Pub Date : 2022-12-06DOI: 10.15294/harmony.v7i2.56687
Robby Fajar Fitrianto, Ahmad Nailul Atok, Fadhilah Nur Aini Putri, Tamira Auga Abadi, Tazkia Kamila Sofuan
Artikel ini menyajikan bukti empiris bahwa pemerintah kolonial merespon terkait wabah cacar dengan melakukan vaksinasi di Pulau Jawa abad 19. Penulis menggunakan metode tinjauan literatur yang relevan dengan topik terkait dalam penulisan artikel ini. Pada abad 19, wabah cacar telah berdampak pada meningkatya angka kematian (mortalitas) pada anak-anak usia dibawah 14 tahun di Pulau Jawa. Untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh wabah cacar ini, pemerintah melakukan berbagai penanganan, salah satunya melakukan vaksinasi. Bahkan, pemerintah kolonial merekrut orang-orang pribumi untuk dijadikan vaksinator pribumi dalam rangka menyukseskan program vaksinasi. Kesulitan dalam menyajikan bukti empiris terkait kebijakan vaksinasi pemerintah kolonial sebagai bentuk penanganan wabah cacar di Pulau Jawa abad 19, dikarenakan minimnya literatur yang relevan dengan topik ini. Dari data-data yang telah dikumpulkan, terdapat adanya kebijakan vaksinasi yang dilakukan pemerintah kolonial sebagai bentuk penanganan wabah cacar di Pulau Jawa Abad 19.
{"title":"WABAH CACAR DI JAWA ABAD-19: PERAN PEMERINTAH KOLONIAL DALAM MENERAPKAN VAKSINASI","authors":"Robby Fajar Fitrianto, Ahmad Nailul Atok, Fadhilah Nur Aini Putri, Tamira Auga Abadi, Tazkia Kamila Sofuan","doi":"10.15294/harmony.v7i2.56687","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/harmony.v7i2.56687","url":null,"abstract":"Artikel ini menyajikan bukti empiris bahwa pemerintah kolonial merespon terkait wabah cacar dengan melakukan vaksinasi di Pulau Jawa abad 19. Penulis menggunakan metode tinjauan literatur yang relevan dengan topik terkait dalam penulisan artikel ini. Pada abad 19, wabah cacar telah berdampak pada meningkatya angka kematian (mortalitas) pada anak-anak usia dibawah 14 tahun di Pulau Jawa. Untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh wabah cacar ini, pemerintah melakukan berbagai penanganan, salah satunya melakukan vaksinasi. Bahkan, pemerintah kolonial merekrut orang-orang pribumi untuk dijadikan vaksinator pribumi dalam rangka menyukseskan program vaksinasi. Kesulitan dalam menyajikan bukti empiris terkait kebijakan vaksinasi pemerintah kolonial sebagai bentuk penanganan wabah cacar di Pulau Jawa abad 19, dikarenakan minimnya literatur yang relevan dengan topik ini. Dari data-data yang telah dikumpulkan, terdapat adanya kebijakan vaksinasi yang dilakukan pemerintah kolonial sebagai bentuk penanganan wabah cacar di Pulau Jawa Abad 19.","PeriodicalId":142338,"journal":{"name":"Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN","volume":"377 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122046423","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-06DOI: 10.15294/harmony.v7i2.62114
Yunike Sulistyosari, Hermon Maurits Karwur, Habibi Sultan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran IPS yang dilakukan secara berdiferensiasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, teknik analisis data memakai triangulasi teknik yang mengkonfirmasi data berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti menghasilkan temuan diantaranya pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi telah berhasil diterapkan oleh guru IPS. Guru menggunakan diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Hasil pembelajaran berdiferensiasi memberikan dampak yang positif baik dari segi pengajar maupun peserta didik. Melalui pembelajaran berdiferensiasi guru merasa senang karena peserta didik lebih antusias dan mengena, hal ini diwujudkan dalam bentuk produk yang dihasilkan peserta didik dalam pembelajaran sangat kreatif. Namun tantangan yang diterima oleh guru pada tahap diferensiasi proses, guru masih menemukan kebingungan saat membedakan bahan ajar yang harus diberikan pada peserta dididk yang bervariasi. Melalui pembelajaran berdiferensiasi pada kurikulum merdeka memberikan otonomi peserta didik untuk dapat mengekspresikan kemampuan belajarnya berdasarkan potensi dan minat yang dimiliki.
{"title":"PENERAPAN PEMBELAJARAN IPS BERDIFERENSIASI PADA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR","authors":"Yunike Sulistyosari, Hermon Maurits Karwur, Habibi Sultan","doi":"10.15294/harmony.v7i2.62114","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/harmony.v7i2.62114","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran IPS yang dilakukan secara berdiferensiasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, teknik analisis data memakai triangulasi teknik yang mengkonfirmasi data berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti menghasilkan temuan diantaranya pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi telah berhasil diterapkan oleh guru IPS. Guru menggunakan diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Hasil pembelajaran berdiferensiasi memberikan dampak yang positif baik dari segi pengajar maupun peserta didik. Melalui pembelajaran berdiferensiasi guru merasa senang karena peserta didik lebih antusias dan mengena, hal ini diwujudkan dalam bentuk produk yang dihasilkan peserta didik dalam pembelajaran sangat kreatif. Namun tantangan yang diterima oleh guru pada tahap diferensiasi proses, guru masih menemukan kebingungan saat membedakan bahan ajar yang harus diberikan pada peserta dididk yang bervariasi. Melalui pembelajaran berdiferensiasi pada kurikulum merdeka memberikan otonomi peserta didik untuk dapat mengekspresikan kemampuan belajarnya berdasarkan potensi dan minat yang dimiliki.","PeriodicalId":142338,"journal":{"name":"Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130766116","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-06DOI: 10.15294/harmony.v7i2.61697
Silva Meiza
Terorisme adalah suatu tindakan yang dapat menimbulkan keadaan kacau balau, serta menimbulkan kerusakan/kehilangan korban harta benda/kerugian masyarakat. Fasilitas/objek vital/bahkan menghilangkan nyawa manusia. Terorisme adalah ancaman bagi setiap negara di dunia mana pun yang dibutuhkan dengan usaha dan kerjasama bersama untuk memeranginya). Aksi kejahatan Terorisme ini selalu ada dan membumbui khasanah kehidupan, oleh karenanya tindak kejahatan ini harus diberantas agar tidak terjadi lagi dimasa yang akan datang. Tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk mengkaji dan juga menganalisis bagaimana cara payung hukum di Indonesia bekerja untuk menanggulangi tindak kejahatan terorisme ini. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis suatu perbuatan dapat dikategorikan sebagai tindak pidana pendanaan teroris dan pertanggungjawaban pidana pelaku tindak pidana pendanaan teroris
{"title":"PAYUNG HUKUM INDONESIA TERHADAP TERORIS SEBAGAI BENTUK DERADIKALISASI TERORISME","authors":"Silva Meiza","doi":"10.15294/harmony.v7i2.61697","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/harmony.v7i2.61697","url":null,"abstract":"Terorisme adalah suatu tindakan yang dapat menimbulkan keadaan kacau balau, serta menimbulkan kerusakan/kehilangan korban harta benda/kerugian masyarakat. Fasilitas/objek vital/bahkan menghilangkan nyawa manusia. Terorisme adalah ancaman bagi setiap negara di dunia mana pun yang dibutuhkan dengan usaha dan kerjasama bersama untuk memeranginya). Aksi kejahatan Terorisme ini selalu ada dan membumbui khasanah kehidupan, oleh karenanya tindak kejahatan ini harus diberantas agar tidak terjadi lagi dimasa yang akan datang. Tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk mengkaji dan juga menganalisis bagaimana cara payung hukum di Indonesia bekerja untuk menanggulangi tindak kejahatan terorisme ini. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis suatu perbuatan dapat dikategorikan sebagai tindak pidana pendanaan teroris dan pertanggungjawaban pidana pelaku tindak pidana pendanaan teroris","PeriodicalId":142338,"journal":{"name":"Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128596660","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-06DOI: 10.15294/harmony.v7i2.61267
Mohammad Najib Asrof Imtiyaz, Fatma Ulfatun Najicha
Nilai kebudayaan yang menjadi karakteristik bangsa Indonesia, seperti gotong royong, silahturahmi, ramah tamah dalam masyarakat menjadi keistimewaan dasar yang dapat menjadikan individu-individu masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan bangsa sendiri. Tapi karakteristik masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan sopan santun kini mulai pudar sejak masuknya budaya asing ke Indonesia yang tidak bisa diseleksi dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Maka, dalam hal ini pemerintah memiliki peranan penting untuk mempertahankan nilai-nilai kebudayaan Indonesia dalam kehidupan masyarakatnya karena nilai-nilai kebudayaan dari leluluhur merupakan filosofi hidup pada tiap daerahnya meskipun tanpa bantuan teknologi. Nilai-nilai budaya tersebut bukan berarti mengharuskan kita untuk bersikap tertutup terhadap budaya asing, namun nilai dan makna filosofi kebudayaan Indonesia harus dijadikan sebagai sumber inspirasi dan kreatifitas.
{"title":"MEMBANGUN KEMBALI SIKAP NASIONALISME BANGSA INDONESIA DALAM MENANGKAL BUDAYA ASING DI ERA GLOBALISASI","authors":"Mohammad Najib Asrof Imtiyaz, Fatma Ulfatun Najicha","doi":"10.15294/harmony.v7i2.61267","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/harmony.v7i2.61267","url":null,"abstract":"Nilai kebudayaan yang menjadi karakteristik bangsa Indonesia, seperti gotong royong, silahturahmi, ramah tamah dalam masyarakat menjadi keistimewaan dasar yang dapat menjadikan individu-individu masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan bangsa sendiri. Tapi karakteristik masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan sopan santun kini mulai pudar sejak masuknya budaya asing ke Indonesia yang tidak bisa diseleksi dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Maka, dalam hal ini pemerintah memiliki peranan penting untuk mempertahankan nilai-nilai kebudayaan Indonesia dalam kehidupan masyarakatnya karena nilai-nilai kebudayaan dari leluluhur merupakan filosofi hidup pada tiap daerahnya meskipun tanpa bantuan teknologi. Nilai-nilai budaya tersebut bukan berarti mengharuskan kita untuk bersikap tertutup terhadap budaya asing, namun nilai dan makna filosofi kebudayaan Indonesia harus dijadikan sebagai sumber inspirasi dan kreatifitas.","PeriodicalId":142338,"journal":{"name":"Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128759042","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-06DOI: 10.15294/harmony.v7i2.58873
Amalia Rizqiani, T. Wijayanti
Penilaian yang dilakukan guru selama ini masih belum dilaksanakan sesuai prosedur dan masih menggunakan cara penilaian yang masih tradisional. Tulisan ini membahas tentang implementasi penilaian PPKn di SMA Negeri 1 Bumiayu serta faktor pendorong dan penghambat implementasi penilaian PPKn di SMA Negeri 1 Bumiayu. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan SMA Negeri 1 Bumiayu Penilaian PPKn disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Penilaian pada ranah afektif dengan cara mengamati sikap siswa, penilaian pada ranah kognitif yang dilakukan dengan cara tes tertulis dan penugasan, pelaksanaan penilaian ranah psikomotorik dilakukan dalam bentuk portofolio atau kumpulan-kumpulan tugas. Faktor pendorong implementasi penilaian PPKn adalah pada fasilitas yang sudah mendukung kegiatan penilaian. Faktor penghambat yang dialami berupa kesulitan guru dalam melaksanakan penilaian hasil belajar pada saat pandemi Covid-19, masih terdapat guru yang kurang menguasai IT, dan adanya siswa yang tidak mengikuti serangkaian penilaian.
教师过去所做的评估仍未按照程序进行,并仍使用传统的评估方法。这篇文章讨论了SMA Negeri 1 Bumiayu的PPKn评估的实施,以及SMA Negeri 1 Bumiayu对PPKn评估的驱动和抑制。采用定性方法进行研究。研究结果显示,SMA Negeri 1 Bumiayu评估与指定的学习目标相适应。通过观察学生的态度来评估情感领域,通过书面测试和任务来进行认知领域的评估,通过心理运动领域的评估以组合或任务集的形式进行。PPKn评估实施的驱动因素是已经支持评估活动的设施。障碍因素是,在Covid-19大流行期间,教师在执行学习成绩评估方面遇到了困难,教师仍然缺乏对IT的掌握能力,学生没有遵循一系列的评估。
{"title":"IMPLEMENTASI PENILAIAN PPKN DI SMA NEGERI 1 BUMIAYU KABUPATEN BREBES","authors":"Amalia Rizqiani, T. Wijayanti","doi":"10.15294/harmony.v7i2.58873","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/harmony.v7i2.58873","url":null,"abstract":"Penilaian yang dilakukan guru selama ini masih belum dilaksanakan sesuai prosedur dan masih menggunakan cara penilaian yang masih tradisional. Tulisan ini membahas tentang implementasi penilaian PPKn di SMA Negeri 1 Bumiayu serta faktor pendorong dan penghambat implementasi penilaian PPKn di SMA Negeri 1 Bumiayu. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan SMA Negeri 1 Bumiayu Penilaian PPKn disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Penilaian pada ranah afektif dengan cara mengamati sikap siswa, penilaian pada ranah kognitif yang dilakukan dengan cara tes tertulis dan penugasan, pelaksanaan penilaian ranah psikomotorik dilakukan dalam bentuk portofolio atau kumpulan-kumpulan tugas. Faktor pendorong implementasi penilaian PPKn adalah pada fasilitas yang sudah mendukung kegiatan penilaian. Faktor penghambat yang dialami berupa kesulitan guru dalam melaksanakan penilaian hasil belajar pada saat pandemi Covid-19, masih terdapat guru yang kurang menguasai IT, dan adanya siswa yang tidak mengikuti serangkaian penilaian.","PeriodicalId":142338,"journal":{"name":"Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117067215","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-06DOI: 10.15294/harmony.v7i2.61711
Yusuf Falaq, N. Putri, M. Sholeh, C. Utomo
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kajian pustaka, yang merupakan jenis penelitian yang mengunakan pengumpulan data melalui observasi dan kajian literasi. Teori Pembelajaran Transformatif pemaknaan dan lingkup pada pembelajaran IPS di sekolah. Teori pembelajaran ini menyebutkan secara praktikal, artinya kesatuan proses, cara, dan tindakan buat menghasilkan seseorang belajar. Di era pandemi ini dituntut pembelajaran wajib terus berlangsung, maka banyak sekali upaya dilakukan oleh semua kelembagaan pendidikan. Salah satunya dikenalkan contoh pembelajaran yang paling efektif buat menjawab problem ini yaitu contoh pembelajaran hybrid learning. Hybrid learning artinya metode pembelajaran kombinasi antara pembelajaran tatap muka menggunakan pembelajaran dalam jaringan. Hal ini ialah upaya dari pemerintah buat menyesuaikan serta menyiapkan diri buat hidup berdampingan dengan pandemi. diperlukan strategis dan model yang sudah direcanakan bisa berjalan baik dalam proses pembelajaran IPS di sekolah.
{"title":"TEORI PEMBELAJARAN TRANSFORMATIF PADA PENDIDIKAN IPS","authors":"Yusuf Falaq, N. Putri, M. Sholeh, C. Utomo","doi":"10.15294/harmony.v7i2.61711","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/harmony.v7i2.61711","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan jenis penelitian kajian pustaka, yang merupakan jenis penelitian yang mengunakan pengumpulan data melalui observasi dan kajian literasi. Teori Pembelajaran Transformatif pemaknaan dan lingkup pada pembelajaran IPS di sekolah. Teori pembelajaran ini menyebutkan secara praktikal, artinya kesatuan proses, cara, dan tindakan buat menghasilkan seseorang belajar. Di era pandemi ini dituntut pembelajaran wajib terus berlangsung, maka banyak sekali upaya dilakukan oleh semua kelembagaan pendidikan. Salah satunya dikenalkan contoh pembelajaran yang paling efektif buat menjawab problem ini yaitu contoh pembelajaran hybrid learning. Hybrid learning artinya metode pembelajaran kombinasi antara pembelajaran tatap muka menggunakan pembelajaran dalam jaringan. Hal ini ialah upaya dari pemerintah buat menyesuaikan serta menyiapkan diri buat hidup berdampingan dengan pandemi. diperlukan strategis dan model yang sudah direcanakan bisa berjalan baik dalam proses pembelajaran IPS di sekolah.","PeriodicalId":142338,"journal":{"name":"Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131425100","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-06DOI: 10.15294/harmony.v7i2.61872
N. Putri, Aisyah Nur Sayidatun Nisa, Asep Ginanjar, Fredy Hermanto
Kondisi kawasan hutan mangrove Tapak di Kecamatan Tugu Kota Semarang kini mulai terncam dikarenakan rendahnya kesadaran warga terhadap lingkungan, kurangnya literasi tentang menjaga kelestarian hutan mangrove, kurangnya optimalisasi media sosial untuk pelestarian hutan mangrove, belum adanya gerakan sosial dalam upaya pencegahan kerusakan lingkungan, belum terjalinnya kerjasama dengan beberapa stakeholder kawasan hutan mangrove. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan melaksanakan program “PELITA” (Pelestarian Lingkungan Kita). Program ini terdiri dari Sosialisasi Gerakan Konservasi Hutan Mangrove, Edukasi Pelestarian Lingkungan, Video Turorial Peduli Lingkungan, Optimalisas Media Sosial, Giat Kampanye, Penguatan Social Awareness, dan Kemitraan. Program PELITA akn lebih optimal jika ada kerjasama dari berbagai pihak untuk saling membantu dan bergotong royong dalam melestarikan kegiatan penanaman konservasi hutan mangrove.
{"title":"OPTIMALISASI GERAKAN KONSERVASI HUTAN MANGROVE MELALUI PROGRAM PELITA SEBAGAI UPAYA PENGUATAN SOCIAL AWARENESS PADA MASYARAKAT TUGU KOTA SEMARANG","authors":"N. Putri, Aisyah Nur Sayidatun Nisa, Asep Ginanjar, Fredy Hermanto","doi":"10.15294/harmony.v7i2.61872","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/harmony.v7i2.61872","url":null,"abstract":"Kondisi kawasan hutan mangrove Tapak di Kecamatan Tugu Kota Semarang kini mulai terncam dikarenakan rendahnya kesadaran warga terhadap lingkungan, kurangnya literasi tentang menjaga kelestarian hutan mangrove, kurangnya optimalisasi media sosial untuk pelestarian hutan mangrove, belum adanya gerakan sosial dalam upaya pencegahan kerusakan lingkungan, belum terjalinnya kerjasama dengan beberapa stakeholder kawasan hutan mangrove. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan melaksanakan program “PELITA” (Pelestarian Lingkungan Kita). Program ini terdiri dari Sosialisasi Gerakan Konservasi Hutan Mangrove, Edukasi Pelestarian Lingkungan, Video Turorial Peduli Lingkungan, Optimalisas Media Sosial, Giat Kampanye, Penguatan Social Awareness, dan Kemitraan. Program PELITA akn lebih optimal jika ada kerjasama dari berbagai pihak untuk saling membantu dan bergotong royong dalam melestarikan kegiatan penanaman konservasi hutan mangrove.","PeriodicalId":142338,"journal":{"name":"Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134149895","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pelatihan dasar jurnalistik dan pelatihan menulis berita di era digital, dengan tujuan mahasiswa dapat menjadi generasi yang unggul dan memiliki kecerdasan dan kreatifitas dalam dunia tulis menulis guna mencapai peradaban yang santun dan unggul. Pelatihan ini melibatkan akademisi dan praktisi jurnalis profesional dari IDN Times yang menyampaikan materi dan pelatihan dengan tema Menjadi Jurnalis Millenial di Era Digital. Pelatihan ini diikuti oleh mahasiswa di lingkungan Universitas Negeri Semarang dengan jumlah 145 peserta. Pelatihan Jurnalistik ini didukung oleh mitra yakni dari IDN Times, hal ini dilakukan untuk memperdalam pengetahuan dan praktek mengenai kegiatan jurnalistik. Peran jurnalistik yang paling utama yaitu sebagai pemberi dan penyebar informasi. Melalui kegiatan jurnalistik tersebut masyarakat dapat memperoleh informasi penting, terbaru, dan faktual mengenai suatu peristiwa yang sedang terjadi. Jurnalistik disebut sebagai kegiatan pencarian, pengolahan, penulisan, serta penyebarluasan informasi kepada publik lewat media massa.
{"title":"MENJADI JURNALIS MILENIAL DI ERA DIGITAL","authors":"Nugraheni Arumsari, Sunarto ., Aisyah Nur Sayidatun Nisa, Sawitri Indah Lestari, Siti Fatimah, Arief Wahyudianto","doi":"10.15294/harmony.v7i2.60100","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/harmony.v7i2.60100","url":null,"abstract":"Pelatihan dasar jurnalistik dan pelatihan menulis berita di era digital, dengan tujuan mahasiswa dapat menjadi generasi yang unggul dan memiliki kecerdasan dan kreatifitas dalam dunia tulis menulis guna mencapai peradaban yang santun dan unggul. Pelatihan ini melibatkan akademisi dan praktisi jurnalis profesional dari IDN Times yang menyampaikan materi dan pelatihan dengan tema Menjadi Jurnalis Millenial di Era Digital. Pelatihan ini diikuti oleh mahasiswa di lingkungan Universitas Negeri Semarang dengan jumlah 145 peserta. Pelatihan Jurnalistik ini didukung oleh mitra yakni dari IDN Times, hal ini dilakukan untuk memperdalam pengetahuan dan praktek mengenai kegiatan jurnalistik. Peran jurnalistik yang paling utama yaitu sebagai pemberi dan penyebar informasi. Melalui kegiatan jurnalistik tersebut masyarakat dapat memperoleh informasi penting, terbaru, dan faktual mengenai suatu peristiwa yang sedang terjadi. Jurnalistik disebut sebagai kegiatan pencarian, pengolahan, penulisan, serta penyebarluasan informasi kepada publik lewat media massa.","PeriodicalId":142338,"journal":{"name":"Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN","volume":"111 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130302174","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-06DOI: 10.15294/harmony.v7i2.60241
Agus Sutono, Agung Triwidodo, Iin Purnamasari
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan instrumen penilaian berbasis pendidikan multikultural pada muatan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tema Indahnya Kebersamaan kelas IV sekolah dasar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R & D) yang mengacu pada teori Borg and Gall. Uji coba terbatas dilakukan pada kelas IV dengan 3 (tiga) Sekolah Dasar yaitu SD N Karangroto 01, SD N Gebangsari 01, dan SD Islam Plus Muhajirin. Uji Coba terbatas menggunakan one group pretest- posttest design. Metode pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, teknik tes dan pemberian angket untuk memperoleh hasil validitas. Teknik analisa data secara deskriptif dan kuantitatif. Hasil uji validitas instrumen penilaian dinyatakan sangat valid dengan persentase 88,75%. Instrumen penilaian berbasis pendidikan multikultural yang dikembangkan tergolong dalam kriteria praktis, dimana hasil dari respon guru dan siswa menunjukkan penilaian sebesar 88% dengan kriteria sangat layak. Instrumen penilaian berbasis pendidikan multikultural yang telah dikembangkan efektif untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar tema Indahnya Kebersamaan dengan hasil uji keefektifan siswa 80% nilai memenuhi KKM.
本研究的目的是为四年级学生提供基于多元文化教育内容的综合教育评估工具,以提高四年级学生的学习质量和小学学生的学习成绩。本研究是一种参考博格和加尔理论的研发。有限的试验是在四年级进行的,当时的小学是SD N Karangroto 01, SD N Gebangsari 01, SD伊斯兰加上Muhajirin。有限测试使用一组预试验设计。一种利用观察技术、测试技术和拨款来获得有效性结果的数据收集方法。描述性和定量的数据分析技术。评估工具有效性的测试结果为88.75%。开发的多文化教育评估工具属于实际标准,教师和学生的反应结果显示,对标准有88%的评价是高价值的。该基于多文化教育的评估工具有效地提高了共享过程的质量和学习成绩,并测试了学生80%的效率符合公里。
{"title":"INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS PENDIDIKAN MULTIKULTURAL PADA TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN DI SEKOLAH DASAR","authors":"Agus Sutono, Agung Triwidodo, Iin Purnamasari","doi":"10.15294/harmony.v7i2.60241","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/harmony.v7i2.60241","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan instrumen penilaian berbasis pendidikan multikultural pada muatan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tema Indahnya Kebersamaan kelas IV sekolah dasar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R & D) yang mengacu pada teori Borg and Gall. Uji coba terbatas dilakukan pada kelas IV dengan 3 (tiga) Sekolah Dasar yaitu SD N Karangroto 01, SD N Gebangsari 01, dan SD Islam Plus Muhajirin. Uji Coba terbatas menggunakan one group pretest- posttest design. Metode pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, teknik tes dan pemberian angket untuk memperoleh hasil validitas. Teknik analisa data secara deskriptif dan kuantitatif. Hasil uji validitas instrumen penilaian dinyatakan sangat valid dengan persentase 88,75%. Instrumen penilaian berbasis pendidikan multikultural yang dikembangkan tergolong dalam kriteria praktis, dimana hasil dari respon guru dan siswa menunjukkan penilaian sebesar 88% dengan kriteria sangat layak. Instrumen penilaian berbasis pendidikan multikultural yang telah dikembangkan efektif untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar tema Indahnya Kebersamaan dengan hasil uji keefektifan siswa 80% nilai memenuhi KKM.","PeriodicalId":142338,"journal":{"name":"Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132339168","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-06DOI: 10.15294/harmony.v7i2.62793
Umi Haniah
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh temuan dan observasi di SMP Negeri 26 Semarang kelas VII D dimana ketuntasan kelas hanya sebesar 38,1%. Oleh karena itu, perlu upaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan metode pembelajaran inovatif yaitu metode pembelajaran mind mapping. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran mind mapping dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas VII D SMP Negeri 26 Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang kegiatannya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi yag terbagi dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII D SMP Negeri 26 Semarang Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode mind mapping dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Hasil observasi menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik siklus I 71,18 dan siklus II 76,06. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan kata konsep dapat meningkatkan kemampuan peserta didik.
{"title":"UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MATERI INTERAKSI SOSIAL MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP NEGERI 26 SEMARANG","authors":"Umi Haniah","doi":"10.15294/harmony.v7i2.62793","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/harmony.v7i2.62793","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh temuan dan observasi di SMP Negeri 26 Semarang kelas VII D dimana ketuntasan kelas hanya sebesar 38,1%. Oleh karena itu, perlu upaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan metode pembelajaran inovatif yaitu metode pembelajaran mind mapping. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran mind mapping dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas VII D SMP Negeri 26 Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang kegiatannya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi yag terbagi dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII D SMP Negeri 26 Semarang Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode mind mapping dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Hasil observasi menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik siklus I 71,18 dan siklus II 76,06. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan kata konsep dapat meningkatkan kemampuan peserta didik.","PeriodicalId":142338,"journal":{"name":"Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126881238","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}