{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN SEVOFLURANE DAN ISOFLURANE TERHADAP POSTOPERATIVE COGNITIVE DYSFUNCTION PADA PASIEN YANG MENJALANI OPERASI LAPAROTOMI SALPINGO OOFOREKTOMI","authors":"A. Baskoro","doi":"10.14710/jai.v0i0.27379","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang : Postoperative cognitive dysfunction (POCD) merupakan penurunan kemampuan kognitif seseorang pasca operasi yang berhubungan erat dengan kesehatan pasien, lama perawatan, tingkat morbiditas, mortalitas, keterlambatan penyembuhan, dan penurunan kualitas hidup. POCD dapat terjadi pada 15-25% pasien yang menjalani operasi, umumnya pada operasi dengan pembiusan umum. POCD dapat didiagnosa menggunakan instrumen skrining disfungsi kognitif ringan, diantaranya adalah menggunakan tes MOCA-INA yang memiliki nilai spesifisitas dan sensitivitas yang tinggi. Agen anestesi inhalasi sering disebut sebagai salah satu faktor pemicu POCD karena perannya dalam peningkatan agregasi Aβ dan kemampuannya dalam mencegah transmisi kolinergik. Secara teoritis, isofluran lebih unggul daripada sevofluran karena memiliki sifat neuroprotektif.Tujuan : Mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan sevoflurane dan isoflurane terhadap kejadian POCD pada pasien yang menjalani operasi laparotomi salpingo ooforektomi.Metode : Sebanyak 20 pasien yang menjalani operasi laparotomi salpingo ooforektomi dimasukkan dalam penelitian randomized clinical trial. Pasien dibagi menjadi dua kelompok yaitu  kelompok yang menggunakan agen anestesi inhalasi sevoflurane (kel. 1) dan isoflurane (kel. 2) untuk pemeliharaan anestesi. Kedua kelompok dilakukan wawancara menggunakan kuesioner MOCA-INA satu hari sebelum dan tiga hari sesudah operasi untuk menilai tingkat kognitifnya. Kejadian POCD ditandai dengan penurunan nilai MOCA-INA minimal sebesar 20% dari nilai awal.Hasil : Dari kedua kelompok tidak didapatkan subjek yang mengalami POCD, dan tidak ada perbedaan perubahan nilai kognitif yang bermakna antara kelompok 1 dan kelompok 2.Simpulan : Tidak ada perbedaan pengaruh penggunaan sevoflurane dan isoflurane yang bermakna secara statistik terhadap kejadian POCD pada pasien yang menjalani operasi laparotomi salpingo ooforektomi.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.27379","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

背景:认知功能障碍(POCD)是指术后与患者健康、长期护理、发病率、死亡率、治疗延迟和生活质量下降等关系密切的人的认知能力下降。POCD可能发生在15-25%的接受手术的患者中,通常是常见的麻醉手术。POCD可以被诊断为使用轻认知功能测试,其中包括使用具有高度特殊和敏感性的moca测试。吸入麻醉探员通常被称为POCD的因素之一,因为她的角色中增加集合Aβ和能力防止kolinergik传输。理论上讲,一种比sevofluran优越的战术系统,因为它有一种神经保护特性。目的:了解sevoflurane和isoflurane对POCD症状的不同影响,这些患者接受了salpingo ooforectomi手术。方法:20名接受过腹腔镜手术的病人被包括在randomimized临床试验中。患者被分为两组,一组使用sevoflurane雾化器(ex)。1)和isoflurane(前。2)用于麻醉维修。两组采访都使用手术前一天和手术后三天的momata ina问卷进行评估,以评估其认知水平。POCD事件的特点是moca ina值至少下降了20%。结果:两组均未获得有强迫症的受试者,一组和二组之间没有明显的认知价值变化。结论:sevoflurane和isoflurane在做腹腔镜手术的患者中对POCD有统计意义的影响没有什么不同。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
PENGARUH PENGGUNAAN SEVOFLURANE DAN ISOFLURANE TERHADAP POSTOPERATIVE COGNITIVE DYSFUNCTION PADA PASIEN YANG MENJALANI OPERASI LAPAROTOMI SALPINGO OOFOREKTOMI
Latar Belakang : Postoperative cognitive dysfunction (POCD) merupakan penurunan kemampuan kognitif seseorang pasca operasi yang berhubungan erat dengan kesehatan pasien, lama perawatan, tingkat morbiditas, mortalitas, keterlambatan penyembuhan, dan penurunan kualitas hidup. POCD dapat terjadi pada 15-25% pasien yang menjalani operasi, umumnya pada operasi dengan pembiusan umum. POCD dapat didiagnosa menggunakan instrumen skrining disfungsi kognitif ringan, diantaranya adalah menggunakan tes MOCA-INA yang memiliki nilai spesifisitas dan sensitivitas yang tinggi. Agen anestesi inhalasi sering disebut sebagai salah satu faktor pemicu POCD karena perannya dalam peningkatan agregasi Aβ dan kemampuannya dalam mencegah transmisi kolinergik. Secara teoritis, isofluran lebih unggul daripada sevofluran karena memiliki sifat neuroprotektif.Tujuan : Mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan sevoflurane dan isoflurane terhadap kejadian POCD pada pasien yang menjalani operasi laparotomi salpingo ooforektomi.Metode : Sebanyak 20 pasien yang menjalani operasi laparotomi salpingo ooforektomi dimasukkan dalam penelitian randomized clinical trial. Pasien dibagi menjadi dua kelompok yaitu  kelompok yang menggunakan agen anestesi inhalasi sevoflurane (kel. 1) dan isoflurane (kel. 2) untuk pemeliharaan anestesi. Kedua kelompok dilakukan wawancara menggunakan kuesioner MOCA-INA satu hari sebelum dan tiga hari sesudah operasi untuk menilai tingkat kognitifnya. Kejadian POCD ditandai dengan penurunan nilai MOCA-INA minimal sebesar 20% dari nilai awal.Hasil : Dari kedua kelompok tidak didapatkan subjek yang mengalami POCD, dan tidak ada perbedaan perubahan nilai kognitif yang bermakna antara kelompok 1 dan kelompok 2.Simpulan : Tidak ada perbedaan pengaruh penggunaan sevoflurane dan isoflurane yang bermakna secara statistik terhadap kejadian POCD pada pasien yang menjalani operasi laparotomi salpingo ooforektomi.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Double Whammy Cases of Severe Mitral Stenosis in Peripartum: A Survival Case Series Perbandingan Luaran Penggunaan Protokol Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) dengan Perawatan Perioperatif Konvensional pada Pembedahan Umum di RSUP H. Adam Malik Medan Pemberian Kombinasi Krim Estetia dan Infiltrasi Lidokain 2% Untuk Mengurangi Nyeri Suntikan Jarum Anestesi Epidural Teknik Anestesia Epidural Dalam Operasi Herniotomi pada Pasien Atrial Septal Defect dengan Hipertensi Pulmonal Perbandingan Antara Ropivacaine-Dexmedetomidine versus Ropivacaine-Sufentanil untuk Analgesia Persalinan Normal: Tinjauan Sistematis dan Meta-Analisis Uji Acak Terkontrol
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1