{"title":"社交媒体在促进三宝垄公立社会科学学院学生的初级选民参与方面的作用","authors":"Nugraheni Arumsari, Wenny Eka Septina, Iwan Hardi Saputro","doi":"10.15294/harmony.v5i1.40271","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia is a democratic country that upholds freedom of human rights and also in expressing opinions in public. In this democratic country General Election or Election is still considered as the most concrete form of community participation in the administration of government. One of them is a form of political participation through social media that is widely used by teenagers who can be regarded as novice voters. This study aims to explain the role of social media in increasing voter turnout in the 2019 presidential election. The research method is descriptive analysis, which is to describe, analyze and interpret data. Data collection techniques by: observation, interviews, questionnaires and FGD (Focus Group Discutions). The results showed that the use of social media among novice voters to access information about the election, namely Instagram ranks first, namely 77.6%, then there are WhatApps, Youtube and Twitter, while the factors that influence voter participation through social media are influenced by modernization , the influence of intellectuals and modern mass communication and government involvement in social, economic and cultural affairs. \nIndonesia merupakan negara demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan hak asasi manusia dan juga dalam mengemukakan pendapat di muka umum. Dalam negara demokrasi inilah Pemilihan Umum atau Pemilu masih dianggap sebagai bentuk partisipasi masyarakat yang bentuknya paling konkret dalam penyelenggaraan pemerintahan. Salah satunya yaitu bentuk partisipasi politik melalui media sosial yang banyak digunakan oleh kalangan remaja yang dapat dikatakan sebagai pemilih pemula. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran media sosial dalam meningkatkan partisipasi pemilih pemula pada pemilihan presiden tahun 2019. Metode penelitian ini bersifat deskriptif analisis, ialah untuk menggambarkan, menganalisis dan menginterpretasikan data. Tehnik pengambilan data dengan cara: observasi, wawancara, kuesioner dan FGD (Focus Group Discutions). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial di kalangan pemilih pemula untuk mengakses informasi mengenai pemilu, yaitu Instagram menempati urutan pertama yaitu 77,6% selanjutnya terdapat WhatApps, Youtube dan Twitter, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi pemilih pemula melalui media sosial dipengaruhi oleh modernisasi, pengaruh kaum intelektual dan komunikasi massa modern dan keterlibatan pemerintah dalam urusan sosial, ekonomi dan kebudayaan.","PeriodicalId":142338,"journal":{"name":"Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PERAN MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH PEMULA DI KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG\",\"authors\":\"Nugraheni Arumsari, Wenny Eka Septina, Iwan Hardi Saputro\",\"doi\":\"10.15294/harmony.v5i1.40271\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Indonesia is a democratic country that upholds freedom of human rights and also in expressing opinions in public. In this democratic country General Election or Election is still considered as the most concrete form of community participation in the administration of government. One of them is a form of political participation through social media that is widely used by teenagers who can be regarded as novice voters. This study aims to explain the role of social media in increasing voter turnout in the 2019 presidential election. The research method is descriptive analysis, which is to describe, analyze and interpret data. Data collection techniques by: observation, interviews, questionnaires and FGD (Focus Group Discutions). The results showed that the use of social media among novice voters to access information about the election, namely Instagram ranks first, namely 77.6%, then there are WhatApps, Youtube and Twitter, while the factors that influence voter participation through social media are influenced by modernization , the influence of intellectuals and modern mass communication and government involvement in social, economic and cultural affairs. \\nIndonesia merupakan negara demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan hak asasi manusia dan juga dalam mengemukakan pendapat di muka umum. Dalam negara demokrasi inilah Pemilihan Umum atau Pemilu masih dianggap sebagai bentuk partisipasi masyarakat yang bentuknya paling konkret dalam penyelenggaraan pemerintahan. Salah satunya yaitu bentuk partisipasi politik melalui media sosial yang banyak digunakan oleh kalangan remaja yang dapat dikatakan sebagai pemilih pemula. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran media sosial dalam meningkatkan partisipasi pemilih pemula pada pemilihan presiden tahun 2019. Metode penelitian ini bersifat deskriptif analisis, ialah untuk menggambarkan, menganalisis dan menginterpretasikan data. Tehnik pengambilan data dengan cara: observasi, wawancara, kuesioner dan FGD (Focus Group Discutions). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial di kalangan pemilih pemula untuk mengakses informasi mengenai pemilu, yaitu Instagram menempati urutan pertama yaitu 77,6% selanjutnya terdapat WhatApps, Youtube dan Twitter, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi pemilih pemula melalui media sosial dipengaruhi oleh modernisasi, pengaruh kaum intelektual dan komunikasi massa modern dan keterlibatan pemerintah dalam urusan sosial, ekonomi dan kebudayaan.\",\"PeriodicalId\":142338,\"journal\":{\"name\":\"Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN\",\"volume\":\"15 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-08-18\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15294/harmony.v5i1.40271\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/harmony.v5i1.40271","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
印尼是一个民主国家,维护人权自由和公开表达意见的自由。在这个民主国家,普选或选举仍然被认为是社区参与政府管理的最具体形式。其中之一是通过社交媒体参与政治的一种形式,这种形式被青少年广泛使用,他们可以被视为新手选民。这项研究旨在解释社交媒体在提高2019年总统大选选民投票率方面的作用。研究方法是描述性分析,即对数据进行描述、分析和解释。数据收集技术:观察、访谈、问卷调查和FGD(焦点小组讨论)。结果显示,新手选民使用社交媒体获取选举信息的比例排名第一,即Instagram,占77.6%,其次是WhatApps, Youtube和Twitter,而影响选民通过社交媒体参与的因素是现代化、知识分子和现代大众传播的影响以及政府对社会、经济和文化事务的参与。印度尼西亚的民主民主,杨门军,丁基,kebebasan, haasasia, danjuga dalam, mengemukakan, pendapat, di muka umum。当我们为民主而奋斗的时候,我们为民主而奋斗,我们为民主而奋斗,我们为民主而奋斗,我们为民主而奋斗。Salah satunya yitu bentuk政党,政治,媒体,社会yang banyak digunakan oleh kalangan remaja yang dapat dikatakan sebagai pemilih pemula。Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran媒体社会dalam脑膜炎katkan partisisipasi pemilih pemula paspilihan总统2019。Metode penelitian是指数据分析、数据分析、数据分析和数据解释。Tehnik pengambilan数据分析:observasi, wawancara, kusioner和FGD(焦点小组讨论)。Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media social, kalangan pemilih pemilih pemula untuk mengakes informasi mengenai pemilu, yiti Instagram menemilih urutan pertama yitu, Youtube和Twitter, sedangkan facktor - facktor yang mempengaruhi partisipasi pemilih pemula melalui media social dipengaruhi oleh modernisasi, pengaruam知识分子dan komunikasi massa modern dan keterlibatan peremintah dalam urusan social,经济dan kebudayaan。
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH PEMULA DI KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Indonesia is a democratic country that upholds freedom of human rights and also in expressing opinions in public. In this democratic country General Election or Election is still considered as the most concrete form of community participation in the administration of government. One of them is a form of political participation through social media that is widely used by teenagers who can be regarded as novice voters. This study aims to explain the role of social media in increasing voter turnout in the 2019 presidential election. The research method is descriptive analysis, which is to describe, analyze and interpret data. Data collection techniques by: observation, interviews, questionnaires and FGD (Focus Group Discutions). The results showed that the use of social media among novice voters to access information about the election, namely Instagram ranks first, namely 77.6%, then there are WhatApps, Youtube and Twitter, while the factors that influence voter participation through social media are influenced by modernization , the influence of intellectuals and modern mass communication and government involvement in social, economic and cultural affairs.
Indonesia merupakan negara demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan hak asasi manusia dan juga dalam mengemukakan pendapat di muka umum. Dalam negara demokrasi inilah Pemilihan Umum atau Pemilu masih dianggap sebagai bentuk partisipasi masyarakat yang bentuknya paling konkret dalam penyelenggaraan pemerintahan. Salah satunya yaitu bentuk partisipasi politik melalui media sosial yang banyak digunakan oleh kalangan remaja yang dapat dikatakan sebagai pemilih pemula. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran media sosial dalam meningkatkan partisipasi pemilih pemula pada pemilihan presiden tahun 2019. Metode penelitian ini bersifat deskriptif analisis, ialah untuk menggambarkan, menganalisis dan menginterpretasikan data. Tehnik pengambilan data dengan cara: observasi, wawancara, kuesioner dan FGD (Focus Group Discutions). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial di kalangan pemilih pemula untuk mengakses informasi mengenai pemilu, yaitu Instagram menempati urutan pertama yaitu 77,6% selanjutnya terdapat WhatApps, Youtube dan Twitter, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi pemilih pemula melalui media sosial dipengaruhi oleh modernisasi, pengaruh kaum intelektual dan komunikasi massa modern dan keterlibatan pemerintah dalam urusan sosial, ekonomi dan kebudayaan.