国民内部技能在Covid-19大流行后获得成功

Hulyadi Hulyadi, Muhali Muhali, Hendrawani Hendrawani, Taufik Samsuri, B. Mirawati, M. Fuaddunazmi, Helmi Rahmawati
{"title":"国民内部技能在Covid-19大流行后获得成功","authors":"Hulyadi Hulyadi, Muhali Muhali, Hendrawani Hendrawani, Taufik Samsuri, B. Mirawati, M. Fuaddunazmi, Helmi Rahmawati","doi":"10.36312/linov.v7i2.724","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Mitra pengabdian ini adalah kelompok tani jamur sekecamatan pringgarata. Masalah yang paling banyak dikeluhkan petani jamur khususnya jenis merang dan tiram adalah produksi yang tidak menentu dan kualitas jamur yang sulit dipertahankan. Ada tiga komponen utama yang harus diperhatikan petani jamur untuk dapat menghasilkan panen jamur yang maksimal. Pertama jamur merupakan tumbuhan yang tidak berklorofil sehingga tidak dapat memproduksi makanannya sendiri. Jamur memperoleh maknannya dari media tumbuhnya. Jadi kualitas media tumbuh merupakan kunci untuk mendapatkan jamur dengan jumlah dan kualitas yang diharapkan. Kedua jamur rentan dengan perubahan iklim jadi petani harus mampu menciptakan lingkungan yang ideal untuk tumbuh kembang jamur. Faktor terahir yang biasanya berpengaruh dalam budidaya jamur adalah kontaminan penggangu yang biasanya hadir karena media tanam dan lingkungan yang kurang bersih atau tidak seteril. Ketiga faktor ini masih kurang dipahami oleh klompok tani jamur Desa Taman Indah Kecamatan Pringgarata sehingga hasil panennya masih belum maksimal. Ketiga faktor tersebut yang menjadi fokus tim pengabdian untuk diberikan kepada mitra untuk mendapatkan hasil panen jamur yang maksimal. Target dalam pengabdian ini adalah klompok tani dapat membuat media tanam yang ideal untuk tumbuh kembang jamur. Klompok tani juga mampu membuat larutan formalin untuk sterilisasi lingkungan media tanam jamur. Hasil kegiatan ini petani jadi lebih mehami teknik pengomposan dan kontaminan yang harus diatasi. Petani jamur memiliki keterampilan dalam merekayasa ikilim kumbung jamur untuk dapat menghasilkan produk jamur yang maksimal. Produksi maksimal ekonomi petani jamur terangkat ditengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.\nIointerprenership Skill Capital Success Post-Covid-19 Pandemic\nThis service partner is a mushroom farmer group in the Pringgarata sub-district. The problem that most mushroom farmers complain about, especially the types of straw and oysters is the erratic production and the quality of the mushrooms that are difficult to maintain. There are three main components that must be considered by mushroom farmers to be able to produce maximum mushroom harvests. First, fungi are plants that do not contain chlorophyll, so they cannot produce their own food. Mushrooms derive their meaning from their growing medium. So the quality of the growing media is the key to getting mushrooms with the expected quantity and quality. Both mushrooms are vulnerable to climate change so farmers must be able to create an ideal environment for mushroom growth. The last factor that usually affects mushroom cultivation is nuisance contaminants which are usually present due to the planting media and an environment that is not clean or not sterile. These three factors are still poorly understood by the mushroom farmer group in Taman Indah Village, Pringgarata District so the harvest is still not optimal. These three factors are the focus of the dedicated team to give to partners to get maximum mushroom yields. The target of this service is that farmer groups can make ideal planting media for mushroom growth. Farmer groups are also able to make formalin solutions for the environmental sterilization of mushroom growing media. As a result of this activity, farmers have a better understanding of composting techniques and the contaminants that must be overcome. Mushroom farmers have skills in engineering the lumbung mushroom climate to be able to produce maximum mushroom products. The maximum economic production of mushroom farmers is raised amid uncertain economic conditions. ","PeriodicalId":415138,"journal":{"name":"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Biointerprenership Skill Modal Sukses Pasca Pandemi Covid-19\",\"authors\":\"Hulyadi Hulyadi, Muhali Muhali, Hendrawani Hendrawani, Taufik Samsuri, B. Mirawati, M. Fuaddunazmi, Helmi Rahmawati\",\"doi\":\"10.36312/linov.v7i2.724\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Mitra pengabdian ini adalah kelompok tani jamur sekecamatan pringgarata. Masalah yang paling banyak dikeluhkan petani jamur khususnya jenis merang dan tiram adalah produksi yang tidak menentu dan kualitas jamur yang sulit dipertahankan. Ada tiga komponen utama yang harus diperhatikan petani jamur untuk dapat menghasilkan panen jamur yang maksimal. Pertama jamur merupakan tumbuhan yang tidak berklorofil sehingga tidak dapat memproduksi makanannya sendiri. Jamur memperoleh maknannya dari media tumbuhnya. Jadi kualitas media tumbuh merupakan kunci untuk mendapatkan jamur dengan jumlah dan kualitas yang diharapkan. Kedua jamur rentan dengan perubahan iklim jadi petani harus mampu menciptakan lingkungan yang ideal untuk tumbuh kembang jamur. Faktor terahir yang biasanya berpengaruh dalam budidaya jamur adalah kontaminan penggangu yang biasanya hadir karena media tanam dan lingkungan yang kurang bersih atau tidak seteril. Ketiga faktor ini masih kurang dipahami oleh klompok tani jamur Desa Taman Indah Kecamatan Pringgarata sehingga hasil panennya masih belum maksimal. Ketiga faktor tersebut yang menjadi fokus tim pengabdian untuk diberikan kepada mitra untuk mendapatkan hasil panen jamur yang maksimal. Target dalam pengabdian ini adalah klompok tani dapat membuat media tanam yang ideal untuk tumbuh kembang jamur. Klompok tani juga mampu membuat larutan formalin untuk sterilisasi lingkungan media tanam jamur. Hasil kegiatan ini petani jadi lebih mehami teknik pengomposan dan kontaminan yang harus diatasi. Petani jamur memiliki keterampilan dalam merekayasa ikilim kumbung jamur untuk dapat menghasilkan produk jamur yang maksimal. Produksi maksimal ekonomi petani jamur terangkat ditengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.\\nIointerprenership Skill Capital Success Post-Covid-19 Pandemic\\nThis service partner is a mushroom farmer group in the Pringgarata sub-district. The problem that most mushroom farmers complain about, especially the types of straw and oysters is the erratic production and the quality of the mushrooms that are difficult to maintain. There are three main components that must be considered by mushroom farmers to be able to produce maximum mushroom harvests. First, fungi are plants that do not contain chlorophyll, so they cannot produce their own food. Mushrooms derive their meaning from their growing medium. So the quality of the growing media is the key to getting mushrooms with the expected quantity and quality. Both mushrooms are vulnerable to climate change so farmers must be able to create an ideal environment for mushroom growth. The last factor that usually affects mushroom cultivation is nuisance contaminants which are usually present due to the planting media and an environment that is not clean or not sterile. These three factors are still poorly understood by the mushroom farmer group in Taman Indah Village, Pringgarata District so the harvest is still not optimal. These three factors are the focus of the dedicated team to give to partners to get maximum mushroom yields. The target of this service is that farmer groups can make ideal planting media for mushroom growth. Farmer groups are also able to make formalin solutions for the environmental sterilization of mushroom growing media. As a result of this activity, farmers have a better understanding of composting techniques and the contaminants that must be overcome. Mushroom farmers have skills in engineering the lumbung mushroom climate to be able to produce maximum mushroom products. The maximum economic production of mushroom farmers is raised amid uncertain economic conditions. \",\"PeriodicalId\":415138,\"journal\":{\"name\":\"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat\",\"volume\":\"62 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36312/linov.v7i2.724\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36312/linov.v7i2.724","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

这名奉献伙伴是一群真菌农场成员。蘑菇种植者最担心的问题是镖和牡蛎的种类是不稳定的生产和难以维持的质量。蘑菇农必须注意三种主要成分,才能生产出最多的蘑菇。首先,真菌是一种没有叶绿素的植物,因此不能生产自己的食物。霉菌从霉菌中获得营养。因此,生长中的介质是获得所需数量和质量的关键。这两种真菌都容易受到气候变化的影响,因此农民必须能够创造一个理想的环境来种植蘑菇花朵。在种植蘑菇方面,最常见的影响因素是一种污染物,这种污染物通常是由于种植媒介和不卫生或不卫生的环境而存在的。这三个因素对真菌村公园风景的了解还不够,所以当地的庄稼还没有达到最大。这三个因素都是献身于合作伙伴获得最大蘑菇产量的重点。这种奉献的目标是农民群体,它们为种植理想的蘑菇花朵提供了理想的条件。农民群体还可以对甲醛进行灭菌处理。这些活动的结果使农民更能理解堆肥技术和必须克服的污染物。蘑菇种植者有设计蘑菇思维的技能,可以生产出最多的蘑菇产品。在不稳定的经济条件下,真菌种植者的最大经济产量增长了。国际企业技能资本成功后的covid -19 PandemicThis service伙伴是一个mushroom farmer group在一个地区。最令人恼火的mushroom farmers抱怨的问题,特别是straw和oysters的类型是erratic production和mushrooms的质量,而这些都是很难保存的。有三种化合物是必须由mushroom farmers来生产最大的蘑菇收获的。首先,真菌是一种不含氯的植物,所以它们不能生产自己的食物。蘑菇从中等生长的果实中散发出意义。因此,增量媒体的质量是获得令人期待的质量和质量的关键。mushrooms和气候变化都很容易发生,所以这些农民应该能够创造一种理想的蘑菇生长环境。最后一个通常影响mushroom文化的因素是最小的接触,这是通常存在于植物和环境中不干净或不卫生的环境中。这三个因素仍然很容易理解mushroom农民小组在prarata地区一个美丽的花园,所以收获仍然不是最佳的。这三个因素都是奉献团队的焦点,让合伙人获得最大的蘑菇yids。这项服务的目标是农民群体可以使其理想地为蘑菇的生长种植媒体。农民群体还可以创建对蘑菇生长介质环境消毒的溶剂。作为这种行为的推荐人,farmers对compoci技术和接触技术有更好的了解,这种接触必须结束。Mushroom farmers在Mushroom climate的谷仓工程方面有技巧,可以生产最大的蘑菇产品。mushroom farmers的最大经济生产条件是增长不确定的经济条件。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Biointerprenership Skill Modal Sukses Pasca Pandemi Covid-19
Mitra pengabdian ini adalah kelompok tani jamur sekecamatan pringgarata. Masalah yang paling banyak dikeluhkan petani jamur khususnya jenis merang dan tiram adalah produksi yang tidak menentu dan kualitas jamur yang sulit dipertahankan. Ada tiga komponen utama yang harus diperhatikan petani jamur untuk dapat menghasilkan panen jamur yang maksimal. Pertama jamur merupakan tumbuhan yang tidak berklorofil sehingga tidak dapat memproduksi makanannya sendiri. Jamur memperoleh maknannya dari media tumbuhnya. Jadi kualitas media tumbuh merupakan kunci untuk mendapatkan jamur dengan jumlah dan kualitas yang diharapkan. Kedua jamur rentan dengan perubahan iklim jadi petani harus mampu menciptakan lingkungan yang ideal untuk tumbuh kembang jamur. Faktor terahir yang biasanya berpengaruh dalam budidaya jamur adalah kontaminan penggangu yang biasanya hadir karena media tanam dan lingkungan yang kurang bersih atau tidak seteril. Ketiga faktor ini masih kurang dipahami oleh klompok tani jamur Desa Taman Indah Kecamatan Pringgarata sehingga hasil panennya masih belum maksimal. Ketiga faktor tersebut yang menjadi fokus tim pengabdian untuk diberikan kepada mitra untuk mendapatkan hasil panen jamur yang maksimal. Target dalam pengabdian ini adalah klompok tani dapat membuat media tanam yang ideal untuk tumbuh kembang jamur. Klompok tani juga mampu membuat larutan formalin untuk sterilisasi lingkungan media tanam jamur. Hasil kegiatan ini petani jadi lebih mehami teknik pengomposan dan kontaminan yang harus diatasi. Petani jamur memiliki keterampilan dalam merekayasa ikilim kumbung jamur untuk dapat menghasilkan produk jamur yang maksimal. Produksi maksimal ekonomi petani jamur terangkat ditengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Iointerprenership Skill Capital Success Post-Covid-19 Pandemic This service partner is a mushroom farmer group in the Pringgarata sub-district. The problem that most mushroom farmers complain about, especially the types of straw and oysters is the erratic production and the quality of the mushrooms that are difficult to maintain. There are three main components that must be considered by mushroom farmers to be able to produce maximum mushroom harvests. First, fungi are plants that do not contain chlorophyll, so they cannot produce their own food. Mushrooms derive their meaning from their growing medium. So the quality of the growing media is the key to getting mushrooms with the expected quantity and quality. Both mushrooms are vulnerable to climate change so farmers must be able to create an ideal environment for mushroom growth. The last factor that usually affects mushroom cultivation is nuisance contaminants which are usually present due to the planting media and an environment that is not clean or not sterile. These three factors are still poorly understood by the mushroom farmer group in Taman Indah Village, Pringgarata District so the harvest is still not optimal. These three factors are the focus of the dedicated team to give to partners to get maximum mushroom yields. The target of this service is that farmer groups can make ideal planting media for mushroom growth. Farmer groups are also able to make formalin solutions for the environmental sterilization of mushroom growing media. As a result of this activity, farmers have a better understanding of composting techniques and the contaminants that must be overcome. Mushroom farmers have skills in engineering the lumbung mushroom climate to be able to produce maximum mushroom products. The maximum economic production of mushroom farmers is raised amid uncertain economic conditions. 
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Untuk Memfasilitasi Publikasi Anggota Mgmp Fisika Kota Surabaya Pelatiahan Musik Tradisional Gendang Beleq Bagi Siswa Kelas VII di SMPN 1 Batu Layar Kabupaten Lombok Barat Pelatihan PTK dengan Model Pembelajaran Proyek dan Blended Learning untuk Percepatan Implementasi Kurikulum Merdeka dan Peningkatan Kinerja Guru Pelatihan Jiwa Kewirausahaan Di SMA Negeri 1 Karas Pelatihan Penggunaan Aplikasi Simulasi Elektronika Untuk Meningkatkan Literasi Digital Guru SMK Di Kota Payakumbuh
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1