Chita Widia, Bunga Shintya Permatasari, Asep Robby, Eli Kurniasih
{"title":"糖尿病患者在塔斯克马来亚的住宅区接受健康教育后,在抗议下进行腿部锻炼","authors":"Chita Widia, Bunga Shintya Permatasari, Asep Robby, Eli Kurniasih","doi":"10.25157/jkg.v5i1.9916","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Diabetes mellitus merupakan peyakit metabolik yang dapat menyebabkan beragam komplikasi, salah satunya adalah neuropati perifer yang berakibat terjadinya ulkus pada kaki. Tujuan Penelitian untuk mengetahui frekwensi dalam sepekan pelaksanaan senam kaki oleh diabetes di perumahan S Mangkubumi KotaTasikmalaya setelah diberikan edukasi kesehatan secara demonstrasi Rancangan penelitian ini berjenis deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel 5 responden dengan teknik sampling total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan Pada penelitian ini menggunakan Observasi terstruktur yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana. Hasil Penelitian: Sebelum diberikan edukasi kesehatan secara demonstrasi mengenai senam kaki diabetik, 5 orang (100%) responden belum melaksanakan senam kaki. Setelah dilakukan edukasi, selama 14 hari 3 orang (60%) rutin melakukan senam kaki diabetik yaitu melakukan 3 kali dalam seminggu dengan waktu yang digunakan 20-30 menit. 1 orang (20%) kadang-dakang melakukan yaitu melakukan senam 2 kali dalam seminggu 20-30 menit. 1 orang (20%) tidak melakukan senam kaki. Kesimpulan : Mayoritas diabetesi di Perumahan S Mangkubumi Kota Tasikmalaya melaksanakan senam kaki diabetic secara mandiri setelah dilakukan edukasi kesehatan secara demonstrasi mengenai gerakan senam kaki diabetic dan manfaatnya bagi perdaran darah.","PeriodicalId":311631,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Galuh","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pelaksanaan Senam Kaki Oleh Diabetesi di Kompleks Perumahan S Mangkubumi Kota Tasikmalaya Setelah Diberikan Edukasi Kesehatan Secara Demonstrasi\",\"authors\":\"Chita Widia, Bunga Shintya Permatasari, Asep Robby, Eli Kurniasih\",\"doi\":\"10.25157/jkg.v5i1.9916\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Diabetes mellitus merupakan peyakit metabolik yang dapat menyebabkan beragam komplikasi, salah satunya adalah neuropati perifer yang berakibat terjadinya ulkus pada kaki. Tujuan Penelitian untuk mengetahui frekwensi dalam sepekan pelaksanaan senam kaki oleh diabetes di perumahan S Mangkubumi KotaTasikmalaya setelah diberikan edukasi kesehatan secara demonstrasi Rancangan penelitian ini berjenis deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel 5 responden dengan teknik sampling total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan Pada penelitian ini menggunakan Observasi terstruktur yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana. Hasil Penelitian: Sebelum diberikan edukasi kesehatan secara demonstrasi mengenai senam kaki diabetik, 5 orang (100%) responden belum melaksanakan senam kaki. Setelah dilakukan edukasi, selama 14 hari 3 orang (60%) rutin melakukan senam kaki diabetik yaitu melakukan 3 kali dalam seminggu dengan waktu yang digunakan 20-30 menit. 1 orang (20%) kadang-dakang melakukan yaitu melakukan senam 2 kali dalam seminggu 20-30 menit. 1 orang (20%) tidak melakukan senam kaki. Kesimpulan : Mayoritas diabetesi di Perumahan S Mangkubumi Kota Tasikmalaya melaksanakan senam kaki diabetic secara mandiri setelah dilakukan edukasi kesehatan secara demonstrasi mengenai gerakan senam kaki diabetic dan manfaatnya bagi perdaran darah.\",\"PeriodicalId\":311631,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Keperawatan Galuh\",\"volume\":\"60 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-01-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Keperawatan Galuh\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.25157/jkg.v5i1.9916\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Keperawatan Galuh","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25157/jkg.v5i1.9916","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pelaksanaan Senam Kaki Oleh Diabetesi di Kompleks Perumahan S Mangkubumi Kota Tasikmalaya Setelah Diberikan Edukasi Kesehatan Secara Demonstrasi
Diabetes mellitus merupakan peyakit metabolik yang dapat menyebabkan beragam komplikasi, salah satunya adalah neuropati perifer yang berakibat terjadinya ulkus pada kaki. Tujuan Penelitian untuk mengetahui frekwensi dalam sepekan pelaksanaan senam kaki oleh diabetes di perumahan S Mangkubumi KotaTasikmalaya setelah diberikan edukasi kesehatan secara demonstrasi Rancangan penelitian ini berjenis deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel 5 responden dengan teknik sampling total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan Pada penelitian ini menggunakan Observasi terstruktur yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana. Hasil Penelitian: Sebelum diberikan edukasi kesehatan secara demonstrasi mengenai senam kaki diabetik, 5 orang (100%) responden belum melaksanakan senam kaki. Setelah dilakukan edukasi, selama 14 hari 3 orang (60%) rutin melakukan senam kaki diabetik yaitu melakukan 3 kali dalam seminggu dengan waktu yang digunakan 20-30 menit. 1 orang (20%) kadang-dakang melakukan yaitu melakukan senam 2 kali dalam seminggu 20-30 menit. 1 orang (20%) tidak melakukan senam kaki. Kesimpulan : Mayoritas diabetesi di Perumahan S Mangkubumi Kota Tasikmalaya melaksanakan senam kaki diabetic secara mandiri setelah dilakukan edukasi kesehatan secara demonstrasi mengenai gerakan senam kaki diabetic dan manfaatnya bagi perdaran darah.