首页 > 最新文献

Jurnal Riset Psikologi最新文献

英文 中文
Pengaruh Self Determination terhadap Work Engagement pada Mahasiswa Its yang Mengikuti Magang
Pub Date : 2023-07-22 DOI: 10.29313/jrp.v3i1.2106
Putri Allya Syafira, Ilmi Hatta
Abstract. The Minister of Education and Culture (Kemendikbud) held an internship program called MBKM Kampus Merdeka: Program Magang Kampus Merdeka. The purpose of this program is to seek and increase knowledge in any various companies while improving soft skills. This must be accompanied by motivation from individuals so they can try to work harder and want to involved with their works. So therefore, an internship students must have a high self determination and work engagement. The author took an 87 sample from ITS Student who took an internship by Program Magang Kampus Merdeka. Author using The Convenience Sampling as the sampling technique. The measurement tools for Self Determination using the Basic Need Satisfaction at Work developed by Deci, et.al (2001) which has been adapted into Bahasa Indonesia by Rhadiatullah (2016). The measurement tools for Work Engagement using the Utrecht Work Engagement Scale-17 (UWES-17) developed by Schaufeli & Bakker (2004) which has been adapted into Bahasa Indonesia by Risma, et al (2021). The final results using the Simple Linear Regression Test shows the score is 0,004, which mean the value is less than 0,05. The conclusion for this research is that the Self Determination has an influence on Work Engagement. Abstrak. Kemendikbud mengadakan program magang yang Bernama MBKM Kampus Merdeka: Program Magang Kampus Merdeka. Tujuannya adalah untuk mencari dan meningkatkan pengetahuan di berbagai perusahaan, selain itu juga untuk meningkatkan soft skill. Hal ini harus dibarengi dengan motivasi dari individu sehingga mereka bisa bekerja lebih giat dan dapat terlibat dengan pekerjaannya. Maka dari itu, mahasiswa magang harus memiliki self determination dan work engagement. Peneliti mengambil 87 sampel dari Mahasiswa ITS yang mengikuti Program Magang Kampus Merdeka. Peneliti menggunakan Teknik Convenience Sampling. Alat ukur yang digunakan untuk Self Determination adalah Basic Needs Satisfaction at Work yang dikembangkan oleh Deci, et al (2001) yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Rhadiatullah (2016). Alat ukur yang digunakan untuk Work Engagement adalah Utrecht Work Engagement Scale-17 yang dikembangkan oleh Schaufeli & Bakker (2004) yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Risma, et al (2021). Hasilnya dengan menggunakan Uji Regresi Linear Sederhana menunjukkan hasil 0,004, yang artinya nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Kesimpulannya adalah Self Determination memiliki pengaruh terhadap Work Engagement.
摘要。教育和文化部长(Kemendikbud)举办了一个名为MBKM Kampus Merdeka的实习项目:program Magang Kampus Merdeka。该计划的目的是在提高软技能的同时,在任何不同的公司寻求和增加知识。这必须伴随着个人的动机,这样他们才能更努力地工作,并希望参与到他们的工作中来。因此,实习学生必须具有高度的自主性和工作投入度。本文作者选取了87名参加独立校园项目(Program Magang Kampus Merdeka)实习的ITS学生。作者采用方便抽样作为抽样技术。使用Deci等人(2001年)开发的工作中基本需求满足的自我决定测量工具,已被Rhadiatullah(2016年)改编成印尼语。工作敬业度的测量工具使用了由Schaufeli和Bakker(2004)开发的乌得勒支工作敬业度量表-17 (UWES-17),该量表已被Risma等人(2021)改编为印度尼西亚语。使用简单线性回归检验的最终结果显示得分为0,004,这意味着值小于0,05。本研究的结论是,自我决定对工作投入有影响。Abstrak。Kemendikbud mengadakan计划magang yang Bernama MBKM Kampus Merdeka:计划magang Kampus Merdeka。Tujuannya adalah untuk menkari dan meningkatkan pengetahuan di berbagai perusahaan, selain itjuga untuk meningkatkan软技能。Hal ini harus dibarareni dengan motivasasdari个人在印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度。Maka dari itu, mahasiswa magang, harus memoriliki,自决和工作投入。Peneliti mengambil 87 sampel dari Mahasiswa ITS yang mengikuti Program Magang Kampus Merdeka。Peneliti menggunakan技术公司方便抽样。Alat ukur yang digunakan untuk自我决定adalah工作中的基本需求满足yang dikembangkan oleh Deci等(2001)yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Rhadiatullah(2016)。Alat ukur yang digunakan untuk工作敬业度adalah Utrecht工作敬业度量表-17 yang dikembangkan oleh Schaufeli & Bakker (2004) yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Risma等(2021)。哈西尼亚登甘,孟古纳坎,Uji回归线性分析,menunjukkan hasil,004,杨亚尼亚,nilai,但lebih, kecil, 200,05。自我决定,自我记忆,自我投入,工作投入。
{"title":"Pengaruh Self Determination terhadap Work Engagement pada Mahasiswa Its yang Mengikuti Magang","authors":"Putri Allya Syafira, Ilmi Hatta","doi":"10.29313/jrp.v3i1.2106","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrp.v3i1.2106","url":null,"abstract":"Abstract. The Minister of Education and Culture (Kemendikbud) held an internship program called MBKM Kampus Merdeka: Program Magang Kampus Merdeka. The purpose of this program is to seek and increase knowledge in any various companies while improving soft skills. This must be accompanied by motivation from individuals so they can try to work harder and want to involved with their works. So therefore, an internship students must have a high self determination and work engagement. The author took an 87 sample from ITS Student who took an internship by Program Magang Kampus Merdeka. Author using The Convenience Sampling as the sampling technique. The measurement tools for Self Determination using the Basic Need Satisfaction at Work developed by Deci, et.al (2001) which has been adapted into Bahasa Indonesia by Rhadiatullah (2016). The measurement tools for Work Engagement using the Utrecht Work Engagement Scale-17 (UWES-17) developed by Schaufeli & Bakker (2004) which has been adapted into Bahasa Indonesia by Risma, et al (2021). The final results using the Simple Linear Regression Test shows the score is 0,004, which mean the value is less than 0,05. The conclusion for this research is that the Self Determination has an influence on Work Engagement. \u0000Abstrak. Kemendikbud mengadakan program magang yang Bernama MBKM Kampus Merdeka: Program Magang Kampus Merdeka. Tujuannya adalah untuk mencari dan meningkatkan pengetahuan di berbagai perusahaan, selain itu juga untuk meningkatkan soft skill. Hal ini harus dibarengi dengan motivasi dari individu sehingga mereka bisa bekerja lebih giat dan dapat terlibat dengan pekerjaannya. Maka dari itu, mahasiswa magang harus memiliki self determination dan work engagement. Peneliti mengambil 87 sampel dari Mahasiswa ITS yang mengikuti Program Magang Kampus Merdeka. Peneliti menggunakan Teknik Convenience Sampling. Alat ukur yang digunakan untuk Self Determination adalah Basic Needs Satisfaction at Work yang dikembangkan oleh Deci, et al (2001) yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Rhadiatullah (2016). Alat ukur yang digunakan untuk Work Engagement adalah Utrecht Work Engagement Scale-17 yang dikembangkan oleh Schaufeli & Bakker (2004) yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Risma, et al (2021). Hasilnya dengan menggunakan Uji Regresi Linear Sederhana menunjukkan hasil 0,004, yang artinya nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Kesimpulannya adalah Self Determination memiliki pengaruh terhadap Work Engagement.","PeriodicalId":340074,"journal":{"name":"Jurnal Riset Psikologi","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125201456","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh Pet Attachment terhadap Tingkat Stres pada Pemilik Hewan Peliharaan Kucing di Kota Bandung 宠物依恋对万隆宠物主人的压力水平的影响
Pub Date : 2023-07-22 DOI: 10.29313/jrp.v3i1.2032
Citra Lalitya Optiarni, Farida Coralia
Abstract. Stress can be experienced by anyone and occurs in everyday life, stress emphasizes experiences that occur when individuals perceive or evaluate the experience as a threat or potential danger and the resources they have are inadequate to overcome it. Individuals will look for ways or use the resources they have in an effort to reduce stress, one of which is keeping a pet or bonding with pets. Pet attachment or the attachment that pet owners have with their pets is how someone has an emotional connection with their pets based on the interactions they make, and pet owners get a sense of comfort and even psychological support. The purpose of this study was to see whether there was an effect of pet attachment on the stress level of cat pet owners in the city of Bandung. Respondents in this study amounted to 243 respondents and the data analysis used was simple linear regression analysis. The pet attachment variable was measured using the Lexington Attachment to Pets Scale (LAPS) and stress levels were measured using the Perceived Stress Scale (PSS). The results of this study are found that pet attachment contributes to stress levels, when the pet attachment is strong, the stress level can decrease. The contribution of the pet attachment variable to the stress level is 6.4% and the regression coefficient value is -0.145. Abstrak. Stres dapat dialami oleh siapapun dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari, stres menekankan pada pengalaman yang terjadi ketika individu mempersepsikan atau mengevaluasi pengalaman tersebut sebagai suatu ancaman atau potensi bahaya dan sumber daya yang dimiliki tidak memadai untuk mengatasinya. Individu akan mencari cara atau menggunakan sumber daya yang dimiliki sebagai upaya untuk mengurangi stres, salah satu upaya nya yaitu memelihara hewan peliharaan atau keterikatan dengan hewan peliharaan. Pet attachment atau keterikatan yang dimiliki pemilik hewan peliharaan dengan hewan peliharaannya yaitu bagaimana seseorang memiliki hubungan emosional dengan hewan peliharaannya berdasarkan interaksi yang dilakukan, serta pemilik hewan peliharaan mendapatkan rasa kenyamanan dan bahkan dukungan psikologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat pengaruh pet attachment terhadap tingkat stres yang dimiliki pemilik hewan peliharaan kucing di kota Bandung. Responden pada penelitian ini berjumlah 243 responden dan analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Variabel pet attachment diukur dengan menggunakan alat ukur Lexington Attachment to Pets Scale (LAPS) dan tingkat stres diukur dengan menggunakan alat ukur Perceived Stress Scale (PSS). Hasil dari penelitian ini yaitu ditemukan bahwa pet attachment memberikan kontribusi terhadap tingkat stres, ketika pet attachment kuat maka tingkat stres yang dimiliki dapat menurun. Besarnya kontribusi variabel pet attachment terhadap tingkat stres adalah sebesar 6,4% dan nilai koefisien regresi sebesar -0,145.
摘要压力可以被任何人所经历,并且发生在日常生活中,压力强调的是当个人将经历视为威胁或潜在危险,并且他们拥有的资源不足以克服它时发生的经历。人们会寻找方法或利用他们拥有的资源来减轻压力,其中之一就是养宠物或与宠物建立联系。宠物依恋或宠物主人对宠物的依恋是指某人与宠物的情感联系是基于他们之间的互动,宠物主人获得舒适感甚至心理支持。本研究的目的是观察宠物依恋是否对万隆市猫宠物主人的压力水平有影响。本研究的调查对象为243人,数据分析采用简单线性回归分析。宠物依恋变量采用列克星敦宠物依恋量表(LAPS)测量,压力水平采用感知压力量表(PSS)测量。本研究结果发现,宠物依恋对压力水平有贡献,当宠物依恋较强时,压力水平会降低。宠物依恋变量对应激水平的贡献为6.4%,回归系数值为-0.145。Abstrak。应力dapat dialami oleh siapapun dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari,应力menekankan pada pengalaman yang terjadi ketika个体成员perpersepsikan atau mengevaluasasi pengalaman tersebut sebagai suatu和aman atau potentisi bahaya dan sumerya yang dimiliki tidak memadai untuk mengatasinya。个体akan menari cara atau menggunakan number daya yang dimiliki sebagai upaya untuk mengurangi stres, salah satu upaya nya yitu memelihara hewan peliharan atau keterikatan dengan hewan peliharan。宠物依恋是指:宠物依恋是指:宠物依恋是指:宠物依恋是指:宠物依恋是指:宠物依恋是指:情感依恋是指:宠物依恋是指:情感依恋是指:情感依恋是指:情感依恋是指:情感依恋是指:情感依恋是指:情感依恋是指:情感依恋是指:情感依恋是指:情感依恋是指:情感依恋是指:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat pengaruh宠物依恋terhadap tingkat强调yang dimiliki penilik hewan peliharaan kuing di kota万隆。被调查者的数据分析数据yang digunakan adalah分析回归线性分析。列克星敦宠物依恋量表(LAPS)和应激量表(PSS)。Hasil dari penelitian ini yitu ditemukan bahwa宠物依恋成员kontribusi terhadap tingkat应力,ketika宠物依恋kuat maka tingkat应力yang dimiliki dapat menurun。besarya kontribusi变量:宠物依恋对压力的影响为6.4%,而对压力的影响为0.145。
{"title":"Pengaruh Pet Attachment terhadap Tingkat Stres pada Pemilik Hewan Peliharaan Kucing di Kota Bandung","authors":"Citra Lalitya Optiarni, Farida Coralia","doi":"10.29313/jrp.v3i1.2032","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrp.v3i1.2032","url":null,"abstract":"Abstract. Stress can be experienced by anyone and occurs in everyday life, stress emphasizes experiences that occur when individuals perceive or evaluate the experience as a threat or potential danger and the resources they have are inadequate to overcome it. Individuals will look for ways or use the resources they have in an effort to reduce stress, one of which is keeping a pet or bonding with pets. Pet attachment or the attachment that pet owners have with their pets is how someone has an emotional connection with their pets based on the interactions they make, and pet owners get a sense of comfort and even psychological support. The purpose of this study was to see whether there was an effect of pet attachment on the stress level of cat pet owners in the city of Bandung. Respondents in this study amounted to 243 respondents and the data analysis used was simple linear regression analysis. The pet attachment variable was measured using the Lexington Attachment to Pets Scale (LAPS) and stress levels were measured using the Perceived Stress Scale (PSS). The results of this study are found that pet attachment contributes to stress levels, when the pet attachment is strong, the stress level can decrease. The contribution of the pet attachment variable to the stress level is 6.4% and the regression coefficient value is -0.145. \u0000Abstrak. Stres dapat dialami oleh siapapun dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari, stres menekankan pada pengalaman yang terjadi ketika individu mempersepsikan atau mengevaluasi pengalaman tersebut sebagai suatu ancaman atau potensi bahaya dan sumber daya yang dimiliki tidak memadai untuk mengatasinya. Individu akan mencari cara atau menggunakan sumber daya yang dimiliki sebagai upaya untuk mengurangi stres, salah satu upaya nya yaitu memelihara hewan peliharaan atau keterikatan dengan hewan peliharaan. Pet attachment atau keterikatan yang dimiliki pemilik hewan peliharaan dengan hewan peliharaannya yaitu bagaimana seseorang memiliki hubungan emosional dengan hewan peliharaannya berdasarkan interaksi yang dilakukan, serta pemilik hewan peliharaan mendapatkan rasa kenyamanan dan bahkan dukungan psikologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat pengaruh pet attachment terhadap tingkat stres yang dimiliki pemilik hewan peliharaan kucing di kota Bandung. Responden pada penelitian ini berjumlah 243 responden dan analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Variabel pet attachment diukur dengan menggunakan alat ukur Lexington Attachment to Pets Scale (LAPS) dan tingkat stres diukur dengan menggunakan alat ukur Perceived Stress Scale (PSS). Hasil dari penelitian ini yaitu ditemukan bahwa pet attachment memberikan kontribusi terhadap tingkat stres, ketika pet attachment kuat maka tingkat stres yang dimiliki dapat menurun. Besarnya kontribusi variabel pet attachment terhadap tingkat stres adalah sebesar 6,4% dan nilai koefisien regresi sebesar -0,145.","PeriodicalId":340074,"journal":{"name":"Jurnal Riset Psikologi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129796362","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh Basic Need Satisfaction terhadap Work Engagement pada Pegawai Negeri Sipil Dinas X Kabupaten Bandung
Pub Date : 2023-07-20 DOI: 10.29313/jrp.v3i1.2058
Naura Syifa Salsabila, Agus budiman
Abstract. The research was conducted to determine the effect of basic need satisfaction on work engagement at the X Office of Bandung Regency. Basic need satisfaction consists of three basic needs, the need for autonomy, the need for competence, and the need for relatedness, which are individual basic needs as 'nutrition' that must be obtained to maintain development, integrity, and health. (Deci & Ryan, 2000; Gieter, et al., 2017). Work engagement is a positive, satisfying state of mind related to work which is characterized by vigor, absorption, and dedication (Schaufeli, 2002). This study uses a quantitative approach to causality with multiple linear regression analysis techniques. The research subjects were all employees of the Bandung Regency X Office as many as 43 employees. The measuring instrument used in this study is the work-related basic needs satisfaction (W-BNS) from Van den Broeck, et al and the Utrecht Work Engagement Scale (UWES-17) from Schaufeli, et al. The research shows that the majority of employees have a high level of basic need satisfaction and have a high level of work engagement. Multiple linear regretion test results show that basic need satisfaction has an effect on work engagement of 75.3% (R Square .868). All dimensions of basic need satisfaction have influence where the highest influence is on autonomy .477 and the lowest has influence on relatedness .250. Abstrak. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh basic need satisfaction terhadap work engagement pada Dinas X Kabupaten Bandung. Basic need satisfaction terdiri dari tiga kebutuhan dasar yaitu kebutuhan akan otonomi, kebutuhan akan kompetensi, dan kebutuhan akan keterkaitan yang merupakan kebutuhan dasar individu sebagai ‘nutrisi’ yang harus diperoleh untuk mempertahankan perkembangan, integritas, dan kesehatan. (Deci & Ryan, 2000; Gieter, dkk., 2017). Work engagement yaitu sebagai keadaan pikiran yang positif, memuaskan terkait pekerjaan yang ditandai dengan semangat, penyerapan, dan dedikasi (Schaufeli, 2002). penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif kausalitas dengan teknik analisis linier berganda. Subjek meneliti seluruh pegawai Dinas X Kabupaten Bandung sebanyak 43 pegawai. alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu work-related basic needs satisfaction (W-BNS) dari Van den Broeck, et al dan alat ukur Utrech Work Engagement Scale (UWES-17) dari Schaufeli, et al. Penelitian menghasilkan jumlah pegawai yang memiliki tingkat kepuasan kebutuhan dasar yang tinggi dan memiliki tingkat keterlibatan kerja yang tinggi. Hasil uji linier berganda menunjukkan bahwa kepuasan kebutuhan dasar memberikan pengaruh terhadap work engagement sebesar 75,3% (R Square .868). Seluruh dimensi basic need satisfaction memberikan pengaruh dimana pengaruh tertinggi pada otonomi (autonomy) .477 dan yang memberikan pengaruh terendah pada relatedness (keterkaitan) sebesar .250.
摘要。本研究旨在确定基本需求满足对万隆摄政X办公室工作投入的影响。基本需求的满足包括三个基本需求:自主需求、能力需求和关系需求,这是个体的基本需求,就像“营养”一样,必须获得才能保持发展、完整和健康。(Deci & Ryan, 2000;Gieter等人,2017)。工作投入是一种与工作相关的积极的、令人满意的心态,其特征是活力、专注和奉献(Schaufeli, 2002)。本研究采用多元线性回归分析技术对因果关系进行定量分析。研究对象为万隆摄政X办公室的全体员工,共43名员工。本研究使用的测量工具是Van den Broeck等人的工作基本需求满意度(W-BNS)和Schaufeli等人的乌得勒支工作投入量表(UWES-17)。研究表明,大多数员工的基本需求满意度较高,工作投入度较高。多元线性回归检验结果显示,基本需求满意度对工作投入的影响为75.3% (R方为0.868)。基本需求满足的所有维度都有影响,其中对自主性的影响最大,为0.477,对相关性的影响最低,为0.250。Abstrak。Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh基本需求满足,即工作投入,Dinas X Kabupaten万隆。基本需求满足terdiri dari tiga kebutuhan dasar yitu kebutuhan akan oonomi, kebutuhan akan kompetensi, dan kebutuhan akan keterkaitan yang merupakan kebutuhan dasar个人sebagai ' nutrisi ' yang harus diperoleh untuk成员pertahankan perkembangan, integritas, dan kesehatan。(Deci & Ryan, 2000;Gieter消退。, 2017)。工作敬业度(yititsebagai keadaan pikiran yang positive, memuaskan terkait pekerjaan yang ditandai dengan semangat, penyerapan, dandedidikasi)。彭丽丽、孟古纳克、彭德克、库塔、考斯利塔、登格、技术分析、线性线性。科目meneliti seluruh pegawai Dinas X Kabupaten Bandung sebanyak 43 pegawai。工作基本需求满意度(W-BNS)达里·范登·布鲁克等;工作投入度量表(UWES-17)达里·肖菲利等。Penelitian menghasilkan jumlah pegawai yang memoriliki tingkat kepuasan kebutuhan dasar yang tinggi dan memoriliki tingkat keterlibatan kerja yang tinggi。Hasil uji linier berganda menunjukkan bahwa kepuasan kebutuhan dasar memberikan pengaruh terhadap work engagement sebesar = 75,3% (R方= 868)。Seluruh维度基本需求满足度、自主性(自主性)、关联度(关联度)、自主性(自主性)、自主性(自主性)、自主性(自主性)。
{"title":"Pengaruh Basic Need Satisfaction terhadap Work Engagement pada Pegawai Negeri Sipil Dinas X Kabupaten Bandung","authors":"Naura Syifa Salsabila, Agus budiman","doi":"10.29313/jrp.v3i1.2058","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrp.v3i1.2058","url":null,"abstract":"Abstract. The research was conducted to determine the effect of basic need satisfaction on work engagement at the X Office of Bandung Regency. Basic need satisfaction consists of three basic needs, the need for autonomy, the need for competence, and the need for relatedness, which are individual basic needs as 'nutrition' that must be obtained to maintain development, integrity, and health. (Deci & Ryan, 2000; Gieter, et al., 2017). Work engagement is a positive, satisfying state of mind related to work which is characterized by vigor, absorption, and dedication (Schaufeli, 2002). This study uses a quantitative approach to causality with multiple linear regression analysis techniques. The research subjects were all employees of the Bandung Regency X Office as many as 43 employees. The measuring instrument used in this study is the work-related basic needs satisfaction (W-BNS) from Van den Broeck, et al and the Utrecht Work Engagement Scale (UWES-17) from Schaufeli, et al. The research shows that the majority of employees have a high level of basic need satisfaction and have a high level of work engagement. Multiple linear regretion test results show that basic need satisfaction has an effect on work engagement of 75.3% (R Square .868). All dimensions of basic need satisfaction have influence where the highest influence is on autonomy .477 and the lowest has influence on relatedness .250. \u0000Abstrak. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh basic need satisfaction terhadap work engagement pada Dinas X Kabupaten Bandung. Basic need satisfaction terdiri dari tiga kebutuhan dasar yaitu kebutuhan akan otonomi, kebutuhan akan kompetensi, dan kebutuhan akan keterkaitan yang merupakan kebutuhan dasar individu sebagai ‘nutrisi’ yang harus diperoleh untuk mempertahankan perkembangan, integritas, dan kesehatan. (Deci & Ryan, 2000; Gieter, dkk., 2017). Work engagement yaitu sebagai keadaan pikiran yang positif, memuaskan terkait pekerjaan yang ditandai dengan semangat, penyerapan, dan dedikasi (Schaufeli, 2002). penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif kausalitas dengan teknik analisis linier berganda. Subjek meneliti seluruh pegawai Dinas X Kabupaten Bandung sebanyak 43 pegawai. alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu work-related basic needs satisfaction (W-BNS) dari Van den Broeck, et al dan alat ukur Utrech Work Engagement Scale (UWES-17) dari Schaufeli, et al. Penelitian menghasilkan jumlah pegawai yang memiliki tingkat kepuasan kebutuhan dasar yang tinggi dan memiliki tingkat keterlibatan kerja yang tinggi. Hasil uji linier berganda menunjukkan bahwa kepuasan kebutuhan dasar memberikan pengaruh terhadap work engagement sebesar 75,3% (R Square .868). Seluruh dimensi basic need satisfaction memberikan pengaruh dimana pengaruh tertinggi pada otonomi (autonomy) .477 dan yang memberikan pengaruh terendah pada relatedness (keterkaitan) sebesar .250.","PeriodicalId":340074,"journal":{"name":"Jurnal Riset Psikologi","volume":"10 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130179126","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh Kepribadian (Five Factor Personality) terhadap Perilaku Cyberbullying pada Pengguna Media Sosial 个性对社交媒体用户网络欺凌行为的影响
Pub Date : 2023-07-20 DOI: 10.29313/jrp.v3i1.2060
Nuranisa Zamila, Eni Nuraeni Nugrahawati
Abstract. The rapid development of technology provides many conveniences for its users, such as the existence of social media that makes it easier for individuals to interact, upload posts to share moments and information. On the other hand, social media also has a negative impact when its use is not wise, one of the negative effects is cyberbullying. The use of social media can be caused by personality, one approach to personality is the five factor personality. Through the five personality factors, their behavior in using social media can be illustrated. This study aims to see how personality influences (five personality factors) on cyberbullying behavior among social media users. The method used is quantitative with incidental sampling with a total of 159 respondents. This study uses the BFI-28 measuring instrument adapted by Ramdhani (2012) and the cyberbullying scale measuring instrument by Permatasari & Wu (2021) which refers to Willard's theory (2005). The analysis technique used is multiple linear regression test. The results found that there was an influence of five personality factors on cyberbullying. The results showed that the extraversion trait had an effect of 7.42% on cyberbullying behavior, the neuroticism trait had an effect of 3.30% on cyberbullying behavior, the agreeableness trait had an effect of 2.29% on cyberbullying behavior, and the conscientiousness trait had an effect of 1.86% on cyberbullying behavior. Among these four traits, the extraversion trait is the highest which has the most significant influence on cyberbullying behavior. Abstrak. Perkembangan teknologi yang pesat memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya, seperti adanya media sosial memudahkan individu untuk berinteraksi, mengunggah postingan untuk berbagi momen dan informasi. Disisi lain media sosial juga memiliki dampak negatif saat penggunaannya tidak bijak, salah satu dampak negatifnya adalah tindakan cyberbullying. Penggunaan media sosial dapat disebabkan oleh kepribadian, salah satu pendekatan dari kepribadian adalah five factor personality. Melalui five factor personality dapat tergambar ciri perilakunya dalam menggunakan media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh kepribadian (five factor personality) terhadap perilaku cyberbullying pada pengguna media sosial. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan incidental sampling dengan jumlah subjek sebanyak 159 responden. Penelitian ini menggunakan alat ukur BFI-28 yang diadaptasi oleh Ramdhani (2012) dan alat ukur skala cyberbullying oleh Permatasari & Wu (2021) yang mengacu pada teori Willard (2005). Teknik analisis yang digunakan adalah uji regresi linier berganda. Ditemukan hasil bahwa terdapat pengaruh five factor personality terhadap  cyberbullying. Hasil penelitian menunjukkan trait extraversion berpengaruh sebesar 7.42% terhadap perilaku cyberbullying, trait neuroticism berpengaruh sebesar 3.30% terhadap perilaku cyberbullying, trait agreeableness berpengaruh se
摘要科技的快速发展为其用户提供了许多便利,例如社交媒体的存在,使得个人更容易互动,上传帖子,分享朋友圈和信息。另一方面,如果使用不当,社交媒体也会产生负面影响,其中一个负面影响就是网络欺凌。社交媒体的使用可以由人格引起,人格的一种方法是五因素人格。通过这五个人格因素,可以说明他们使用社交媒体的行为。本研究旨在了解人格(五种人格因素)对社交媒体用户网络欺凌行为的影响。使用的方法是随机抽样的定量方法,共有159名受访者。本研究采用Ramdhani(2012)改编的BFI-28测量工具和Permatasari & Wu(2021)借鉴Willard(2005)理论的网络欺凌量表测量工具。分析方法为多元线性回归检验。结果发现,五种人格因素对网络欺凌有影响。结果表明,外向性特质对网络欺凌行为的影响为7.42%,神经质特质对网络欺凌行为的影响为3.30%,亲和性特质对网络欺凌行为的影响为2.29%,尽责性特质对网络欺凌行为的影响为1.86%。在这四种特质中,外向性特质对网络欺凌行为的影响最高,影响最显著。Abstrak。Perkembangan technologian yang成员kan banyak kemudahan bagi penggunanya, Perkembangan media social memudahkan个人untuk berinteraksi, mengunggah张贴和untuk berbagi时刻和信息。Disisi lain媒体社交juga memiliki dampak negative saat penggunaannya tidak bijak, salah satu dampak negative nya adalah tindakan网络欺凌。彭家南媒体社交有五因素人格。Melalui五因素人格dapat tergambar ciri perakunya dalam menggunakan媒体社交。Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh kepribadian(五因素人格)terhadap peraku网络欺凌padpengguna媒体社交。方法杨迪库纳坎adalah定量抽样登甘偶然登甘jumlah主题,sebanyak 159答复。Penelitian ini menggunakan alat ukur BFI-28 yang diadaptasi oleh Ramdhani (2012) dan alat ukur skala网络欺凌oleh Permatasari & Wu (2021) yang mengacu paada teori Willard(2005)。技术分析yang digunakan adalah uji regression linier berganda。Ditemukan hasil bahwa terdapat pengaruh五因素人格分析网络欺凌。特质外向性、特质神经质性、特质亲和性、特质严谨性和特质尽责性分别为7.42%、3.30%、2.29%和1.86%。保持性格简洁,性格外向,性格外向,性格外向,性格外向,性格外向,性格外向,性格外向,性格外向,性格外向,性格外向,性格外向,性格外向,性格外向,性格外向,性格外向,性格外向,性格外向,性格外向,性格外向。
{"title":"Pengaruh Kepribadian (Five Factor Personality) terhadap Perilaku Cyberbullying pada Pengguna Media Sosial","authors":"Nuranisa Zamila, Eni Nuraeni Nugrahawati","doi":"10.29313/jrp.v3i1.2060","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrp.v3i1.2060","url":null,"abstract":"Abstract. The rapid development of technology provides many conveniences for its users, such as the existence of social media that makes it easier for individuals to interact, upload posts to share moments and information. On the other hand, social media also has a negative impact when its use is not wise, one of the negative effects is cyberbullying. The use of social media can be caused by personality, one approach to personality is the five factor personality. Through the five personality factors, their behavior in using social media can be illustrated. This study aims to see how personality influences (five personality factors) on cyberbullying behavior among social media users. The method used is quantitative with incidental sampling with a total of 159 respondents. This study uses the BFI-28 measuring instrument adapted by Ramdhani (2012) and the cyberbullying scale measuring instrument by Permatasari & Wu (2021) which refers to Willard's theory (2005). The analysis technique used is multiple linear regression test. The results found that there was an influence of five personality factors on cyberbullying. The results showed that the extraversion trait had an effect of 7.42% on cyberbullying behavior, the neuroticism trait had an effect of 3.30% on cyberbullying behavior, the agreeableness trait had an effect of 2.29% on cyberbullying behavior, and the conscientiousness trait had an effect of 1.86% on cyberbullying behavior. Among these four traits, the extraversion trait is the highest which has the most significant influence on cyberbullying behavior. \u0000Abstrak. Perkembangan teknologi yang pesat memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya, seperti adanya media sosial memudahkan individu untuk berinteraksi, mengunggah postingan untuk berbagi momen dan informasi. Disisi lain media sosial juga memiliki dampak negatif saat penggunaannya tidak bijak, salah satu dampak negatifnya adalah tindakan cyberbullying. Penggunaan media sosial dapat disebabkan oleh kepribadian, salah satu pendekatan dari kepribadian adalah five factor personality. Melalui five factor personality dapat tergambar ciri perilakunya dalam menggunakan media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh kepribadian (five factor personality) terhadap perilaku cyberbullying pada pengguna media sosial. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan incidental sampling dengan jumlah subjek sebanyak 159 responden. Penelitian ini menggunakan alat ukur BFI-28 yang diadaptasi oleh Ramdhani (2012) dan alat ukur skala cyberbullying oleh Permatasari & Wu (2021) yang mengacu pada teori Willard (2005). Teknik analisis yang digunakan adalah uji regresi linier berganda. Ditemukan hasil bahwa terdapat pengaruh five factor personality terhadap  cyberbullying. Hasil penelitian menunjukkan trait extraversion berpengaruh sebesar 7.42% terhadap perilaku cyberbullying, trait neuroticism berpengaruh sebesar 3.30% terhadap perilaku cyberbullying, trait agreeableness berpengaruh se","PeriodicalId":340074,"journal":{"name":"Jurnal Riset Psikologi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129059128","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh Skills Group Dialectical Behavior Therapy terhadap Penurunan Disregulasi Emosi Ibu
Pub Date : 2023-07-18 DOI: 10.29313/jrp.v3i1.1849
Rahmi Habibah, Indri Utami Sumaryanti
Abstract. Violence committed against children is still a problem that has not been fully resolved until now. There are still many cases of violence experienced by children and continue to increase every year. There are various research results which state that violence against children is often carried out by the closest people around the child their mothers. One factor that cause mothers to commit violence against their children is emotional dysregulation, namely difficulties in controlling emotional responses. Until now, emotion regulation skills are still underutilized as an intervention in parenting. Skills Group Dialectical Behavior Therapy is a psychological intervention developed by Marsha Linehan to deal with problems related to emotional dysregulation and behavioral disorders. The purpose of this study was to determine and obtain empirical data regarding the effect of giving skills group dialectical behavior therapy to reduce emotional dysregulation experienced by mothers who commit violence against children. This study used a one group pretest and posttest design with a total of 4 research subjects. Measurements on maternal emotional dysregulation using the Difficulties in Emotion Regulation Scale (DERS). Data analysis in this study used Wilcoxon Signed-Ranks. The results showed a significance value of 0.068 (p<0.1) which indicates that there is an effect of giving Skills Group Dialectical Behavior Therapy to decrease emotional dysregulation in mothers who abuse children. Abstrak. Kekerasan yang dilakukan kepada anak masih menjadi permasalahan yang belum bisa teratasi sepenuhnya hingga saat ini. Masih banyak kasus kekerasan yang dialami anak dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Terdapat berbagai hasil penelitian yang menyatakan bahwa kekerasan terhadap anak seringkali dilakukan oleh orang-orang terdekat salah satunya dilakukan oleh ibu. Salah satu faktor yang menyebabkan ibu melakukan kekerasan terhadap anak adalah disregulasi emosi, yaitu kesulitan dalam mengontrol emosi. Hingga saat ini keterampilan meregulasi emosi masih kurang dimanfaatkan sebagai intervensi dalam pengasuhan. Skills Group Dialectical Behavior Therapy merupakan suatu intervensi psikologi yang dikembangkan oleh Marsha Linehan untuk menangani permasalahan terkait disregulasi emosi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan data empirik mengenai pengaruh pemberian skills group dialectical behavior therapy untuk menurunkan disregulasi emosi pada ibu yang melakukan kekerasan terhadap anak. Penelitian ini menggunakan one group pretest dan posttest design dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 4 orang. Pengukuran terhadap disregulasi emosi ibu dilakukan dengan menggunakan Difficulties in Emotion Regulation Scale (DERS). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Wilcoxon Signed-Ranks. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,068 (p<0,1) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari pemberian Skills Group Diale
摘要。对儿童的暴力行为至今仍是一个尚未完全解决的问题。儿童遭受暴力的案件仍然很多,而且每年都在增加。各种研究结果表明,对儿童的暴力行为往往是由儿童身边最亲密的人即母亲实施的。导致母亲对孩子施暴的一个因素是情绪失调,即难以控制情绪反应。到目前为止,情绪调节技能仍未被充分利用来干预养育子女。技能小组辩证行为疗法是由Marsha Linehan开发的一种心理干预方法,用于处理与情绪失调和行为障碍有关的问题。本研究的目的是确定并获得关于给予技能小组辩证行为疗法对减少暴力侵害儿童母亲情绪失调的效果的经验数据。本研究采用单组前测和后测设计,共4名研究对象。用情绪调节困难量表(DERS)测量母亲情绪失调。本研究数据分析采用Wilcoxon Signed-Ranks。结果显示显著性值为0.068 (p<0.1),说明技能小组辩证行为疗法对减少虐待儿童母亲的情绪失调有显著效果。Abstrak。Kekerasan yang dilakukan kepada anak masih menjadi permasalahan yang belum bisa teratasi sepenuhnya hinga saat ini。Masih banyak kasus kekerasan yang dialami anak danterus mengalami peningkatan seap tahunya。这句话的意思是:“我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。”Salah satu factor for yang menyebabkan ibu melakukan kekerasan terhadap anak adalah disregulasemosi, yitu kesulitan dalam mengoncontrol emosi。这是一种新的管理方式,它可以帮助我们更好地管理我们的国家。技能组辨证行为疗法merupakan suatu干预心理学yang dikembangkan oleh Marsha Linehan untuk menangani permasalahan terkai紊乱情绪。Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan数据经验mengenai pengaruh pemberian技能组辩证行为疗法untuk menuununkan紊乱的情绪,padu yang melakukan kekerasan terhadap anak。Penelitian ini menggunakan一组前测和后测设计为dengan jumlah受试者Penelitian sebanyak 4。企鹅情绪调节困难量表(DERS)。分析数据来自于孟古纳肯的Wilcoxon Signed-Ranks。杨门unjukkanniai (p< 0.01),杨门unjukkanniai (p< 0.01),杨门unjukkanniai (p< 0.01),杨门unjukkanniai (p< 0.01),杨门unjukkanniai (p< 0.01),杨门unjukkanniai (p< 0.01),杨门unjukkanniai (p< 0.01),杨门unjukkanniai (p< 0.01)。
{"title":"Pengaruh Skills Group Dialectical Behavior Therapy terhadap Penurunan Disregulasi Emosi Ibu","authors":"Rahmi Habibah, Indri Utami Sumaryanti","doi":"10.29313/jrp.v3i1.1849","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrp.v3i1.1849","url":null,"abstract":"Abstract. Violence committed against children is still a problem that has not been fully resolved until now. There are still many cases of violence experienced by children and continue to increase every year. There are various research results which state that violence against children is often carried out by the closest people around the child their mothers. One factor that cause mothers to commit violence against their children is emotional dysregulation, namely difficulties in controlling emotional responses. Until now, emotion regulation skills are still underutilized as an intervention in parenting. Skills Group Dialectical Behavior Therapy is a psychological intervention developed by Marsha Linehan to deal with problems related to emotional dysregulation and behavioral disorders. The purpose of this study was to determine and obtain empirical data regarding the effect of giving skills group dialectical behavior therapy to reduce emotional dysregulation experienced by mothers who commit violence against children. This study used a one group pretest and posttest design with a total of 4 research subjects. Measurements on maternal emotional dysregulation using the Difficulties in Emotion Regulation Scale (DERS). Data analysis in this study used Wilcoxon Signed-Ranks. The results showed a significance value of 0.068 (p<0.1) which indicates that there is an effect of giving Skills Group Dialectical Behavior Therapy to decrease emotional dysregulation in mothers who abuse children. \u0000Abstrak. Kekerasan yang dilakukan kepada anak masih menjadi permasalahan yang belum bisa teratasi sepenuhnya hingga saat ini. Masih banyak kasus kekerasan yang dialami anak dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Terdapat berbagai hasil penelitian yang menyatakan bahwa kekerasan terhadap anak seringkali dilakukan oleh orang-orang terdekat salah satunya dilakukan oleh ibu. Salah satu faktor yang menyebabkan ibu melakukan kekerasan terhadap anak adalah disregulasi emosi, yaitu kesulitan dalam mengontrol emosi. Hingga saat ini keterampilan meregulasi emosi masih kurang dimanfaatkan sebagai intervensi dalam pengasuhan. Skills Group Dialectical Behavior Therapy merupakan suatu intervensi psikologi yang dikembangkan oleh Marsha Linehan untuk menangani permasalahan terkait disregulasi emosi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan data empirik mengenai pengaruh pemberian skills group dialectical behavior therapy untuk menurunkan disregulasi emosi pada ibu yang melakukan kekerasan terhadap anak. Penelitian ini menggunakan one group pretest dan posttest design dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 4 orang. Pengukuran terhadap disregulasi emosi ibu dilakukan dengan menggunakan Difficulties in Emotion Regulation Scale (DERS). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Wilcoxon Signed-Ranks. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,068 (p<0,1) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari pemberian Skills Group Diale","PeriodicalId":340074,"journal":{"name":"Jurnal Riset Psikologi","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128805917","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh Self presentation terhadap Subjective Wellbeing pada Emerging Adulthood Pengguna Instagram Pengaruh自我呈现,主观幸福感,新兴成年Pengguna Instagram
Pub Date : 2023-07-17 DOI: 10.29313/jrp.v3i1.1981
Muhammad Dandy Rizkiansyah, Siti Qodariah
Abstract. Self-presentation is an effort made by a person to present themself as someone who can be accepted by others. An asynchronous and editable social media space allows one to selectively self-present to benefit, form and maintain at least some lasting, positive, and significant interpersonal relationships. These underlie the desire for acceptance and belongingness in human behavior and illustrate that there is evidence to suggest a strong positive relationship to positive emotions and satisfaction with life that is an aspect of subjective wellbeing. The purpose of this study is to obtain empirical data on the effect of self-presentation on subjective wellbeing on emerging adulthood Instagram users. The measurement in this study for the self-presentation and subjective wellbeing is using the Self Presentation on Facebook Questionnaire (SPFBQ) by Michikyan et al, Satisfaction With Life Scale (SWLS) and Scale of Positive and Negative Experience (SPANE) by Diener, which have been modified and adapted. The criteria for the respondents to this study were Instagram users aged 18-24 years in the city of Bandung, there were 157 respondents. Based on the results of data analysis, it was found that there was a significant influence of self-presentation on subjective wellbeing of 16% on subjective wellbeing of cognitive aspects and an influence of 7% on subjective wellbeing of affective aspects. Abstrak. Self presentation merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk menampilkan dirinya sebagai seseorang yang bisa diterima oleh orang lain. Ruang media sosial yang asynchronous dan editable memungkinkan seseorang melakukan self presentation secara selektif untuk memberikan keuntungan, membentuk dan mempertahankan setidaknya beberapa hubungan interpersonal yang langgeng, positif, dan signifikan. Hal-hal tersebut mendasari keinginan untuk acceptance dan belongingness pada perilaku manusia dan memberikan gambaran bahwa ada bukti yang menunjukkan hubungan positif yang kuat terhadap emosi positif dan kepuasan terhadap kehidupan yang menjadi aspek dari subjective wellbeing. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh data empiris mengenai pengaruh self presentation terhadap subjective wellbeing pada emerging adulthood pengguna Instagram. Pengumpulan data dilakukan menggunakan Self Presentation on Facebook Questionnaire (SPFBQ) oleh Michikyan dkk, Satisfaction With Life Scale (SWLS) dan Scale of Positive and Negative Experience (SPANE) oleh Diener, yang telah dimodifikasi dan diadaptasi. Adapun kriteria dari responden penelitian ini adalah pengguna Instagram berusia 18-24 tahun di kota Bandung didapatkan berjumlah 157 responden. Berdasarkan hasil pengolahan data, didapati adanya pengaruh self presentation terhadap subjective wellbeing yang signifikan sebesar 16% terhadap subjective wellbeing aspek kognitif dan pengaruh sebesar 7% terhadap subjective wellbeing aspek afektif.
摘要自我表现是一个人努力把自己表现成一个可以被别人接受的人。异步和可编辑的社交媒体空间允许人们选择性地自我呈现,以受益,形成和维持至少一些持久,积极和重要的人际关系。这些都是人类行为中对接纳和归属感的渴望的基础,并说明有证据表明,积极情绪和对生活的满意度与主观幸福感有很强的正相关。本研究的目的是获得关于自我呈现对新成年Instagram用户主观幸福感影响的实证数据。本研究使用Michikyan等人的Facebook自我呈现问卷(SPFBQ)、生活满意度量表(SWLS)和Diener的积极与消极体验量表(SPANE)对自我呈现和主观幸福感进行了测量。本研究的受访者标准是万隆市18-24岁的Instagram用户,共有157名受访者。根据数据分析结果发现,自我呈现对主观幸福感的影响显著,对认知方面主观幸福感的影响为16%,对情感方面主观幸福感的影响为7%。Abstrak。自我呈现merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk menampilkan dirinya sebagai seseorang yang bisa diterima oleh orang lain。黄媒体社交杨不同步,可编辑,可编辑,可编辑,可编辑,可编辑,可编辑,自我呈现,可选择,可编辑,可编辑,可编辑,可编辑,可编辑,可编辑,可编辑,可编辑,可编辑,可编辑,可编辑。halhaltersebut mendasari keinginan untuk acceptance and belongingness padperaku manusia danmemberikan gambaran bahwa ada bukti yang menunjukkan hubungan positiff yang kuat terhadap emosi positiff dankepuasan terhadap kehidupan yang menjadi asdari主观幸福感。Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh数据经验mengenai pengaruh自我呈现,主观幸福感,新兴成年pengguna Instagram。彭彭兰数据:脸书自我呈现问卷(SPFBQ)、生活满意度量表(SWLS)和积极与消极体验量表(SPANE)。adadapatkan berjumlah 157个回应。Berdasarkan hasil pengolahan的数据显示,自我表现比主观幸福感强16%比主观幸福感强认知比主观幸福感强7%。
{"title":"Pengaruh Self presentation terhadap Subjective Wellbeing pada Emerging Adulthood Pengguna Instagram","authors":"Muhammad Dandy Rizkiansyah, Siti Qodariah","doi":"10.29313/jrp.v3i1.1981","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrp.v3i1.1981","url":null,"abstract":"Abstract. Self-presentation is an effort made by a person to present themself as someone who can be accepted by others. An asynchronous and editable social media space allows one to selectively self-present to benefit, form and maintain at least some lasting, positive, and significant interpersonal relationships. These underlie the desire for acceptance and belongingness in human behavior and illustrate that there is evidence to suggest a strong positive relationship to positive emotions and satisfaction with life that is an aspect of subjective wellbeing. The purpose of this study is to obtain empirical data on the effect of self-presentation on subjective wellbeing on emerging adulthood Instagram users. The measurement in this study for the self-presentation and subjective wellbeing is using the Self Presentation on Facebook Questionnaire (SPFBQ) by Michikyan et al, Satisfaction With Life Scale (SWLS) and Scale of Positive and Negative Experience (SPANE) by Diener, which have been modified and adapted. The criteria for the respondents to this study were Instagram users aged 18-24 years in the city of Bandung, there were 157 respondents. Based on the results of data analysis, it was found that there was a significant influence of self-presentation on subjective wellbeing of 16% on subjective wellbeing of cognitive aspects and an influence of 7% on subjective wellbeing of affective aspects. \u0000Abstrak. Self presentation merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk menampilkan dirinya sebagai seseorang yang bisa diterima oleh orang lain. Ruang media sosial yang asynchronous dan editable memungkinkan seseorang melakukan self presentation secara selektif untuk memberikan keuntungan, membentuk dan mempertahankan setidaknya beberapa hubungan interpersonal yang langgeng, positif, dan signifikan. Hal-hal tersebut mendasari keinginan untuk acceptance dan belongingness pada perilaku manusia dan memberikan gambaran bahwa ada bukti yang menunjukkan hubungan positif yang kuat terhadap emosi positif dan kepuasan terhadap kehidupan yang menjadi aspek dari subjective wellbeing. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh data empiris mengenai pengaruh self presentation terhadap subjective wellbeing pada emerging adulthood pengguna Instagram. Pengumpulan data dilakukan menggunakan Self Presentation on Facebook Questionnaire (SPFBQ) oleh Michikyan dkk, Satisfaction With Life Scale (SWLS) dan Scale of Positive and Negative Experience (SPANE) oleh Diener, yang telah dimodifikasi dan diadaptasi. Adapun kriteria dari responden penelitian ini adalah pengguna Instagram berusia 18-24 tahun di kota Bandung didapatkan berjumlah 157 responden. Berdasarkan hasil pengolahan data, didapati adanya pengaruh self presentation terhadap subjective wellbeing yang signifikan sebesar 16% terhadap subjective wellbeing aspek kognitif dan pengaruh sebesar 7% terhadap subjective wellbeing aspek afektif.","PeriodicalId":340074,"journal":{"name":"Jurnal Riset Psikologi","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124719557","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Studi Kontribusi Workplace Telepressure terhadap Burnout pada Dokter Residen 该工作坊电信对住院医生倦怠的贡献的研究
Pub Date : 2023-07-16 DOI: 10.29313/jrp.v3i1.1905
Hana Fitria Isnaini, Ali Mubarak
Abstract. Workplace telepressure is defined as the preoccupation and urge to immediately respond to work-related asynchronous messages in the form of ICT during private hours and working hours, (Barber et al., 2019). This demand to promptly respond to messages can hinder resource recovery and lead to poor well-being, such as burnout (Maslach & Leiter, 2008; Sonnentag & Fritz, 2015). Burnout is a feeling of emotional exhaustion, physical exhaustion, and cognitive fatigue resulting from the gradual depletion of an individual's intrinsic energy sources that occur over time due to work (Shirom 2005). This study aims to determine whether or not Workplace Telepressure contributes to Burnout, as well as to see how big this contribution is. This research is a quantitative research with a causality correlation approach. Using non-probability sampling technique with accidental sampling technique (convenience sampling). Respondents to this study consisted of 30 resident doctors who were pursuing a Specialist Medical Education Program at the Department of Physical Medicine and Rehabilitation, University of Padjadjaran. Using the Workplace Telepressure measurement tool from Barber and Santuzzi (2015) which has been adapted by Parahyanti and Hutama (2022), and the Shirom-Melamed Burnout Measure (SMBM) (2018) which has been adapted by researchers. The results of this study indicate that Workplace telepressure contributes significantly to burnout by 15.2%. Abstrak. Workplace Telepressure didefinisikan sebagai preokupasi dan dorongan untuk segera menanggapi pesan asinkronus berbentuk Teknologi Informasi Komunikasi terkait pekerjaan selama jam pribadi dan jam kerja, (Barber et al., 2019). Tuntutan untuk segera membalas pesan ini dapat menghambat pemulihan sumber daya dan mengarahkan pada kesejahteraan yang buruk, seperti Burnout (Maslach & Leiter, 2008; Sonnentag & Fritz, 2015). Burnout adalah perasaan kelelahan emosional, kelelahan fisik, dan keletihan kognitif yang diakibatkan oleh penipisan bertahap sumber energi intrinsik individu yang terjadi dari waktu ke waktu akibat pekerjaan (Shirom 2005). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kontribusi Workplace Telepressure terhadap Burnout, juga untuk melihat sebesar apa kontribusi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis pendekatan korelasional yang bersifat kausalitas. Menggunakan teknik sampling non probability sampling dengan teknik accindental sampling (convenience sampling). Responden penelitian ini terdiri dari 30 dokter residen yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis di departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Universitas Padjajaran. Menggunakan alat ukur Workplace Telepressure dari Barber dan Santuzzi (2015) yang telah diadaptasi oleh Parahyanti dan Hutama (2022), serta Shirom-Melamed Burnout Measure (SMBM) (2018) yang telah diadaptasi oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Workplace telepressure berkontribusi secara
摘要工作场所远程压力被定义为在私人时间和工作时间内以ICT形式立即响应与工作相关的异步消息的关注和冲动(Barber et al., 2019)。这种对信息迅速做出反应的需求会阻碍资源的恢复,导致幸福感低下,如倦怠(Maslach & Leiter, 2008;Sonnentag & Fritz, 2015)。倦怠是一种情绪疲惫、身体疲惫和认知疲劳的感觉,这是由于个人的内在能量来源随着时间的推移而逐渐耗尽而导致的(Shirom 2005)。本研究旨在确定职场远程压力是否会导致职业倦怠,以及这种影响有多大。本研究采用因果相关方法进行定量研究。将非概率抽样技术与偶然抽样技术(方便抽样)相结合。本研究的调查对象包括30名住院医生,他们正在Padjadjaran大学物理医学和康复系攻读专业医学教育课程。使用Barber和Santuzzi(2015)的工作场所远程压力测量工具,该工具已被Parahyanti和Hutama(2022)改编,以及Shirom-Melamed倦怠测量(SMBM)(2018),该工具已被研究人员改编。研究结果表明,职场远程压力对员工职业倦怠的影响显著,达到15.2%。Abstrak。工作场所远程压力didefinisikan sebagai preokupasi dan dorongan untuk segera menanggapi pesan asinkronus berbentuk tecknologi Informasi Komunikasi terkait pekerjaan selama jam pribadi dan jam kerja, (Barber等人,2019)。Tuntutan untuk segera membalas pesan ini dapat menghambat pemulihan sumber daya dan mengarahkan pada kesejahteraan yang buruk, seperti Burnout (Maslach & Leiter, 2008;Sonnentag & Fritz, 2015)。倦怠adalah perasaan kelelahan emotional, kelelahan fisik, dan keleletihan kognitif yang diakibatkan oleh penipisan bertahap sumper energy内在个体yang terjadi dari waktu ke waktu akibat pekerjaan (Shirom 2005)。职场远程压力:职场远程压力:倦怠,职场远程压力:倦怠,职场远程压力:倦怠。Penelitian ini merupakan Penelitian kuantitatian dengan jenis pendekatan korel关系学yang bersifat kausalitas。蒙古那肯抽样非概率抽样登甘抽样偶然抽样(方便抽样)。响应penelitian ini terdiri dari 30名医生,yang sedang menempuh计划,Pendidikan医生专业部门,Ilmu Kedokteran, Fisik dan康复大学,Padjajaran。Menggunakan alat ukur Workplace Telepressure dari Barber dan Santuzzi (2015) yang telah diadaptasi oleh Parahyanti dan Hutama (2022), serta Shirom-Melamed Burnout Measure (SMBM) (2018) yang telah diadaptasi oleh peneliti。工作场所远程压力对职业倦怠的影响为15.2%。
{"title":"Studi Kontribusi Workplace Telepressure terhadap Burnout pada Dokter Residen","authors":"Hana Fitria Isnaini, Ali Mubarak","doi":"10.29313/jrp.v3i1.1905","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrp.v3i1.1905","url":null,"abstract":"Abstract. Workplace telepressure is defined as the preoccupation and urge to immediately respond to work-related asynchronous messages in the form of ICT during private hours and working hours, (Barber et al., 2019). This demand to promptly respond to messages can hinder resource recovery and lead to poor well-being, such as burnout (Maslach & Leiter, 2008; Sonnentag & Fritz, 2015). Burnout is a feeling of emotional exhaustion, physical exhaustion, and cognitive fatigue resulting from the gradual depletion of an individual's intrinsic energy sources that occur over time due to work (Shirom 2005). This study aims to determine whether or not Workplace Telepressure contributes to Burnout, as well as to see how big this contribution is. This research is a quantitative research with a causality correlation approach. Using non-probability sampling technique with accidental sampling technique (convenience sampling). Respondents to this study consisted of 30 resident doctors who were pursuing a Specialist Medical Education Program at the Department of Physical Medicine and Rehabilitation, University of Padjadjaran. Using the Workplace Telepressure measurement tool from Barber and Santuzzi (2015) which has been adapted by Parahyanti and Hutama (2022), and the Shirom-Melamed Burnout Measure (SMBM) (2018) which has been adapted by researchers. The results of this study indicate that Workplace telepressure contributes significantly to burnout by 15.2%. \u0000Abstrak. Workplace Telepressure didefinisikan sebagai preokupasi dan dorongan untuk segera menanggapi pesan asinkronus berbentuk Teknologi Informasi Komunikasi terkait pekerjaan selama jam pribadi dan jam kerja, (Barber et al., 2019). Tuntutan untuk segera membalas pesan ini dapat menghambat pemulihan sumber daya dan mengarahkan pada kesejahteraan yang buruk, seperti Burnout (Maslach & Leiter, 2008; Sonnentag & Fritz, 2015). Burnout adalah perasaan kelelahan emosional, kelelahan fisik, dan keletihan kognitif yang diakibatkan oleh penipisan bertahap sumber energi intrinsik individu yang terjadi dari waktu ke waktu akibat pekerjaan (Shirom 2005). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kontribusi Workplace Telepressure terhadap Burnout, juga untuk melihat sebesar apa kontribusi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis pendekatan korelasional yang bersifat kausalitas. Menggunakan teknik sampling non probability sampling dengan teknik accindental sampling (convenience sampling). Responden penelitian ini terdiri dari 30 dokter residen yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis di departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Universitas Padjajaran. Menggunakan alat ukur Workplace Telepressure dari Barber dan Santuzzi (2015) yang telah diadaptasi oleh Parahyanti dan Hutama (2022), serta Shirom-Melamed Burnout Measure (SMBM) (2018) yang telah diadaptasi oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Workplace telepressure berkontribusi secara","PeriodicalId":340074,"journal":{"name":"Jurnal Riset Psikologi","volume":"121 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125369741","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh Work Life Balance terhadap Komitmen Organisasi pada Dosen Hybrid Working
Pub Date : 2023-07-16 DOI: 10.29313/jrp.v3i1.1800
Alifia Nissa Choeriyah, Ayu Tuty Utami
Abstract. In the face of organizational change that continues to grow, organizations need human resources who have organizational commitment. One of the factors that can affect organizational commitment is work life balance. When the organization can provide support to achieve work-life balance, employees will contribute more to the organization. This study aims to describe the effect of work life balance on the three components of organizational commitment on hybrid working lecturers. This study uses causality analysis using a quantitative approach. The population selected is the lecturers of the Islamic University of Bandung, amounting to 526 people. The measuring tool for work life balance refers to the scale proposed by Fisher et al. (2009) and adapted by Gunawan et al. (2019) and organizational commitment referred to by Allen & Meyer (1997) which was adapted by Sulistiawan et al. (2021). The sampling technique is Simple Random Sampling and the number of research samples obtained is 84 lecturers. The data collection technique used is a questionnaire. The analysis technique used is SEM-PLS using SmartPLS software. The results show that 70% of lecturers have a high work life balance and the most commitment profiles, namely affective, continuance, and high normative commitment as much as 66%, and work life balance can significantly affect affective commitment by 63.9%, continuance commitment by 56.9%, and normative commitment of 39.9%. Abstrak. Dalam menghadapi perubahan organisasi yang terus berkembang, organisasi membutuhkan SDM yang memiliki komitmen organisasi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi yaitu work life balance. Ketika organisasi dapat memberi dukungan untuk mencapai work life balance, karyawan akan lebih berkontribusi pada organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengaruh work life balance terhadap tiga komponen komitmen organisasi pada dosen hybrid working. Penelitian ini menggunakan analisis kausalitas dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi yang dipilih adalah dosen Universitas Islam bandung yang berjumlah 526 orang. Alat ukur work life balance mengacu pada skala yang dikemukakan oleh Fisher et al. (2009) dan diadaptasi oleh Gunawan et al. (2019) dan komitmen organisasi mengacu pada oleh Allen & Meyer (1997) yang diadaptasi oleh Sulistiawan et al. (2021). Teknik pengambilan sampel yaitu Simple Random Sampling dan diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 84 dosen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis yang digunakan yaitu SEM-PLS dengan menggunakan software SmartPLS. Hasilnya menunjukkan sebanyak 70% dosen memiliki work life balance yang tinggi dan profil komitmen terbanyak yaitu affective, continuance, dan normative commitment yang tinggi sebanyak 66%, serta work life balance secara signifikan dapat mempengaruhi affective commitment sebesar 63.9%, continuance commitment sebesar 56.9%, dan normative commitment sebesar 39.9%.
摘要。面对持续增长的组织变革,组织需要具有组织承诺的人力资源。影响组织承诺的因素之一是工作与生活的平衡。当组织能够提供支持以实现工作与生活的平衡时,员工将为组织做出更多贡献。本研究旨在探讨工作生活平衡对混合型工作讲师组织承诺三个组成部分的影响。本研究采用定量方法进行因果关系分析。被选定的人口是万隆伊斯兰大学的讲师,共526人。工作与生活平衡的测量工具是指Fisher et al.(2009)提出并经Gunawan et al.(2019)改编的量表和Allen & Meyer(1997)引用的组织承诺,该量表由Sulistiawan et al.(2021)改编。抽样方法为简单随机抽样,得到84位讲师的研究样本。使用的数据收集技术是问卷调查。使用的分析技术是使用SmartPLS软件的SEM-PLS。结果表明,70%的讲师具有较高的工作-生活平衡,其承诺特征最多,即情感承诺、持续承诺和高规范性承诺的比例高达66%,其中工作-生活平衡显著影响情感承诺的比例为63.9%,显著影响继续承诺的比例为56.9%,显著影响规范性承诺的比例为39.9%。Abstrak。Dalam menghaapi perubahan organisasi yang terus berkembang, organisasi membutuhkan SDM yang memiliki komitmen organisasi。Salah是杨家卫组织的一个重要成员,致力于工作与生活的平衡。Ketika组织的成员在工作和生活的平衡方面取得了很大的进步,在工作和生活的平衡方面取得了很大的进步。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengaruh工作与生活的平衡,这是一种混合工作方式。孟古纳干分析,孟古纳干,孟古纳干,孟古纳干,孟古纳干,孟古纳干。伊斯兰大学(Universitas islamisandung yang berjumlah 526 orang)。Alat ukur工作与生活平衡mengacu pada skala yang dikemukakan oleh Fisher等人(2009)dan diadaptasi oleh Gunawan等人(2019)dan komitmen organisasi mengacu pada oleh Allen & Meyer (1997) yang diadaptasi oleh Sulistiawan等人(2021)。Teknik pengambilan样本yitu简单随机抽样dan diperoleh jumlah样本penelitian sebanyak 84个剂量。日本人口普查数据显示:泰克分析杨迪古纳坎亚图SEM-PLS邓安梦古纳坎软件SmartPLS。工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡、工作-生活平衡。
{"title":"Pengaruh Work Life Balance terhadap Komitmen Organisasi pada Dosen Hybrid Working","authors":"Alifia Nissa Choeriyah, Ayu Tuty Utami","doi":"10.29313/jrp.v3i1.1800","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrp.v3i1.1800","url":null,"abstract":"Abstract. In the face of organizational change that continues to grow, organizations need human resources who have organizational commitment. One of the factors that can affect organizational commitment is work life balance. When the organization can provide support to achieve work-life balance, employees will contribute more to the organization. This study aims to describe the effect of work life balance on the three components of organizational commitment on hybrid working lecturers. This study uses causality analysis using a quantitative approach. The population selected is the lecturers of the Islamic University of Bandung, amounting to 526 people. The measuring tool for work life balance refers to the scale proposed by Fisher et al. (2009) and adapted by Gunawan et al. (2019) and organizational commitment referred to by Allen & Meyer (1997) which was adapted by Sulistiawan et al. (2021). The sampling technique is Simple Random Sampling and the number of research samples obtained is 84 lecturers. The data collection technique used is a questionnaire. The analysis technique used is SEM-PLS using SmartPLS software. The results show that 70% of lecturers have a high work life balance and the most commitment profiles, namely affective, continuance, and high normative commitment as much as 66%, and work life balance can significantly affect affective commitment by 63.9%, continuance commitment by 56.9%, and normative commitment of 39.9%. \u0000Abstrak. Dalam menghadapi perubahan organisasi yang terus berkembang, organisasi membutuhkan SDM yang memiliki komitmen organisasi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi yaitu work life balance. Ketika organisasi dapat memberi dukungan untuk mencapai work life balance, karyawan akan lebih berkontribusi pada organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengaruh work life balance terhadap tiga komponen komitmen organisasi pada dosen hybrid working. Penelitian ini menggunakan analisis kausalitas dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi yang dipilih adalah dosen Universitas Islam bandung yang berjumlah 526 orang. Alat ukur work life balance mengacu pada skala yang dikemukakan oleh Fisher et al. (2009) dan diadaptasi oleh Gunawan et al. (2019) dan komitmen organisasi mengacu pada oleh Allen & Meyer (1997) yang diadaptasi oleh Sulistiawan et al. (2021). Teknik pengambilan sampel yaitu Simple Random Sampling dan diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 84 dosen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis yang digunakan yaitu SEM-PLS dengan menggunakan software SmartPLS. Hasilnya menunjukkan sebanyak 70% dosen memiliki work life balance yang tinggi dan profil komitmen terbanyak yaitu affective, continuance, dan normative commitment yang tinggi sebanyak 66%, serta work life balance secara signifikan dapat mempengaruhi affective commitment sebesar 63.9%, continuance commitment sebesar 56.9%, dan normative commitment sebesar 39.9%.","PeriodicalId":340074,"journal":{"name":"Jurnal Riset Psikologi","volume":"67 Supplement 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129140460","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Terapi Berbasis Internet Untuk Meningkatkan Self-Regulasi Pada Mahasiswa Dengan Internet Gaming Disorder 基于互联网的治疗,通过互联网游戏障碍提高学生的自我调节能力
Pub Date : 2023-07-15 DOI: 10.29313/jrp.v3i1.1704
Hendra Purnama, Hedi Wahyudi, Suhana
Abstract Excessive gaming behavior is known as internet gaming disorder. One thing that can cause internet gaming disorder is lack of self-regulation, or lack in ability to control and to lead themselves to achive something greater than playing game. In this research we use Internet Delivered Cognitive Behavior Therapy or ICBT as an intervention to counter those problems. This approach was chosen because of CooBT is an approach that was proved effective in reconstructing one’s self-regulation, and an approach that predicted to be effective to counter gaming addiction behavior. Research design that was used in this research is one group pretest-posttest design. Assessment tools that were used in this research is self-regulation in learning created by [1], and the internet gaming disorder scale (IGD-Scale) created by [2]. Sample in this research is college student whom have late in finishing their thesis and have internet gaming disorder condition. Data analysis used in this research in quantitative and qualitative. The result of this research shows that there is effect of internet delivered cognitive behavior therapy in increasing self-regulation in learning in college student whom have late in finishing their thesis and have internet gaming disorder condition. Abstrak Perilaku bermain game ini memunculkan masalah ketika dilakukan secara berlebihan. Perilaku bermain game secara berlebihan sehingga memunculkan masalah lebih dikenal dengan istilah internet gaming disorder. Salah satu hal yang menyebabkan seseorang mengalami internet gaming disorder adalah self-regulation, atau cara mereka mengontrol diri dan mengarahkan diri pada tujuan yang lebih bermanfaat. Pada penelitian ini, Internet Delivered Cognitive Behavior Therapy atau lebih dikenal dengan istilah ICBT adalah pendekatan yang digunakan untuk mengatasi hal tersebut. Pendekatan ini dipilih karena CBT merupakan salah satu pendekatan yang dianggap efektif untuk merekonstruksi self-regulation dan salah satu pendekatan yang dianggap bakal efektif mengatasi masalah adiksi game. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain one group pretest-posttest design. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah self-regulation in learning yang disusun oleh Toering (2012), dan the internet gaming disorder scale (IGD-Scale) yang disusun oleh Lemmens (2015). Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa yang terlambat dalam menyelesaikan tugas akhir dan mengalami internet gaming disorder. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa intervensi internet delivered cognitive behavior therapy (ICBT) memberikan pengaruh terhadap self-regulation in learning pada mahasiswa yang mengalami masalah dalam penyelesaian tugas akhir dan mengalami internet gaming disorder.
过度的游戏行为被称为网络游戏障碍。导致网络游戏障碍的一个原因是缺乏自我调节,或者缺乏控制和引导自己实现比玩游戏更大的目标的能力。在这项研究中,我们使用互联网传递认知行为疗法(ICBT)作为一种干预手段来应对这些问题。之所以选择这种方法,是因为CooBT是一种被证明能够有效地重建自我调节的方法,也是一种能够有效对抗游戏成瘾行为的方法。本研究采用的研究设计是一组前测后测设计。本研究使用的评估工具是由[1]创建的学习自我调节量表(self-regulation in learning)和由[2]创建的网络游戏障碍量表(IGD-Scale)。本研究以毕业论文完成较晚且存在网络游戏障碍的大学生为研究对象。本研究采用的数据分析分定量和定性两种。本研究结果表明,网络传递认知行为疗法对论文完成较晚且存在网络游戏障碍的大学生的学习自我调节有一定的促进作用。[摘要]野生鸟的主要游戏是:野生鸟、野生鸟、野生鸟。peraku berlebihan网络游戏障碍Salah satu hal yang menyebabkan sesseorang mengalami网络游戏障碍adalah自我调节,atau cara mereka mengcontrol diri dan mengarahkan diri pada tujuan yang lebih bermanfaat。彭丽娟,张丽娟。网络认知行为疗法[j] .网络认知行为疗法[j] .网络认知行为疗法。Pendekatan ini dipilih karena CBT merupakan salah satu Pendekatan yang dianggap bakal efektif mengatasi masalah adiksi游戏。Penelitian ini dilakukan denengan menggunakan设计了一组前测后测设计。Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah学习中的自我调节yang disusun oleh Toering (2012), and网络游戏障碍量表(IGD-Scale) yang disusun oleh Lemmens(2015)。Sampel padpenelitian ini adalah mahasiswa yang terlambat dalam menyelesaikan tugas akhir dan mengalami网络游戏障碍。蓬蓬拉罕的数据集、数据集、数据集、数据集、数据集、数据集。网络传递认知行为疗法(ICBT)成员:网络游戏障碍学习中的自我调节。
{"title":"Terapi Berbasis Internet Untuk Meningkatkan Self-Regulasi Pada Mahasiswa Dengan Internet Gaming Disorder","authors":"Hendra Purnama, Hedi Wahyudi, Suhana","doi":"10.29313/jrp.v3i1.1704","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrp.v3i1.1704","url":null,"abstract":"Abstract Excessive gaming behavior is known as internet gaming disorder. One thing that can cause internet gaming disorder is lack of self-regulation, or lack in ability to control and to lead themselves to achive something greater than playing game. In this research we use Internet Delivered Cognitive Behavior Therapy or ICBT as an intervention to counter those problems. This approach was chosen because of CooBT is an approach that was proved effective in reconstructing one’s self-regulation, and an approach that predicted to be effective to counter gaming addiction behavior. Research design that was used in this research is one group pretest-posttest design. Assessment tools that were used in this research is self-regulation in learning created by [1], and the internet gaming disorder scale (IGD-Scale) created by [2]. Sample in this research is college student whom have late in finishing their thesis and have internet gaming disorder condition. Data analysis used in this research in quantitative and qualitative. The result of this research shows that there is effect of internet delivered cognitive behavior therapy in increasing self-regulation in learning in college student whom have late in finishing their thesis and have internet gaming disorder condition. \u0000Abstrak Perilaku bermain game ini memunculkan masalah ketika dilakukan secara berlebihan. Perilaku bermain game secara berlebihan sehingga memunculkan masalah lebih dikenal dengan istilah internet gaming disorder. Salah satu hal yang menyebabkan seseorang mengalami internet gaming disorder adalah self-regulation, atau cara mereka mengontrol diri dan mengarahkan diri pada tujuan yang lebih bermanfaat. Pada penelitian ini, Internet Delivered Cognitive Behavior Therapy atau lebih dikenal dengan istilah ICBT adalah pendekatan yang digunakan untuk mengatasi hal tersebut. Pendekatan ini dipilih karena CBT merupakan salah satu pendekatan yang dianggap efektif untuk merekonstruksi self-regulation dan salah satu pendekatan yang dianggap bakal efektif mengatasi masalah adiksi game. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain one group pretest-posttest design. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah self-regulation in learning yang disusun oleh Toering (2012), dan the internet gaming disorder scale (IGD-Scale) yang disusun oleh Lemmens (2015). Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa yang terlambat dalam menyelesaikan tugas akhir dan mengalami internet gaming disorder. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa intervensi internet delivered cognitive behavior therapy (ICBT) memberikan pengaruh terhadap self-regulation in learning pada mahasiswa yang mengalami masalah dalam penyelesaian tugas akhir dan mengalami internet gaming disorder.","PeriodicalId":340074,"journal":{"name":"Jurnal Riset Psikologi","volume":"26 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123386275","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Studi Komparatif Sekolah Khusus Anak Gifted/ Berbakat di Indonesia dan di Malaysia
Pub Date : 2022-12-22 DOI: 10.29313/jrp.v2i2.1603
Fuadah Fakhruddiana, Difa Ardiyanti
Abstract. Gifted child is a golden asset for a nation, yet the truth is not all of the gifted child can get access to quality education that would be in line with their needs. The purpose of this study was to get the description of schools that have provided services for gifted children in Indonesia with an overview of schools abroad that have similar conditions/cultures and communities to Indonesia, namely Malaysia. Qualitative method with case study were inducted in this research. Data was collected by interview, observation, and study of documentation. The research subjects were two distinctive schools for gifted; one in Cianjur, West Java, Indonesia, and the other one in Malaysia. The result showed that the two schools shared a same goals, both schools use a national curriculum with an additional curriculum in accordance with the school's vision and mission. The two schools have different implementation and process, reveal different qualities. The implementation and process of schools in Malaysia are planned conceptually, with more professional management, leading better quality and measurable amount of international scale achievements. Abstrak.  Kecerdasan istimewa pada anak-anak gifted merupakan aset berharga bagi negara, namun pada kenyataannya tidak semua anak gifted mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang sekolah yang telah memberikan layanan bagi anak gifted baik di Indonesia maupun di luar negeri yang memiliki kondisi yang mirip dengan Indonesia, yaitu Malaysia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi kasus. Metode pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah dua sekolah khusus anak gifted, yang ada di Indonesia dan Malaysia. Analisis yang dilakukan adalah analisis tema. Hasil penelitian menunjukkan kedua sekolah memiliki tujuan yang sama, menggunakan kurikulum nasional disertai kurikulum tambahan sesuai dengan visi-misi sekolah. Dalam penyelenggaraan dan prosesnya, kedua sekolah memiliki kualitas yang berbeda. Penyelenggaraan dan proses sekolah yang ada di Malaysia, lebih terencana secara konsep, lebih profesional, dan hasilnya lebih terukur dengan prestasi yang sudah berskala internasional.
摘要。天才儿童是一个国家的黄金资产,但事实是,并不是所有的天才儿童都能获得符合他们需要的优质教育。本研究的目的是获得对印度尼西亚为天才儿童提供服务的学校的描述,以及对具有与印度尼西亚(即马来西亚)相似条件/文化和社区的国外学校的概述。本研究采用定性方法结合个案研究。通过访谈、观察和文献研究收集数据。研究对象是两所不同的天才学校;一个在印度尼西亚西爪哇的香珠尔,另一个在马来西亚。结果表明,两所学校拥有相同的目标,两所学校都使用国家课程,并根据学校的愿景和使命增加了课程。两个学派的实施和过程不同,表现出不同的品质。马来西亚学校的实施和过程是概念性的,管理更专业,质量更高,国际规模的成果可衡量。Abstrak。Kecerdasan istimewa pada anak-anak -anak - amupakan - aset berharga bagi negara, namun pada kenyatanya, namun pada kenyatanya, namun pada anak- amua -anak - gifted mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya。Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang sekolah yang telah memberikan layanan bagi anak赠与印度尼西亚maupun di luar negeri yang memoriliki kondisi yang mirip dengan印度尼西亚,yitu马来西亚。方法penelitian yang diunakan adalah方法定性研究原因。方法:彭甘比兰的数据、数据、观测、研究、文献。Subjek penelitian adalah dua sekolah khusus anak赠与,yang ada di印度尼西亚丹马来西亚。分析阳,分析阳,分析阳。蒙古民族民族文化,蒙古民族文化,蒙古民族文化,蒙古民族文化,蒙古民族文化,蒙古民族文化,蒙古民族文化,蒙古民族文化,蒙古民族文化。Dalam penyelenggaraan dan prosesnya, kedua sekolah memiliki kualitas yang berbeda。Penyelenggaraan dan propros sekolah yang ada di Malaysia, lebih terencana secara konsep, lebih professional, danhasilnya lebih terukur dengan prestasi yang sudah berskala international。
{"title":"Studi Komparatif Sekolah Khusus Anak Gifted/ Berbakat di Indonesia dan di Malaysia","authors":"Fuadah Fakhruddiana, Difa Ardiyanti","doi":"10.29313/jrp.v2i2.1603","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrp.v2i2.1603","url":null,"abstract":"Abstract. Gifted child is a golden asset for a nation, yet the truth is not all of the gifted child can get access to quality education that would be in line with their needs. The purpose of this study was to get the description of schools that have provided services for gifted children in Indonesia with an overview of schools abroad that have similar conditions/cultures and communities to Indonesia, namely Malaysia. Qualitative method with case study were inducted in this research. Data was collected by interview, observation, and study of documentation. The research subjects were two distinctive schools for gifted; one in Cianjur, West Java, Indonesia, and the other one in Malaysia. The result showed that the two schools shared a same goals, both schools use a national curriculum with an additional curriculum in accordance with the school's vision and mission. The two schools have different implementation and process, reveal different qualities. The implementation and process of schools in Malaysia are planned conceptually, with more professional management, leading better quality and measurable amount of international scale achievements. \u0000Abstrak.  Kecerdasan istimewa pada anak-anak gifted merupakan aset berharga bagi negara, namun pada kenyataannya tidak semua anak gifted mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang sekolah yang telah memberikan layanan bagi anak gifted baik di Indonesia maupun di luar negeri yang memiliki kondisi yang mirip dengan Indonesia, yaitu Malaysia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi kasus. Metode pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah dua sekolah khusus anak gifted, yang ada di Indonesia dan Malaysia. Analisis yang dilakukan adalah analisis tema. Hasil penelitian menunjukkan kedua sekolah memiliki tujuan yang sama, menggunakan kurikulum nasional disertai kurikulum tambahan sesuai dengan visi-misi sekolah. Dalam penyelenggaraan dan prosesnya, kedua sekolah memiliki kualitas yang berbeda. Penyelenggaraan dan proses sekolah yang ada di Malaysia, lebih terencana secara konsep, lebih profesional, dan hasilnya lebih terukur dengan prestasi yang sudah berskala internasional.","PeriodicalId":340074,"journal":{"name":"Jurnal Riset Psikologi","volume":"19 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130920308","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
Jurnal Riset Psikologi
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1