahwa penambahan level onggok 25% dan lama fermentasi 28 hari mampu memperbaiki kualitas fraksi serat silase ubi kayu.