{"title":"KEMENAG RI项目中马德拉斯教育体系的改良","authors":"Pratiwi Amalia Putri","doi":"10.18592/msr.v4i2.7625","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Metaverse is a 3D virtual space that is the result of innovation from technological sophistication in the 4.0 era. Departing from the metaverse and the conditions of the Covid-19 pandemic, Kemenag Indonesia was inspired to create a learning platform that invets in the metaverse as a transformation of the Madrasah education system in the future. This paper aims to describe how the transformation of the Madrasah education system into metaverse discourse in the future, what are the challenges, and what are the fundamental factors that make the presence of metaverse discourse in Madrasah education. This study uses a qualitative approach with a descriptive metheod. The data collection method in this study is using library research, the data such as books, articles from scientific journals, and other library data. In addiction, this study contains other secondary data originating from video on the GTK Madrasah Berbagi channel on Youtube. Data acquisition was carried out with the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Then, the results obtained in this study is MadrasahLand as a platform for innovation results in the metaverse created by Kemenag Indonesia as a discourse in the transformation of the education system in the Madarasah environment in the future. The hope is that it can be used as an effective learning innovation, even though it is virtual but still provides the essence of reality through avatars. However, there are still several challenges that are obstacles in its development, that is (1) the lack of understanding and skills of teachers in the AR-VR field, (2) the lack of computer equipment resources for development, (3) limitations in ownership of adequate VR devices, and (4) the limitations of the internet network (4G, 5G) in its distribution in each area.Keywords: Transformation; Education; Metaverse AbstrakMetaverse adalah ruang virtual 3D yang merupakan hasil inovasi dari kecanggihan teknologi dalam era 4.0. Berangkat dari metaverse dan kondisi pandemi Covid-19, Kemenag Indonesia terinspirasi untuk menciptakan sebuah platform ruang belajar yang diinvestasikan ke dalam metaverse sebagai transformasi sistem pendidikan Madrasah di masa depan. Adapun tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang bagaimana transformasi sistem pendidikan Madrasah dalam wacana metaverse di masa depan, apa saja tantangannya, dan apa yang menjadi faktor mendasar yang membuat hadirnya wacana metaverse di pendidikan Madrasah. Kajian ini menggunakan upaya pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun metode pengumpulan data pada kajian ini adalah menggunakan library research, yaitu data-data yang berasal dari literatur kepustakaan, seperti buku, artikel dari jurnal ilmiah, serta data kepustakaan lainnya. Selain itu, kajian ini terdapat data sekunder lain yang berasal dari video pada channel GTK Madrasah Berbagi di Youtube. Perolehan data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kemudian, hasil yang diperoleh dalam kajian ini adalah MadrasahLand sebagai platform hasil inovasi dalam metaverse yang diciptakan oleh Kemenag Indonesia sebagai wacana dalam transformasi sistem pendidikan di lingkungan Madrasah di masa depan. Harapannya dapat dijadikan sebagai inovasi pembelajaran yang efektif, meski virtual namun tetap memberikan esensi kehadiran secara realitas melalui avatar. Namun, masih terdapat beberapa tantangan yang menjadi hambatan dalam pengembangannya, yaitu (1) masih minimnya pemahaman dan skill guru dalam bidang AR-VR, (2) masih minimnya sumber daya perangkat komputer untuk pengembangan, (3) keterbatasan dalam kepemilikan perangkat VR yang memadai, dan (4) keterbatasan jaringan internet (4G, 5G) dalam pemerataannya di setiap daerah.Kata Kunci: Transformasi; Pendidikan; Metaverse","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"190 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"TRANSFORMASI SISTEM PENDIDIKAN MADRASAH DALAM WACANA METAVERSE PADA PROGRAM KEMENAG RI\",\"authors\":\"Pratiwi Amalia Putri\",\"doi\":\"10.18592/msr.v4i2.7625\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract: Metaverse is a 3D virtual space that is the result of innovation from technological sophistication in the 4.0 era. Departing from the metaverse and the conditions of the Covid-19 pandemic, Kemenag Indonesia was inspired to create a learning platform that invets in the metaverse as a transformation of the Madrasah education system in the future. This paper aims to describe how the transformation of the Madrasah education system into metaverse discourse in the future, what are the challenges, and what are the fundamental factors that make the presence of metaverse discourse in Madrasah education. This study uses a qualitative approach with a descriptive metheod. The data collection method in this study is using library research, the data such as books, articles from scientific journals, and other library data. In addiction, this study contains other secondary data originating from video on the GTK Madrasah Berbagi channel on Youtube. Data acquisition was carried out with the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Then, the results obtained in this study is MadrasahLand as a platform for innovation results in the metaverse created by Kemenag Indonesia as a discourse in the transformation of the education system in the Madarasah environment in the future. The hope is that it can be used as an effective learning innovation, even though it is virtual but still provides the essence of reality through avatars. However, there are still several challenges that are obstacles in its development, that is (1) the lack of understanding and skills of teachers in the AR-VR field, (2) the lack of computer equipment resources for development, (3) limitations in ownership of adequate VR devices, and (4) the limitations of the internet network (4G, 5G) in its distribution in each area.Keywords: Transformation; Education; Metaverse AbstrakMetaverse adalah ruang virtual 3D yang merupakan hasil inovasi dari kecanggihan teknologi dalam era 4.0. Berangkat dari metaverse dan kondisi pandemi Covid-19, Kemenag Indonesia terinspirasi untuk menciptakan sebuah platform ruang belajar yang diinvestasikan ke dalam metaverse sebagai transformasi sistem pendidikan Madrasah di masa depan. Adapun tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang bagaimana transformasi sistem pendidikan Madrasah dalam wacana metaverse di masa depan, apa saja tantangannya, dan apa yang menjadi faktor mendasar yang membuat hadirnya wacana metaverse di pendidikan Madrasah. Kajian ini menggunakan upaya pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun metode pengumpulan data pada kajian ini adalah menggunakan library research, yaitu data-data yang berasal dari literatur kepustakaan, seperti buku, artikel dari jurnal ilmiah, serta data kepustakaan lainnya. Selain itu, kajian ini terdapat data sekunder lain yang berasal dari video pada channel GTK Madrasah Berbagi di Youtube. Perolehan data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kemudian, hasil yang diperoleh dalam kajian ini adalah MadrasahLand sebagai platform hasil inovasi dalam metaverse yang diciptakan oleh Kemenag Indonesia sebagai wacana dalam transformasi sistem pendidikan di lingkungan Madrasah di masa depan. Harapannya dapat dijadikan sebagai inovasi pembelajaran yang efektif, meski virtual namun tetap memberikan esensi kehadiran secara realitas melalui avatar. Namun, masih terdapat beberapa tantangan yang menjadi hambatan dalam pengembangannya, yaitu (1) masih minimnya pemahaman dan skill guru dalam bidang AR-VR, (2) masih minimnya sumber daya perangkat komputer untuk pengembangan, (3) keterbatasan dalam kepemilikan perangkat VR yang memadai, dan (4) keterbatasan jaringan internet (4G, 5G) dalam pemerataannya di setiap daerah.Kata Kunci: Transformasi; Pendidikan; Metaverse\",\"PeriodicalId\":226467,\"journal\":{\"name\":\"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer\",\"volume\":\"190 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18592/msr.v4i2.7625\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18592/msr.v4i2.7625","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
摘要:虚拟世界是一个3D虚拟空间,是4.0时代技术成熟创新的结果。从虚拟世界和2019冠状病毒病大流行的情况出发,Kemenag Indonesia受到启发,创建了一个学习平台,投资于虚拟世界,作为未来伊斯兰学校教育体系的转型。本文旨在描述未来伊斯兰学校的教育系统如何转变为元世界话语,面临的挑战是什么,以及使元世界话语出现在伊斯兰学校教育中的根本因素是什么。本研究采用定性方法和描述性方法。本研究的数据收集方法是使用图书馆调查,数据如书籍、科学期刊文章和其他图书馆数据。在成瘾方面,本研究包含来自Youtube上GTK Madrasah Berbagi频道视频的其他次要数据。数据采集分为数据简化、数据呈现、得出结论三个阶段。然后,本研究获得的结果是MadrasahLand作为创新成果的平台,在Kemenag Indonesia创建的元世界中作为未来madrasahah环境中教育系统转型的话语。希望它可以作为一种有效的学习创新,即使它是虚拟的,但仍然通过化身提供现实的本质。然而,在AR-VR的发展中仍然存在一些障碍,即:(1)教师在AR-VR领域缺乏理解和技能,(2)缺乏用于发展的计算机设备资源,(3)拥有足够的VR设备的限制,以及(4)互联网网络(4G, 5G)在每个地区分布的限制。关键词:转换;教育;meta - verse adalah ruang虚拟3D yang merupakan hasil inovasi dari kecanggihan technology dalam era 4.0。Berangkat dari metaverse dan kondisi大流行Covid-19, Kemenag印度尼西亚terinspirasuntuk menciptakan sebuah平台ruang belajar yang diinvestasikan ke dalam metaverse sebagai转化系统pendidikan Madrasah di masa depan。Adapun tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang bagaimana transformasi system pendidikan Madrasah dalam wacana metaverse di masa depan, apa saja tantangannya, dan apa yang menjadi ftor menasar yang membubuya wacana metaverse di pendidikan Madrasah。Kajian ini menggunakan方便pendekatan”kualitatif dengan metode deskriptif。自适应方法:彭普兰数据数据库、数据库、数据库、数据库、数据库、数据库、数据库、数据库、数据库、数据库、数据库等。Selain itu, kajian ini在Youtube上的视频频道GTK Madrasah Berbagi下的terapat数据集。Perolehan数据dilakukan dengan tahapan reduksi数据,penyajian数据,dan penarikan kespulan。Kemudian, hasil yang diperoleh dalam kajian ini adalah MadrasahLand sebagai平台hasil inovasi dalam metaverse yang diciptakan oleh Kemenag印度尼西亚sebagai wacana dalam转化系统pendidikan di lingkungan Madrasah di masa depanHarapannya dapat dijadikan sebagai inovasi pembelajaran yang efektif, meski虚拟namun tetap成员kenesensi kehadiran secara realitas melalui avatar。Namun, masih terdapat beberapa tantanangan yang menjadi hambatan dalam pengembangannya, yitu (1) masih minimnya pemahaman dan skill guru dalam bidang AR-VR, (2) masih minimnya sumdaya perangkat计算机untuk pengembangan, (3) keterbatasan dalam kepemilikan perangkat VR yang memadai, dan (4) keterbatasan jaringan互联网(4G, 5G) dalam peremanya di setiap daerah。Kata Kunci:转型;Pendidikan;元宇宙
TRANSFORMASI SISTEM PENDIDIKAN MADRASAH DALAM WACANA METAVERSE PADA PROGRAM KEMENAG RI
Abstract: Metaverse is a 3D virtual space that is the result of innovation from technological sophistication in the 4.0 era. Departing from the metaverse and the conditions of the Covid-19 pandemic, Kemenag Indonesia was inspired to create a learning platform that invets in the metaverse as a transformation of the Madrasah education system in the future. This paper aims to describe how the transformation of the Madrasah education system into metaverse discourse in the future, what are the challenges, and what are the fundamental factors that make the presence of metaverse discourse in Madrasah education. This study uses a qualitative approach with a descriptive metheod. The data collection method in this study is using library research, the data such as books, articles from scientific journals, and other library data. In addiction, this study contains other secondary data originating from video on the GTK Madrasah Berbagi channel on Youtube. Data acquisition was carried out with the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Then, the results obtained in this study is MadrasahLand as a platform for innovation results in the metaverse created by Kemenag Indonesia as a discourse in the transformation of the education system in the Madarasah environment in the future. The hope is that it can be used as an effective learning innovation, even though it is virtual but still provides the essence of reality through avatars. However, there are still several challenges that are obstacles in its development, that is (1) the lack of understanding and skills of teachers in the AR-VR field, (2) the lack of computer equipment resources for development, (3) limitations in ownership of adequate VR devices, and (4) the limitations of the internet network (4G, 5G) in its distribution in each area.Keywords: Transformation; Education; Metaverse AbstrakMetaverse adalah ruang virtual 3D yang merupakan hasil inovasi dari kecanggihan teknologi dalam era 4.0. Berangkat dari metaverse dan kondisi pandemi Covid-19, Kemenag Indonesia terinspirasi untuk menciptakan sebuah platform ruang belajar yang diinvestasikan ke dalam metaverse sebagai transformasi sistem pendidikan Madrasah di masa depan. Adapun tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang bagaimana transformasi sistem pendidikan Madrasah dalam wacana metaverse di masa depan, apa saja tantangannya, dan apa yang menjadi faktor mendasar yang membuat hadirnya wacana metaverse di pendidikan Madrasah. Kajian ini menggunakan upaya pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun metode pengumpulan data pada kajian ini adalah menggunakan library research, yaitu data-data yang berasal dari literatur kepustakaan, seperti buku, artikel dari jurnal ilmiah, serta data kepustakaan lainnya. Selain itu, kajian ini terdapat data sekunder lain yang berasal dari video pada channel GTK Madrasah Berbagi di Youtube. Perolehan data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kemudian, hasil yang diperoleh dalam kajian ini adalah MadrasahLand sebagai platform hasil inovasi dalam metaverse yang diciptakan oleh Kemenag Indonesia sebagai wacana dalam transformasi sistem pendidikan di lingkungan Madrasah di masa depan. Harapannya dapat dijadikan sebagai inovasi pembelajaran yang efektif, meski virtual namun tetap memberikan esensi kehadiran secara realitas melalui avatar. Namun, masih terdapat beberapa tantangan yang menjadi hambatan dalam pengembangannya, yaitu (1) masih minimnya pemahaman dan skill guru dalam bidang AR-VR, (2) masih minimnya sumber daya perangkat komputer untuk pengembangan, (3) keterbatasan dalam kepemilikan perangkat VR yang memadai, dan (4) keterbatasan jaringan internet (4G, 5G) dalam pemerataannya di setiap daerah.Kata Kunci: Transformasi; Pendidikan; Metaverse