{"title":"柑橘叶蓝素提取物(Citrus nobilis, Citrus sinensis和Citrus maxima)抗菌活性可用于葡萄球菌aurecus和尿绿假单胞菌","authors":"Ifandari, Einstivina Nuryandani","doi":"10.33830/manilkara.v1i1.3168.2022","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa dapat menjadi patogen pada manusia. Bakteri ini diketahui bersifat resisten terhadap antibiotik tertentu. Salah satu bahan alam yang berpotensi memiliki aktivitas antibakteri sebagai alternatif penggunaan antibiotik adalah daun jeruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun jeruk dari tiga jenis jeruk (Citrus nobilis, Citrus sinensis, and Citrus maxima) terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dan P. aeruginosa. Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram kertas (paper disk) dengan persentase 12,5%, 25%, dan 50% ekstrak yang dilarutkan dalam karboksimetil selulosa (CMC) 2%. Kontrol negatif menggunakan CMC 2%, sedangkan kontrol positif menggunakan antibiotik siprofloksasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas antibakteri ketiga macam ekstrak berbeda signifikan dengan kontrol negatif, namun aktifitas antara ketiga macam ekstrak daun jeruk tidak berbeda secara signifikan. Ekstrak daun C. nobilis dengan konsentrasi 50% memiliki aktivitas antibakteri S. aureus relatif lebih tinggi dibandingkan kedua ekstrak daun jeruk yang lain, sedangkan pada bakteri P. aeruginosa aktivitas antibakteri ekstrak daun C. maxima relatif lebih tinggi daripada ekstrak daun jeruk yang lain. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak daun jeruk dari C. nobilis, C. sinensis, dan C. maxima memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan S. aureus dan P. aeruginosa.Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa dapat menjadi patogen pada manusia. Bakteri ini diketahui bersifat resisten terhadap antibiotik tertentu. Salah satu bahan alam yang berpotensi memiliki aktivitas antibakteri sebagai alternatif penggunaan antibiotik adalah daun jeruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun jeruk dari tiga jenis jeruk (Citrus nobilis, Citrus sinensis, and Citrus maxima) terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dan P. aeruginosa. Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram kertas (paper disk) dengan persentase 12,5%, 25%, dan 50% ekstrak yang dilarutkan dalam karboksimetil selulosa (CMC) 2%. Kontrol negatif menggunakan CMC 2%, sedangkan kontrol positif menggunakan antibiotik siprofloksasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas antibakteri ketiga macam ekstrak berbeda signifikan dengan kontrol negatif, namun aktifitas antara ketiga macam ekstrak daun jeruk tidak berbeda secara signifikan. Ekstrak daun C. nobilis dengan konsentrasi 50% memiliki aktivitas antibakteri S. aureus relatif lebih tinggi dibandingkan kedua ekstrak daun jeruk yang lain, sedangkan pada bakteri P. aeruginosa aktivitas antibakteri ekstrak daun C. maxima relatif lebih tinggi daripada ekstrak daun jeruk yang lain. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak daun jeruk dari C. nobilis, C. sinensis, dan C. maxima memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan S. aureus dan P. aeruginosa.","PeriodicalId":254821,"journal":{"name":"MANILKARA: Journal of Bioscience","volume":"232 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanolik Daun Jeruk (Citrus nobilis, Citrus sinensis, dan Citrus maxima) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa\",\"authors\":\"Ifandari, Einstivina Nuryandani\",\"doi\":\"10.33830/manilkara.v1i1.3168.2022\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa dapat menjadi patogen pada manusia. Bakteri ini diketahui bersifat resisten terhadap antibiotik tertentu. Salah satu bahan alam yang berpotensi memiliki aktivitas antibakteri sebagai alternatif penggunaan antibiotik adalah daun jeruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun jeruk dari tiga jenis jeruk (Citrus nobilis, Citrus sinensis, and Citrus maxima) terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dan P. aeruginosa. Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram kertas (paper disk) dengan persentase 12,5%, 25%, dan 50% ekstrak yang dilarutkan dalam karboksimetil selulosa (CMC) 2%. Kontrol negatif menggunakan CMC 2%, sedangkan kontrol positif menggunakan antibiotik siprofloksasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas antibakteri ketiga macam ekstrak berbeda signifikan dengan kontrol negatif, namun aktifitas antara ketiga macam ekstrak daun jeruk tidak berbeda secara signifikan. Ekstrak daun C. nobilis dengan konsentrasi 50% memiliki aktivitas antibakteri S. aureus relatif lebih tinggi dibandingkan kedua ekstrak daun jeruk yang lain, sedangkan pada bakteri P. aeruginosa aktivitas antibakteri ekstrak daun C. maxima relatif lebih tinggi daripada ekstrak daun jeruk yang lain. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak daun jeruk dari C. nobilis, C. sinensis, dan C. maxima memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan S. aureus dan P. aeruginosa.Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa dapat menjadi patogen pada manusia. Bakteri ini diketahui bersifat resisten terhadap antibiotik tertentu. Salah satu bahan alam yang berpotensi memiliki aktivitas antibakteri sebagai alternatif penggunaan antibiotik adalah daun jeruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun jeruk dari tiga jenis jeruk (Citrus nobilis, Citrus sinensis, and Citrus maxima) terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dan P. aeruginosa. Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram kertas (paper disk) dengan persentase 12,5%, 25%, dan 50% ekstrak yang dilarutkan dalam karboksimetil selulosa (CMC) 2%. Kontrol negatif menggunakan CMC 2%, sedangkan kontrol positif menggunakan antibiotik siprofloksasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas antibakteri ketiga macam ekstrak berbeda signifikan dengan kontrol negatif, namun aktifitas antara ketiga macam ekstrak daun jeruk tidak berbeda secara signifikan. Ekstrak daun C. nobilis dengan konsentrasi 50% memiliki aktivitas antibakteri S. aureus relatif lebih tinggi dibandingkan kedua ekstrak daun jeruk yang lain, sedangkan pada bakteri P. aeruginosa aktivitas antibakteri ekstrak daun C. maxima relatif lebih tinggi daripada ekstrak daun jeruk yang lain. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak daun jeruk dari C. nobilis, C. sinensis, dan C. maxima memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan S. aureus dan P. aeruginosa.\",\"PeriodicalId\":254821,\"journal\":{\"name\":\"MANILKARA: Journal of Bioscience\",\"volume\":\"232 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-08-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"MANILKARA: Journal of Bioscience\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33830/manilkara.v1i1.3168.2022\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MANILKARA: Journal of Bioscience","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33830/manilkara.v1i1.3168.2022","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanolik Daun Jeruk (Citrus nobilis, Citrus sinensis, dan Citrus maxima) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa
Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa dapat menjadi patogen pada manusia. Bakteri ini diketahui bersifat resisten terhadap antibiotik tertentu. Salah satu bahan alam yang berpotensi memiliki aktivitas antibakteri sebagai alternatif penggunaan antibiotik adalah daun jeruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun jeruk dari tiga jenis jeruk (Citrus nobilis, Citrus sinensis, and Citrus maxima) terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dan P. aeruginosa. Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram kertas (paper disk) dengan persentase 12,5%, 25%, dan 50% ekstrak yang dilarutkan dalam karboksimetil selulosa (CMC) 2%. Kontrol negatif menggunakan CMC 2%, sedangkan kontrol positif menggunakan antibiotik siprofloksasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas antibakteri ketiga macam ekstrak berbeda signifikan dengan kontrol negatif, namun aktifitas antara ketiga macam ekstrak daun jeruk tidak berbeda secara signifikan. Ekstrak daun C. nobilis dengan konsentrasi 50% memiliki aktivitas antibakteri S. aureus relatif lebih tinggi dibandingkan kedua ekstrak daun jeruk yang lain, sedangkan pada bakteri P. aeruginosa aktivitas antibakteri ekstrak daun C. maxima relatif lebih tinggi daripada ekstrak daun jeruk yang lain. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak daun jeruk dari C. nobilis, C. sinensis, dan C. maxima memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan S. aureus dan P. aeruginosa.Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa dapat menjadi patogen pada manusia. Bakteri ini diketahui bersifat resisten terhadap antibiotik tertentu. Salah satu bahan alam yang berpotensi memiliki aktivitas antibakteri sebagai alternatif penggunaan antibiotik adalah daun jeruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun jeruk dari tiga jenis jeruk (Citrus nobilis, Citrus sinensis, and Citrus maxima) terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dan P. aeruginosa. Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram kertas (paper disk) dengan persentase 12,5%, 25%, dan 50% ekstrak yang dilarutkan dalam karboksimetil selulosa (CMC) 2%. Kontrol negatif menggunakan CMC 2%, sedangkan kontrol positif menggunakan antibiotik siprofloksasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas antibakteri ketiga macam ekstrak berbeda signifikan dengan kontrol negatif, namun aktifitas antara ketiga macam ekstrak daun jeruk tidak berbeda secara signifikan. Ekstrak daun C. nobilis dengan konsentrasi 50% memiliki aktivitas antibakteri S. aureus relatif lebih tinggi dibandingkan kedua ekstrak daun jeruk yang lain, sedangkan pada bakteri P. aeruginosa aktivitas antibakteri ekstrak daun C. maxima relatif lebih tinggi daripada ekstrak daun jeruk yang lain. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak daun jeruk dari C. nobilis, C. sinensis, dan C. maxima memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan S. aureus dan P. aeruginosa.