{"title":"PENGARUH CAMPURAN EKSTRAK ETANOL PARE (Momordica charantia L.) dan PINANG (Areca catechu L.) TERHADAP KADAR e-NOS TIKUS PUTIH","authors":"Vivi Sofia, Moch. Saiful Bachri","doi":"10.52689/higea.v15i1.519","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" Penelitian tentang pengaruh campuran ekstrak etanol buah pare (Momordica carantia L.) dan biji pinang (Areca catechu L.) terhadap kadar endothelial Nitric Oxyde Synthase (e-NOS) tikus putih ini bertujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dalam terapi disfungsi ereksi dengan menggunakan ekstrak etanol buah pare dan biji buah pinang yang berbasis terapi herbal sebagai terapi alternatif yang menjanjikan di masa yang akan datang dengan efek samping minimal. Pada penelitian ini, target khusus yang ingin dicapai adalah membuktikan pengaruh campuran ekstrak etanol buah pare (Momordica carantia L.) dan biji pinang (Areca catechu L.) terhadap kadar e-NOS tikus putih galur wistar.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Sexual Behaviour dimana setelah dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif (X-Gra®), kelompok Ekstrak Etanol Pinang (EEP) dosis 100 mg/kg BB, kelompok Ekstrak Etanol Buah Pare (EEBP) dosis 50 mg/kg BB dan kelompok campuran EEP dan EENP (1:1) , tikus selanjutnya diaklimatisasi selama 7 hari. Selama proses aklimatisasi, tikus diberi pakan standar berupa pelet dan aquadest. Pada tahap ini dilakukan penimbangan berat badan setiap hari. Pada aklimatisasi hari ke-6, tikus betina diberikan estradiol valerat pada pukul 16.00 WIB. Kemudian pada hari ke- 1 sampai ke- 7, tikus jantan diberi perlakuan bahan uji per oral dan dilakukan pengamatan pada hari ke- 1, 2, 4 dan 6. Tikus jantan dimasukkan ke dalam aquarium yang berisikan empat tikus betina yang telah diberi estradiol valerat 48 jam sebelum pengamatan secara oral. Setelah 14 hari, sampel darah diambil dan dilakukan analisa kadar e-NOS hewan uji. Data yang diperoleh dianalisa secara statistik dengan Uji ANOVA satu jalur dan dilanjutkan dengan Uji Tukey’s HSD dengan taraf kepercayaan 95%.Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kadar e-NOS pada kelompok perlakuan berbeda signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (p<0,05). Nampak adanya peningkatan kadar eNOS pada kelompok perlakuan EEP pada dosis 100 mg/kg BB, perlakuan EEBP 50 mg/kg BB dan kelompok campuran EEP dan EEBP (1:1) yang diberikan selama 14 hari berturut-turut. Keyword : Afrodisiaka, Ekstrak pare, ekstrak pinang, endothelial Nitric ","PeriodicalId":286004,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Higea","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Farmasi Higea","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52689/higea.v15i1.519","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGARUH CAMPURAN EKSTRAK ETANOL PARE (Momordica charantia L.) dan PINANG (Areca catechu L.) TERHADAP KADAR e-NOS TIKUS PUTIH
Penelitian tentang pengaruh campuran ekstrak etanol buah pare (Momordica carantia L.) dan biji pinang (Areca catechu L.) terhadap kadar endothelial Nitric Oxyde Synthase (e-NOS) tikus putih ini bertujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dalam terapi disfungsi ereksi dengan menggunakan ekstrak etanol buah pare dan biji buah pinang yang berbasis terapi herbal sebagai terapi alternatif yang menjanjikan di masa yang akan datang dengan efek samping minimal. Pada penelitian ini, target khusus yang ingin dicapai adalah membuktikan pengaruh campuran ekstrak etanol buah pare (Momordica carantia L.) dan biji pinang (Areca catechu L.) terhadap kadar e-NOS tikus putih galur wistar.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Sexual Behaviour dimana setelah dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif (X-Gra®), kelompok Ekstrak Etanol Pinang (EEP) dosis 100 mg/kg BB, kelompok Ekstrak Etanol Buah Pare (EEBP) dosis 50 mg/kg BB dan kelompok campuran EEP dan EENP (1:1) , tikus selanjutnya diaklimatisasi selama 7 hari. Selama proses aklimatisasi, tikus diberi pakan standar berupa pelet dan aquadest. Pada tahap ini dilakukan penimbangan berat badan setiap hari. Pada aklimatisasi hari ke-6, tikus betina diberikan estradiol valerat pada pukul 16.00 WIB. Kemudian pada hari ke- 1 sampai ke- 7, tikus jantan diberi perlakuan bahan uji per oral dan dilakukan pengamatan pada hari ke- 1, 2, 4 dan 6. Tikus jantan dimasukkan ke dalam aquarium yang berisikan empat tikus betina yang telah diberi estradiol valerat 48 jam sebelum pengamatan secara oral. Setelah 14 hari, sampel darah diambil dan dilakukan analisa kadar e-NOS hewan uji. Data yang diperoleh dianalisa secara statistik dengan Uji ANOVA satu jalur dan dilanjutkan dengan Uji Tukey’s HSD dengan taraf kepercayaan 95%.Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kadar e-NOS pada kelompok perlakuan berbeda signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (p<0,05). Nampak adanya peningkatan kadar eNOS pada kelompok perlakuan EEP pada dosis 100 mg/kg BB, perlakuan EEBP 50 mg/kg BB dan kelompok campuran EEP dan EEBP (1:1) yang diberikan selama 14 hari berturut-turut. Keyword : Afrodisiaka, Ekstrak pare, ekstrak pinang, endothelial Nitric