{"title":"GKSI会众的门徒活动在灵性成长中的祝福","authors":"Febrianto Rompis, Mortan Sibarani, Ayu Lestari, Fernado Tambunan","doi":"10.53547/realcoster.v6i1.246","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The purpose of this discipleship research is to improve the spirituality of the congregation that is still very lacking in order to grow more mature in spirituality, the introduction of the creator, namely the Lord Jesus Christ and between the congregations of GKSI Anugerah Padang, as well as to be able to respond and respect each other in their opinions. The problem that often occurs is the high ego of each other which makes the congregation divided, because faith in Jesus Christ as the Head of the Church has not been firmly and properly possessed, besides that attachment and kinship have also not been felt closely and intimately because they rarely participate in training and coaching series outside of worship hours. The congregation meets only at Sunday worship, so some stop following the discipleship and leave the church. The method used is a lecture by following discipleship and taking part in delivering God's Word, each participant is required to follow each given session. The results were very encouraging, there was a thank you from the participants for having the opportunity to participate in coaching with various new understandings from him, in Sunday services also not too late to arrive, participants had arrived at the Church long before the service began. The discipleship guide took a wise attitude in interrupting the discipleship because finally the congregation gradually lowered each other's egos, this is one of the references for holding discipleship at the Faithful Indonesian Christian Church Anugerah Padang.Keywords: GKSI; literacy: discipleship; spiritual growth AbstrakTujuan penelitian pemuridan ini adalah untuk meningkatkan kerohanian jemaat yang masih sangat kurang agar bertumbuh lebih dewasa dalam kerohanian, pengenalan akan Sang pencipta yaitu Tuhan Yesus Kristus dan antar jemaat GKSI Anugerah Padang, juga agar bisa saling menyikapi dan menghargai satu sama lain dalam berpendapat. Permasalahan yang sering terjadi adalah tingginya ego satu sama lain yang membuat terpecah belahnya jemaat, sebab iman kepada Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja belum dimiliki dengan kokoh dan benar, selain itu keterikatan dan kekerabatan juga belum dirasakan karib dan akrab karena jarang mengikuti seri pelatihan dan pembinaan di luar jam ibadah. Jemaat bertemu hanya pada ibadah minggu saja, sehingga ada yang berhenti mengikuti pemuridan serta keluar dari gereja. Metode yang digunakan adalah ceramah dengan mengikuti pemuridan dan mengambil bagian dalam menyampaikan Firman Tuhan, tiap peserta wajib mengikuti tiap sesi yang diberikan. Hasilnya sangat menggembirakan, ada ucapan syukur yang terucap dari peserta karena memperoleh kesempatan mengikuti pembinaan dengan berbagai pemahaman baru darinya, dalam kebaktian-kebaktian minggu juga tidak terlambat lagi datang, peserta telah tiba di Gereja jauh sebelum kebaktian dimulai. Pembimbing pemuridan mengambil sikap bijak dalam menyeselaikan pemuridan tersebut karena akhirnya jemaat sedikit demi sedikit saling menurunkan egonya, hal inilah yang menjadi salah satu acuan diadakannya pemuridan di Gereja Kristen Setia Indonesia Anugerah Padang.Kata Kunci: GKSI; literasi: pemuridan; pertumbuhan rohani","PeriodicalId":415174,"journal":{"name":"Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Kegiatan Pemuridan Bagi Jemaat GKSI Anugerah Padang Dalam Pertumbuhan Rohani\",\"authors\":\"Febrianto Rompis, Mortan Sibarani, Ayu Lestari, Fernado Tambunan\",\"doi\":\"10.53547/realcoster.v6i1.246\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The purpose of this discipleship research is to improve the spirituality of the congregation that is still very lacking in order to grow more mature in spirituality, the introduction of the creator, namely the Lord Jesus Christ and between the congregations of GKSI Anugerah Padang, as well as to be able to respond and respect each other in their opinions. The problem that often occurs is the high ego of each other which makes the congregation divided, because faith in Jesus Christ as the Head of the Church has not been firmly and properly possessed, besides that attachment and kinship have also not been felt closely and intimately because they rarely participate in training and coaching series outside of worship hours. The congregation meets only at Sunday worship, so some stop following the discipleship and leave the church. The method used is a lecture by following discipleship and taking part in delivering God's Word, each participant is required to follow each given session. The results were very encouraging, there was a thank you from the participants for having the opportunity to participate in coaching with various new understandings from him, in Sunday services also not too late to arrive, participants had arrived at the Church long before the service began. The discipleship guide took a wise attitude in interrupting the discipleship because finally the congregation gradually lowered each other's egos, this is one of the references for holding discipleship at the Faithful Indonesian Christian Church Anugerah Padang.Keywords: GKSI; literacy: discipleship; spiritual growth AbstrakTujuan penelitian pemuridan ini adalah untuk meningkatkan kerohanian jemaat yang masih sangat kurang agar bertumbuh lebih dewasa dalam kerohanian, pengenalan akan Sang pencipta yaitu Tuhan Yesus Kristus dan antar jemaat GKSI Anugerah Padang, juga agar bisa saling menyikapi dan menghargai satu sama lain dalam berpendapat. Permasalahan yang sering terjadi adalah tingginya ego satu sama lain yang membuat terpecah belahnya jemaat, sebab iman kepada Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja belum dimiliki dengan kokoh dan benar, selain itu keterikatan dan kekerabatan juga belum dirasakan karib dan akrab karena jarang mengikuti seri pelatihan dan pembinaan di luar jam ibadah. Jemaat bertemu hanya pada ibadah minggu saja, sehingga ada yang berhenti mengikuti pemuridan serta keluar dari gereja. Metode yang digunakan adalah ceramah dengan mengikuti pemuridan dan mengambil bagian dalam menyampaikan Firman Tuhan, tiap peserta wajib mengikuti tiap sesi yang diberikan. Hasilnya sangat menggembirakan, ada ucapan syukur yang terucap dari peserta karena memperoleh kesempatan mengikuti pembinaan dengan berbagai pemahaman baru darinya, dalam kebaktian-kebaktian minggu juga tidak terlambat lagi datang, peserta telah tiba di Gereja jauh sebelum kebaktian dimulai. Pembimbing pemuridan mengambil sikap bijak dalam menyeselaikan pemuridan tersebut karena akhirnya jemaat sedikit demi sedikit saling menurunkan egonya, hal inilah yang menjadi salah satu acuan diadakannya pemuridan di Gereja Kristen Setia Indonesia Anugerah Padang.Kata Kunci: GKSI; literasi: pemuridan; pertumbuhan rohani\",\"PeriodicalId\":415174,\"journal\":{\"name\":\"Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat\",\"volume\":\"52 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-03-06\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.53547/realcoster.v6i1.246\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53547/realcoster.v6i1.246","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
这个门徒研究的目的是为了改善会众的灵性,这仍然是非常缺乏的,以便在灵性上变得更加成熟,创造者,即主耶稣基督的介绍,以及GKSI Anugerah Padang的会众之间,以及能够回应和尊重彼此的意见。经常发生的问题是彼此的高度自我使会众分裂,因为对耶稣基督作为教会元首的信仰没有得到坚定和适当的拥有,此外,依恋和亲属关系也没有得到密切和亲密的感受,因为他们很少参加礼拜时间以外的培训和指导系列。会众只在主日敬拜时聚会,所以有些人停止门徒训练,离开教会。使用的方法是通过门徒训练和参与传递神的话语来进行讲座,每个参与者都被要求遵循每个给定的会话。结果非常令人鼓舞,与会者感谢有机会参加辅导,并从他那里获得了各种新的认识,在主日崇拜中也不晚到,与会者早在礼拜开始前就到达了教堂。门徒训练指导以明智的态度打断门徒训练,因为最终会众逐渐降低了彼此的自我,这是在Anugerah Padang虔诚的印度尼西亚基督教会举行门徒训练的参考之一。关键词:GKSI;识字:门徒;【灵性成长】【灵性成长】【灵性成长】【灵性成长】【灵性成长】【灵性成长】【灵性成长】【灵性成长】【灵性成长】【灵性成长】【灵性成长】【灵性成长】【灵性成长】【灵性成长】【灵性成长】【灵性成长】【灵性成长】这句话的意思是:“我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,祝你好运!祝你好运!祝你好运!祝你好运!Metode yang digunakan adalah ceramah dengan mengikuti pemuridan dan mengambil bagian dalam menyampaikan Firman Tuhan, tiap peserta wajib mengikuti tiap sesi yang diberikan。这句话的意思是:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”Pembimbing pemuridan mengambil sikap bijak dalam menyeselaikan pemuridan tersebut karena akhirnya jemaat sedikit demi sedikit saling menurunkan egonya, hal inilah yang menjadi salah satu acuan diadakannya pemuridan di Gereja Kristen Setia印度尼西亚Anugerah Padang。Kata Kunci: GKSI;literasi: pemuridan;pertumbuhan rohani
Kegiatan Pemuridan Bagi Jemaat GKSI Anugerah Padang Dalam Pertumbuhan Rohani
The purpose of this discipleship research is to improve the spirituality of the congregation that is still very lacking in order to grow more mature in spirituality, the introduction of the creator, namely the Lord Jesus Christ and between the congregations of GKSI Anugerah Padang, as well as to be able to respond and respect each other in their opinions. The problem that often occurs is the high ego of each other which makes the congregation divided, because faith in Jesus Christ as the Head of the Church has not been firmly and properly possessed, besides that attachment and kinship have also not been felt closely and intimately because they rarely participate in training and coaching series outside of worship hours. The congregation meets only at Sunday worship, so some stop following the discipleship and leave the church. The method used is a lecture by following discipleship and taking part in delivering God's Word, each participant is required to follow each given session. The results were very encouraging, there was a thank you from the participants for having the opportunity to participate in coaching with various new understandings from him, in Sunday services also not too late to arrive, participants had arrived at the Church long before the service began. The discipleship guide took a wise attitude in interrupting the discipleship because finally the congregation gradually lowered each other's egos, this is one of the references for holding discipleship at the Faithful Indonesian Christian Church Anugerah Padang.Keywords: GKSI; literacy: discipleship; spiritual growth AbstrakTujuan penelitian pemuridan ini adalah untuk meningkatkan kerohanian jemaat yang masih sangat kurang agar bertumbuh lebih dewasa dalam kerohanian, pengenalan akan Sang pencipta yaitu Tuhan Yesus Kristus dan antar jemaat GKSI Anugerah Padang, juga agar bisa saling menyikapi dan menghargai satu sama lain dalam berpendapat. Permasalahan yang sering terjadi adalah tingginya ego satu sama lain yang membuat terpecah belahnya jemaat, sebab iman kepada Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja belum dimiliki dengan kokoh dan benar, selain itu keterikatan dan kekerabatan juga belum dirasakan karib dan akrab karena jarang mengikuti seri pelatihan dan pembinaan di luar jam ibadah. Jemaat bertemu hanya pada ibadah minggu saja, sehingga ada yang berhenti mengikuti pemuridan serta keluar dari gereja. Metode yang digunakan adalah ceramah dengan mengikuti pemuridan dan mengambil bagian dalam menyampaikan Firman Tuhan, tiap peserta wajib mengikuti tiap sesi yang diberikan. Hasilnya sangat menggembirakan, ada ucapan syukur yang terucap dari peserta karena memperoleh kesempatan mengikuti pembinaan dengan berbagai pemahaman baru darinya, dalam kebaktian-kebaktian minggu juga tidak terlambat lagi datang, peserta telah tiba di Gereja jauh sebelum kebaktian dimulai. Pembimbing pemuridan mengambil sikap bijak dalam menyeselaikan pemuridan tersebut karena akhirnya jemaat sedikit demi sedikit saling menurunkan egonya, hal inilah yang menjadi salah satu acuan diadakannya pemuridan di Gereja Kristen Setia Indonesia Anugerah Padang.Kata Kunci: GKSI; literasi: pemuridan; pertumbuhan rohani