{"title":"在Kab的Sempu岛上自然保护区,以鱼叉捕鱼为基础的野生动物种类的多样性。东爪哇马朗","authors":"Moh Sukron Makmum","doi":"10.33830/manilkara.v1i2.5036.2023","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kekhawatiran dan kerentanan akan terjadinya kerusakan eksosistem di Cagar Alam Pulau Sempu (CAPS), Kabupaten Malang oleh aktivitas manusia dapat berdampak pada kelangsungan kehidupan dan penurunan populasi satwa liar. Penelitian bertujuan untuk menghitung kekayaan spesies dan frekuensi perjumpaan spesies satwa liar dengan menggunakan kamera jebak di kawasan CAPS. Metodologi menggunakan penghitungan bukti rekaman foto digital kamera jebak. Satwa liar yang tertangkap pada kamera jebak dihitung berdasarkan jumlah foto, jumlah spesies, dan jumlah hari aktif kamera. Hasil penelitian menunjukkan kekayaan satwa liar yang teridentifikasi sebanyak 15 spesies, yaitu Muntiacus muntjak (Cervidae), Macaca fascicularis (Cercopithecidae), Paradoxurus hermaprodithus (Viverridae), Callosciurus notatus (Sciuridae), Tragulus javanicus (Tragulidae), Hystrix javanica (Hystricidae), Trachypithecus auratus (Cercopithecidae), Sus scrofa (Suidae), Prionodon linsang (Prionodontidae), Varanus nebulosus (Varanidae), Gallus gallus (Phasianidae), Chalcophaps indica (Columbidae), Spilornis cheela (Accipitridae), Hydrornis guajanus (Pittidae) dan Varanus salvator (Varanidae). Hasil penghitungan nilai frekuensi perjumpaan satwa liar relatif bervarisi dari nilai yang tinggi sampai rendah, namun dari 15 spesies yang tercatat perolehan tertinggi didominasi oleh Muntiacus muntjak (ER 11,17 foto/hari) dan Macaca fascicularis (ER 10 foto/hari).","PeriodicalId":254821,"journal":{"name":"MANILKARA: Journal of Bioscience","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Keragaman Spesies Satwa Liar Berbasis Bidikan Kamera Jebak (Camera Trap) di Cagar Alam Pulau Sempu, Kab. Malang, Jawa Timur\",\"authors\":\"Moh Sukron Makmum\",\"doi\":\"10.33830/manilkara.v1i2.5036.2023\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kekhawatiran dan kerentanan akan terjadinya kerusakan eksosistem di Cagar Alam Pulau Sempu (CAPS), Kabupaten Malang oleh aktivitas manusia dapat berdampak pada kelangsungan kehidupan dan penurunan populasi satwa liar. Penelitian bertujuan untuk menghitung kekayaan spesies dan frekuensi perjumpaan spesies satwa liar dengan menggunakan kamera jebak di kawasan CAPS. Metodologi menggunakan penghitungan bukti rekaman foto digital kamera jebak. Satwa liar yang tertangkap pada kamera jebak dihitung berdasarkan jumlah foto, jumlah spesies, dan jumlah hari aktif kamera. Hasil penelitian menunjukkan kekayaan satwa liar yang teridentifikasi sebanyak 15 spesies, yaitu Muntiacus muntjak (Cervidae), Macaca fascicularis (Cercopithecidae), Paradoxurus hermaprodithus (Viverridae), Callosciurus notatus (Sciuridae), Tragulus javanicus (Tragulidae), Hystrix javanica (Hystricidae), Trachypithecus auratus (Cercopithecidae), Sus scrofa (Suidae), Prionodon linsang (Prionodontidae), Varanus nebulosus (Varanidae), Gallus gallus (Phasianidae), Chalcophaps indica (Columbidae), Spilornis cheela (Accipitridae), Hydrornis guajanus (Pittidae) dan Varanus salvator (Varanidae). Hasil penghitungan nilai frekuensi perjumpaan satwa liar relatif bervarisi dari nilai yang tinggi sampai rendah, namun dari 15 spesies yang tercatat perolehan tertinggi didominasi oleh Muntiacus muntjak (ER 11,17 foto/hari) dan Macaca fascicularis (ER 10 foto/hari).\",\"PeriodicalId\":254821,\"journal\":{\"name\":\"MANILKARA: Journal of Bioscience\",\"volume\":\"57 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-04-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"MANILKARA: Journal of Bioscience\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33830/manilkara.v1i2.5036.2023\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MANILKARA: Journal of Bioscience","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33830/manilkara.v1i2.5036.2023","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Keragaman Spesies Satwa Liar Berbasis Bidikan Kamera Jebak (Camera Trap) di Cagar Alam Pulau Sempu, Kab. Malang, Jawa Timur
Kekhawatiran dan kerentanan akan terjadinya kerusakan eksosistem di Cagar Alam Pulau Sempu (CAPS), Kabupaten Malang oleh aktivitas manusia dapat berdampak pada kelangsungan kehidupan dan penurunan populasi satwa liar. Penelitian bertujuan untuk menghitung kekayaan spesies dan frekuensi perjumpaan spesies satwa liar dengan menggunakan kamera jebak di kawasan CAPS. Metodologi menggunakan penghitungan bukti rekaman foto digital kamera jebak. Satwa liar yang tertangkap pada kamera jebak dihitung berdasarkan jumlah foto, jumlah spesies, dan jumlah hari aktif kamera. Hasil penelitian menunjukkan kekayaan satwa liar yang teridentifikasi sebanyak 15 spesies, yaitu Muntiacus muntjak (Cervidae), Macaca fascicularis (Cercopithecidae), Paradoxurus hermaprodithus (Viverridae), Callosciurus notatus (Sciuridae), Tragulus javanicus (Tragulidae), Hystrix javanica (Hystricidae), Trachypithecus auratus (Cercopithecidae), Sus scrofa (Suidae), Prionodon linsang (Prionodontidae), Varanus nebulosus (Varanidae), Gallus gallus (Phasianidae), Chalcophaps indica (Columbidae), Spilornis cheela (Accipitridae), Hydrornis guajanus (Pittidae) dan Varanus salvator (Varanidae). Hasil penghitungan nilai frekuensi perjumpaan satwa liar relatif bervarisi dari nilai yang tinggi sampai rendah, namun dari 15 spesies yang tercatat perolehan tertinggi didominasi oleh Muntiacus muntjak (ER 11,17 foto/hari) dan Macaca fascicularis (ER 10 foto/hari).