{"title":"根据2017年印尼地震震级地图对南加里曼丹地震负荷设计的影响","authors":"Eka Purnamasari","doi":"10.20527/JTB.V7I02.91","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Berdasarkan Peta Gempa Indonesia 2017 dan ASCE 7-16 maka disusunlah Rancangan Peraturan Gempa Indonesia RSNI 1726:2018. Sesar Tarakan, sesar Mangkalihat, dan sesar Meratus merupakan tiga zona sesar utama di pulau kalimantan. Sesar yang berada disekitar Kalimantan Selatan yaitu sesar meratus dengan arah NE-SW yang dikenal juga sebagai zona sesar anjak. Sesar-sesar tersebut memiliki panjang lebih dari 100 km yang dapat berpotensi menimbulkan gempa dengan magnitudo 7. \nSebagai bahan penelitian maka dipilihlah 14 kota besar di Kalimantan Selatan yang berada dizona gempa yang berbeda sesuai dengan Peta Gempa Indonesia 2017. Berdasarkan RSNI 1726:2018 terdapat penetapan nilai Koefisien Situs Fa dan Fv yang baru, dimana hal tersebut mempengaruhi besarnya Spektrum Respons Desain dan Kategori Desain Seismik. \nTerjadi penurunan rasio nilai Ss pada Kab. Tabalong dan peningkatan nilai Ss terbesar pada daerah pegunungan meratus dan Kab. Tapin. Pada Spektrum Respons Perioda Pendek 0,2 detik (SDS) pada semua kota di kalimantan selatan terjadi penurunan rasio berdasarkan kelas situs, dengan nilai kelas situs tanah keras (SC) lebih besar dari kelas situs tanah lunak (SE). Sedangkan sebaliknya dari Spektrum Respons Perioda 1-detik (SD1) terjadi peningkatan rasio berdasarkan kelas situs, dengan nilai kelas situs tanah lunak (SE) lebih besar dari pada kelas situs tanah keras (SC). Struktur bangunan dengan kategori resiko IV didapati memiliki kategori desain seismik tertinggi yaitu KDS D Pada Situs Tanah Keras (Sc) terjadi pada daerah yang berada dalam peta zona gempa Ss senilai 0,3 s.d 0,4g; KDS D Pada Situs Tanah Sedang(SD) terjadi pada daerah yang berada dalam peta zona gempa Ss senilai 0,25 s.d 0,4g; KDS D Pada Situs Tanah Lunak (SE) terjadi pada daerah yang berada dalam peta zona gempa Ss senilai 0,05 s.d 0,4g.","PeriodicalId":408018,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Berkelanjutan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PENGARUH RSNI 1726:2018 BERDASARKAN PETA GEMPA INDONESIA 2017 TERHADAP DESAIN BEBAN GEMPA SEISMIK DI KALIMANTAN SELATAN\",\"authors\":\"Eka Purnamasari\",\"doi\":\"10.20527/JTB.V7I02.91\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Berdasarkan Peta Gempa Indonesia 2017 dan ASCE 7-16 maka disusunlah Rancangan Peraturan Gempa Indonesia RSNI 1726:2018. Sesar Tarakan, sesar Mangkalihat, dan sesar Meratus merupakan tiga zona sesar utama di pulau kalimantan. Sesar yang berada disekitar Kalimantan Selatan yaitu sesar meratus dengan arah NE-SW yang dikenal juga sebagai zona sesar anjak. Sesar-sesar tersebut memiliki panjang lebih dari 100 km yang dapat berpotensi menimbulkan gempa dengan magnitudo 7. \\nSebagai bahan penelitian maka dipilihlah 14 kota besar di Kalimantan Selatan yang berada dizona gempa yang berbeda sesuai dengan Peta Gempa Indonesia 2017. Berdasarkan RSNI 1726:2018 terdapat penetapan nilai Koefisien Situs Fa dan Fv yang baru, dimana hal tersebut mempengaruhi besarnya Spektrum Respons Desain dan Kategori Desain Seismik. \\nTerjadi penurunan rasio nilai Ss pada Kab. Tabalong dan peningkatan nilai Ss terbesar pada daerah pegunungan meratus dan Kab. Tapin. Pada Spektrum Respons Perioda Pendek 0,2 detik (SDS) pada semua kota di kalimantan selatan terjadi penurunan rasio berdasarkan kelas situs, dengan nilai kelas situs tanah keras (SC) lebih besar dari kelas situs tanah lunak (SE). Sedangkan sebaliknya dari Spektrum Respons Perioda 1-detik (SD1) terjadi peningkatan rasio berdasarkan kelas situs, dengan nilai kelas situs tanah lunak (SE) lebih besar dari pada kelas situs tanah keras (SC). Struktur bangunan dengan kategori resiko IV didapati memiliki kategori desain seismik tertinggi yaitu KDS D Pada Situs Tanah Keras (Sc) terjadi pada daerah yang berada dalam peta zona gempa Ss senilai 0,3 s.d 0,4g; KDS D Pada Situs Tanah Sedang(SD) terjadi pada daerah yang berada dalam peta zona gempa Ss senilai 0,25 s.d 0,4g; KDS D Pada Situs Tanah Lunak (SE) terjadi pada daerah yang berada dalam peta zona gempa Ss senilai 0,05 s.d 0,4g.\",\"PeriodicalId\":408018,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Teknologi Berkelanjutan\",\"volume\":\"12 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-10-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Teknologi Berkelanjutan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20527/JTB.V7I02.91\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknologi Berkelanjutan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/JTB.V7I02.91","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGARUH RSNI 1726:2018 BERDASARKAN PETA GEMPA INDONESIA 2017 TERHADAP DESAIN BEBAN GEMPA SEISMIK DI KALIMANTAN SELATAN
Berdasarkan Peta Gempa Indonesia 2017 dan ASCE 7-16 maka disusunlah Rancangan Peraturan Gempa Indonesia RSNI 1726:2018. Sesar Tarakan, sesar Mangkalihat, dan sesar Meratus merupakan tiga zona sesar utama di pulau kalimantan. Sesar yang berada disekitar Kalimantan Selatan yaitu sesar meratus dengan arah NE-SW yang dikenal juga sebagai zona sesar anjak. Sesar-sesar tersebut memiliki panjang lebih dari 100 km yang dapat berpotensi menimbulkan gempa dengan magnitudo 7.
Sebagai bahan penelitian maka dipilihlah 14 kota besar di Kalimantan Selatan yang berada dizona gempa yang berbeda sesuai dengan Peta Gempa Indonesia 2017. Berdasarkan RSNI 1726:2018 terdapat penetapan nilai Koefisien Situs Fa dan Fv yang baru, dimana hal tersebut mempengaruhi besarnya Spektrum Respons Desain dan Kategori Desain Seismik.
Terjadi penurunan rasio nilai Ss pada Kab. Tabalong dan peningkatan nilai Ss terbesar pada daerah pegunungan meratus dan Kab. Tapin. Pada Spektrum Respons Perioda Pendek 0,2 detik (SDS) pada semua kota di kalimantan selatan terjadi penurunan rasio berdasarkan kelas situs, dengan nilai kelas situs tanah keras (SC) lebih besar dari kelas situs tanah lunak (SE). Sedangkan sebaliknya dari Spektrum Respons Perioda 1-detik (SD1) terjadi peningkatan rasio berdasarkan kelas situs, dengan nilai kelas situs tanah lunak (SE) lebih besar dari pada kelas situs tanah keras (SC). Struktur bangunan dengan kategori resiko IV didapati memiliki kategori desain seismik tertinggi yaitu KDS D Pada Situs Tanah Keras (Sc) terjadi pada daerah yang berada dalam peta zona gempa Ss senilai 0,3 s.d 0,4g; KDS D Pada Situs Tanah Sedang(SD) terjadi pada daerah yang berada dalam peta zona gempa Ss senilai 0,25 s.d 0,4g; KDS D Pada Situs Tanah Lunak (SE) terjadi pada daerah yang berada dalam peta zona gempa Ss senilai 0,05 s.d 0,4g.