{"title":"PKM MIJEL MENJADI BERKAH DI DESA NANGGERANG KECAMATAN TAJUR HALANG KABUPATEN BOGOR","authors":"Laila Febrina, Soecahyadi Soecahyadi, T. Astuti","doi":"10.36441/kewirausahaan.v5i1.840","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Desa Nanggerang adalah salah satu desa di Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor. Salah satu potensi tanaman pangan di desa itu adalah singkong. Sebagian dari penduduk desa telah mengolah singkong menjadi makanan ringan, seperti keripik singkong. Proses pengolahan keripik dilakukan secara sederhana. Desa Naggerang dikenal sebagai desa yang memiliki banyak UMKM keripik singkong dan keripik pisang yang banyak melibatkan ibu-ibu rumah tangga disekitaran usaha mereka. Hal ini tentunya menyebabkan semakin banyaknya minyak jelantah (mijel) seiring semakin banyaknya penggunaan minyak goreng dalam aktivitas UMKM tersebut. Penggunaan minyak goreng yang berkali-kali dapat membahayakan Kesehatan manusia. Disisi lain, membuang sisa minyak goreng ke lingkungan akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Permasalahan yang sering muncul adalah minyak jelantah yang dihasilkan pada proses produksi tersebut yang tidak terkelola dengan baik yang bila dibuang sembarangan dapat menyebabkan permasalahan lingkungan Tujuan dan sasaran kegiatan ini adalah peningkatan partisipasi masyarakat melalui ibu-ibu PKK, Desa Nangerang, Kabupaten Bogor melalui program pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan minyak jelantah melalui pelatihan dalam pembuatan lilin padat dan cair serta sabun dari minyak jelantah.. Metode kegiatan dilakukan berupa (1) Sosialisasi tentang pemasaran, (2) Pelatihan dan pendampingan pemanfaatan minyak jelantah menjadi produk yang bernilai guna (sabun batangan, lilin cair dan lilin padat). Target luaran yang dicapai pada kegiatan ini adalah peningkatan ketrampilan dan pengetahuan mitra sehingga menjadikan mitra memiliki ketrampilan dalam mengolah minyak jelantah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomi.","PeriodicalId":130266,"journal":{"name":"Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36441/kewirausahaan.v5i1.840","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PKM MIJEL MENJADI BERKAH DI DESA NANGGERANG KECAMATAN TAJUR HALANG KABUPATEN BOGOR
Desa Nanggerang adalah salah satu desa di Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor. Salah satu potensi tanaman pangan di desa itu adalah singkong. Sebagian dari penduduk desa telah mengolah singkong menjadi makanan ringan, seperti keripik singkong. Proses pengolahan keripik dilakukan secara sederhana. Desa Naggerang dikenal sebagai desa yang memiliki banyak UMKM keripik singkong dan keripik pisang yang banyak melibatkan ibu-ibu rumah tangga disekitaran usaha mereka. Hal ini tentunya menyebabkan semakin banyaknya minyak jelantah (mijel) seiring semakin banyaknya penggunaan minyak goreng dalam aktivitas UMKM tersebut. Penggunaan minyak goreng yang berkali-kali dapat membahayakan Kesehatan manusia. Disisi lain, membuang sisa minyak goreng ke lingkungan akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Permasalahan yang sering muncul adalah minyak jelantah yang dihasilkan pada proses produksi tersebut yang tidak terkelola dengan baik yang bila dibuang sembarangan dapat menyebabkan permasalahan lingkungan Tujuan dan sasaran kegiatan ini adalah peningkatan partisipasi masyarakat melalui ibu-ibu PKK, Desa Nangerang, Kabupaten Bogor melalui program pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan minyak jelantah melalui pelatihan dalam pembuatan lilin padat dan cair serta sabun dari minyak jelantah.. Metode kegiatan dilakukan berupa (1) Sosialisasi tentang pemasaran, (2) Pelatihan dan pendampingan pemanfaatan minyak jelantah menjadi produk yang bernilai guna (sabun batangan, lilin cair dan lilin padat). Target luaran yang dicapai pada kegiatan ini adalah peningkatan ketrampilan dan pengetahuan mitra sehingga menjadikan mitra memiliki ketrampilan dalam mengolah minyak jelantah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomi.