{"title":"建议用秒表方法确定包装工人瑞恩布的原始时间","authors":"Erni Krisnaningsih, Saleh Dwiyatno, R. Sasongko","doi":"10.47080/INTENT.V3I2.952","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pengukuran kerja merupakan metode untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh karyawan yang mempunyai kualifikasi yang baik dalam melaksanakan pekerjaannya untuk bekerja pada keadaan normal dan wajar. Pengukuran waktu kerja menggunakan jam henti (Stopwatch ) diperkenalkan Frederick W. Taylor pada abad ke-19. Metode ini baik untuk diaplikasikan pada pekerjaan yang singkat dan berulang (repetitive) [10], [1]. Tujuan dari penentuan waktu baku antara lain sebagai usulan bagi perusahaan bagi penentuan rencana dan jadwal kerja, Standar biaya dan penentuan kebutuhan budget, estimasi biaya produk, rencana kebutuhan mesin dan penentuan upah standar operator dan lain-lain. Penentuan waktu baku dengan metode stopwatch efektif diterapkan pada industri skala [1].Pengukuran waktu baku pada PT. Cipta Lestari Ideanusa dilaksanakan secara langsung dengan jam henti (stopwatch) dari hasil perhitungan terhadap waktu baku pada operator Packing Folding kain Tetoron dengan mempertimbangkan tingkat keyakinan (k) sebesar 95% = 2, tingkat ketelitian sebesar 0,05 serta faktor penyesuaian dengan metode westinghouse system rating dan pertimbangan objektif serta faktor kelonggaran sebesar 40%, maka diperoleh waktu baku 152,98 detik atau 153 detik per unit produk. Dari hasil pengukuran waktu baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan akan dipergunakan sebagai waktu standar penyelesaian suatu pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam penentuan sikap kerja 5S [6].","PeriodicalId":276998,"journal":{"name":"Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu","volume":"405 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-08-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"6","resultStr":"{\"title\":\"USULAN PENENTUAN WAKTU BAKU PADA OPERATOR PACKING FOLDING KAIN TETORON RAYON DENGAN METODE STOPWATCH\",\"authors\":\"Erni Krisnaningsih, Saleh Dwiyatno, R. Sasongko\",\"doi\":\"10.47080/INTENT.V3I2.952\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pengukuran kerja merupakan metode untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh karyawan yang mempunyai kualifikasi yang baik dalam melaksanakan pekerjaannya untuk bekerja pada keadaan normal dan wajar. Pengukuran waktu kerja menggunakan jam henti (Stopwatch ) diperkenalkan Frederick W. Taylor pada abad ke-19. Metode ini baik untuk diaplikasikan pada pekerjaan yang singkat dan berulang (repetitive) [10], [1]. Tujuan dari penentuan waktu baku antara lain sebagai usulan bagi perusahaan bagi penentuan rencana dan jadwal kerja, Standar biaya dan penentuan kebutuhan budget, estimasi biaya produk, rencana kebutuhan mesin dan penentuan upah standar operator dan lain-lain. Penentuan waktu baku dengan metode stopwatch efektif diterapkan pada industri skala [1].Pengukuran waktu baku pada PT. Cipta Lestari Ideanusa dilaksanakan secara langsung dengan jam henti (stopwatch) dari hasil perhitungan terhadap waktu baku pada operator Packing Folding kain Tetoron dengan mempertimbangkan tingkat keyakinan (k) sebesar 95% = 2, tingkat ketelitian sebesar 0,05 serta faktor penyesuaian dengan metode westinghouse system rating dan pertimbangan objektif serta faktor kelonggaran sebesar 40%, maka diperoleh waktu baku 152,98 detik atau 153 detik per unit produk. Dari hasil pengukuran waktu baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan akan dipergunakan sebagai waktu standar penyelesaian suatu pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam penentuan sikap kerja 5S [6].\",\"PeriodicalId\":276998,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu\",\"volume\":\"405 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-08-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"6\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47080/INTENT.V3I2.952\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47080/INTENT.V3I2.952","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
USULAN PENENTUAN WAKTU BAKU PADA OPERATOR PACKING FOLDING KAIN TETORON RAYON DENGAN METODE STOPWATCH
Pengukuran kerja merupakan metode untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh karyawan yang mempunyai kualifikasi yang baik dalam melaksanakan pekerjaannya untuk bekerja pada keadaan normal dan wajar. Pengukuran waktu kerja menggunakan jam henti (Stopwatch ) diperkenalkan Frederick W. Taylor pada abad ke-19. Metode ini baik untuk diaplikasikan pada pekerjaan yang singkat dan berulang (repetitive) [10], [1]. Tujuan dari penentuan waktu baku antara lain sebagai usulan bagi perusahaan bagi penentuan rencana dan jadwal kerja, Standar biaya dan penentuan kebutuhan budget, estimasi biaya produk, rencana kebutuhan mesin dan penentuan upah standar operator dan lain-lain. Penentuan waktu baku dengan metode stopwatch efektif diterapkan pada industri skala [1].Pengukuran waktu baku pada PT. Cipta Lestari Ideanusa dilaksanakan secara langsung dengan jam henti (stopwatch) dari hasil perhitungan terhadap waktu baku pada operator Packing Folding kain Tetoron dengan mempertimbangkan tingkat keyakinan (k) sebesar 95% = 2, tingkat ketelitian sebesar 0,05 serta faktor penyesuaian dengan metode westinghouse system rating dan pertimbangan objektif serta faktor kelonggaran sebesar 40%, maka diperoleh waktu baku 152,98 detik atau 153 detik per unit produk. Dari hasil pengukuran waktu baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan akan dipergunakan sebagai waktu standar penyelesaian suatu pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam penentuan sikap kerja 5S [6].