R. Ilahi, Indra Ramdhani, M. Yusuf, Doli Witro
{"title":"HUBUNGAN AGAMA ISLAM DAN PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM KEMAJUAN NEGARA: SEBUAH TINJAUAN UMUM","authors":"R. Ilahi, Indra Ramdhani, M. Yusuf, Doli Witro","doi":"10.18592/msr.v4i1.6450","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract:This article discusses the relationship between religion and economic development. Both have in common in achieving a goal, namely the creation of prosperity in human life. It was initiated by the findings of Weber, who observed the behavior of Catholics and Protestants who have differences in carrying out their lives. Protestants who take advantage of the economic side in their lives make them superior to Catholics. So that an initiative emerged to carry out church reform based on the arbitrariness of the Catholic church in carrying out rites that were more used for personal interests. Through a set of rules, Islam allows and even encourages a Muslim to carry out development, especially economic development. Because as a caliph on this earth, humans are obliged to take care of, preserve, and maintain various things in this universe, and it is forbidden to destroy them. In Islamic teachings, five points form the basis of human life to achieve prosperity, namely religion (ad-din), soul (an-nafs), reason (al-aql), offspring (nasb), and property (mal). Economic development in the Islamic point of view is raised, one of which is to achieve prosperity through these five main elements. So, in this case, religion has a close relationship with aspects of economic development, as can be seen from the similarities between the two in achieving the welfare of human life.Abstrak: Artikel ini membahas hubungan antara agama dan pembangunan ekonomi. Keduanya memiliki kesamaan dalam mencapai suatu tujuan, yaitu terciptanya kesejahteraan dalam kehidupan manusia. Hal ini diawali dengan temuan Weber yang mengamati perilaku umat Katolik dan Protestan yang memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupannya. Orang Protestan yang memanfaatkan sisi ekonomi dalam hidupnya menjadikan mereka lebih unggul dari Katolik. Sehingga muncul inisiatif untuk melakukan reformasi gereja berdasarkan kesewenang-wenangan gereja Katolik dalam menjalankan ritus-ritus yang lebih banyak digunakan untuk kepentingan pribadi. Melalui seperangkat aturan, Islam membolehkan bahkan mendorong seorang muslim untuk melakukan pembangunan, khususnya pembangunan ekonomi. Karena sebagai khalifah di muka bumi ini, manusia wajib menjaga, memelihara, dan memelihara berbagai hal yang ada di alam semesta ini, dan dilarang untuk dimusnahkan. Dalam ajaran Islam, lima hal yang menjadi landasan hidup manusia untuk mencapai kesejahteraan, yaitu agama (ad-din), jiwa (an-nafs), akal (al-aql), keturunan (nasb), dan harta (mal). Pembangunan ekonomi dalam pandangan Islam dimunculkan, salah satunya untuk mencapai kesejahteraan melalui lima unsur utama tersebut. Jadi, dalam hal ini agama memiliki hubungan yang erat dengan aspek pembangunan ekonomi, terlihat dari persamaan keduanya dalam mencapai kesejahteraan hidup manusia.","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18592/msr.v4i1.6450","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

摘要:本文探讨了宗教与经济发展的关系。两者在实现一个目标上有共同之处,即创造人类生活的繁荣。它是由韦伯的发现发起的,他观察了天主教徒和新教徒的行为,他们在生活中有差异。新教徒在生活中利用经济方面的优势,使他们比天主教徒优越。于是出现了一种改革教会的创举,这种改革是基于天主教会的随意性,在实行更多用于个人利益的仪式上进行的。通过一套规则,伊斯兰教允许甚至鼓励穆斯林进行发展,特别是经济发展。因为作为这个地球上的哈里发,人类有义务照顾、保存和维护这个宇宙中的各种事物,禁止破坏它们。在伊斯兰教义中,五个要点构成了人类生活的基础,即宗教(ad-din)、灵魂(an-nafs)、理性(al-aql)、后代(nasb)和财产(mal)。经济发展在伊斯兰教的观点中被提出,其中之一就是通过这五个主要因素来实现繁荣。因此,在这种情况下,宗教与经济发展的各个方面有着密切的关系,这可以从两者在实现人类生活福利方面的相似性中看出。[摘要]文章摘要:文章的主要内容是分析中国经济的发展现状。Keduanya memoriliki keshamaan dalam mencapai suatu tujuan, yititterciptanya keshahteraan dalam kehidupan手稿。Hal ini diawali dengan temuan Weber yang mengamati peraku umat Katolik dan Protestan yang memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupannya。Orang Protestan yang menanfaatkan sisi经济学家dalam hidupnya menjadikan mereka lebih unggul dari Katolik。西兴伽文化教育与文化改革与文化改革与文化改革与文化改革与文化改革与文化改革与文化改革与文化改革伊斯兰教成员,伊斯兰教成员,伊斯兰教成员,伊斯兰教成员,伊斯兰教成员,伊斯兰教成员,伊斯兰教成员,伊斯兰教成员。Karena sebagai khalifah di muka bumi ini, manusia wajib menjaga, memelihara, dan memelihara berbagai hal yang ada di alam semesta ini, dan dilarang untuk dimusnahkan。Dalam ajaran Islam, lima hal yang menjadi landasan hidup manusia untuk mencapai kesejahteraan, yitu agama (ad-din), jiwa (an-nafs), akal (al-aql), keturunan (nasb), dan harta (mal)。彭班古南经济学家dalam pandangan Islam dimunculkan, salah satunya untuk menapai kesjahteraan melalui lima unsur utama tersebut。贾迪说:“我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是我的意思。”
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
HUBUNGAN AGAMA ISLAM DAN PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM KEMAJUAN NEGARA: SEBUAH TINJAUAN UMUM
Abstract:This article discusses the relationship between religion and economic development. Both have in common in achieving a goal, namely the creation of prosperity in human life. It was initiated by the findings of Weber, who observed the behavior of Catholics and Protestants who have differences in carrying out their lives. Protestants who take advantage of the economic side in their lives make them superior to Catholics. So that an initiative emerged to carry out church reform based on the arbitrariness of the Catholic church in carrying out rites that were more used for personal interests. Through a set of rules, Islam allows and even encourages a Muslim to carry out development, especially economic development. Because as a caliph on this earth, humans are obliged to take care of, preserve, and maintain various things in this universe, and it is forbidden to destroy them. In Islamic teachings, five points form the basis of human life to achieve prosperity, namely religion (ad-din), soul (an-nafs), reason (al-aql), offspring (nasb), and property (mal). Economic development in the Islamic point of view is raised, one of which is to achieve prosperity through these five main elements. So, in this case, religion has a close relationship with aspects of economic development, as can be seen from the similarities between the two in achieving the welfare of human life.Abstrak: Artikel ini membahas hubungan antara agama dan pembangunan ekonomi. Keduanya memiliki kesamaan dalam mencapai suatu tujuan, yaitu terciptanya kesejahteraan dalam kehidupan manusia. Hal ini diawali dengan temuan Weber yang mengamati perilaku umat Katolik dan Protestan yang memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupannya. Orang Protestan yang memanfaatkan sisi ekonomi dalam hidupnya menjadikan mereka lebih unggul dari Katolik. Sehingga muncul inisiatif untuk melakukan reformasi gereja berdasarkan kesewenang-wenangan gereja Katolik dalam menjalankan ritus-ritus yang lebih banyak digunakan untuk kepentingan pribadi. Melalui seperangkat aturan, Islam membolehkan bahkan mendorong seorang muslim untuk melakukan pembangunan, khususnya pembangunan ekonomi. Karena sebagai khalifah di muka bumi ini, manusia wajib menjaga, memelihara, dan memelihara berbagai hal yang ada di alam semesta ini, dan dilarang untuk dimusnahkan. Dalam ajaran Islam, lima hal yang menjadi landasan hidup manusia untuk mencapai kesejahteraan, yaitu agama (ad-din), jiwa (an-nafs), akal (al-aql), keturunan (nasb), dan harta (mal). Pembangunan ekonomi dalam pandangan Islam dimunculkan, salah satunya untuk mencapai kesejahteraan melalui lima unsur utama tersebut. Jadi, dalam hal ini agama memiliki hubungan yang erat dengan aspek pembangunan ekonomi, terlihat dari persamaan keduanya dalam mencapai kesejahteraan hidup manusia.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
OPTIMIST AND PESSIMIST MOON-SIGHTING: THE STUDY OF ISLAMIC CALENDAR DETERMINATION IN INDONESIA KAJIAN ETNOMEDISIN (BAPIDARA) SEBAGAI TERAPI KOMPELEMENTER DI MASA PANDEMI TRANSFORMASI SISTEM PENDIDIKAN MADRASAH DALAM WACANA METAVERSE PADA PROGRAM KEMENAG RI RESILIENSI ANAK KORBAN PANDEMI COVID-19 DI KOTA SAMARINDA SOLUSI AL-QUR’AN DALAM MENGATASI BAHAYA HOAKS PADA ERA DIGITAL (PERSPEKTIF TAFSIR AL-MISBAH)
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1