Desti Nur Aini, Agung Winarno, W. Wahyuni, Muhammad Rizha, Elisabet Pandam Sembiring, E. Putri
{"title":"PELESTARIAN POTENSI BUDAYA TRADISIONAL MENTARAMAN SEBAGAI IKON KAMPUNG SENI DAN BUDAYA DI DESA PAGELARAN KABUPATEN MALANG","authors":"Desti Nur Aini, Agung Winarno, W. Wahyuni, Muhammad Rizha, Elisabet Pandam Sembiring, E. Putri","doi":"10.17977/um078v4i22022p183-192","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sebuah pariwisata merupakan hal yang menjadi pemicu pengembangan suatu kawasan wisata. Dalam upaya memaksimalkan potensi seni budaya tradisional, partisipasi masyarakat sekitar yang menjadi pengelola kawasan dalam pengembangan kawasan wisata menjadi kajian tersendiri. Berkembangnya suatu kawasan wisata didukung dari partisipasi masyarakat dalam mengelolanya. Sumber daya manusia yang siap dalam mengelola kampung wisata dan sarana dan prasarana yang harus ada di desa wisata diharapkan mampu mengangkat pendapatan masyarakat desa. Berdasarkan observasi yang dilakukan kampung budaya membutuhkan pendampingan dalam pengelolaan branding “Kampung Seni dan Budaya”. Tahapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dari persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan. Hasil kegiatan Pengabdian kepada Msyarakat (PkM) ini adalah pendekatan ke para pegiat seni yang lebih memfokuskan pada penggalian sejarah kesenian Mentaraman di Desa Pagelaran. Pada tahap perencanaan disusun sebuah kegiatan yang saling terintegrasi dengan tahap pelaksanaan yaitu terdapat kegiatan untuk memulai kembali kegiatan seni yang sempat terhenti yaitu latihan karawitan terbatas, pelatihan pemasaran digital guna menarik minat pengunjung untuk datang kembali di kampung budaya Desa Pagelaran, dan edukasi mengenai desa wisata. Hasil kegiatan dan respon yang positif dari masyarakat menunjukkan bahwa program kerja yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tercapainya target luaran kegiatan PkM. Abstract: Community participation in the management of a tourism is a trigger for the development of a tourist area. In an effort to maximize the potential of traditional cultural arts, the participation of the surrounding community who are area managers in the development of tourist areas is a particularly study. The development of a tourist area is supported by community participation in managing it. Human resources who are ready to manage tourism villages and the facilities and infrastructure that must exist in tourism villages are expected to be able to lift the income of rural communities. Based on observations made by cultural villages, they require assistance in managing the branding of \"Kampung Seni dan Budaya\". The stages of community service activities are carried out from preparation, planning, and implementation. The result of this Community Service (PkM) activity is an approach to artists who focus more on excavating the history of Mentaraman art in Pagelaran Village. In the planning stage, an activity that is integrated with the implementation stage is prepared, namely there are activities to restart the activities that have stopped, namely limited karawitan practices, digital marketing training to attract visitors to come back to the cultural village of Pagelaran Village, and education about tourism villages. The results of the activities and the positive response from the community showed that the program implemented is in accordance with the needs of the community and the achievement of the target output of PkM activities.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Graha Pengabdian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um078v4i22022p183-192","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
抽象地说:公众参与旅游业的管理是导致旅游业发展的原因。为了最大化传统文化艺术的潜力,成为旅游发展中区域管理人员的周边社区参与成为了一个独立的重点。一个旅游区的发展是由社区参与管理的。预计,能够管理旅游胜地、设施和基础设施的人力资源将能够提高农村人口的收入。根据文化村的观察,文化村需要在“艺术与文化之乡”的品牌管理方面进行精简。社区奉献活动的各个阶段是由准备、计划和执行完成完成的。这是对公众奉献活动的结果,是对艺术爱好者的一种追求,他们更专注于对艺术史的挖掘。在规划阶段,一项与实施相融合的活动包括重新开始被打断的艺术活动,包括有限的卡拉ok训练、数字营销培训,以吸引游客回到旅游村庄,以及对旅游村庄的教育。社区活动的结果和积极反应表明,开展的工作计划符合社区的需要,达到PkM活动的目标。抽象:社区参与旅游管理是旅游领域发展的一种触发器。在努力实现传统文化艺术的潜力时,所涉及的社区的参与是一个专门研究的领域。一个旅游地区的发展由社区参与管理。准备实施tourism的暴行和基础设施的人类资源,这些特征和设施必须存在于这些特征社区中。以文化恶棍为基础的观察,他们要求以“艺术与文化之乡”的品牌为代表。社区服务的stages of community service activities are carried out from preparation, planning and实施。这种社区服务的结果是类似于那些专注于在乡村艺术中扩展其历史的艺术家的。计划中的舞台,一个活动就是集成with the implementation是准备阶段,namely有些活动为了重启的《活动这一点已经停止,namely限量karawitan训练实践,数字营销来吸引请回来去参加文化村举办了村,教育关于旅游villages著作百科全书》。来自社区的持续活动和积极反应表明,正在实施的项目是与社区的需求和实现实现的PkM活动目标的实现相协调的。
PELESTARIAN POTENSI BUDAYA TRADISIONAL MENTARAMAN SEBAGAI IKON KAMPUNG SENI DAN BUDAYA DI DESA PAGELARAN KABUPATEN MALANG
Abstrak: Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sebuah pariwisata merupakan hal yang menjadi pemicu pengembangan suatu kawasan wisata. Dalam upaya memaksimalkan potensi seni budaya tradisional, partisipasi masyarakat sekitar yang menjadi pengelola kawasan dalam pengembangan kawasan wisata menjadi kajian tersendiri. Berkembangnya suatu kawasan wisata didukung dari partisipasi masyarakat dalam mengelolanya. Sumber daya manusia yang siap dalam mengelola kampung wisata dan sarana dan prasarana yang harus ada di desa wisata diharapkan mampu mengangkat pendapatan masyarakat desa. Berdasarkan observasi yang dilakukan kampung budaya membutuhkan pendampingan dalam pengelolaan branding “Kampung Seni dan Budaya”. Tahapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dari persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan. Hasil kegiatan Pengabdian kepada Msyarakat (PkM) ini adalah pendekatan ke para pegiat seni yang lebih memfokuskan pada penggalian sejarah kesenian Mentaraman di Desa Pagelaran. Pada tahap perencanaan disusun sebuah kegiatan yang saling terintegrasi dengan tahap pelaksanaan yaitu terdapat kegiatan untuk memulai kembali kegiatan seni yang sempat terhenti yaitu latihan karawitan terbatas, pelatihan pemasaran digital guna menarik minat pengunjung untuk datang kembali di kampung budaya Desa Pagelaran, dan edukasi mengenai desa wisata. Hasil kegiatan dan respon yang positif dari masyarakat menunjukkan bahwa program kerja yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tercapainya target luaran kegiatan PkM. Abstract: Community participation in the management of a tourism is a trigger for the development of a tourist area. In an effort to maximize the potential of traditional cultural arts, the participation of the surrounding community who are area managers in the development of tourist areas is a particularly study. The development of a tourist area is supported by community participation in managing it. Human resources who are ready to manage tourism villages and the facilities and infrastructure that must exist in tourism villages are expected to be able to lift the income of rural communities. Based on observations made by cultural villages, they require assistance in managing the branding of "Kampung Seni dan Budaya". The stages of community service activities are carried out from preparation, planning, and implementation. The result of this Community Service (PkM) activity is an approach to artists who focus more on excavating the history of Mentaraman art in Pagelaran Village. In the planning stage, an activity that is integrated with the implementation stage is prepared, namely there are activities to restart the activities that have stopped, namely limited karawitan practices, digital marketing training to attract visitors to come back to the cultural village of Pagelaran Village, and education about tourism villages. The results of the activities and the positive response from the community showed that the program implemented is in accordance with the needs of the community and the achievement of the target output of PkM activities.