{"title":"万隆X大学学生网络性爱行为与前激情行为之间的联系","authors":"Sarah Fathia Puteri, Indri Utami Sumaryanti","doi":"10.29313/.V0I0.21621","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. With the development of the internet that is increasingly fast and easy to access, a person or especially students, it is easier to see content that is inappropriate for viewing, such as adult advertisements, Western and local movie streaming sites that are not censored by related institutions, and also pornographic content on social media or on certain websites. On the other hand, at around the age of early adulthood or at the level of students, is the age of exploration of things that smelled of sex and consider it a matter of course, so that more and more pre-marital sexual behavior appears or pre-marital sex. There are differences in the results of research that researchers have explored, namely 6 studies that said that the two things had a relationship and 1 study said it had a weak relationship. After researchers interviewed 20 University X students, 14 of them had committed cybersex behavior with pre-marital sex. Because of differences in research and phenomena at the University X, researchers are interested in examining the relationship between cybersex behavior and pre-marital sex in University X students who are in Bandung. Respondents in this study were 122 students. The theory used in this study is the cybersex theory from Canners, Delmonico, and Griffin (2001) and the pre-marital sex theory from Duvall and Miller (2005). The correlation results show a correlation coefficient of 0.469 with a significance level of 0.000 which indicates that there is a close positive relationship between cybersex and pre-marital sex. \nAbstrak. Dengan berkembangnya internet yang semakin pesat dan mudah untuk di akses, seseorang atau khususnya mahasiswa, menjadi lebih mudah melihat konten yang kurang pantas untuk dilihat, seperti iklan-iklan dewasa, situs-situs streaming film Barat maupun lokal yang tidak disensor oleh lembaga terkait, dan juga konten pornografi di media sosial atau pada website tertentu. Di sisi lain, pada usia sekitar dewasa awal atau pada tingkatan mahasiswa, adalah usia eksplorasi pada hal-hal yang berbau seksual dan menganggap hal tersebut adalah hal yang biasa, sehingga semakin banyak muncul perilaku seksual pranikah atau pre-marital sex. Terdapat perbedaan hasl penelitian yang telah peneliti telusuri, yaitu 6 penelitian yang mengatakan bahwa kedua hal tersebut memiliki hubungan dan 1 penelitian mengatakan memiliki hubungan yang lemah. Setelah peneliti mewawancarai 20 orang mahasiswa Universitas X, 14 diantaranya pernah melakukan perilaku cybersex dengan pre-marital sex. Karena adanya perbedaan penelitian dan fenomena pada Universitas X tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara perilaku cybersex dengan pre-marital sex pada mahasiswa Universitas X yang berada di Kota Bandung. Responden dalam penelitian ini adalah 122 orang mahasiswa. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori cybersex dari Canners, Delmonico, dan Griffin (2001) serta teori pre-marital sex dari Duvall dan Miller (2005). Hasil korelasi menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0.469 dengan taraf signifikasi 0.000 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang erat antara cybersex dengan pre-marital sex.","PeriodicalId":340074,"journal":{"name":"Jurnal Riset Psikologi","volume":"22 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan Antara Perilaku Cybersex dengan Pre-Marital Sex pada Mahasiswa Universitas X di Kota Bandung\",\"authors\":\"Sarah Fathia Puteri, Indri Utami Sumaryanti\",\"doi\":\"10.29313/.V0I0.21621\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. With the development of the internet that is increasingly fast and easy to access, a person or especially students, it is easier to see content that is inappropriate for viewing, such as adult advertisements, Western and local movie streaming sites that are not censored by related institutions, and also pornographic content on social media or on certain websites. On the other hand, at around the age of early adulthood or at the level of students, is the age of exploration of things that smelled of sex and consider it a matter of course, so that more and more pre-marital sexual behavior appears or pre-marital sex. There are differences in the results of research that researchers have explored, namely 6 studies that said that the two things had a relationship and 1 study said it had a weak relationship. After researchers interviewed 20 University X students, 14 of them had committed cybersex behavior with pre-marital sex. Because of differences in research and phenomena at the University X, researchers are interested in examining the relationship between cybersex behavior and pre-marital sex in University X students who are in Bandung. Respondents in this study were 122 students. The theory used in this study is the cybersex theory from Canners, Delmonico, and Griffin (2001) and the pre-marital sex theory from Duvall and Miller (2005). The correlation results show a correlation coefficient of 0.469 with a significance level of 0.000 which indicates that there is a close positive relationship between cybersex and pre-marital sex. \\nAbstrak. Dengan berkembangnya internet yang semakin pesat dan mudah untuk di akses, seseorang atau khususnya mahasiswa, menjadi lebih mudah melihat konten yang kurang pantas untuk dilihat, seperti iklan-iklan dewasa, situs-situs streaming film Barat maupun lokal yang tidak disensor oleh lembaga terkait, dan juga konten pornografi di media sosial atau pada website tertentu. Di sisi lain, pada usia sekitar dewasa awal atau pada tingkatan mahasiswa, adalah usia eksplorasi pada hal-hal yang berbau seksual dan menganggap hal tersebut adalah hal yang biasa, sehingga semakin banyak muncul perilaku seksual pranikah atau pre-marital sex. Terdapat perbedaan hasl penelitian yang telah peneliti telusuri, yaitu 6 penelitian yang mengatakan bahwa kedua hal tersebut memiliki hubungan dan 1 penelitian mengatakan memiliki hubungan yang lemah. Setelah peneliti mewawancarai 20 orang mahasiswa Universitas X, 14 diantaranya pernah melakukan perilaku cybersex dengan pre-marital sex. Karena adanya perbedaan penelitian dan fenomena pada Universitas X tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara perilaku cybersex dengan pre-marital sex pada mahasiswa Universitas X yang berada di Kota Bandung. Responden dalam penelitian ini adalah 122 orang mahasiswa. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori cybersex dari Canners, Delmonico, dan Griffin (2001) serta teori pre-marital sex dari Duvall dan Miller (2005). Hasil korelasi menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0.469 dengan taraf signifikasi 0.000 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang erat antara cybersex dengan pre-marital sex.\",\"PeriodicalId\":340074,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Riset Psikologi\",\"volume\":\"22 2 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-02-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Riset Psikologi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29313/.V0I0.21621\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Psikologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/.V0I0.21621","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
摘要随着互联网的发展,越来越快,越来越容易访问,一个人,特别是学生,更容易看到不适合观看的内容,如成人广告,西方和本地的电影流媒体网站,没有经过相关机构的审查,也有色情内容在社交媒体或某些网站。另一方面,在成年早期或学生水平左右,是探索事物的年龄,闻到性并认为这是理所当然的,所以越来越多的婚前性行为出现或婚前性行为。研究人员探索的研究结果存在差异,即6项研究表明这两件事有关系,1项研究表明两者之间的关系很弱。研究人员采访了20名X大学的学生,其中14人有过婚前性行为。由于X大学的研究和现象存在差异,研究人员对万隆X大学学生的网络性行为和婚前性行为之间的关系很感兴趣。本研究的调查对象为122名学生。本研究使用的理论是Canners, Delmonico, and Griffin(2001)的网络性理论和Duvall and Miller(2005)的婚前性理论。相关系数为0.469,显著性水平为0.000,表明网络性行为与婚前性行为存在密切的正相关关系。Abstrak。Dengan berkembangnya互联网yang semakin pesat dan mudah untuk di akses, seseorang atau khususnya mahasiswa, menjadi lebih mudah melihat konten yang kurang pantas untuk dilihat, seperti iklan-iklan dewasa, situs-situs流媒体电影Barat maupun本地yang tidak disensor oleh lembaga terkait, dan juga konten色情媒体社交atau paada网站tertentu。Di sisi lain, padadusia sekitar dewasa awal atau padtingkatan mahasiswa, adalah usia eksplorasi padhal -hal yang berbau seksual dan menganggap hal tersebut adalah hal yang biasa, sehinga semakin banyak muncul peraku seksual pranikah atau婚前性行为。Terdapat perbedaan hasl penelitian yang telah peneliti telusuri, yitu 6 penelitian yang mengatakan bahwa kedua hal tersebut memoriliki hubungan dan 1 penelitian mengatakan memoriliki hubungan yang lemah。Setelah peneliti mewawancarai 20 orang mahasiswa Universitas X, 14 diantaranya pernah melakukan perakakan perakakan perakakan perakakan perakakan peraku网络性行为和婚前性行为。Karena adanya perbedaan penelitian dan现象pada Universitas X tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara perseaku网络性行为dengan婚前性行为pada mahasiswa Universitas X yang berada di Kota万隆。答:答:答:答:答:答:答:答:答:答。Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori cybersex dari Canners, Delmonico, dan Griffin (2001) serta Teori婚前性行为dari Duvall dan Miller(2005)。Hasil korelasi menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0.469 dengan tarf显著性(0.000)yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan阳性(阳性)antara网络性行为dengan婚前性行为。
Hubungan Antara Perilaku Cybersex dengan Pre-Marital Sex pada Mahasiswa Universitas X di Kota Bandung
Abstract. With the development of the internet that is increasingly fast and easy to access, a person or especially students, it is easier to see content that is inappropriate for viewing, such as adult advertisements, Western and local movie streaming sites that are not censored by related institutions, and also pornographic content on social media or on certain websites. On the other hand, at around the age of early adulthood or at the level of students, is the age of exploration of things that smelled of sex and consider it a matter of course, so that more and more pre-marital sexual behavior appears or pre-marital sex. There are differences in the results of research that researchers have explored, namely 6 studies that said that the two things had a relationship and 1 study said it had a weak relationship. After researchers interviewed 20 University X students, 14 of them had committed cybersex behavior with pre-marital sex. Because of differences in research and phenomena at the University X, researchers are interested in examining the relationship between cybersex behavior and pre-marital sex in University X students who are in Bandung. Respondents in this study were 122 students. The theory used in this study is the cybersex theory from Canners, Delmonico, and Griffin (2001) and the pre-marital sex theory from Duvall and Miller (2005). The correlation results show a correlation coefficient of 0.469 with a significance level of 0.000 which indicates that there is a close positive relationship between cybersex and pre-marital sex.
Abstrak. Dengan berkembangnya internet yang semakin pesat dan mudah untuk di akses, seseorang atau khususnya mahasiswa, menjadi lebih mudah melihat konten yang kurang pantas untuk dilihat, seperti iklan-iklan dewasa, situs-situs streaming film Barat maupun lokal yang tidak disensor oleh lembaga terkait, dan juga konten pornografi di media sosial atau pada website tertentu. Di sisi lain, pada usia sekitar dewasa awal atau pada tingkatan mahasiswa, adalah usia eksplorasi pada hal-hal yang berbau seksual dan menganggap hal tersebut adalah hal yang biasa, sehingga semakin banyak muncul perilaku seksual pranikah atau pre-marital sex. Terdapat perbedaan hasl penelitian yang telah peneliti telusuri, yaitu 6 penelitian yang mengatakan bahwa kedua hal tersebut memiliki hubungan dan 1 penelitian mengatakan memiliki hubungan yang lemah. Setelah peneliti mewawancarai 20 orang mahasiswa Universitas X, 14 diantaranya pernah melakukan perilaku cybersex dengan pre-marital sex. Karena adanya perbedaan penelitian dan fenomena pada Universitas X tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara perilaku cybersex dengan pre-marital sex pada mahasiswa Universitas X yang berada di Kota Bandung. Responden dalam penelitian ini adalah 122 orang mahasiswa. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori cybersex dari Canners, Delmonico, dan Griffin (2001) serta teori pre-marital sex dari Duvall dan Miller (2005). Hasil korelasi menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0.469 dengan taraf signifikasi 0.000 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang erat antara cybersex dengan pre-marital sex.