{"title":"Faktor Risiko yang Behubungan dengan Swamedikasi Demam pada Anak di Desa Lubuk Empelas Kecamatan Muara Enim, Privinsi Sumatera Selatan","authors":"Djap Hadi Susanto, Fedora Jolie Jolie","doi":"10.36452/jmedscientiae.vi.2502","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Swamedikasi merupakan tindakan masyarakat dalam mengatasi gejala penyakit dengan menggunakan obat bebas tanpa pergi ke dokter. Perilaku Swamedikasi dapat dipengaruhi oleh pengetahuan setiap individu. Hal ini juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, jarak dari pusat kesehatan terdekat, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Demam adalah salah satu gejala penyakit ringan yang coba diobati oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan swamedikasi untuk demam pada anak-anak. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan potong lintang, data dikumpulkan dengan kuesioner yang didapatkan dengan wawancara dan mengisi kuesioner. Subyek adalah anak berusia 1-12 tahun, dan respondennya adalah ibunya. Data dianalisis secara secara univariat dan bivariat. Hasil: Proporsi perilaku swamedikasi obat demam oleh ibu-ibu pada anaknya sebesar 69%. Tingkat pendidikan rata-rata lulusan SMA dan memiliki pendapatan keluarga di bawah upah minimum regional (UMR). Usia anak-anak mayoritas pada rentang 5-9 tahun, dan swamedikasi oleh Ibu mereka dengan sakit demam akibat penyakit umum seperti pilek. Ada hubungan secara statistik antara tingkat pengetahuan ibu (p=0,000), sumber informasi (p=0,044) dan jumlah anak (p=0,027) dengan perilaku swamedikasi demam pada anaknya. ","PeriodicalId":175374,"journal":{"name":"Jurnal MedScientiae","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal MedScientiae","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.vi.2502","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Faktor Risiko yang Behubungan dengan Swamedikasi Demam pada Anak di Desa Lubuk Empelas Kecamatan Muara Enim, Privinsi Sumatera Selatan
Swamedikasi merupakan tindakan masyarakat dalam mengatasi gejala penyakit dengan menggunakan obat bebas tanpa pergi ke dokter. Perilaku Swamedikasi dapat dipengaruhi oleh pengetahuan setiap individu. Hal ini juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, jarak dari pusat kesehatan terdekat, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Demam adalah salah satu gejala penyakit ringan yang coba diobati oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan swamedikasi untuk demam pada anak-anak. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan potong lintang, data dikumpulkan dengan kuesioner yang didapatkan dengan wawancara dan mengisi kuesioner. Subyek adalah anak berusia 1-12 tahun, dan respondennya adalah ibunya. Data dianalisis secara secara univariat dan bivariat. Hasil: Proporsi perilaku swamedikasi obat demam oleh ibu-ibu pada anaknya sebesar 69%. Tingkat pendidikan rata-rata lulusan SMA dan memiliki pendapatan keluarga di bawah upah minimum regional (UMR). Usia anak-anak mayoritas pada rentang 5-9 tahun, dan swamedikasi oleh Ibu mereka dengan sakit demam akibat penyakit umum seperti pilek. Ada hubungan secara statistik antara tingkat pengetahuan ibu (p=0,000), sumber informasi (p=0,044) dan jumlah anak (p=0,027) dengan perilaku swamedikasi demam pada anaknya.